OLEH:
NI KADEK DWI SINTA LESTARI
1613021011
KELAS : III A
Rangkaian seri diatas dilewati arus yang sama besar pada masing-masing elemen
yang tersusun seri. Rangkaian seri memiliki sifat atau karakteristik sebagai berikut:
Rangkaian seri memiliki arus yang sama setiap elemen.
I = I1 =I2 =…Ir.
Total hambatan pada rangkaian seri merupakan jumlah dari masing-masing
hambatannya.
Rtot = R1 + R2 + R3
Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan
sama.
Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri tahanan total
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir.
Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan.
Rangkaian seri dibuat sejajar, jika salah satu bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus maka alian arus akan terhenti.
LABORATORIUM FISIKA 3 1
V. Alat dan Bahan
1. Papan Rangkaian
2. Catu Daya dengan batas ukur 3-13,8 V
3. 7 buah kabel
4. 2 buah hambatan (47Ω dan 100 Ω)
5. Sakelar
6. Amperemeter batas ukur 0-500mA, nst 10mA
7. Voltmeter batas ukur 0-15 V, nst 0,5 V
8. Jembatan penghubung
VI. Langkah-langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan yang dilakaukan pada saat percobaan sebagai
berikut:
1. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membuat rangkain seperti gambar dibawah
Saklar S dalam posisi terbuka
Sebuah Meter Dasar berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 15
Volt
Meter Dasar lainnya berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur
500 mA
3. Menghubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati)
4. Memilih tombol tegangan ke catu daya 3 Volt DC
5. Menghubungkan rangkaian ke catu daya
6. Menghidupkan catu daya (on) kemudian menutup saklar S
7. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
hambatan R1, misalnya masing-masing (I1) dan (V1) kemudian mencatat hasilnya
ke dalam table hasil pengamatan.
8. Membuka saklar S, kemudia memindahkan voltmeter ke titik B dan C
9. Menukar jembatan penghubung dengan amperemeter, kemudian menutup saklar
S.
LABORATORIUM FISIKA 3 2
10. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
hambatan R2, misalnya masing-masing (I2) dan (V2) kemudian mencatat hasilnya
ke dalam table hasil pengamatan.
11. Membuka saklar S, kemudia memindahkan voltmeter ke titik A dan C
12. Menukar jembatan penghubung di dekat C dengan amperemeter, kemudian
menutup saklar S.
13. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
rangkaian, misalnya masing-masing (Itot) dan (Vtot) kemudian mencatat hasilnya ke
dalam table hasil pengamatan.
14. Mengulang langkah 6-13 dengan sumber tegangan yang berbeda-beda, kemudian
mencatat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
1
¿ ∆ V +¿
I
LABORATORIUM FISIKA 3 3
1 V
¿ ∆V + 2 ∆I
I I
VIII. Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kalian tentang Vtot dengan (V1 + V2), Itot dengan (I1 + I2),
dan Rtot dengan (R1 + R2)
2. Tuliskan persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari rangkaian seri
IX. Data Hasil Percobaan
No Rtot (Ω) Vtot (volt) Itot (ampere) V catu daya Rtot = Vtot/ Itot
1 3,5 30 3,0
2 6,0 60 6,0
3 147 8,0 75 7,5
4 10,25 100 9,0
5 13,5 130 12,0
Tabel 4. Hasil Percobaan Hambatan Rangkaian Seri dengan R 147 Ω
X. Analisis Data
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan, maka dapat dilakukan analisis
sebagai berikut:
X.1 Mencari nilai hambatan
a. Nilai hambatan untuk catu daya 3,0
V
R1 =
