MANAJEMEN SEKOLAH
(AMPC 2602)
Disusun Oleh:
Kelompok V
Dosen Pengampu:
Drs. H. Hardiansyah, M.Si.
Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................18
3.2 Saran.................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan rencana pengembangan sekolah?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah
Sistim Perencanaan Sekolah adalah sebuah satu kesatuan tata cara
perencanaan sekolah agar menghasilkan rencana-rencana sekolah (RPS)
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah).
Perbedaan antara satu dengan lainnya adalah:
1. RPS Jangka Panjang, dokumen perencanaan sekolah untuk periode dua
puluh tahun.
2. RPS Jangka Menengah (Rencana Strategis), dokumen perencanaan
sekolah untuk periode lima tahun.
3. RPS Tahunan (Rencana Operasional), dokumen perencanaan sekolah
untuk periode satu tahun.
Rencana Pengembangan Sekolah merupakan salah satu wujud fungsi
manajemen sekolah, yang harus dimiliki sekolah untuk dijadikan panduan
dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah, baik untuk jangka panjang
(20 tahun), menengah (5 tahun) maupun pendek (satu tahun). Fungsi RPS
penting guna memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam
rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan,
pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi
ketidakpastian masa depan.
1. Partisipatif, hal ini mendorong dan melibatkan tiap warga sekolah (Kepala
Sekolah, Guru, siswa, orang tua siswa, dan Komite Sekolah) untuk
mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga mereka merasa memiliki dan ikut
bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah. Jika sekolah tidak
mendapat kesulitan baik juga melibatkan stakeholder lain misal; unsur
5
Pemerintah (Dinas pendidikan kecamatan), Swasta, LSM Peduli
Pendidikan, dan lain lain.
2. Transparan, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan kepercayaan
timbal balik antar stakeholder melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai
3. Akuntabel, segala pelaksanaan rencana dan kegiatan diusahakan dapat
meningkatkan akuntabilitas (pertanggunggugatan) para pengambil
keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat
luas
4. Berwawasan kedepan, karena RPS adalah suatu rencana yang disusun
untuk mencapai tujuan di masa depan, perlu diingat bahwa segala sesuatu
haruslah disusun dengan mempunyai wawasan yang luas dan kedepan;
5. Spesifik, Terjangkau, dan Realistis, dalam menyusun RPS, sekolah
mengacu pada hal-hal yang sesuai kebutuhan sekolah masing - masing,
tidak terlalu muluk, dan berpijak pada kenyataan yang ada (kemampuan
SDM, keuangan, dan material) (Sagala, 2015).
Standar Nasional Pendidikan (standar kelulusan, kurikulum, proses,
pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan,
pengelolaan, dan penilaian pendidikan) merupakan substansi penting dalam
sistim pengelolaan sekolah yang harus direncanakan sebaik-baiknya dan
diakomodir dalam penyusunan RPS.
A. Pentingnya RPS
RPS penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para
pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang
lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.
B. Arti perencanaan sekolah
Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang
tepat, melalui skala prioritas, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia. RPS adalah dokumen gambaran kegiatan sekolah di masa depan
6
dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.
C. Tujuan Penyusunan RPS :
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil,
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah,
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan
antar waktu.
D. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS)
Sistem ini adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk
menghasilkan rencana-rencana sekolah dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah).
E. Faktor penting yang mendukung keberhasilan penyusunan RPS :
1. Kemampuan kepala sekolah, guru, dan staf sekolah untuk
menggunakan hasil evaluasi diri sebagai isu dasar dalam menetapkan
komponen mutu sekolah yang akan dicapai.
2. Upaya pengembangan program pengembangan sekolah.
3. Ketersediaan informasi dan data yang diperlukan sekolah untuk
menyusun program pengembangan sekolah.
F. Tahap-tahap penyusunan RPS :
1. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah
2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan
sekolah saat ini
3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang,
4. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3
5. Menyusun rencana strategis
6. Menyusun rencana tahunan,
7. Melaksanakan rencana tahunan
8. Memonitor dan mengevaluasi.
7
Dalam penyusunan RPS harus menerapkan prinsip-prinsip: memperbaiki
prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan
atau pengembangan), sistimatis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan),
menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, berdasarkan kebutuhan (demand,
driven), partisipasi, keterwakilan, transparansi, data driven, realistik sesuai
dengan hasil analisis SWOT, dan mendasarkan hasil review dan evaluasi.
Faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap sekolah adalah konsistensi
antara perencanaan dengan pelaksanaan pengembangan sekolah.
Perencanaan sekolah yang baik akan memberikan kontribusi keberhasilan
yang besar dalam implementasinya. Perencanaan yang kurang baik akan
memberikan dampak yang kurang baik pula terhadap impelemntasinya. Oleh
karena itu dalam setiap membuat RPS, sekolah harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi seperti kondisi lingkungan strategis,
kondisi sekolah saat ini, dan harapan masa datang (Zaini, 2018).
8
3. Analisis situasi pendidikan sekolah yang diharapkan 5 tahun ke depan.
7. Strategi pelaksanaan.
Jadi Renstra dibuat pada awal tahun untuk lima tahun mendatang,
sedangkan Renop dibuat pada tahun pertama dari lima tahun yang akan
dilaksanakan. Baik dalam Renstra maupun Renop semua sumber dana dan
9
alokasi biaya sudah dapat diprediksi sebelumnya. Dalam hal program, baik
Renstra maupun Renop harus memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat
serta sesuai dengan RPPP dan RPPN.
5. Merumuskan visi.
10
11. Menentukan rencana biaya (alokasi dana).
11
8. Menyusun langkah-langkah pemecahan persoalan, yaitu mengubah
ketidaksiapan menjadi kesiapan urusan sekolah.
