Anda di halaman 1dari 10

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR KONSEP NEONATUS ESENSIAL

( Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah keperawatan anak )

DI SUSUN OLEH :

Muthiara Rinjany Anantasyah Putri

(PO7120119063)

Tingkat 2B

DOSEN PENGAMPU :

Jawiah, S.Pd, S.Kep, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MEMPERTAHANKAN PERNAFASAN

PADA BAYI BARU LAHIR

A. PRINSIP DASAR:
Mempertahankan pernafasan pada bayi baru lahir adalah tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan bernafas secara spontan pada
bayi baru lahir.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMPERTAHANKAN PERNAFASAN PADA BAYI BARU
LAHIR

Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan


bernapas secara spontan pada bayi baru lahir

Indikasi 1. Pada bayi baru lahir


2. Pada bayi yang mengalami kegagalan bernafas
Tujuan Untuk memulihkan fungsi pernapasan bayi baru lahir yang
mengalami asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa gejala sisa
di kemudian hari.
Persiapan alat dan
tempat 1. Persiapan alat :

a. 3 Helai handuk/kain/popok bayi yang kering dan bersih


b. Alat pengisap lendir bola karet atau suction.
c. Tabung dan balon resusitasi
d. Sungkup no.1 untuk bayi cukup bulan dan no.0 untuk
bayi kurang bulan
e. Stetoskop.
f. Jam yang memiliki jarum detik.
g. Selang oksigen
h. Neopuff atau T piece resusitator.

2. Persiapan bahan :
Oksigen

3. Persiapan Tempat Resusitasi


a. Ruangan yang hangat dan terang.
b. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan
kering, misalnya meja, dipan
c. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas
(misalnya; lampu sorot) dan tidak banyak tiupan angin
(jendela atau pintu yang terbuka) atau di atas infant
warmer.
Persiapan pasien dan 1. Keluarga diberi penjelasan mengenai kemungkinan yang
keluarga dapat terjadi pada bayi baru lahir.
2. Keluarga diberi penjelasan tentang apa yang dilakukan
oleh penolong untuk membantu kelancaran persalinan dan
melakukan tindakan yang diperlukan.
Persiapan Jaga privasi klien
Lingkungan
Pelaksanaan a. Lakukan penilaian segera setelah bayi lahir
b. Tentukan apakah bayi menangis kuat, merintih, tidak
bernapas atau napas megap-megap
c. Lakukan langkah awal :
1. Jaga bayi tetap hangat (selimuti dengan kain dan
pindahkan ke tempat resusitasi)
2. Atur posisi bayi (ganjal bahu agar kepala sedikit
ekstensi).
3. Isap lendir dengan pengisap lendir bola karet atau
suction mulai dari mulut kemudian hidung
4. Keringkan dengan menggunakan kain bersih dan
kering sambil rangsang taktil
5. Reposisi (atur kembali posisi kepala bayi sedikit
ekstensi)
6. Penilaian ulang apakah bayi menangis atau bernapas
spontan dan teratur
d. Segera putuskan apakah perlu dilakukan tindakan
resusitasi atau tidak
e. Lakukan ventilasi tekanan positif
1. Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan
hidung bayi.
2. Pompa balon sungkup sampai terlihat dada
mengembang
3. Lakukan ventilasi tekanan positif 30 detik (1 siklus)
f. Lakukan penilaian ulang usaha napas,denyut jantung dan
warna kulit
g. Segera putuskan utk melanjutkan tindakan resusitasi atau
tidak sesuai dengan alur berikut ini
Sikap 1. Menunjukkansikapsopandan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
Dokumentasi 1. Mencatat tindakan yang telah dilakukan ( waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, respon objektif dan subjektif)
2. Dokumentasi dicatat dengan jelas/mudah dibaca
3. Dokumentasi ditandatangani dan diberi nama lengkap dan jelas
Sumber Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi
Baru Lahir. Jakarta
Kemenkes RI, 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial. Jakarta
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMPERTAHANKAN
TERMOREGULASI
PADA BAYI BARU LAHIR

A. PRINSIP DASAR:
Mempertahankan termogulasi pada bayi baru lahir adalah menjaga
keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh pada
bayi baru lahir.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMPERTAHANKAN TERMOREGULASI PADA BAYI BARU
LAHIR

Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan


antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh pada bayi
baru lahir.