I
LABORATORIUM FISIKA 3 4
1,25
=
0,02
= 62,5 Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I
1 1 , 25
0 ,25+ 0 , 005
= 0 ,02 0 , 02 2
= 12,5+15,625
= 28,1Ω
V
R2 =
I
2,5
R2 =
0 , 02
R2=125Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 2,5
0 ,25+ 0 , 005
= 0 ,02 0 , 022
= 12 ,5+31,25
= 43,7Ω
R2 =(125±43 , 7)Ω
43 ,7
KR= 100 %
125
KR=35 %
LABORATORIUM FISIKA 3 5
V tot
Rtot =
I tot
3,5
Rtot =
0 ,03
Rtot =116 , 7Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 3,5
0, 25+ 0 ,005
= 0,03 0 ,03 2
= 8,32+19,4
= 27,7Ω
1 2,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,04 0 ,04 2
= 0,0625+7, 8125
= 7,8Ω
LABORATORIUM FISIKA 3 6
R1 =(62 ,5±7,8 )Ω
7,8
KR= 100 %
62 , 5
KR=12 %
V
R2 =
I
4,5
R2 =
0 , 04
R2 =112, 5Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 4,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,04 0 ,04 2
= 6,25+14,0625
= 20,3Ω
R2 =(112, 5±20 , 3 )Ω
20 , 3
KR= 100 %
112, 5
KR=18 %
V tot
Rtot =
I tot
6,0
Rtot =
0 ,06
Rtot =100 Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 6,0
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,06 0 , 06 2
= 4 ,17+8,3
LABORATORIUM FISIKA 3 7
= 12,5Ω
1 3,0
0, 25+ 0 ,005
= 0,05 0 ,05 2
= 5+6
= 11Ω
R1 =(60±11)Ω
11
KR= 100 %
60
KR=18 %
V
R2 =
I
5,5
R2 =
0 , 05
R2 =110Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 5,5
0, 25+ 0 ,005
= 0,05 0 ,05 2
LABORATORIUM FISIKA 3 8
= 5+11
= 16Ω
R2 =(110±16 )Ω
16
KR= 100 %
110
KR=14 %
V tot
Rtot =
I tot
8,0
Rtot =
0 ,075
Rtot =106 ,7 Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 8,0
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,075 0 ,075 2
= 3,3+7,11
= 10,4Ω
LABORATORIUM FISIKA 3 9
1 4,0
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,07 0 , 07 2
= 3,57 +4 ,08
= 7,65Ω
R1 =(57±7,6)Ω
7,6
KR= 100 %
57
KR=13 %
V
R2 =
I
7,5
R2 =
0 , 07
R2 =107 Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 7,5
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,07 0 , 072
= 3,57+7,65
= 11Ω
R2 =(107±11)Ω
11
KR= 100 %
107
KR=10 %
V tot
Rtot =
I tot
10 ,25
Rtot =
0,1
Rtot =102 ,5 Ω
LABORATORIUM FISIKA 3 10
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 10,25
0 , 25+ 2 0 ,005
= 0,1 0,1
= 2,5+ 5,125
= 7,6Ω
1 5,0
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,09 0 ,09 2
= 2,78+3 ,08
= 5,86Ω
R1 =(55 , 6±5,8 Ω
5,8
KR= 100 %
55 , 6
KR=10 %
LABORATORIUM FISIKA 3 11
V
R2 =
I
9,5
R2 =
0 ,09
R2 =105 ,6Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 9,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,09 0 ,09 2
= 2,78+5,86
= 8,6Ω
R2 =(105 , 6±8,6)Ω
8,6
KR= 100 %
105 , 6
KR=8 %
V tot
Rtot =
I tot
13 ,5
Rtot =
0 ,13
Rtot =103 ,8 Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I
1 13 ,5
0 ,25+ 0, 005
= 0 ,13 0, 13 2
= 1,92+3,99
= 5,91Ω
LABORATORIUM FISIKA 3 12
Rtot =(103 ,8±5,9)Ω
5,9
KR= 100 %
103 ,8
KR=5,7%
XI.1 Hasil
Berdasarkan analisis data diatas diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Nilai hambatan untuk catu daya 3 volt
LABORATORIUM FISIKA 3 13
R1 =(62 ,5±7,8 )Ω
KR=12 %
R2 =(112, 5±20 , 3 )Ω
KR=18 %
Rtot =(100±12 , 5)Ω
KR=12 %
LABORATORIUM FISIKA 3 14
memiliki kesalahan relative melebihi batas toleransi. Nilai hambatan total
secara teori dengan praktik yang didapat dari analisis data tidak sama. Hal ini
diakibatkan adanya faktor-faktor kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
yaitu:
LABORATORIUM FISIKA 3 16
Daftar Pustaka
Lampiran Gambar