Gentle Birth (Elfiani Elda P) PDF
Gentle Birth (Elfiani Elda P) PDF
NIM : 18.11.401.01.0762
MK : Askeb Hilistic Care
Dosen Pengampu : Hardianti Aprina, SST., M. Keb
GENTLE BIRTH
A. Gentle Birth
Gentle Birth adalah konsep persalinan yang santun, tenang, dan alami, yang
bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil agar tetap tenang dan rileks saat melahirkan.
Konsep ini melibatkan praktik senam hamil, olah pernapasan, serta self hypnosis yang
rutin dilakukan sejak awal masa kehamilan hingga menuju persalinan.
Gentle birth adalah menciptakan lingkungan yang tenang dan mempersiapkan
kondisi emosional sang ibu agar tenang dan rileks demi kelancaran kelahiran sang bayi.
Gentle birth merupakan metode melahirkan yang memudahkan orangtua untuk
melahirkan dimana saja, tidak harus di rumah sakit, tanpa bantuan medis sekalipun.
Metode ini memungkinkan orangtua untuk melahirkan di rumah, di kolam renang, atau
dimana saja sesuai keinginan orangtua. Dengan melakukan teknik self-hypnosis atau
hipnosis diri sebelum waktu kelahiran, proses gentle birth diharapkan dapat membantu
sang ibu agar siap secara mental maupun fisik, sehingga tercipta proses melahirkan yang
sakral dan suci.
Metode gentle birth kini kian popular di kalangan ibu hamil. Namun, metode ini
tidak dapat dilakukan oleh mereka yang diprediksi memiliki bayi kembar.
1. Jenis Persalinan Gentle Birth
Gentle Birth terdiri dari beberapa jenis persalinan, yaitu:
a. Water Birth: persalinan dilakukan di dalam air, untuk meringankan sakit pada ibu.
Persalinan dalam air (water birth) merupakan salah satu metode alternatif
persalinan pervaginam, berupa ibu hamil aterm tanpa komplikasi bersalin dengan
cara berendam dalam air hangat (di bathtub atau kolam) dengan tujuan
mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi nyaman.
Rasa sakit pada saat persalinan dikurangi dengan menggunakan sarana
berupa air hangat. Ibu dibiarkan bebas mengatur sendiri posisi yang paling
nyaman. Sebaiknya, ibu masuk ke dalam air setelah mencapai pembukaan 6,
karena masuk ke dalam kolam atau bak mandi terlalu awal malah akan
memperlama proses melahirkan karena air hangat membuat tubuh menjadi relaks.
Sebelum masuk air, ibu harus minum banyak air putih karena berendam
dalam air hangat dapat menyebabkan dehidrasi dan menurunkan level energi.
Dehidrasi menghambat otot-otot tubuh bergerak efisien dan menyebabkan lelah.
Batalkan rencana ini bila mekonium (pup pertama bayi) keluar ketika air ketuban
pecah atau bayi Anda mengalami komplikasi, bila terjadi perdarahan pada ibu,
terjadi keterlambatan pada pembukaan satu-dua atau bila kepala bayi tidak berada
di bawah di jalan lahir.
Beberapa syarat persalinan Water Birth yaitu Ibu hamil risiko rendah, Ibu
hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kemih, dan kulit, Tanda vital ibu
dalam batas normal, dan CTG (Cardiotocography) janin normal. Selain itu Air
hangat digunakan untuk relaksasi dan penanganan nyeri setelah dilatasi serviks
mencapai 4-5 cm dan Pasien setuju mengikuti instruksi penolong
b. Hypno Birth: selama mengandung ibu lebih banyak bermeditasi dan menenangkan
diri.
Sebelum proses persalinan –bahkan selama kehamilan– ibu melakukanself
hypnosis untuk mencapai kondisi relaksasi yang dalam (meditatif) dan
membebaskan diri dari rasa takut melalui latihan pernapasan. Dalam kondisi ini,
tubuh akan memproduksi senyawa pereda rasa sakit alami yaitu hormon endorfin.
Rasa sakit selama proses persalinan akan teralihkan dan minimal, atau hingga tak
terasa. Dalam prosesnya ibu juga disemangati untuk melakukan visualisasi positif
bahwa melahirkan itu lembut, bebas dari rasa takut, dan mudah. Batalkan rencana
ini bila terjadi komplikasi medis pada ibu dan janin, bayi dalam kondisi tak
normal atau bila bibir rahim tak cukup lebar.
c. Silence Birth : selama melahirkan ibu dibuat se-rileks mungkin, tidak panic, dan
menangis.