Indikasi 1. Pada bayi baru lahir


2. Pada bayi yang kehilangan panas dan produksi panas tubuh
Tujuan Untuk menjaga keseimbangan antara kehilangan panas dan
produksi panas tubuh pada neonatus dalam mempertahankan
lingkungan suhu netral dan meminimalkan pengeluaran energi.
Persiapan alat dan
tempat 1. Persiapan alat :

a. Selimut ibu dan bayi


b. Radiant warmer
c. Inkubator

2. Persiapan Tempat Resusitasi


a. Ruangan yang hangat dan terang yang bebas dari aliran
udara
b. Ruang inkubator
Persiapan pasien dan 3. Keluarga diberi penjelasan mengenai kemungkinan yang
keluarga dapat terjadi pada bayi baru lahir.
4. Keluarga diberi penjelasan tentang apa yang dilakukan
oleh penolong untuk mempertahankan termogulasi dan
melakukan tindakan yang diperlukan.
Persiapan Jaga privasi klien
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Pengendalian suhu
Di ruang bersalin:
a. Memberikan lingkungan hangat yang bebas dari aliran udara
b. Keringkan neonatus segera
c. Kontak kulit ibu-bayi segera akan berperan sebagai sumber
panas. Seilmuti ibu dan bayinya sekaligus atau tutupi dengan
kain/baju.
d. Tutup kepala neonatus dengan topi
Pemakaian radiant warmer jika tidak mungkin melakukan
kontak kulit dengan kulit (ibu mengalami komplikasi pascanatal)
a. Neonatus tidak berpakaian kecuali popok dan diletakkan
tepat di bawah penghangat/radiant warmer
b. Probe suhu tubuh harus diletakkan mendatar pada kulit,
biasanya pada abdomen (daerah hipokondrium kanan)
c. Suhu servo harus diset pada 36,5°C
d. Suhu harus diukur setiap 30 menit atau atas instruksi dokter
untuk menilai bahwa suhu tubuh neonatus dipertahankan
dalam kisaran yang seharusnya.

2. Selama perawatan dalam inkubator. penting untuk mengikuti


prosedur ini:
a. Memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam asuhan
neonatus dapat menggunakan inkubator dengan benar.
memantau suhu tubuh neonatus, dan menyesuaikan suhu
inkubator untuk mempertahankan lingkungan suhu netral
b. Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus.
staf terlatih untuk pemeliharaan/ perbaikan, tersedianya
suku cadang untuk perbaikan
c. Jauhkan inkubator dari jendela tanpa penutup. Suhu ruang
bayi harus memadai dan membuka/menutup inkubator
harus diminimalkan
d. Ketika neonatus memerlukan perawatan dalam inkubator
penting untuk mendukung ibu dan ayah bayi untuk
mengunjungi dan menggendong bayinya sesering mungkin
dengan memanfaatkan kontak kulit dengan kulit agar
suhunya stabil.
e. Suhu bayi harus dipantau setiap 4 jam atau sesuai instruksi
dokter untuk mempertahankan suhu tubuh 36,5°C-37,5°C
f. Lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan
selama asuhan neonatus dan tidak sering membuka pintu
inkubator yang lebih besar
Sikap 1. Menunjukkansikapsopandan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
Dokumentasi 1. Mencatat tindakan yang telah dilakukan ( waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, respon objektif dan subjektif)
2. Dokumentasi dicatat dengan jelas/mudah dibaca
3. Dokumentasi ditandatangani dan diberi nama lengkap dan jelas
Sumber Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi
Baru Lahir. Jakarta
Kemenkes RI, 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial. Jakarta
PONEK (Pelatihan ponek termogulasi neonatus hal 91-99)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI

A. PRINSIP DASAR:
Pencegahan infeksi pada bayi adalah usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme antara
pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCEGAHAN


INFEKSI PADA BAYI

Pengertian Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko


penularan infeksi mikroorganisme antara pasien, tenaga
kesehatan, dan pengunjung.
Indikasi 1. Pada bayi baru lahir
2. Pada bayi yang mengalami infeksi
Tujuan Untuk menjaga dan mencegah pasien dari resiko penularan
infeksi mikroorganisme.
Persiapan alat dan 1. Persiapan alat :
tempat a. Selimut ibu dan bayi
b. Radiant warmer
c. Inkubator