12
5. Ada benang merah antara tujuan lima tahunan dan sasaran (tujuan) satu
tahunan.
5. Analisis kesesuaian.
13
9. Kelayakan rencana monitoring dan evaluasi.
1. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yag tinggi dan resiko yang kecil.
14
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Visi
15
Visi harus sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 pasal 3 tentang
Pendidikan Nasional, penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
2. Misi
3. Tujuan
16
Sasaran seharusnya menggambarkan mutu dan kuantitas yang
ingin dicapai serta terukur agar mudah dilakukan evaluasi
keberhasilannya. Menurut Mulyono (2012:138), sasaran adalah
penjabaran tujuan, yaitu sesuatu yang akan dihasilkan/dicapai oleh
sekolah dalam jangka waktu satu tahun, satu catur wulan atau satu
bulan. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus
dibuat spesifik, terukur jelas kriterianya dan disertai indikatorindikator
yang rinci.
SD WOJO
TAHUN 2008/2012
17
Meningkatkan kinerja warga SD Wojo dan peran serta
masyarakat / Dewan Sekolah dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di SD Wojo.
B. Khusus
1. Semua warga SD Wojo mematuhi tata tertib sekolah yang
telah disepakati bersama.
2. Guru dan siswa dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
dengan dibuktikan nilai rata-rata kelas setiap mata pelajaran
meningkat 0,2 pertahun dibanding tahun lalu.
3. Sekolah menciptakan budaya luhur antara lain Salam,
Senyum, Sapa, Sopan dan Santun.
4. Siswa kelas VI lulus 100% dan 60% dari tamatan siswa SD
Wojo diterima di SMP terbaik di Bantul.
5. Sebanyak 70% siswa sudah beribadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
6. Siswa dapat mengapresiasikan / mengembangkan bakat seni
dan olahraga.
7. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah paling tidak
sesuai dengan standar pelayanan minimal.
III. STRATEGI
Untuk merealisasikan Visi dan Misi sekolah perlu disusun
langkah- langkah strategi semua kegiatan sekolah mencapai
sasarannya. Antara lain :
A. Musyawarah bersama warga sekolah (Guru dan KS) untuk
merumuskan tujuan baik umum maupun khusus yang akan
dicapai SD Wojo.
B. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan tujuan-tujuan
tersebut pada warga sekolah, Dewan Sekolah, Stake Holders
dan warga masyarakat.
18
C. Mengadakan identifikasi kekuatan, kelemahan peluang dan
ancaman (Analisis SWOT) SD Wojo.
D. Menumbuhkan semangat Handarbeni (merasa memiliki) SD
Wojo kepada warga sekolah dan warga masyarakat. Dengan
tujuan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab
mengembangkan sekolah menuju sekolah yang berkualitas.
E. Mengadakan evaluasi kerja dengan mengukur kepuasaan
pelanggan. Dalam hal ini wali murid dan instansi terkait.
F. Mengadakan umpan balik tujuan-tujuan yang telah diukur.
IV. KUNCI SUKSES
A. Komitmen yang tinggi semua warga sekolah untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan didasari
rasa ikhlas, ibadah, dan amal saleh.
B. Situasi kerja yang kondusif.
C. Guru dan kepala sekolah mau dan mampu mengembangkan diri
dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan
perkembangan zaman.
D. Mengoptimalkan peran serta masyarakat / stake holders.
V. INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Kegiatan sekolah masuk pukul 07.00 dan selesai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
B. Guru dan karyawan tidak sering meninggalkan kelas (pamit).
C. Nikai semester naik rata-rata 0,2 pertahun dibanding tahun
sesudahnya.
D. Murid bersalaman dengan guru setiap hari.
E. Masing-masing kelas dapat melaksanakan 6K.
F. Daya serap kurikulum disetiap jenjang kelas 75%.
G. Hasil kelulusan dapat diterima di SMP Terbaik di Bantul 60%
dari tamatan.
H. Kegiatan ekstrakurikuler dapat terlaksana 80%.
I. Pengembangan sekolah dapat terealisasi.
19
J. Mampu menjuarai Lomba Mata Pelajaran sampai dengan
tingkat Kabupaten.
VI. IDENTIFIKASI FUNGSI
A. Sasaran I Fungsi Proses Pembelajaran
1. Faktor Guru
2. Faktor Siswa
3. Sarana dan prasarana
B. Sasaran II Proses Pendukung
1. Hubungan masyarakat
2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Iklim kerja
ANALISIS SWOT
Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Internal
a. Guru
b. Siswa Siap Kurang V
c. Buku Tinggi 75% V
pelajaran Cukup Belum V
d. Peraga memadai
e. Buku Cukup Memadai V
perpustakaan Cukup Memadai V
20
2. Faktor Eksternal
a. Sarana dan
prasarana Cukup Kurang V
Ruang belajar
b. Ruang KS Ada Ada V
c. Ruang Ada Ada V
perpustakaan
d. Lingkungan Aman Aman V
3. Faktor
Pendukung
a. Faktor
Internal
1) Keuangan Cukup Cukup V
2) Kesiswaa
n Tinggi Kurang V
b. Faktor
Eksternal
1) Humas Baik Baik V
2) Iklim Tinggi Cukup V
Kerja
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Rencana pengembangan sekolah seharusnya dilakukan melalui penahapan
yang sistematis dengan langkah-langkah yang dapat di pertanggungjawabkan,
baik secara akademik, yuridis, maupun sosial. RPS juga harusnya
mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan
sekolah dan lingkungan mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat
ancaman atau hambatan dalam pelaksanaan nantinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24