Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MANAJEMEN SEKOLAH
(AMPC 2602)

“RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH”

Disusun Oleh:
Kelompok V

Ahmad Saufi (1910119110014)


Apriliasari (1910119320009)

Dosen Pengampu:
Drs. H. Hardiansyah, M.Si.
Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Manajemen Sekolah dengan judul “Rencana Pengembangan Sekolah” ini tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dan
dorongan dari berbagi pihak, untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik material maupun spiritual.
3. Bapak Drs. H. Hardiansyah, M.Si. dan Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Sekolah yang telah memberikan
ilmunya.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan kami sebagai penyusun. Adapun demikian, kami
telah berusaha dengan kemampuan yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan bagi semua pihak yang membacanya.

Banjarmasin, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................2

1.4 Metode Penulisan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah.....................................................3

2.2 Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah....................6

2.3 Kriteria Rencana Pengembangan Sekolah yang Berkualitas.............................9

2.4 Rencana Pengembangan Sekolah Dalam Praktik............................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................18

3.1 Kesimpulan......................................................................................................18

3.2 Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan merupakan modal utama sekolah atau organisasi dalam
menata pemanfaatan sumber daya yang di milikinya secara efektif, efisien,
berkualitas, dan relevan sehingga dapat mencapai tujuan dengan memuaskan
bagi seluruh yang terlibat. Merencanakan adalah menentukan kegiatan yang
ingin dilakukan pada kurun waktu yang ditentukan. Kegiatan dimaksudkan
untuk menata waktu, mengatur atau memperhitungkan berbagai sumber daya
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memuaskan.
Setiap kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua, bahkan masyarakat
berharap sekolahnya berkembang. Untuk itu perlu disusun rencana
pengembangannya. Rencana pengembangan sangat penting, karena akan
dijadikan landasan kerja seluruh staf, sehingga harus disusun dengan baik.
mutlak di perlukan adanya suatu pengembangan program sekolah. Berbagai
program yang dikembangkan tersebut harus relevan dengan visi dan misi
sekolah serta sebagai bentuk penjabaran yang lebih rinci, terukur, dan feasible
untuk dilaksanakan di sekolah.
Pengembangan program sekolah hendaknya dilakukan melalui
penahapan yang sistematis dengan langkah-langkah yang dapat di
pertanggungjawabkan, baik secara akademik, yuridis, maupun sosial.
Pengembangan program sekolah juga harus mempertimbangkan potensi dan
kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan sekolah dan lingkungan
mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat ancaman atau hambatan
dalam pelaksanaan nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menyusun rencana pengembangan sekolah ?

2
2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan rencana pengembangan sekolah?

3. Bagaimana kriteria rencana pengembangan sekolah yang berkualitas ?

4. Bagaimana rencana pengembangan sekolah dalam praktik ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mendeskripsikan penyusunan rencana pengembangan sekolah ?

2. Untuk mendeskripsikan kriteria rencana pengembangan sekolah yang


berkualitas ?
3. Untuk mendeskripsikan rencana pengembangan sekolah dalam praktik ?

1.4 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini besumber dari
kepustakaan, yaitu melalui pengumpulan data serta bahan-bahannya yang
referensinya didapat dari buku maupun internet.

3
BAB II
PEMBAHASAN

4
2.1 Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah
Sistim Perencanaan Sekolah adalah sebuah satu kesatuan tata cara
perencanaan sekolah agar menghasilkan rencana-rencana sekolah (RPS)
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah).
Perbedaan antara satu dengan lainnya adalah:
1. RPS Jangka Panjang, dokumen perencanaan sekolah untuk periode dua
puluh tahun.
2. RPS Jangka Menengah (Rencana Strategis), dokumen perencanaan
sekolah untuk periode lima tahun.
3. RPS Tahunan (Rencana Operasional), dokumen perencanaan sekolah
untuk periode satu tahun.
Rencana Pengembangan Sekolah merupakan salah satu wujud fungsi
manajemen sekolah, yang harus dimiliki sekolah untuk dijadikan panduan
dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah, baik untuk jangka panjang
(20 tahun), menengah (5 tahun) maupun pendek (satu tahun). Fungsi RPS
penting guna memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam
rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan,
pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi
ketidakpastian masa depan.

