Anda di halaman 1dari 22

I.

Waktu Percobaan : Senin, 18 September 2017


II. Judul Percobaan : Hukum Kirchoff
III. Tujuan Percobaan :
- Menyelidiki sifat-sifat rangkaian listrik seri dan parallel dengan Hukum I
Kirchoff dan Hukum Ohm
IV. Landasan Teori
Rangkaian listrik tidak selalu sederhana, namun juga terdiri dari banyak
hubungan sehingga akan terdapat banyak cabang maupun titik simpul.
Dimana titik simpul merupakan pertemuan antara tiga cabang atau lebih.
Dalam suatu rangkaian biasanya berlaku hukum-hukum Kirchoff. Hukum
Kirchoff dibagi menjadi dua, yaitu Hukum I Kirchoff yang biasa disebut
hukum titik cabang dan Hukum II Kirchoff yang juga sering disebut hukum
Loop.
Hukum I Kirchoff berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk ke
suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik dari titik simpul
tersebut”. Yang dapat juga diartikan bahwa setiap arus listrik yng masuk
sama dengan arus listrik yang keluar dari rangkaian tersebut. Maka dapat
dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.
∑ I masuk =∑ I keluar

Pernyataan diatas juga disebut sebagai jumlah kuat arus pada titik
percabangan sama dengan nol, sehingga dinyatakan secara sistematis
dengan persamaan : ∑ I masuk =0

Selain itu, berlakunya hukum I Kirchoff dapat dilihat dengan gambar


berikut.

I2
I 1=I 2 + I 3
I1
I3
Gambar 1. Hukum I Kirchoff

Hubungan seri dua hambatan (resistor) juga dapat dilihat berdasarkan


gambar dibawah ini.
Gambar 2. Rangkaian Hambatan Seri

Pada hubungan seri, setiap resistor oleh arus listrik yang sama besar. Dimana
tegangan diantara titik a-c adalah :

V =V ab+V bc=IR 1 + IR2=I ( R1 + R2 )

Maka hambatan gabungannya dapat dirumuskan :

R gab =R 1+ R 2+ …+ Rn

Hubungan parallel antara dua buah hambatan dapat dilihat berdasarkan:

Gambar 3. Rangkaian Hambatan Paralel

Pada hubungan parallel ini, setiap resistor akan mendapatkan beda potensial
yang sama besarnya. Berdasarkan hukum I Kirchoff dan hukum Ohm, maka dapat
dirumuskan : I =I 1+ I 2=IR

V V 1 1 V
Sehingga : I = + =V
R 1 R2 (
+ =
R 1 R2 R gab )
1 1 1 1
Sehingga hambatannya dapat ditulis : = + +…+
R gab R 1 R 2 Rn

V. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :

N
Gambar
o Nama Jumlah Keterangan

1 Papan Rangkaian 1 buah

secukupny
2 Kabel
a

nst : 0,5 Volt


3 Voltmeter 1 buah
batas ukur : (0 - 15,0)
Volt

nst : 10,0 mA
Amperemeter 1 buah
4
  batas ukur : (0 - 500,0)
mA

tegangan : (3,0 - 13,8)


5 Power Supply DC 1 buah
Volt

R A =470 Ω ; 0,25 W

6 Resistor 3 buah
R B=47Ω ; 2,0 W

RC =47 Ω ; 2,0 W
Jembatan
7 dua buah
Penghubung

VI. Langkah-Langkah Percobaan


Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil data dalam
percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan
Hukum Kirchoff.
2. Mengkalibrasi alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Merangkai alat dan bahan sesuai gambar dibawah ini.

Gambar 4. Set up Percobaan


4. Menyambungkan kabel penghubung di dua sisi yang mengapit resistor 1,
kemudian menyalakan power supply pada tegangan 12 volt, dan mengamati
nilai yang tertera pada amperemeter dan voltmeter.
5. Mengubah tegangan pada power supply dengan menggunakan tegangan : 9
volt, 7,5 volt, 6 volt, dan 3 volt.
6. Mengamati skala hasil yang ditunjukkan oleh amperemeter dan voltmeter.
7. Mengulangi langkah 4 hingga 6 untuk rangkaian pada resistor 2 dan resistor 3.
8. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel hasil pengamatan.

