ELEN A. R. P. ATAUPAH
1707010006
KUPANG
2020
BIOLOGICAL MONITORING AND ENVIROMENTAL MONITORING
Pada umumnya penilaian paparan bahan kimia terhadap manusia adalah dengan cara
pemantauan lingkungan. Telah diketahui bahwa untuk mengevaluasi suatu paparan bahan kimia
terhadap manusia, tergantung dari faktor sifat fisikokimia suatu bahan, higiene manusia itu
sendiri serta beberapa faktor biologi antara lain umur dan jenis kelamin. Untuk mempelajari
kandungan bahan kimia di dalam tubuh manusia dan efek biologi dari bahan kimia tersebut
dipakai metode pemantauan biologi (biological monitoring). Keuntungan dari pemakaian metode
ini adalah terkaitnya bahan kimia secara sistematik yang dapat dipakai untuk memperkirakan
risiko yang terjadi.
Dalam rangka analisis keadaan lingkungan, masalah indikator biologis perlu diketahui dan
ditentukan. Indikator biologis dalam hal ini merupakan petunjuk ada-tidaknya kenaikan keadaan
lingkungan dari garis dasar, melalui analisis kandungan logam atau kandungan senyawa kimia
tertentu yang terdapat di dalam hewan maupun tanaman, atau suatu hasil dari hewan (susu, keju)
atau tanaman (buah, umbi). Indikator biologis dapat ditentukan dari hewan atau tanaman yang
terletak pada daur pencemaran lingkungan sebelum sampai kepada manusia.
A. Biological Monitoring
Biomonitoring adalah pengujian sampel dari manusia, seperti darah dan air
kemih, untuk mengetahui metabolisme yang terjadi secara kimiawi. Kapasitas ini adalah
kunci dari fungsi inti untuk efektivitas sebuah laboratorium kesehatan masyarakat. Tanpa
biomonitoring, diagnosis dan pengobatan terhadap paparan bahan kimia dapat tertunda.
Biomonitoring juga merupakan alat yang penting untuk pencegahan penyakit. Ketika hal
ini dikombinasikan dengan usaha penelusuran penyakit, biomonitoring memungkinkan
petugas kesehatan masyarakat untuk mengerti dengan lebih baik apa, dimana dan kapan
keterpaparan terjadi, hal inilah yang dikaitkan dengan faktor-faktor lingkungan.
Biomonitoring berhubungan dengan paparan bahan polutan yang masuk tubuh
melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kulit. Harus dipertimbangkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan dan penyerapan bahan kimia di dalam
tubuh. Faktor pengaruh tersebut antara lain adalah variasi individu, beban kerja,
kebiasaan hidup sehat, dan aktivitas kerja. Berbeda dengan monitoring ambien dan
biomonitoring, maka efek biomonitoring (Health Surveillance) sesungguhnya bukan
suatu aktivita pencegahan. Kalau ada tanda efek negatif, hal tersebut menunjukkan bahwa
paparan bahan polutan (bahan kimia) berkemampuan untuk merusak kesehatan.
Secara umum tujuan dari kegiatan pemantauan biologi adalah sama dengan
pemantauan ambien yaitu mencegah terjadinya paparan bahan kimia yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan baik secara akut maupun kronis. Istilah yang lebih
spesifik adalah monitoring biologi (Biological Monitoring). Di dalam praktek
penggunaan monitoring biologi (MB) adalah untuk memonitor populasi yang terpapar
oleh bahan polutan di tempat kerja maupun di lingkungan.
2. Jenis Biomonitoring
B. Environmental Monitoring
https://fadhilhayat.wordpress.com/2010/12/13/biomonitoring-biomarker-lingkungan/amp/&ved