Prinsip penyusunan RPS ada 5, yaitu :

1. Partisipatif, hal ini mendorong dan melibatkan tiap warga sekolah (Kepala
Sekolah, Guru, siswa, orang tua siswa, dan Komite Sekolah) untuk
mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga mereka merasa memiliki dan ikut
bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah. Jika sekolah tidak
mendapat kesulitan baik juga melibatkan stakeholder lain misal; unsur

5
Pemerintah (Dinas pendidikan kecamatan), Swasta, LSM Peduli
Pendidikan, dan lain lain.
2. Transparan, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan kepercayaan
timbal balik antar stakeholder melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai
3. Akuntabel, segala pelaksanaan rencana dan kegiatan diusahakan dapat
meningkatkan akuntabilitas (pertanggunggugatan) para pengambil
keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat
luas
4. Berwawasan kedepan, karena RPS adalah suatu rencana yang disusun
untuk mencapai tujuan di masa depan, perlu diingat bahwa segala sesuatu
haruslah disusun dengan mempunyai wawasan yang luas dan kedepan;
5. Spesifik, Terjangkau, dan Realistis, dalam menyusun RPS, sekolah
mengacu pada hal-hal yang sesuai kebutuhan sekolah masing - masing,
tidak terlalu muluk, dan berpijak pada kenyataan yang ada (kemampuan
SDM, keuangan, dan material) (Sagala, 2015).
Standar Nasional Pendidikan (standar kelulusan, kurikulum, proses,
pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan,
pengelolaan, dan penilaian pendidikan) merupakan substansi penting dalam
sistim pengelolaan sekolah yang harus direncanakan sebaik-baiknya dan
diakomodir dalam penyusunan RPS.
A. Pentingnya RPS
RPS penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para
pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang
lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.
B. Arti perencanaan sekolah
Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang
tepat, melalui skala prioritas, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia. RPS adalah dokumen gambaran kegiatan sekolah di masa depan

6
dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.
C. Tujuan Penyusunan RPS :
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil,
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah,
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan
antar waktu.
D. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS)
Sistem ini adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk
menghasilkan rencana-rencana sekolah dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah).
E. Faktor penting yang mendukung keberhasilan penyusunan RPS :
1. Kemampuan kepala sekolah, guru, dan staf sekolah untuk
menggunakan hasil evaluasi diri sebagai isu dasar dalam menetapkan
komponen mutu sekolah yang akan dicapai.
2. Upaya pengembangan program pengembangan sekolah.
3. Ketersediaan informasi dan data yang diperlukan sekolah untuk
menyusun program pengembangan sekolah.
F. Tahap-tahap penyusunan RPS :
1. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah
2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan
sekolah saat ini
3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang,
4. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3
5. Menyusun rencana strategis
6. Menyusun rencana tahunan,
7. Melaksanakan rencana tahunan
8. Memonitor dan mengevaluasi.

7
Dalam penyusunan RPS harus menerapkan prinsip-prinsip: memperbaiki
prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan
atau pengembangan), sistimatis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan),
menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, berdasarkan kebutuhan (demand,
driven), partisipasi, keterwakilan, transparansi, data driven, realistik sesuai
dengan hasil analisis SWOT, dan mendasarkan hasil review dan evaluasi.
Faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap sekolah adalah konsistensi
antara perencanaan dengan pelaksanaan pengembangan sekolah.
Perencanaan sekolah yang baik akan memberikan kontribusi keberhasilan
yang besar dalam implementasinya. Perencanaan yang kurang baik akan
memberikan dampak yang kurang baik pula terhadap impelemntasinya. Oleh
karena itu dalam setiap membuat RPS, sekolah harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi seperti kondisi lingkungan strategis,
kondisi sekolah saat ini, dan harapan masa datang (Zaini, 2018).