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Percobaan


Catu Daya RA RB RC
No
(Volt) IA VA IB VB IC IA
1
2
3
4
5

VII. Teknik Analisis Data


Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan percobaan, maka akan
diperoleh hubungan antara tegangan dengan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian sesuai dengan hukum I Kirchoff dan hukum Ohm. Sehingga pada
percobaan ini dapat dilakukan analisis dengan cara membuat grafik antara V dan I
untuk setiap hambatan. Keberlakuan hukum Kirchoff dapat dilakukan berdasarkan
data kuat arus pada masing-masing cabang.
Dikarenakan pengukuran yang dilakukan pada percobaan ini merupakan
pengukuran tunggal, maka untuk memperoleh nilai V dan I, digunakan persamaan
sebagai berikut:
a. Analisis data percobaan untuk Hukum I Kirchoff, dimana :
I masuk =I keluar

Sehingga nilai I dapat diperoleh dari :

I = Í ± ∆ I

1
∆ I = nst
2

Í =I dari hasil pengukuran


∆I
Dengan kesalahan relative: KR= ×100 %

b. Analisis data untuk hukum Ohm


Analisis data yang digunakan adalah grafik hubungan antara V dan I, yaitu :
V =I . R
V ≈I ;V ≈R

V
V

Gambar 5. Grafik hubungan V dan I


VIII. Data Hasil Percobaan
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan hukum Kirchoff ini, yaitu sebagai
berikut.

R A = 470Ω R B = 47Ω RC = 47Ω


Catu Daya IA VA IB VB IC VC
No
(Volt) (mA (Volt (mA (Volt (mA (Volt
) ) ) ) ) )
1 12,0 25,0 13,0 12,5 0,5 10,0 0,5
2 9,0 20,0 9,75 20,0 0,5 10,0 0,5
3 7,5 15,0 7,5 10,0 0,5 10,0 0,5
4 6,0 10,0 6,0 5,0 0,5 5,0 0,5
5 3,0 5,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0

IX. Analisis Data


a. Analisis data hasil percobaan untuk Hukum I Kirchoff
1. Pada power supply dengan V = 12,0 volt
1
I = Í ± ∆ I , dengan ∆ I = nst
2
 Kuat arus pada R A = 470Ω
I A= I´A ± ∆ I A , dengan :
I´A=25,0 mA
1 1
∆ I A = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I A=( 25,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆IA 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=2,0 %
I´A 25,0

 Kuat arus pada R B = 47Ω


I B= I´B ± ∆ I B , dengan :
I´B=12,5mA
1 1
∆ I B = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I B= (12,5 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IB 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=4,0 %
IB
´ 12,5

 Kuat arus pada RC = 47Ω


I C = I´C ± ∆ I C, dengan :
I´C =10,0 mA
1 1
∆ I C = nst= ( 10,0 ) mA =0,5 mA
2 2
I C =( 10,0 ±0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IC 0,5
KR= ×100 %= × 100 %=5 ,0 %
I´C 10,0
2. Pada power supply dengan V = 9,0 volt
1
I = Í ± ∆ I , dengan ∆ I = nst
2
 Kuat arus pada R A = 470Ω
I A= I´A ± ∆ I A , dengan :
I´A=20,0 mA
1 1
∆ I A = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I A=( 20,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆IA 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=2,5 %
IA
´ 20,0

 Kuat arus pada R B = 47Ω


I B= I´B ± ∆ I B , dengan :
I´B=10,0mA
1 1
∆ I B = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I B= (10,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IB 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=5,0 %
I´B 10,0

 Kuat arus pada RC = 47Ω


I C = I´C ± ∆ I C, dengan :
I´C =10,0 mA
1 1
∆ I C = nst= ( 10,0 ) mA =0,5 mA
2 2
I C =( 10,0 ±0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IC 0,5
KR= ×100 %= × 100 %=5 ,0 %
IC
´ 10,0
3. Pada power supply dengan V = 7,5 volt
1
I = Í ± ∆ I , dengan ∆ I = nst
2
 Kuat arus pada R A = 470Ω
I A= I´A ± ∆ I A , dengan :
I´A=15,0 mA
1 1
∆ I A = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I A=( 15,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆IA 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=3,3 %
I´A 15,0

