Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA N 1 PATI
Mata Pelajaran : Kimia-Peminatan
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit
Waktu : 6 × 45 menit

A. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif,terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya
hantar listriknya
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit

B.Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1. Mengkaji literatur tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit
4.8.1. Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar
listrik dan mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.
4.8.2. Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
4.8.3. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa
larutan.
4.8.4. Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).
4.8.5. Mengelompokkan larutan berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.
4.8.6. Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa
kovalen polar
4.8.7. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit
kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengkaji literature ,diskusi kelompok,dan eksperimen dalam
pembelajaran tentang larutan elektrolit dan non elektrolit diharapkan siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran, mampu bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Mengkaji literatur tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit
2. Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dan
mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.
3. Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
4. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
5. Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya
hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).
6. Mengelompokkan larutan berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.
7. Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen
polar
8. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat,
larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit

D. Materi Pembelajaran
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
 Pengertian dan perbedaan larutan elektrolit dan larutan nonelekrolit
A.    Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat
yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut.Zat terlarut mempunyai jumlah
yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut
adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat
pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent.

B.     Pengertian larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit


-          Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas
dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan elektrolit.
-          Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian
tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.

 C.    Jenis – jenis larutan berdasrkan daya hantar listrik


1. Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai
sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion
dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion
dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
1. Asam – asam kuat
2. Basa – basa kuat
3. Garam – garam yang mudah larut
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan 
timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari
terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat
terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik
merupakan arus electron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron
tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel.
Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam
larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
 
2. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat
ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil
menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah :
1. Asam – asam lemah
2. Garam – garam yang sukar larut
3. Basa – basa lemah
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan
gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan ammonia, larutan
cuka dan larutan H2S.

3. Hubungan Elektrolit dengan Jenis Ikatan Kimia


Jika diperhatikan lebih teliti dari jenis ikatannya, larutan elektrolit ada yang berasal dari ikatan
ionik dan ada juga yang berasal dari ikatan kovalen polar. Sebagai contoh larutan NaCl dan
NaOH berasal dari senyawa ionik, sedangkan HCl, CH3COOH, NH4Cl berasal dari senyawa
kovalen.
Daya Hantar Listrik Senyawa Ion :
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-
ion itu terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam
keadaan kristal (padatan) senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam
yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan
bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat
akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion
tersebut yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
NaCl (s) + air  ---> Na+(aq) + Cl-(aq)
seperti gambar berikut :

Daya Hantar Listrik Senyawa Kovalen


Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2, Cl2, Br2, I2, CH4
dan kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3. Dari hasil percobaan, hanya senyawa yang
berikatan kovalen polarlah yang dapat menghantarkan arus listrik.
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatom bersifat polar,
pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom
H. Sehingga pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.

Struktur lewis:

Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ionik, jika dilarutkan ke dalam air maka
larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak
bebas. Jadi ikatan kovalen polar di dalam air mampu terurai menjadi ion-ion penyusunnya.
perhatikan gambar berikut :
 
4. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ). Yang
tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan
lain – lain.

 Gambar Uji Elektrolit beberapa larutan:

Tabel pengujian daya hantar listrik beberapa larutan


Nyala Lampu Gelembung Gas
Larutan
Ada Tidak ada Ada Tidak Ada
Larutan Ureautan - √ - √
Larutan Anomia - √ √ -
Laruran HCL √ - √ -
Larutan Cuka - √ √ -
Air aki √ - √ -
Larutan alcohol - √ - √
Air laut √ - √ -
Larutan H2S - √ √ -
Air Kapur √ - √ -
Larutan Glukosa - √ - √
 

E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ekspositori, Diskusi, Eksperimen, Tanyajawab, Penemuan
terbimbing
2. Model Pembelajaran : Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific)
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based
learning).
F. Media Pembelajaran
1. Alat tulis, Worksheet atau lembar kerja yang dirancang oleh siswa.
2. Laboratorium dan perlengkapannya.
3. Lap top dan LCD.

G. Sumber Belajar
1. Silabus Kurikulum 2013
2. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd.2012, Jakarta : Erlangga
3. Drs. Michael Purba, M.Si. 2012, Jakarta : Erlangga
4. Sandri Justiana, 2008, Bogor : Yudistira.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam pembuka, memantau 20 menit
kehadiran, ketertiban dan kesiapan siswa untuk
melaksanakan pembelajaran.
2. Siswa diajak mengamati gambar/slide yang
berhubungan dengan larutan elektrolit dan non
elektrolit.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak berpikir sejauh mana
manfaat larutan elektrolit dan non elektrolit serta
kaitannya dengan karir masa depan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu menganalisis larutan elektrolit dan larutan
elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Inti 1. Fase 1: Orientasi siswa pada masalah 100 menit

a. Guru meminta siswa untuk mengkaji


literatur(buku) tentang larutan elektrolit dan larutan
elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

b. Guru meminta siswa mengamati (membaca)


mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait
masalah yang akan dikaji (a)
c. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru
mempersilahkan siswa lain untuk memberikan
bantuan/tanggapan. Bila diperlukan, guru
memberikan bantuan secara klasikal melalui
pemberian scaffolding.
d. Guru meminta siswa menuliskan informasi yang
terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.
2. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar

a. Guru meminta siswa membentuk kelompok yang


terdiri dari 4 siswa yang heterogen(dari sisi
kemampuan, gender, budaya, maupun agama)
sesuai pembagian kelompok yang telah
direncanakan oleh guru.
b. Guru mempersilakan masing-masing kelompok
untuk merancang percobaan untuk mengetahui
sifat larutan elektrolit dan non elektrolit,desain alat
uji elektrolit sesuai kreasi masing masing
kelompok.
c. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan
yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami.
d. Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan
kesulitan yang dialami siswa secara individu,
kelompok, atau klasikal.
e. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai sumber informasi sudah dikaji serta
memikirkan secara cermat untuk menyimpulkan
hasil pengamatan dan diskusi.
3. Fase 3: Membimbing pengkajian individu dan
kelompok.

a. Meminta siswa melihat hubungan-hubungan


berdasarkan informasi dari literatur terkait
b. Guru meminta siswa melakukan analisa dengan
literatur yang disediakan untuk menyimpulkan
hasil pengamatan.
4. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya

a. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil


diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
b. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
bantuan, bila diperlukan.
c. Guru meminta siswa menentukan perwakilan
kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
5. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

a. Guru meminta semua kelompok bermusyawarah


untuk menentukan satu kelompok yang
mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil
diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
d. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
e. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain
yang mempunyai jawaban berbeda dari kelompok
penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari
satu kelompok, maka guru meminta siswa
bermusyawarah menentukan urutan penyajian.
f. Langkah (c), (d), dan (e) sebagai satu siklus dapat
dilaksanakan lagi dan disesuaikan dengan waktu
yang tersedia.
g. Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan
ide dari penyelesaian masalah tersebut
h. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat
dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
i. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
j. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang
terbaik) diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok
lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
k. Guru meminta ketua kelas untuk mengumpulkan
semua hasil diskusi tiap kelompok.
Penutup 1. Refleksi 15 menit
Siswa diminta menyimpulkan tentang rancangan alat uji
elektrolit hasil diskusi(kreasi) kelompoknya.
2. Umpan Balik
Ditanyakan secara sepintas bagaimana cara kerja alat uji
elektrolit rancangan kelompoknya.
3. Pemberian Tugas
Siswa diberi tugas untuk merealisasikan alat uji
elektrolit rancangan kelompoknya di rumah (satu
kelompok satu alat uji elektrolit),untuk digunakan
eksperimen pada pertemuan selanjutnya.
4. Informasi
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar dan membaca materi yang
berhungan dengan eksperimen yang akan dilakukan.

Pertemuan 2.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam pembuka, memantau 20 menit
kehadiran, ketertiban dan kesiapan siswa untuk
melaksanakan pembelajaran.
2. Siswa diberikan gambaran tentang cara kerja alat uji
elektrolit secara global.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak berpikir mengenai
adakah hubungan larutan elektrolit dan non elektrolit
dalam kehidupan sehari hari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu menganalisis larutan elektrolit dan
larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya
Inti Fase 1: Orientasi siswa pada masalah: 70 menit
a. Guru meminta siswa berkelompok yang terdiri dari
4 siswa yang heterogen(dari sisi kemampuan,
gender, budaya, maupun agama) sesuai pembagian
kelompok pertemuan sebelumnya.
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempersiapkan semua keperluan eksperimen sesuai
rancangan,kemudian melaksanakan eksperimen
mengenai larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar
a. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan
yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami.
b. Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan
kesulitan yang dialami siswa secara individu,
kelompok, atau klasikal.
c. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai konsep yang sudah dipelajari serta
memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang
berguna untuk pemecahan masalah .
d. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam
kelompok.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok.
a. Guru meminta siswa mencatat hasil eksperimen dan
menganalisis hubungan-hubungan berdasarkan data
yang diperoleh .
b. Guru meminta siswa melakukan analisa dengan
literatur yang disediakan untuk menyelesaikan
masalah .
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
b. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
bantuan, bila diperlukan.
c. Guru meminta siswa menentukan perwakilan
kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
a. Guru meminta semua kelompok bermusyawarah
untuk menentukan satu kelompok yang
mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil
diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan atau
pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji
dengan sopan dan mengarahkan bila ada yang
melenceng dari topik diskusi.
d. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
e. Langkah (c), (d), dan (e) sebagai satu siklus dapat
dilaksanakan lagi dan disesuaikan dengan waktu
yang tersedia.
f. Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan
ide dari penyelesaian masalah tersebut
g. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat
dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
h. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan menilai sikap siswa selama
diskusi
i. Guru meminta ketua kelas untuk mengumpulkan
semua hasil diskusi tiap kelompok.
Penutup 1. Refleksi 10 meni
Siswa diminta menyimpulkan tentang sifat larutan t
berdasarkan daya hantar
listriknya,mengelompokkan larutan elektrolit
berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.
2. Umpan Balik
Ditanyakan secara sepintas tentang larutan non
elektrolit,larutan elektrolit lemah dan larutan
elektrolit kuat dalam kehidupan sehari hari serta
manfaatnya .
3. Pemberian Tugas
Siswa diberi pekerjaan rumah untuk
mengidentifikasi larutan-larutan yang ada di
rumah,kemudian mengelompokkannya ke dalam
larutan elektrolit kuat atau lemah dan larutan non
elektrolit.
4. Informasi
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar .

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan sikap, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan saat diskusi
larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Peduli dan toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.
2. Pengetahuan
a.Menganalisis penyebab larutan Tes tertulis Penyelesaian tugas
elektrolit dapat menghantarkan arus individu dan
listrik. kelompok
b.Mengelompokkan larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit serta larutan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah
berdasarkan data percobaan .

3. Keterampilan
a. Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas
konsep/prinsip dan strategi (baik individu
pemecahan maupun kelompok)
masalah(sebelum,selama,dan dan saat
sesudah eksperimen). diskusi/presentasi

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


LEMBAR DISKUSI
Sesuai rancangan percobaan masing-masing tentang larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
Perhatikan tabel berikut (contoh larutan yang di uji):
Nyala Lampu Gelembung Gas
Larutan
Ada Tidak ada Ada Tidak Ada
Larutan Urea - √ - √
Larutan Anomia - √ √ -
Laruran HCL √ - √ -
Larutan Cuka - √ √ -
Air aki √ - √ -
Larutan alcohol - √ - √
Air laut √ - √ -
Larutan H2S - √ √ -
Air Kapur √ - √ -
Larutan Glukosa - √ - √
 

1. Kelompokkan larutan di atas ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah
dan larutan non elektrolit!
2. Kelompokkan larutan elektrolit ke dalam jenis ikatannya (ionik atau kovalen polar)!
SOAL TERTULIS (ULANGAN HARIAN)
1. Data pengamatan daya hantar listrik beberapa larutan dalam air sebagai berikut:    
Lampu
Larutan menyala Pengamatan lain
P − Ada gelembung
Q terang Ada gelembung
R − Ada gelembung
S terang Ada gelembung
T − −
U − −
V terang Ada gelembung
W − Ada gelembung

Kelompokkan yang tergolong larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit!
2. Perhatikan larutan elektrolit di bawah ini:
NaCl, HBr, Ag2SO4, MgF2, HCl, KBr, HI
Kelompokkan larutan di atas ke dalam ikatan ionik dan ikatan kovalen polar!
KUNCI DAN PEDOMAN PENSKORAN
I. DISKUSI
1. Larutan elektrolit kuat: HCl, air aki, air laut dan air kapur. (skor 25)
Larutan elektrolit lemah: amonia, larutan cuka dan H2S
Larutan non elektrolit: larutan urea, larutan alkohol, larutan glukosa.
2. Ikatan ionik: Air laut (NaCl), air kapur (CaCO3) (skor 25)
Ikatan kovalen polar: HCl, Air aki (H2SO4), amonia (NH4OH), larutan cuka
(CH3COOH), H2S.
II. Ulangan harian
1. Larutan elektrolit kuat: Q, S, V. (skor 25)
Larutan elektrolit lemah: P, R, W.
Larutan non elektrolit: T, U.
2. Ikatan ionik: NaCl, Ag2SO4, MgF2, KBr (skor 25)
Ikatan kovalen polar: HCl, HBr, HI

NILAI : Total Skor diskusi dan ulhar = 100

Mengetahui, Pati, 15 Juli 2014


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs Sumaryo , M.Pd. Idha Nurhayati, S.Pd.


NIP. 196303121992031006 NIP. 196807312000122001

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan :
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Larutan elektrolit dan non elektrolit:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Nama Siswa Sikap


No Aktif Bekerjasama Toleran
Kelas X IPA KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Keterangan:
KB : Kurang baik B : Baik SB : Sangat baik

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan :
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran
2. Terampiljika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai
kuadrantetapi belum tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai
kuadran dan sudah tepat.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan
No Nama Siswa strategi pemecahan masalah
KT T ST
Kelas X IPA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Anda mungkin juga menyukai