2.2 Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah

RPS berisi dua rencana pengembangan pendidikan ditinjau dari jangka


waktunya, yaitu Rencana Strategis (Renstra) Sekolah dalam jangka menengah
(lima tahunan) dan Rencana Operasional (Renop) Sekolah dalam jangka
pendek (satu tahunan). Renstra menggambarkan suatu perencanaan
pengembangan sekolah yang menggambarkan tentang program-program
sekolah yang akan dilaksanakan dan dicapai selama kurun waktu lima tahun.
Program-program tersebut lebih bersifat garis besar, baik menyangkut fisik
maupun non fisik, yang semuanya mengacu kepada SNP.

Program – Program Renstra :

1. Analisis lingkungan strategis sekolah.

2. Analisis situasi pendidikan sekolah saat ini.

8
3. Analisis situasi pendidikan sekolah yang diharapkan 5 tahun ke depan.

4. Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang


diharapkan 5 tahun ke depan.

5. Visi, misi, dan tujuan.

6. Kebijakan dan program-program strategis untuk mencapai visi, misi, dan


tujuan.

7. Strategi pelaksanaan.

8. Milestone (output apa dan kapan).

9. Rencana biaya (alokasi dana).

10. Rencana pemantauan dan evaluasi.

11. Jadwal pelaksanaan program.

12. Penanggung jawab program/kegiatan.

Renop merupakan bagian tak terpisahkan dari Renstra, dan lebih


merupakan penjabaran operasional dari Renstra. Program-program dalam
Renop lebih detail yang akan dilaksanakan dan dicapai dalam satu tahun.

Jadi Renstra dibuat pada awal tahun untuk lima tahun mendatang,
sedangkan Renop dibuat pada tahun pertama dari lima tahun yang akan
dilaksanakan. Baik dalam Renstra maupun Renop semua sumber dana dan

9
alokasi biaya sudah dapat diprediksi sebelumnya. Dalam hal program, baik
Renstra maupun Renop harus memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat
serta sesuai dengan RPPP dan RPPN.

Proses penyusunan RPS sebagai berikut:

1. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah.

2. Melakukan analisis situasi pendidikan sekolah saat ini.

3. Melakukan analisis situasi pendidikan sekolah yang diharapkan 5 tahun


ke depan.

4. Menentukan kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan


yang diharapkan 5 tahun ke depan.

5. Merumuskan visi.

6. Merumuskan misi sekolah.

7. Merumuskan tujuan sekolah selama lima tahun ke depan.

8. Merumuskan program-program strategis untuk mencapai tujuan jangka


menengah (5 tahun).

9. Menentukan strategi pelaksanaan.

10. Menentukan milestone (output apa dan kapan dicapainya).

10
11. Menentukan rencana biaya (alokasi dana).

12. Membuat rencana pemantauan dan evaluasi.

Rencana operasional disusun berdasarkan Renstra, dan tidak boleh


menyimpang dari Renstra. Jadi antara Renstra dan Renop harus terkait dan
ada benang merahnya. Renstra dan Renop inilah yang selanjutnya akan
dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi,
pembinaan, dan pembimbingan oleh berbagai pihak yang berkepentingan
dengan sekolah. Langkah-langkah penyusunan Renop sebagai berikut:

1. Melakukan analisis lingkungan operasional sekolah.

2. Melakukan analisis pendidikan sekolah saat ini.

3. Melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun ke depan (yang


diharapkan).

4. Merumuskan kesenjangan antara pendidikan sekolah saat ini dan satu


tahun kedepan.

5. Merumuskan tujuan tahunan/tujuan jangka pendek (sasaran).

6. Mengidentifikasi urusan-urusan sekolah yang perlu dilibatkan untuk


mencapai setiap sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat
kesiapannya.

7. Melakukan analisis SWOT (mengenali tingkat kesiapan masing-masing


urusan sekolah melalui analisis SWOT).

11
8. Menyusun langkah-langkah pemecahan persoalan, yaitu mengubah
ketidaksiapan menjadi kesiapan urusan sekolah.

9. Menyusun rencana program sekolah.

10. Menentukan milestone (output apa & kapan dicapai).

11. Menyusun rencana biaya (besar dana, alokasi, sumber dana).

12. Menyusun rencana pelaksanaan program.

13. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi.

14. Membuat jadwal pelaksanaan program.

15. Menentukan penanggungjawab program atau kegiatan.

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan ketika menyusun Renop


sekolah adalah:

1. Menggunakan strategi analisis SWOT.

2. Analisis swot dilakukan setiap tahun.

3. Renop merupakan pemjabaran dari Renstra.

4. Program yang direncanakan lebih operasional.

12
5. Ada benang merah antara tujuan lima tahunan dan sasaran (tujuan) satu
tahunan.

6. Rencana dan program sekolah harus memperhatikan hasil analisis SWOT.

7. Penulisan Renop juga mengacu pada buku MBS-2 (Zaini, 2018).

2.3 Kriteria Rencana Pengembangan Sekolah yang Berkualitas


Di bawah ini disajikan beberapa kriteria RPS yang berkualitas :

1. Mengalami proses evaluasi terlebih dahulu, hasil evaluasi ini akan


digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan sekolah.

2. Keluasan, cakupan, dan ketajaman analisis lingkungan strategis sekolah.

3. Keluasan, cakupan, dan ketajaman analisis situasi pendidikan sekolah


saat ini.

4. Kualitas dan kuantitas situasi pendidikan sekolah yang diharapkan.

5. Analisis kesesuaian.

6. Kelengkapan elemen Renstra (Rencana Strategis).

7. Cakupan jenis perencanaan (pemerataan, kualitas, efisiensi, relevansi,


dan kapasitas) kemanfaatan serta kesesuaian Renstra (Rencana Strategis)
dan Renop (Rencana Operasional) dengan permasalahan pendidikan.

8. Kelayakan strategi implementasi Renstra dan Renop.

13
9. Kelayakan rencana monitoring dan evaluasi.

10. Kecukupan, kemutakhiran, dan kerelevansian data.

11. Kelayakan anggaran antara rencana pendidikan, pendapatan, dan rencana


pembelajaran.

12. Tingkat partisipasi dan keinklusifan unsur-unsur yang terkait dengan


perencanaan.

13. Sustainabilitas SDM, EMIS, dana pendukung.

14. Sistem, proses/prosedur, dan mekanisme penyusunan RPS.

15. Kelengkapan elemen Renop (Zaini, 2018).

Tujuan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), menurut


Nawawi (1983), yaitu :

1. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yag tinggi dan resiko yang kecil.

2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku


sekolah, antar-sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antar-
waktu.

14
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.

5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.

6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,


berkeadilan dan berkelanjutan.

2.4 Rencana Pengembangan Sekolah Dalam Praktik


Bagian ini merupakan implementasi dari langkah –langkah penyusunan
yang telah dibicarakan sebelumnya. Jadi sifatnya sebagai contoh, dan tentu
berbeda pada masing-masing sekolah (Zaini, 2018).

Perencanaan pengembangan sekolah (school development planning)


merupakan proses pengembangan sebuah rencana untuk meningkatkan kinerja
sebuah sekolah secara berkesinambungan. Perbedaan pokok rencana
pengembangan dengan rencana lainnya terletak pada tujuan, sedangkan
hierarki tujuan dan rencana berlaku dalam rencana pengembangan. Tujuan
yang akan dicapai dalam rencana pengembangan merupakan hasil-hasil yang
lebih baik dari apa yang selama ini telah dilakukan oleh sekolah. Rencana
pengembangan sekolah disusun agar sekolah terus-menerus meningkatkan
kinerjanya. Oleh karena itu, selain didasarkan pada visi dan misi sekolah,
perencanaan pengembangan harus didasarkan atas pemahaman yang
mendalam tentang keberadaan dan kondisi sekolah pada saat rencana
pengembangan itu disusun. Pemahaman semacam ini dapat dilakukan melalui
kajian dan telaah mendalam terhadap kondisi internal maupun lingkungan
eksternal dimana sekolah itu berada (Mukhtar, 2015). Dalam praktiknya ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

1. Visi

15
Visi harus sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 pasal 3 tentang
Pendidikan Nasional, penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

2. Misi

Misi adalah jalan pilihan (the chosen track) lembaga pendidikan


bagi peserta didik/masyarakatnya. Perumusan misi adalah suatu usaha
untuk menyusun peta perjalanan.

3. Tujuan

Tujuan merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi


dan misi sekolah. Jadi tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan
tujuan didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang
dilakukan setelah penetapan visi dan misi.

4. Visi, Misi dan Tujuan sesuai dengan kondisi objektif sekolah

Analisis SWOT adalah salah satu tahap dalam manajemen strategik


yang merupakan pendekatan analisis lingkungan. Analisis SWOT
menyediakan para pengambil keputusan organisasi akan informasi
yang akan menyiapkan dasar dan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan. Jika keputusan itu diterapkan secara efektif
akan memungkinkan sekolah mencapai tujuannya.

5. Sasaran yang Dikembangkan

16
Sasaran seharusnya menggambarkan mutu dan kuantitas yang
ingin dicapai serta terukur agar mudah dilakukan evaluasi
keberhasilannya. Menurut Mulyono (2012:138), sasaran adalah
penjabaran tujuan, yaitu sesuatu yang akan dihasilkan/dicapai oleh
sekolah dalam jangka waktu satu tahun, satu catur wulan atau satu
bulan. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus
dibuat spesifik, terukur jelas kriterianya dan disertai indikatorindikator
yang rinci.

Contoh RPS dalam praktik :

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS_

SD WOJO

TAHUN 2008/2012

I. VISI, MISI, dan TUJUAN SD WOJO


A. Visi
Terwujudnya Peserta Didik yang berakhlak mulia, cerdas,
terampil dengan bantuan masyarakat.
B. Misi
1. Menanamkan kedisplinan warga sekolah
2. Meningkatkan kemampuan beribadah dan membaca Al-
Qur’an bagi siswa yang beragama islam.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa
4. Mengadakan kegiatan
II. TUJUAN
A. Umum

17
Meningkatkan kinerja warga SD Wojo dan peran serta
masyarakat / Dewan Sekolah dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di SD Wojo.
B. Khusus
1. Semua warga SD Wojo mematuhi tata tertib sekolah yang
telah disepakati bersama.
2. Guru dan siswa dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
dengan dibuktikan nilai rata-rata kelas setiap mata pelajaran
meningkat 0,2 pertahun dibanding tahun lalu.
3. Sekolah menciptakan budaya luhur antara lain Salam,
Senyum, Sapa, Sopan dan Santun.
4. Siswa kelas VI lulus 100% dan 60% dari tamatan siswa SD
Wojo diterima di SMP terbaik di Bantul.
5. Sebanyak 70% siswa sudah beribadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
6. Siswa dapat mengapresiasikan / mengembangkan bakat seni
dan olahraga.
7. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah paling tidak
sesuai dengan standar pelayanan minimal.
III. STRATEGI
Untuk merealisasikan Visi dan Misi sekolah perlu disusun
langkah- langkah strategi semua kegiatan sekolah mencapai
sasarannya. Antara lain :
A. Musyawarah bersama warga sekolah (Guru dan KS) untuk
merumuskan tujuan baik umum maupun khusus yang akan
dicapai SD Wojo.
B. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan tujuan-tujuan
tersebut pada warga sekolah, Dewan Sekolah, Stake Holders
dan warga masyarakat.

18
C. Mengadakan identifikasi kekuatan, kelemahan peluang dan
ancaman (Analisis SWOT) SD Wojo.
D. Menumbuhkan semangat Handarbeni (merasa memiliki) SD
Wojo kepada warga sekolah dan warga masyarakat. Dengan
tujuan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab
mengembangkan sekolah menuju sekolah yang berkualitas.
E. Mengadakan evaluasi kerja dengan mengukur kepuasaan
pelanggan. Dalam hal ini wali murid dan instansi terkait.
F. Mengadakan umpan balik tujuan-tujuan yang telah diukur.
IV. KUNCI SUKSES
A. Komitmen yang tinggi semua warga sekolah untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan didasari
rasa ikhlas, ibadah, dan amal saleh.
B. Situasi kerja yang kondusif.
C. Guru dan kepala sekolah mau dan mampu mengembangkan diri
dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan
perkembangan zaman.
D. Mengoptimalkan peran serta masyarakat / stake holders.
V. INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Kegiatan sekolah masuk pukul 07.00 dan selesai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
B. Guru dan karyawan tidak sering meninggalkan kelas (pamit).
C. Nikai semester naik rata-rata 0,2 pertahun dibanding tahun
sesudahnya.
D. Murid bersalaman dengan guru setiap hari.
E. Masing-masing kelas dapat melaksanakan 6K.
F. Daya serap kurikulum disetiap jenjang kelas 75%.
G. Hasil kelulusan dapat diterima di SMP Terbaik di Bantul 60%
dari tamatan.
H. Kegiatan ekstrakurikuler dapat terlaksana 80%.
I. Pengembangan sekolah dapat terealisasi.