Tidak ada lagi aba-aba atau perintah dari penolong persalinan untuk
menyemangati ibu mengejan pada persalinan dengan cara ini. Metode yang
dikembangkan oleh Ron L. Hubbard dari aliran Scientology ini menghindari
suara, baik oleh ibu yang melahirkan maupun tenaga medis dan pendamping,
sehingga tercipta suasana tenang, hening, damai, serta penuh cinta dan
kebahagiaan. Suasana seperti itu menunjang ibu mampu menggunakan alam
bawah sadarnya untuk menjalani persalinan serta mengalihkan persepsi rasa sakit
dalam pikirannya. Batalkan rencana ini bila terjadi komplikasi
pada kehamilan atau pada saat persalinan.
d. Lotus Birth : persalinan yang membiarkan ari-ari dibiarkan lepas dengan
sendirinya.
Kelahiran Lotus adalah praktek tidak memotong tali pusat saat lahir dan
menjaga bayi melekat Pada plasenta sampai memisahkan secara alami dari pusar
bayi sekitar 3-5 hari. Biasa juga disebut sebagai pusar (kabel) nonseverence.
Lotus birth adalah proses melahirkan bayi dengan tetap membiarkan tali
pusar terhubung dengan plasenta selama beberapa hari. Jadi tali pusat dan plasenta
yang menempel di pusar bayi tidak langsung dipotong usai ibu bersalin namun
dibiarkan mengering sendiri dan lalu terputus sendiri. Biasanya plasenta dibalut
dengan kain dan diletakkan di sebuah wadah seperti baskom yang sudah diberikan
bunga-bungaan atau herbal tertentu. Kadang juga ditaburi garam laut untuk
mempercepat proses pengeringan.
Para ibu yang pernah melakukan lotus birth merasakan banyak
manfaatnya. Terutama manfaat psikologis, seperti kedekatan ibu dan bayi,
kedamaian, ketenangan, dan perasaan tetap terhubung dengan bayinya walaupun
bayi itu telah dilahirkan.
B. Elemen Dasar
Untuk melahirkan secara sadar, seorang harus memenuhi lima elemen kesadaran
dalam kehamilan. Elemen yang dimaksud adalah:
1. Mengenal Diri Sendiri
Karena kita yang mengalami langsung kehamilan, maka kita perlu tahu seperti
apa kehamilan yang kita inginkan, apa yang menjadi priotitas ibu saat melahirkan,
hingga hal yang sepele seperti siapa saja yang kita inginkan kehadirannya ketika
melahirkan nanti. Hal-hal ini penting untuk dipertimbangkan agar ibu dapat
menjalankan gentle birth dengan aman nantinya.
2. Mengenali Pilihan
Untuk melakukan gentle birth, kita perlu mengetahui apa yang paling penting
selama masa kehamilan kita dan apa yang kita sebagai ibu inginkan. Jika sudah tahu
apa yang kira cari, maka memilih pun akan jadi lebih gampang.
3. Perlakukan Calon Bayi seakan Bayi Tersebut adalah Kita
Agar ibu dapat memperlakukan calon bayi dengan baik, kita harus
menganggap bahwa bayi yang ada di dalam perut adalah kita sendiri. Ajak bayi
berkomunikasi sesering mungkin.
Seorang ibu juga bisa coba membayangkan jika kita yang berada dalam rahim
ibu, proses kelahiran seperti apa yang kita sebagai bayi inginkan. Dengan begitu ibu
tidak akan bingung lagi.
Selama Kontraksi
a. Fokus pada rasa nyaman saat kontraksi datang
b. Terus focus pada nafas
c. Buat embusan lebih panjang dibandingkan tarikan nafas
d. Jangan biarkan ada kerukan di wajah, terutama alis, dan ketegangan rahang
e. Selama kontraksi, anda hars senyum
f. Jangan biarkan tangan anda mencengkram apapun. Semua harus rileks.
g. Izinkan setiap embusan nafas membuat tubuh anda seolah membuka dan
meringankan segala ketidaknyamanan tubuh.
h. Cari posisi yang paling nyaman, anda bisa berada di posisi tegak atau bersandar
kedepan ( berdiri maupun duduk atau bahkan merangkak).
i. Anda bisa membuat suara (dengan low tone) yang mana resonansi dan getarannya
dapat membuat panggul anda menjadi rileks.