NARASI
NARASI
Lahan merupakan sumberdaya alam yang hampir tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas.
Padahal jumlah manusia yang ingin menggunakan lahan terus menerus bertambah (Widiatmaka,
2007). Sejalan dengan pertambahan penduduk maka terjadi perubahan penutupan lahan.
Perubahan penutupan lahan terjadi karena manusia yang mengubah lahan pada waktu yang
berbeda (Lillesand dan Kiefer, 1993 dalam Khalil 2009).
Salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan melakukan pembangunan berkelanjutan
yaitu melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan
kebutuhan untuk generasi di masa mendatang dengan menitikberatkan pada daya dukung
lingkungan, pencapaian keadilan sosial, berkelanjutan ekonomi dan lingkungan.
2. Keberlanjutan sosial, yakni menjamin keadilan sosial dalam distribusi kekayaan dan
pelayanan sosial.
Dari data diatas kita dapat mengetahuai bahwa lahan tidak terbangun menempati 60% dari
total keseluruhan. Lahan yang sudah sesuai menempati 20% dari total keseluruhan lahan. Dan
lahan yang tidak sesuai menempati 12% dari total keseluruhan lahan. Dari hasil presentase ini
kita dapat mengetahui masih ada lahan sebesar 12% yang harus dilakukan penataan ruang
kembali oleh pemerintah terkait guna tercapainya pembangunan berkelanjutanyang sesuai
dengan Peraturan Pemerintah serta Undang-Undang Dasar dan tujuan utama pembangunan
berkelanjutan.
Peta kesesuaian ruang menjelaskan bahwa area yang
dipertahankan memiliki luas 16,42 ha dimana terdiri dari
banguan serta fasilitas olahraga, beberapa perumahan dan
hutan kota. Kawasan rencana area taman kota memiliki
luas 2,18 ha yang sebelumnya merupakan lahan kosong
yang berada di sekitar hutan kota. Kawasan rencana area
olahraga memiliki luas 2,05 ha yang merupakan lahan
kosong berada di area kawasan fasilitas olahraga unhas.
Kawasan perlu dilakukan perencanaan ulang memiliki
luas 2,99 ha yang merupakan perumahan masyarakat.
Rencana pemeliharaan jalan memiliki luas 1,79 ha.
Serta alasan hutan kota tidak dilakukan perubahan karena sesuai UU Nomor 5 1990 pasal
33 ayat 1 (Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan
terhadap keutuhan zona inti taman hutan raya, taman nasional dan taman wisata alam), ayat 3
(Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan
dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam). Sehingga dari
alasan inilah yang membuat tidak dilakukan pembangunan di daerah tersebut.
Dari data diatas kita dapat mengetahuai bahwa area yang dipertahankan menempati 65%
dari total keseluruhan. Rencana area taman kota menempati 9% dari total keseluruhan lahan.
Rencana area olahraga menempati 8% dari total keseluruhan lahan. Penataan kembali ruang
menempati 12% dari total keseluruhan lahan. Rencana pemeliaraan kota menempati 1% dari
total keseluruhan lahan. Dari hasil presentase ini kita dapat mengetahui bahwa sebelum
melakukan pembangunan kita harus memperhatikan beberapa aspek diantaranya Peraturan
Pemerintah serta Undang-Undang Dasar sehingga tercapai pembangunan berkelanjutan.