19
J. Mampu menjuarai Lomba Mata Pelajaran sampai dengan
tingkat Kabupaten.
VI. IDENTIFIKASI FUNGSI
A. Sasaran I Fungsi Proses Pembelajaran
1. Faktor Guru
2. Faktor Siswa
3. Sarana dan prasarana
B. Sasaran II Proses Pendukung
1. Hubungan masyarakat
2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Iklim kerja

ANALISIS SWOT

Fungsi dan Kriteria Kondisi Tingkat


Faktornya Kesiapan nyata Kesiapan
yang
Diharapkan Tidak Siap
siap

Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Internal
a. Guru
b. Siswa Siap Kurang V
c. Buku Tinggi 75% V
pelajaran Cukup Belum V
d. Peraga memadai
e. Buku Cukup Memadai V
perpustakaan Cukup Memadai V

20
2. Faktor Eksternal
a. Sarana dan
prasarana Cukup Kurang V
Ruang belajar
b. Ruang KS Ada Ada V
c. Ruang Ada Ada V
perpustakaan
d. Lingkungan Aman Aman V

3. Faktor
Pendukung
a. Faktor
Internal
1) Keuangan Cukup Cukup V
2) Kesiswaa
n Tinggi Kurang V
b. Faktor
Eksternal
1) Humas Baik Baik V
2) Iklim Tinggi Cukup V
Kerja

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Dalam penyusunan rencana pengembangan sekolah meliputi pentingnya


RPS, perencanaan sekolah, tujuan RPS, Sistem perencaan sekolah (sps)
dan tahap-tahap penyusunan RPS.
2. Langkah – langkah penyusunan RPS (Rencana Pengembangan Sekolah)
yaitu Rencana operasional (Renop) disusun berdasarkan Renstra (Rencana
strategis), dan tidak boleh menyimpang dari Renstra.
3. Banyak kriteria rencana pengembangan sekolah yag berkualitas baik
dilihat dari aspek analisis lingkungan sekolah, situasi pendidikan, rencana
monitoring dan evaluasi, kelayakan anggaran, kelengkapan elemen Renop
dan Renstra, SDM dan lainnya.
4. Rencana pengembangan sekolah dalam praktik merupakan implementasi
dari langkah –langkah penyusunan yang tentunya berbeda pada masing-
masing sekolah

3.2 Saran
Rencana pengembangan sekolah seharusnya dilakukan melalui penahapan
yang sistematis dengan langkah-langkah yang dapat di pertanggungjawabkan,
baik secara akademik, yuridis, maupun sosial. RPS juga harusnya
mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan
sekolah dan lingkungan mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat
ancaman atau hambatan dalam pelaksanaan nantinya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar, Rodiah. (2015). Rencana Pengembangan Sekolah. SMAN 8


Lubuklinggau, Lubuklinggau.

Nawawi, H. (1983). Administrasi Pendidikan. Gunung Agung, Jakarta.


Sagala, S. (2015). Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah Dengan Prinsip
Partisipatif Transparan dan Akuntabel. Universitas Negri Medan, Medan.

Zaini, M. (2018). Bahan Ajar Manajemen Sekolah Program Studi Pendidikan


Biologi. Penebar Media Pustaka, Yogyakarta.

Niron, M.D. (2011). Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah Bagi Kepala


Sekolah SMK. Universitas Negeri Yogyakarta.

Margi (2011). Contoh RPS Rencana Pengembangan Sekolah

23
24

Anda mungkin juga menyukai