2. Persiapan Tempat Resusitasi


a. Ruangan yang hangat dan terang yang bebas dari aliran
udara
b. Ruang inkubator
Persiapan pasien dan Keluarga diberi penjelasan mengenai kemungkinan yang dapat
keluarga terjadi pada bayi baru lahir.
Persiapan Jaga privasi klien
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Aspek pencegahan dan pengendalian infeksi pada kala 1:
a. Batasi Vagina toucher / pemeriksaan dalam
b. Cuci tangan (sebelum dan sesudah) pemeriksaan dalam
c. Sarung tangan dan masker bekas pakai segera di lepaskan
dan di buang ke tempat sampah infeksius
d. Tindakan obstetri hanya dilakukan atas indikasi
2. Aspek pencegahan dan pengendalian infeksi pada kala II dan
III
a. Penolong mengunakan alat pelindung diri yang lengkap
(Apron, sarung tangan steril, kaca mata, masker, penutup
kepala, pelindung kaki (Sepatu bot)
b. Episiotomi hanya atas indikasi
c. Dalam pengkleman tali pusat : menerapkan prinsip steril
d. Periksa apakah plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
e. Dalam penanganan bayi:
a) Setiap petugas kesehatan yang menangani bayi harus
menggunakan APD (Masker, Apron, Sarung tangan)
b) Jika diperlukan suction pada bayi pertahankan
kesterilan
c) Jaga supaya tidak terjadi transmisi mikroorganisme
dari petugas, bayi dan lingkungan.
3. Aspek pencegahan dan pengendalian infeksi pada kala IV
dalam persiapan untuk menyusui:
a. Perhatikan hygiene ibu
b. Bersihkan area payudara dan areola mamae dengan air
matang
c. Apabila kondisi bayi baik dilakukan rawat gabung
4. Cuci Tangan
5. Memakai Sarung Tangan
6. Menggunakan Teknik Aseptik
7. Memproses alat bekas pakai
8. Pengelolaan Sampah
9. Mengatur Kebersihan dan Kerapian

Jika dinding atau tirai terkena percikan darah, segera bersihkan


dengan larutan klorin 0,5%.
Sikap 1. Menunjukkansikapsopandan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.


Dokumentasi 1. Mencatat tindakan yang telah dilakukan ( waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, respon objektif dan subjektif)
2. Dokumentasi dicatat dengan jelas/mudah dibaca
3. Dokumentasi ditandatangani dan diberi nama lengkap dan jelas
Sumber Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi
Baru Lahir. Jakarta
Kemenkes RI, 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial. Jakarta
PONEK (Pelatihan ponek termogulasi neonatus hal 91-99)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

A. PRINSIP DASAR:
Inisiasi menyusui dini adalah proses memberikan kesempatan bayi
baru lahir untuk menyusu sendiri kepada ibunya dalam 1 jam setelah bayi
baru lahir.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMPERTAHANKAN PERNAFASAN PADA BAYI BARU
LAHIR

Pengertian Proses memberikan kesempatan bayi baru lahir untuk menyusui sendiri
kepada ibunya dalam 1 jam setelah bayi baru lahir

Indikasi Pada bayi baru lahir


Tujuan Untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi
tingkat kematian bayi baru lahir dan ikatan batin antara ibu dan
bayi akan lebih terjamin.
Persiapan alat dan 1. Selimut
tempat 2. Penutup kepala bayi
Persiapan pasien dan 1. Keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan
keluarga yang dilakukan
2. Keluarga diberi penjelasan tentang apa yang
dilakukan oleh penolong untuk membantu kelancaran
persalinan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
Persiapan Jaga privasi klien
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Anjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu
dikamar bersalin.
2. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi
ditengkurapkan di dada ibu dengan kulit bayi melekat
pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu.
3. Anjurkan ibu merangsang dann biarkan bayi sendiri
mencari puting susu ibu.
4. Dukung dan bantu ibu mengenali perilaku bayi sebelum
menyusui.
5. Biarkan kulit bersentuhan dengan kulit ibu minimal
selama 1 jam, bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam,
biarkan bayi tetap di dada ibu sampai satu jam.
6. Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1
jam, posisikan bayi lebih dekat dengan puting susu ibu
dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30
menit atau 1 jam berikutnya.
7. Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.
Sikap 1. Menunjukkansikapsopandan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
Dokumentasi 1. Mencatat tindakan yang telah dilakukan ( waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, respon objektif dan subjektif)
2. Dokumentasi dicatat dengan jelas/mudah dibaca
3. Dokumentasi ditandatangani dan diberi nama lengkap dan jelas
Sumber Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi
Baru Lahir. Jakarta
Kemenkes RI, 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai