Disusun Oleh:
KELOMPOK VII
FIRMANSYAH (905001180)
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah
sederhana ini kami memberikan sebuah judul yakni “Komunikasi Calon Karyawan”. Disini kami
akan memberikan penjelasan sederhana mengenai hal yang menyangkut komunikasi bagi calon
karyawan.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Ibu Dr. Fatimah, SE.,
MM yang telah membimbing kami dan mencurahkan ilmu kepada kami agar kami dapat menjadi
orang yang berguna bagi bangsa, dan agama kami sendiri.
Dengan hadirnya makalah ini kami mempunyai harapan agar nantinya makalah ini dapat
menjadi suatu sumber informasi tertulis yang dapat berguna bagi kita semua.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. 1
Daftar Isi…………………………………………………………………….......... 2
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………... 3
2
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila kita mengkaji tentang komunikasi calon karyawan, tentunya kita akan membahas
tentang proses tanya jawab antara calon karyawan dengan HR atau biasa disebut test interview.
Bekerja merupakan tuntutan individu setiap manusia. Tanpa bekerja manusia tidak bisa
mengumpulkan materi untuk memenuhi segala keinginannya. Karena dengan bekerja manusia
mendapakan imbalan. Tetapi sekarang ini sangat sulit mencari pekerjaan karena jumlah lapangan
kerja tidak sebanding dengan para pencari kerja. Jika pun ada kita harus bersaing dengan
individu yang lain. Test interview menjadi hal penting dalam perekrutan karyawan guna
memperoleh pekerjaan.
Pada saat test kerja atau interview ini dituntut untuk mampu mengeluarkan semua potensi
yang ada pada diri masing-masing individu. Biasanya setiap individu mengabaikan beberapa
attitude sehingga mereka gagal dalam sebuah interview. Hal ini patut disayangkan karena karena
kegagalan mendapatkan suatu pekerjaan disebabkan oleh hal-hal kecil.
Mengingat bahwa interview atau proses komunikasi calon karyawan dalam mendapatkan
pekerjaan sangat penting, maka oleh karena itu kami mengangkat judul pada makalah ini “
Komunikasi Calon Karyawan “
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi
pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai
kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
3
1.3 Tujuan Penulisan
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya
memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi kami
untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Defenisi Wawancara
5. Wawancara Video
Wawancara video kini telah popular, banyak perusahaan besar menggunakan system
konferensi video untuk menyaring para pelamar. Para pakar merekomendasikan para
6
kandidat atau pelamar untuk mempersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara video,
diantaranya :
Mintalah pembicaraan awal lewat telepon ,agar terjalin hubungan dengan
pewawancara.
Datanglah lebih awal untuk membiasakan diri dengan peralatan dan keadaan.
Selama wawancara, berbicaralah dengan jelas.
2. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan
kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki
pelamar tersebut untuk memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum
tujuan dari wawancara kerja adalah:
7
a. Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
b. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.
c. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan.
d. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk
diberikan penawaran kerja
8
5) Inisiatif
Berikan inisiatif anda dengan jika pewawancara memberikan suatu masalah kepada anda,
berikan inisiatif yang baik dan jadi partisipan yang aktif saat wawancara kerja
berlangsung. Aktif dalam menjawab, memberikan solusi, dan mengajukan pertanyaan.
6) Kebijaksanaan
Tanamkan rasa bijaksana dalam diri anda. Terutama bersikap bijaksana dalam
mengambil keputusan.
7) Daya Tanggap dan Kerja Sama
Bersikap Antusias dari setiap pertanyaan yang diberikan dan miliki rasa kerja sama sebab
bekerja sama dalam pekerjaan itu penting. Jadilah anda orang yang menunjukan bahwa
anda bisa bekerja dengan tim perusahaan.
8) Ekspresi Wajah
Fresh, terlihat ceria itu hal yang membuat semangat pewawancara untuk keberlangsungan
wawancara tersebut. Pasanglah wajah yang santai dan enak dilihat. Berikan senyuman
serta ekspresi wajah yang membuat pewawancara tertarik kepada anda.
9) Kemampuan Berkomunikasi
Memiliki komunikasi yang baik itu adalah faktor utama kesuksesan wawancara anda, jika
anda tidak bisa berkomunikasi hanya menjawab “ya” atau “tidak” itu akan membuat
pewawancara kesulitan untuk mengetahui diri anda. Pintar-pintarlah dalam
berkomunikasi, anda melakukan komunikasi yang baik itu akan memperoleh hasil yang
baik pula.
Tunjukan sikap, kemampuan, dan bakat serta minat anda dalam melamar pekerjaan untuk
posisi tersebut, cari kemampuan yang anda miliki untuk kecocokan dengan pekerjaan
anda nanti.
Supaya wawancara ini tidak terlalu tegang, mungkin selera humor yang dimiliki perlu
anda lakukan. Ini untuk mencairkan suasana dan ketenangan anda. Segan namun tidak
9
berlebihan, anggap pewawancara itu orang yang sudah lama anda kenal. Namun anda
harus tahu batasan-batasan dalam melakukan hal ini.
Berikut ini adalah hal - hal yang juga perlu dihindari saat melakukan wawancara kerja.
1. Datang terlambat.
2. Kelihatan kesal karena menunggu lama.
3. Datang ke wawancara tanpa persiapan.
10
4. Berpenampilan berlebihan.
5. Membawa tas belanja atau sejenisnya.
6. Mengajak teman atau keluarga saat melakukan wawancara.
7. Duduk sebelum dipersilakan
8. Meletakkan tas di meja wawancara.
9. Membungkuk atau menundukkan kepala.
10. Bertopang dagu.
11. Melipat tangan di muka dada.
12. Merokok atau mengulum permen.
13. Membuka percakapan.
14. Memotong pewawancara di tengah kalimat.
15. Melebih - lebihkan diri kita.
16. Mengatakan kepada perusahaan hal - hal yang seharusnya mereka lakukan untuk kita.
17. Membual.
18. Mengkritik diri sendiri.
19. Mengkritik atau menjelekkan calon atasan.
20. Memberikan informasi yang tidak relevan.
21. Berlama - lama dengan apa yang ditawarkan perusahaan.
22. Mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot.
23. Emosional.
24. Membuka rahasia tempat kita dulu bekerja, atau tempat kita kini melamar.
25. Memberi kesan bahwa kita tidak sabar.
Meskipun terdapat berbagai macam wawancara dengan tujuan yang berbeda-beda, setiap
wawancara pada dasarnya mempunyai struktur yang sama. Kesadaran pewawancara untuk
mengikuti struktur tersebut akan menciptakan suatu wawancara yang efektif. Penerapan fase
yang diambil sebagai contohnya adalah untuk wawancara pekerjaan.
11
1. Perencanaan
Fase perencanaan sebenarnya tidak termasuk bagian dari wawancara, karena dilakukan
sebelum wawancara dilaksanakan. Walaupun demikian penting untuk dimasukkan, karena
perencanaan dapat menjamin keberhasilan wawancara. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus
dilakukan saat merencanakan wawancara:
2. Menetapkan tujuan
Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan yang ditawarkan
Menetapkan spesifikasi pepekerjaan yang akan ditawarkan dan berdasarkan hal tersebut
Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang penting
Mengidentifikasikan jawaban-jawaban yang diinginkan
Memilih tempat yang tepat dan memberitahukannya kepada pelamar
3. Menciptakan Hubungan
Bagi sebagian orang, wawancara merupakan suatu peristiwa yang bisa menciptakan
ketegangan. Untuk mengurangi ketegangan dan memudahkan jalannya pertukaran informasi, di
awal wawancara, pewawancara harus menciptakan hubungan dengan pelamar. Jabatan tangan,
senyum yang hangat, dan suara yang ramah, merupakan salah satu cara dalam menyambut
pelamar. Sikap seperti ini sama dengan yang dilakukan saat menerima tamu yang sedang
mengunjungi kantor atau rumah. Karena ada kemungkinan pewawancara merasa gugup, atau
mungkin asing dengan keadaan sekitarnya, maka sebaiknya percakapan dimulai dengan yang
ringan-ringan dahulu. Misalnya, mengajak bicara mengenai cuaca, kejadian sehari-hari, atau
mungkin topik yang berhubungan dengan minat pelamar (olah raga, politik, dan lain-lain). hal
tersebut dilakukan untuk mengembangkan komunikasi dan memenunjukkankan bahwa
pewawancara menghargai minat pelamar. Dengan sambutan hangat pelamar akan merasa
percaya diri sehingga informasi yang diharapkan dapat mengalir lancar.
4. Menetapkan Tujuan
Seorang pewawancara harus menjelaskan tujuan utama wawancara tersebut. Berikan
pengertian pada pelamar tentang keinginan anda, karena seringkali masalah timbul disebabkan
12
pewawancara mengasumsikan bahwa tujuan-tujuan yang diharapkannya sudah jelas bagi
pelamar. Untuk menghindari hal ini maka jelaskan tujuan-tujuan tersebut pada saat wawancara.
6. Tahap Meringkas
Pada saat wawancara, terjadi pertukaran informasi antara pewawancara dengan pelamar,
kemungkinan saja informasi yang didapat relevan dengan tujuan, tetapi mungkin pula sama
sekali tidak relevan. Informasi yang tidak relevan akan mengakibatkan kesimpulan yang kabu
atau tidak jelas. Untuk menghindari hal tersebut, pewawancara harus meringkas hasil wawancara
pada saat akhir. Bila hal itu tidak dilakukan, akibatnya kedua pihak tidak menyadari adanya
perbedaan-perbedaan yang terjadi. Seorang pelamar tidak akan sadar bahwa wawancara telah
berakhir, sampai ia melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh pewawancara. Karena itu harus
terdapat suatu kesepakatan tentang kesimpulan wawancara tersebut seum wawancara berakhir.
13
Ringkasan ini juga harus dicatat dan disimpan sebagai suatu arsip, sehingga akan memudahkan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
7. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan setelah wawancara berakhir. Semua informasi yang telah didapatkan
dari orang yang diwawancarai, harus dirangkum secara keseluruhan tanpa ditambah ataupun
dikurangi. Dalam wawancara kerja, informasi tersebut dapat dilengkapi dengan fakta dari
sumber lain yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai jalan pikiran pelamar.
Indikator tersebut dapat berguna untuk bahan evaluasi. Setalah wawancara perlu dibuat laporan
tertulis mengenai hal-hal yang berhubungan dengan wawancara. Pada akhir laporan tersebut
diberikan kesimpulan, yang memberikan gambaran mengenai penilaian secara keselurukan.
14
Dalam wawancara, berbagai macam jenis pertanyaan akan ditanyakan kepada anda dan
anda harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan
baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ditanyakan berkaitan dengan :
1.Pekerjaan yang dilamar
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Latar belakang keluarga
4. Kepribadian
5. Penilaian pribadi anda
6. Tujuan karier
7. Hobi
2. Banyak bertanya
Si pewawancara aktif mengajukan pertanyaan seputar Anda dan riwayat pekerjaan Anda. Ini
juga sinyal bagus, karena banyak bertanya tentang diri Anda mengindikasikan banyak informasi
yang ingin mereka gali dari Anda.
3. Suasana nyaman
15
Suasananya cair, Anda tidak seperti sedang berada dalam situasi wawancara yang kerja yang
kaku. Pewawancara pun terlihat lebih rileks. Ini menjadi sinyal positif dia merasa cocok atau
nyaman, sehingga Anda dianggap bisa bekerja sama.
4. Umpan balik
Secara verbal pewawancara memberikan umpan balik. Misal, mengucap” saya tidak menyangka
Anda mempunyai kemampuan itu.” Sedangkan umpan balik secara fisik diperlihatkan dari
kontak mata, tersenyum, memberikan dorongan, mengangguk, dan ekspresi wajah yang
memperlihatkan persetujan dan pemahaman.
5. Nego gaji
Saat wawancara pertama, sudah terjadi negosiasi. Padahal biasanya negosiasi gaji terjadi pada
saat wawancara berikutnya. Setelah wawancara pertama dianggap lolos.
6. Kepastian waktu
Biasanya jika mereka tertarik pada Anda, di akhir wawancara mereka memberi kepastian waktu
kapan Anda akan dikabari lagi, misal, dengan mengatakan “dalam dua- tiga hari ini kami akan
menghubungi Anda”.
7. Menanyakan kesiapan
Pewawancara tidak menyuruh Anda menunggu, melainkan langsung bertanya kesiapan Anda
bergabung bersama mereka. Jika statement ini keluar dari mulut pewawancara, sembilan puluh
lima persen keberhasilan wawancara sudah berada di tangan Anda.
1. Wawancara singkat
Mereka tidak akan berlama-lama melakukan wawancara jika dianggap kualifikasi Anda kurang
cocok dengan posisi yang dilamar.
2. Menunjukkan keraguan
3. “Nanti dikabari”
Kalimat “Nanti kami kabari lagi,” merupakan ungkapan penolakan yang halus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas kami penyusun mengambil kesimpulan bahwa
wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi perusahaan untuk
menyaring jumlah pelamar yang ada. Bagi kebanyakkan orang wawancara kerja ini sangat
17
menakutkan, hal ini terjadi karena tidak ada seorangpun yang senang dihakimi dan
kemungkinan akan ditolak lamaran kerjanya oleh suatu perusahaan. Dibutuhkan persiapan
dalam menghadapi wawancara kerja, agar kita dapat tampil lebih baik dan mengurangi
ketegangan, hingga akhirnya kita dapat melewati wawancaara kerja.Setiap orang pasti
merasakan ketegangan dalam menghadapi wawancara kerja, kita tidak dapat menghilangkan
ketegangan saat wawancara, yang dapat kita lakukan adalah mengurangi ketegangan itu. Di
samping itu kita juga perlu memperhatikan berbagai unsur, mulai dari persiapan dari rumah,
pakaian yang dikenakan dan attitude saat interview. Selain itu juga harus mampu
mempresentasikan diri dan berkomunikasi secara baik.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://tipskarir.com/arti-penting-wawancara-dalam-dunia-kerja/
http://www.tuliat.com/maksud-dan-tujuan-wawancara-kerja-interview/
http://tipskarir.com/ketahui11-aspek-berikut-untuk-sukses-wawancara-kerja-kombis/
http://dyaeducationblog.blogspot.com/2013/06/wawancara-kerja.html#ixzz3Twy12ikT
http://fungsiumum.blogspot.com/2013/06/cara-mengenali-pekerjaan-dan-perusahaan.html
18
http://akmalyuhniani.blogspot.com/2014/04/teknik-wawancara.html
http://aditiaa.blogspot.com/2009/03/wawancara-kerja.html
http://moyajanganmoyan.blogspot.com/2010/11/wawancara-kerja.html
19