Dosen Pengampuh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan Artikel ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
Artikel yang berjudul Artikel Antropologi tepat waktu.
L Artikel disusun guna memenuhi tugas dari bapak Dr. Taufiq Ramdani S. Th. I. M. Sos.pada
bidang studi Antropologi , Universitas Mataram Selain itu, saya juga berharap agar Artikel ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengertian dan kajian Antropologi
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Dr. Taufik Ramdani selaku
dosen mata kuliah Antropologi. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Daftar isi:
Pengertian
Secara harfiah antropologi adalah ilmu (logos) tentang manusia (antropos). Definisi
demikian tentu kurang jelas, karena dengan definisi seperti itu antropologi mencakup
banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, ilmu polotik, ilmu ekonomi, ilmu
sejarah, biologi manusia dan bahkan humaniora, filsafat dan sastra yang semuanya
mempelajari atau berkenaan dengan manusia. Sudah tentu hal ini tidak benar, palagi
disiplin-disiplin ilmu lain tersebut justru sudah berkembang jauh lebih tua dari pada
antropologi.
Oleh karena itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi pusat
perhatian antropologi.Sayang bidang permasalahan yang khusus dipelajari oleh
antropologi tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya pemisahan ilmu-ilmu cabang
antropologi yang sangat berlainan bidang permasalahan yang dipelajari. Akibatnya
tidak ada satupun definisi umum yang dapat disepakati oleh semua ilmuwan
antropologi. antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia
dengan naberorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-
psikologi atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan yang holistik yaitu pendekatan
dengan cara melihat atau memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan yang utuh
atau holistik.
Ruang Lingkup
1.ANTRPOLOGI FISIK
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembanhan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil
dan pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik
berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan,
dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekaran ini (Haviland, 1999: 13)
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembanhan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil
dan pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik
berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan,
dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekaran ini (Haviland, 1999: 13)
2. ANTROPOLOGI BUDAYA
Antropologi budaya memfokuskan perhatianya kepada kebudayaan manusia ataupun
cara hidupnya dalam masyarakat. menurut Haviland (1999:12) cabang antropologi
budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic,
dan etnologi.
1. Antropologi Ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam memerintahkan dan mengekpresikan didri
melalui penggunaan barang dan jasa material (Gudeman, 2000: 295). Khususnya
aliran mikro dan neoklasik . melalui pengkajian pendekatan neoklasik, walaupun
cakupnya begitu besar (makro) bahkan yang lebih unik lagi adalah aliran marxisme.
2. Antropologi Medis
3. Antropologi psikolog
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubunganya antara
individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan social dari system budaya yang
ada (White,2000:856). Secara historis bidang antropologi psikologi tersebut lebih dekat
pada psikoanalisis daripada psikologi eksperimental.
4. Antropologi sosial
Bidang ini mulai dikembangkan oleh James George Frazer di Amerika Serikat pada
awal abad ke-20. Penekanan pada antropologi social inggris bergerak menjadi suatu
studi komperatif masyarakat kontenporer(kuper, 2000:971). Mereka bereksperimen
dengan suatu kisaran yang luas dari strategi penelitian yang bersifat komparatif,
historis dan etnografis.
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being)
dan Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas
tentang hakiket sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu
yang mempelajari tentang “yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan
berdasarkan pada logika. Sedangkan, menurut istilah adalah ilmu yang
membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani.
Disis lain, ontologi filsafat adalah cabang filsafat yang membahas tentang
prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari sesuatu yang ada.
Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda yang terdiri
dari alam , manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di
dalam ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran monoisme yaitu segala
sesuatu yang ada berasal dari satu sumber (1 hakekat).
EPISTIMOLOGI
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori.
Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan
sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber,
metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
pengetahuan tersebut. Dalam aspek epistemologi ini terdapat beberapa logika, yaitu:
analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
AKSIOLOGI
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti nilai.
Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Jujun S.suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair,
dalam lingkup kajian filsafat nilali merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti
politik, sosial dan agama. Sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga
yang diidamkan oleh setiap insan.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas
nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-
nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama,
bukan sebaliknya malah menimbulkan bencana. Dalam aksiologi ada dua penilaian
yang umum digunakan yaitu:
1. Etika
Etika adalah cabang filsafat yang membahas secara kritis dan sistematis masalah-
masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada perilkau, norma dan adat istiadat
manusia. Etika merupakan salah satu cabang filsafat tertua. Setidaknya ia telah
menjadi pembahasan menarik sejak masa sokrates dan para kaum shopis.disitu
dipersoalkan mengenai masalah kebaikan, keutamaan, keadilan dan sebagainya. Etika
sendiri dalam buku etika dasar yang ditulis oleh Franz Magnis Suzeno diartikan
sebagai pemikiran kritis, sistematis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan diatas adalah norma
adat, wejangan dan adatistiadat manusia. Berbeda dengan norma itu sendiri etika tidak
Aksioloagi adalah ilmu yang membecirakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Jadi, aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang
sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan dijalan yang baik pula karena akhir-akhir ini banyak sekali yang
mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang tidak benar
Antropologi merupakan salah satu displin ilmu yang berkembang sebagai dampak
penjajahan bangsa Eropa di seluruh dunia. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-cirii fisik, adat-
istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Banyak ahli Antrpologi berpendapat bahwa antropologi muncul sebagai suatu cabang
ilmu yang jelas batasannya pada sekitar abad ke 19. Antropologi pada abad ke 19
sampai abad ke 20 berkembang ke arah yang lebih sistemastik dan menggunakan
metodologi ilmiah.
Pada akhir abad ke 15,.bangsa Eropa mulai menjelajah ke berbagai benua seperti
Asia, Afrika, dan Amerika. Dari para penjelajah tersebut terkumpul buku-buku kisah
perjalanan, yang berisi bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat,
susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik dari bermacam-macam suku bangsa di
Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika. Kemudian bahan pengetahuan tadi disebut bahan
etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. perkembangan antropologi bertujuan
akademis, yaitu mempelajari masyarakt, kebudayaan, dan masyarakat primitif dengan
maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran
kebudayaan manusia.
Fase Kedua (Tahun 1800-an)
Pada fase ini, antropologi menjadi ilmu praktis dengan tujuan mempelajari masyarakat
dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah
kolonial dan untuk memahami kebudayaan masyarakat modern yang kompleks.
Pada ini Antropologi mengalami masa perkembangan yang paling pesat karena terjadi
perubahan yang besar. kebudayaan asli bangsa-bangsa pribumi hilang akibat
pengaruh kebudayaan Eropa. Selain itu, setelah perang dunia ke II muncul kebencian
terhadap negara-negara penjajah. proses-proses tersebut menyebabkan perhatian
ilmu antropoogi tidk lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar ERopa, tetapi
juga kepada suku bangsa di daerah pedesaan Eropa.
Dalam arti tertentu, praktik antropologi dimulai begitu manusia mulai berfikir tentang
masyarakat dan keyakinan-keyakinan mereka, dan secara sadar memutuskan untuk
membandingan diri mereka sendiri dengan masyarakat-masyarakat lain yang
melakukan kontak dengan mereka.
Goerge Stocking, seorang ahli antropologi sejarah dari Amerika membedakan perilaku
banyak warga Inggris Victoria dengan masyarakat non Eropa, secara jelas gambaran
yang dimunculkan adalah gambaran seorang yang bukan saja terasing secara
geografis, tapi juga kebalikan dari gambaran ideal dari seorang pria Victoria; berkulit
putih, menarik bersih (sifat ini bisa dikatakan mendekati sifat saleh). Gagasan itu jelas
menggambarkan evolusi budaya, sebuah gagasan yang berhasil menjadi sebuah teori
dominan di abad kesembilan belas.
Gagasan ini didukung oleh hasil penelitian beberapa disiplin ilmu, bukti-bukti geologi
menunjukan bahwa bumi lebih tua daripada yang diungkapkan oleh injil, sementara
penemuan-penemuanarkeologi seperti peralatan yang ditemukan di tanah berlumpur
Denmark dianggap mendukungteori yang menyatakan bahwa umat manusia telah
melewati berturut-turut, zaman-zaman batu, perunggu, dan besi.
BAB V. Kesimpulan dan Analisis kritis
A.Kesimpulan
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal
dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya
yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan
melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang
merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal
daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih
menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Di antara ilmu-ilmu
sosial, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat yang unik karena
bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang perilaku
manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia
terutama dari sudut hubungan antar manusia dan proses- proses yang timbul dari
hubungan manusia dalam masyarakat. Dalam antropologi budaya mempelajari
gambaran tentang perilaku manusia dan konteks sosial budayanya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karenaterbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang saya peroleh hubungannya
dengan artikel ini. Semoga artikel ini berguna bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka
1. https://pendidikanmu.com/2020/04/ruang-lingkup-antropologi.html
2. http://maristiaerning.blogspot.com/2016/10/makalah-antropologi.html?
m=1https://www.academia.edu/6681449/LATAR_BELAKANG_SEJARAH_ANT
ROPOLOGIhttp://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-
antropologi.html
3. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/11/28/ontologi-epistimologi-dan-
aksiologi-dalam-pengetahuan-filsafat/
4. https://www.kompasiana.com/daishg/ruang-lingkup-antropologi-dan-
pentingnya-antropologi_56fe814da123bd2d091a9db5
5. http://www.lilandcloe.com/perkembangan-antropologi/
6. http://ezyzurriyati.blogspot.com/2014/03/antropologi-budaya.html?m=1
7. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/11/28/ontologi-epistimologi-dan-
aksiologi-dalam-pengetahuan-filsafat/
8. https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-antropologi.html
9. http://www.lilandcloe.com/perkembangan-antropologi/
10. http://blog.unnes.ac.id/maulida12/2017/10/23/materi-antropologi-kelas-x-
sejarah-kelahiran-antropologi/