 Kuat arus pada R B = 47Ω


I B= I´B ± ∆ I B , dengan :
I´B=10,0mA
1 1
∆ I B = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I B= (10,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IB 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=5,0 %
IB
´ 10,0

 Kuat arus pada RC = 47Ω


I C = I´C ± ∆ I C, dengan :
I´C =10,0 mA
1 1
∆ I C = nst= ( 10,0 ) mA =0,5 mA
2 2
I C =( 10,0 ±0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IC 0,5
KR= ×100 %= × 100 %=5 ,0 %
I´C 10,0
4. Pada power supply dengan V = 6,0 volt
1
I = Í ± ∆ I , dengan ∆ I = nst
2
 Kuat arus pada R A = 470Ω
I A= I´A ± ∆ I A , dengan :
I´A=10,0 mA
1 1
∆ I A = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I A=( 10,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆IA 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=5,0 %
I´A 10,0

 Kuat arus pada R B = 47Ω


I B= I´B ± ∆ I B , dengan :
I´B=5,0 mA
1 1
∆ I B = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I B= (5,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IB 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=10,0 %
IB
´ 5,0

 Kuat arus pada RC = 47Ω


I C = I´C ± ∆ I C, dengan :
I´C =5,0 mA
1 1
∆ I C = nst= ( 10,0 ) mA =0,5 mA
2 2
I C =( 5,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IC 0,5
KR= ×100 %= × 100 %=10 ,0 %
IC
´ 5,0
5. Pada power supply dengan V = 3,0 volt
1
I = Í ± ∆ I , dengan ∆ I = nst
2
 Kuat arus pada R A = 470Ω
I A= I´A ± ∆ I A , dengan :
I´A=5,0 mA
1 1
∆ I A = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I A=( 5,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆IA 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=10,0 %
I´A 5,0
 Kuat arus pada R B = 47Ω
I B= I´B ± ∆ I B , dengan :
I´B=0,0 mA
1 1
∆ I B = nst= ( 10,0 ) mA=0,5 mA
2 2
I B= ( 0,0± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IB 0,5
KR= × 100 %= ×100 %=
I´B 0,0

 Kuat arus pada RC = 47Ω


I C = I´C ± ∆ I C, dengan :
I´C =0,0 mA
1 1
∆ I C = nst= ( 10,0 ) mA =0,5 mA
2 2
I C =( 0,0 ± 0,5 ) mA
Dengan kesalahan relative :
∆ IC 0,5
KR= ×100 %= × 100 %=
IC
´ 0,0
b. Analisis data hasil percobaan untuk Hukum Ohm
Untuk hukum Ohm analisis data dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan
menggunakan grafik hubungan V (volt) dan I (mA) sebagai berikut :

Grafik Hubungan VA dan IA


14
12
10
8
6
4
2
0
5 10 15 20 25

Gambar 6. Grafik hubungan antara VA dan IA


0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 5 10 12.5

Gambar 7. Grafik hubungan antara VB dan IB

Grafik Hubungan Vc dan Ic


0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 5 10

Gambar 8. Grafik hubungan antara VC dan IC


X. Hasil dan Pembahasan
 Hasil
a. Hasil analisis data pada datapercobaan Hukum I Kirchoff dengan
melakukan pengukuran tunggal terhadap I dimana nilai I merupakan hasil
pengukuran yang diperoleh pada saat melakukan percobaan. Maka hasil
yang diperoleh sebagai berikut:
1. Untuk R A diperoleh hasil :
- Pada V =12,0volt diperoleh kuat arus I =( 25,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga
KR = 2,0%
- Pada V =9,0volt diperoleh kuat arus I =( 20,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 2,5 %.
- Pada V =7,5volt diperoleh kuat arus I =( 15,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 3,3 %.
- Pada V =6,0volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 5,0%
- Pada V =3,0volt diperoleh kuat arus I =( 5,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 10,0%
2. Untuk R B diperoleh hasil :
- Pada V =12,0volt diperoleh kuat arus I =( 12,5 ±0,5 ) mA. Sehingga
KR = 4,0%
- Pada V =9,0volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 5,0 %.
- Pada V =7,5volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 5,0 %.
- Pada V =6,0volt diperoleh kuat arus I =( 5,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 10,0%
- Pada V =3,0volt diperoleh kuat arus I =( 0,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
=
3. Untuk R A diperoleh hasil :
- Pada V =12,0volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga
KR = 5,0%
- Pada V =9,0volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 5,0 %.
- Pada V =7,5volt diperoleh kuat arus I =( 10,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 5,0 %.
- Pada V =6,0volt diperoleh kuat arus I =( 5,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
= 10,0%
- Pada V =3,0volt diperoleh kuat arus I =( 0,0 ± 0,5 ) mA. Sehingga KR
=
b. Analisis data hasil percobaan untuk Hukum Ohm
Untuk Hukum Ohm analisis data yang digunakan yaitu secara kualitatif
dengan menggunakan garfik hubungan antara V dan I, sebagai berikut:

Grafik Hubungan VA dan IA


14
12
10
8
6
4
2
0
5 10 15 20 25

Gambar 6. Grafik hubungan antara VA dan IA

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 5 10 12.5

Gambar 7. Grafik hubungan antara VB dan IB

Grafik Hubungan Vc dan Ic


0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 5 10
Gambar 8. Grafik hubungan antara VC dan IC

 Pembahasan
Pada percobaan Hukum I Kirchoff ini dilakukan pengambilan data secara
tunggal untuk mendapatkan nilai I sesuai dengan tegangan pada rangkaiannya
masing-masing. Namun dalam percobaan ini, terjadi beberapa kesalahan yang
mengakibatkan data yang diperoleh tidak akurat. Adapun beberapa kesalahan
yang terjadi adalah sebagai berikut :
- Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi disebabkan oleh praktikan.
Pada percobaan ini kesalahan umum yang terjadi yaitu pada pembacaan
skala pada voltmeter dan amperemeter sehingga terdapat pembacaan skala
yang mengakibatkan hasilnya nol, kesalahan dalam merangkai rangkaian
yang mungkin tidak sesuai dengan teori Hukum I Kirchoff, dan lain
sebagainya.
- Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang terjadi disebabkan oleh alat-alat
yang digunakan dalam melakukan percobaan dan dapat juga disebabkan
oleh pengaruh lingkungan sekitar tempat melakukan percobaan. Pada
percobaan ini kesalahan sistematis yang terjadi yaitu kabel yang digunakan
sudah tidak layak, ketika meja tempat melakukan praktikum ditekan atau
alat bersentuhan dengan benda lain maka hasil pengukuran akan berubah-
ubah.
- Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang tidak diketahui pasti penyebabnya
namun sangat mempengaruhi data hasil percobaan.
Selain terjadi kesalahan-kesalahan, dalam percobaan ini juga terdapat
beberapa kendala yang terjadi pada saat pengambilan data. Adapun kendala-
kendala yang terjadi adalah sebagai berikut:
- Terjadinya kendala pada saat merangkai rangkaian, sehingga menyebabkan
hasil data yang kurang akurat
- Sulitnya membaca skala pada voltmeter dan amperemeter karena jarum
yang menunjukkan skala sangat kecil dan hampir mendekati nol sehingga
tidak terbaca jelas.
XI. Pertanyaan dan Jawaban
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus yang mengalir dengan tegangan
masing-masing hambatan.
Jawaban:
Adapun grafik hubungan antara kuat arus yang mengalir dengan tegangan
masing-masing hambatan.

Grafik Hubungan VA dan IA


14
12
10
8
6
4
2
0
5 10 15 20 25

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 5 10 12.5

Grafik Hubungan VC dan IC


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10
2. Bagaimana hubungan I 1 , I 2 , I 3 ,dan I 4 ?
Jawaban:
Hubungan yang terjadi diantara I 1 , I 2 , I 3 ,dan I 4 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Sehingga dilihat pada persamaan :

∑ I masuk =∑ I keluar
Dimana diketahui I 4 disebut sebagai I Total yang merupakan I keluar dan I 1disebut
sebagai I masuk sehingga diperoleh : I 1=I 2 + I 3=I 4

3. Apakah hukum Kirchoff berlaku pada kasus ini? mengapa?


Jawaban:
Pada percobaan ini tidak berlaku Hukum Kirchoff dikarenakan hasil data dari
percobaan ini tidak sesuai dengan persamaan ∑ I masuk =∑ I keluar. Hal ini
disebabkan karena adanya beberapa kesalahan dan kendala yang terjadi pada
saat melakukan praktikum sehingga data yang diperoleh tidak akurat.
4. Bagaimana hubungan antara V 1 ,V 2 ,dan V 3 ?
Jawaban:
Hubungan yang terjadi antara V 1 ,V 2 ,dan V 3 pada rangkaian saat percobaan
yaitu pada hambatan yang di paralelkan akan menghasilkan nilai tegangan (V)
yang sama yaitu V 2dan V 3 dikarenakan sesuai dengan teori yang berlaku pada
rangkaian paralel nilai tegangannya (V) akan sama pada masing-masing
hambatan. Sedangkan untuk nilai V 1 akan berbeda dengan nilai V 2dan V 3 atau
bisa disebut V P, dikarenakan sesuai dengan teori yang berlaku pada rangkaian
seri nilai tegangannya (V) akan berbeda pada masing-masing hambatan.
5. Bagaimanakah sifat-sifat tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel ?
Jawaban:
Sifat-sifat pada rangkaian seri :
- Arus total dan arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah
sama, dimana I total=I 1=I 2 =I 3=I n
- Tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing hambatan adalah berbeda,
dimana V total=V 1 +V 2 +V 3 +…+V n
Sifat-sifat pada rangkaian paralel :
- Arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah berbeda, dimana
I total=I 1+ I 2 +…+ I n
- Tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing hambatan dan nilai V total
yang dihasilkan adalah sama, dimana V total=V 1 =V 2=V 3=V n
6. Bandingkan hasil perhitungan hambatan total berdasarkan persamaan
1 1 1 1
R gab =R 1+ R 2+ …+ Rn dan = + +…+ dengan hasil pengamatan.
R gab R 1 R 2 Rn
Apa yang dapat Anda jelaskan ?
Jawaban:
 Pada tegangan 12 volt :

V1 V2 V3
R 1= R 2= R 3=
I1 I2 I3
13,0 volt 0,5 volt 0,5 volt
R 1= R 2= R 3=
0,025 A 0,0125 A 0,01 A
R1=520,0 R2=40,0 R3=50,0


V1 V2 V3
R 1= R 2= R 3=
I1 I2 I3
9,75 volt 0,5 volt 0,5 volt
R 1= R 2= R 3=
0,020 A 0,01 A 0,01 A
R1=487,5 R2=50,0 R3=50,0

Pada tegangan 9 volt :


 Pada tegangan 7,5 volt :
 Pada tegangan 6 volt :
 Pada tegangan 3 volt :

Perbandingan hasil perhitungan hambatan total rangkaian seri dan paralel,


sebagai berikut.

R seri=R 1+ R 2+ R 3

V1 V2
R 1= R 2=
I1 I2
3,0 volt 0,0 volt
R 1= R 2=
0,005 A 0,00 A
R1=600,0 R2=0

1 1 1 1
= + +
R paralel R1 R 2 R 3

Hambatan R seri R paralel

12 volt 610 0,047

9 volt 587,5 0,042

7,5 volt 60 0 0,042

6 volt 80 0 0,022

3 volt 60 0 -

XII. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini baik dalam pengambilan data dan analisis data
dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian seri, arus total dan arus yang
mengalir pada masing-masing hambatan adalah sama ( I total =I 1=I 2 =I 3=I n ¿
dan tegangan total dan tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing
hambatan adalah berbeda (V total=V 1 +V 2 +V 3 +…+V n). Namun pada rangkaian
parallel yang merupakan kebalikan dari rangkaian seri, dimana arus total dan
arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah berbeda (
I total=I 1+ I 2 +…+ I n) dan tegangan total yang dihasilkan sama dengan tegangan
yang dihasilkan oleh masing-masing hambatan (V total=V 1 =V 2=V 3=V n).

 Saran

Adapun saran yang dapat praktikan berikan dalam melakukan percobaan


DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Pujani, Ni Made, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 3.


Singaraja : Undiksha
, antara lain:

- Sebelum melakukan percobaan, ada baiknya untuk memahami materi terlebih


dahulu agar tidak terjadi kebingungan dalam merangkai rangkaian dan
mengurangi kesalahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai