Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM FISIKA 3

HAMBATAN RANGKAIAN SERI

OLEH:
NI KADEK DWI SINTA LESTARI
1613021011
KELAS : III A

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Singaraja
2017
I. Tanggal Percobaan
Senin, 18 September 2017
II. Judul Percobaan
Percobaan Hambatan Rangkaian Seri
III. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari hubungan kuat arus, tegangan,
dan hambatan total pada rangkaian hambatan yang tersusun secara seri
IV. Landasan Teori
Rangkaian seri merupakan rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih beban listrik
yang dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian.

Rangkaian seri diatas dilewati arus yang sama besar pada masing-masing elemen
yang tersusun seri. Rangkaian seri memiliki sifat atau karakteristik sebagai berikut:
 Rangkaian seri memiliki arus yang sama setiap elemen.
I = I1 =I2 =…Ir.
 Total hambatan pada rangkaian seri merupakan jumlah dari masing-masing
hambatannya.
Rtot = R1 + R2 + R3
 Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan
sama.
 Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri tahanan total
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir.
 Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan.
 Rangkaian seri dibuat sejajar, jika salah satu bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus maka alian arus akan terhenti.

LABORATORIUM FISIKA 3 1
V. Alat dan Bahan
1. Papan Rangkaian
2. Catu Daya dengan batas ukur 3-13,8 V
3. 7 buah kabel
4. 2 buah hambatan (47Ω dan 100 Ω)
5. Sakelar
6. Amperemeter batas ukur 0-500mA, nst 10mA
7. Voltmeter batas ukur 0-15 V, nst 0,5 V
8. Jembatan penghubung
VI. Langkah-langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan yang dilakaukan pada saat percobaan sebagai
berikut:
1. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membuat rangkain seperti gambar dibawah
 Saklar S dalam posisi terbuka
 Sebuah Meter Dasar berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 15
Volt
 Meter Dasar lainnya berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur
500 mA
3. Menghubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati)
4. Memilih tombol tegangan ke catu daya 3 Volt DC
5. Menghubungkan rangkaian ke catu daya
6. Menghidupkan catu daya (on) kemudian menutup saklar S
7. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
hambatan R1, misalnya masing-masing (I1) dan (V1) kemudian mencatat hasilnya
ke dalam table hasil pengamatan.
8. Membuka saklar S, kemudia memindahkan voltmeter ke titik B dan C
9. Menukar jembatan penghubung dengan amperemeter, kemudian menutup saklar
S.

LABORATORIUM FISIKA 3 2
10. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
hambatan R2, misalnya masing-masing (I2) dan (V2) kemudian mencatat hasilnya
ke dalam table hasil pengamatan.
11. Membuka saklar S, kemudia memindahkan voltmeter ke titik A dan C
12. Menukar jembatan penghubung di dekat C dengan amperemeter, kemudian
menutup saklar S.
13. Membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk
rangkaian, misalnya masing-masing (Itot) dan (Vtot) kemudian mencatat hasilnya ke
dalam table hasil pengamatan.
14. Mengulang langkah 6-13 dengan sumber tegangan yang berbeda-beda, kemudian
mencatat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.

N V1 V2 Vtot V1 + V2 I1 I2 Itot R1 = R2 = Rtot = R1 + R2


o (volt (volt) (volt (ampere) (ampere) (ampere) V1/ I1 V2/ I2 Vtot/ Itot
) )
1
2
3
4
5
Tabel 1. Hasil pengamatan pada percobaan hambatan rangakaian seri

VII. Teknik Analisis Data


1. Untuk mencari nilai hambatan menggunakan persamaan
R = Ŕ ± ∆ R
V
Ŕ=
I
∂R ∂R
∆ R= ∆V + ∆I
∂V ∂I
∂ V I −1 ∂ V I −1
¿| ∂V
∆V +
∂I |
∆I

1
¿ ∆ V +¿
I
LABORATORIUM FISIKA 3 3
1 V
¿ ∆V + 2 ∆I
I I

VIII. Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kalian tentang Vtot dengan (V1 + V2), Itot dengan (I1 + I2),
dan Rtot dengan (R1 + R2)
2. Tuliskan persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari rangkaian seri
IX. Data Hasil Percobaan

No R1 (Ω) V1 (volt) I1 (ampere) V catu daya R1 = V1/ I1


1 1,25 20 3,0
2 2,5 40 6,0
3 47 3,0 50 7,5
4 4,0 70 9,0
5 5,0 90 12,0
Tabel 2. Hasil Percobaan Hambatan Rangkaian Seri dengan R 47 Ω
No R2 (Ω) V2 (volt) I2 (ampere) V catu daya R2 = V2/ I2
1 100 2,5 20 3,0
2 4,5 40 6,0
3 5,5 50 7,5
4 7,5 70 9,0
5 9,5 90 12,0
Tabel 3. Hasil Percobaan Hambatan Rangkaian Seri dengan R 100 Ω

No Rtot (Ω) Vtot (volt) Itot (ampere) V catu daya Rtot = Vtot/ Itot
1 3,5 30 3,0
2 6,0 60 6,0
3 147 8,0 75 7,5
4 10,25 100 9,0
5 13,5 130 12,0
Tabel 4. Hasil Percobaan Hambatan Rangkaian Seri dengan R 147 Ω
X. Analisis Data
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan, maka dapat dilakukan analisis
sebagai berikut:
X.1 Mencari nilai hambatan
a. Nilai hambatan untuk catu daya 3,0
V
R1 =
I
LABORATORIUM FISIKA 3 4
1,25
=
0,02
= 62,5 Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I

1 1 , 25
0 ,25+ 0 , 005
= 0 ,02 0 , 02 2

= 12,5+15,625

= 28,1Ω

R1 =(62 ,5±28 ,1)Ω


28 ,1
KR= 100 %
62 ,5
KR=45 %

V
R2 =
I
2,5
R2 =
0 , 02
R2=125Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 2,5
0 ,25+ 0 , 005
= 0 ,02 0 , 022

= 12 ,5+31,25

= 43,7Ω

R2 =(125±43 , 7)Ω
43 ,7
KR= 100 %
125
KR=35 %

LABORATORIUM FISIKA 3 5
V tot
Rtot =
I tot
3,5
Rtot =
0 ,03
Rtot =116 , 7Ω

1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 3,5
0, 25+ 0 ,005
= 0,03 0 ,03 2

= 8,32+19,4

= 27,7Ω

Rtot =(116, 7±27,7)Ω


27, 7
KR= 100 %
116 ,7
KR=23, 8%

b. Nilai hambatan untuk catu daya 6,0


V
R1 =
I
2,5
R1 =
0 ,04
= 62,5 Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I

1 2,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,04 0 ,04 2

= 0,0625+7, 8125

= 7,8Ω

LABORATORIUM FISIKA 3 6
R1 =(62 ,5±7,8 )Ω
7,8
KR= 100 %
62 , 5
KR=12 %

V
R2 =
I
4,5
R2 =
0 , 04
R2 =112, 5Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 4,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,04 0 ,04 2

= 6,25+14,0625

= 20,3Ω

R2 =(112, 5±20 , 3 )Ω
20 , 3
KR= 100 %
112, 5
KR=18 %

V tot
Rtot =
I tot
6,0
Rtot =
0 ,06
Rtot =100 Ω

1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 6,0
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,06 0 , 06 2

= 4 ,17+8,3

LABORATORIUM FISIKA 3 7
= 12,5Ω

Rtot =(100±12 , 5)Ω


12 ,5
KR= 100 %
100
KR=12 %

c. Nilai hambatan untuk catu daya 7,5


V
R1 =
I
3,0
R1 =
0 ,05
= 60 Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I

1 3,0
0, 25+ 0 ,005
= 0,05 0 ,05 2

= 5+6

= 11Ω

R1 =(60±11)Ω
11
KR= 100 %
60
KR=18 %

V
R2 =
I
5,5
R2 =
0 , 05
R2 =110Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 5,5
0, 25+ 0 ,005
= 0,05 0 ,05 2

LABORATORIUM FISIKA 3 8
= 5+11

= 16Ω

R2 =(110±16 )Ω
16
KR= 100 %
110
KR=14 %

V tot
Rtot =
I tot
8,0
Rtot =
0 ,075
Rtot =106 ,7 Ω

1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 8,0
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,075 0 ,075 2

= 3,3+7,11

= 10,4Ω

Rtot =(106 ,7±10 ,4 )Ω


10 ,4
KR= 100 %
106 , 7
KR=9,7 %

d. Nilai hambatan untuk catu daya 9,0


V
R1 =
I
4,0
R1 =
0 ,07
= 57Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I

LABORATORIUM FISIKA 3 9
1 4,0
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,07 0 , 07 2

= 3,57 +4 ,08

= 7,65Ω

R1 =(57±7,6)Ω
7,6
KR= 100 %
57
KR=13 %

V
R2 =
I
7,5
R2 =
0 , 07
R2 =107 Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 7,5
0 , 25+ 0 ,005
= 0 ,07 0 , 072

= 3,57+7,65

= 11Ω

R2 =(107±11)Ω
11
KR= 100 %
107
KR=10 %

V tot
Rtot =
I tot
10 ,25
Rtot =
0,1
Rtot =102 ,5 Ω

LABORATORIUM FISIKA 3 10
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 10,25
0 , 25+ 2 0 ,005
= 0,1 0,1

= 2,5+ 5,125

= 7,6Ω

Rtot =(102 ,5±7,6)Ω


7,6
KR= 100 %
102 ,5
KR=7%

e. Nilai hambatan untuk catu daya 12


V
R1 =
I
5,0
R1 =
0 ,09
= 55,6Ω
1 V
∆ R= ∆ V + 2 ∆ I
I I

1 5,0
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,09 0 ,09 2

= 2,78+3 ,08

= 5,86Ω

R1 =(55 , 6±5,8 Ω
5,8
KR= 100 %
55 , 6
KR=10 %

LABORATORIUM FISIKA 3 11
V
R2 =
I
9,5
R2 =
0 ,09
R2 =105 ,6Ω
1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 9,5
0 , 25+ 0 , 005
= 0 ,09 0 ,09 2

= 2,78+5,86

= 8,6Ω

R2 =(105 , 6±8,6)Ω
8,6
KR= 100 %
105 , 6
KR=8 %

V tot
Rtot =
I tot
13 ,5
Rtot =
0 ,13
Rtot =103 ,8 Ω

1 V
ΔR= ΔV + 2 ΔI
I I

1 13 ,5
0 ,25+ 0, 005
= 0 ,13 0, 13 2

= 1,92+3,99

= 5,91Ω

LABORATORIUM FISIKA 3 12
Rtot =(103 ,8±5,9)Ω
5,9
KR= 100 %
103 ,8
KR=5,7%

Catu V1 V2 Vtot V1 + V2 I1 I2 Itot


daya (volt) (volt) (volt) (ampere) (ampere) (ampere)
(volt)
3,0 1,25 2,5 3,5 3,75 20 20 30
6,0 2,5 4,5 6,0 7,0 40 40 60
7,5 3,0 5,5 8,0 8,5 50 50 75
9,0 4,0 7,5 10,25 11,5 70 70 100
12,0 5,0 9,5 13,5 14,5 90 90 130

Catu Daya R1 = V1/ I1 R2 = V2/ I2 Rtot = Vtot/ Itot R1 + R2


3,0 62,5 125 116,7 187,5
6,0 62,5 112,5 100 175
7,5 60 110 106,7 170
XI. Hasil dan Pembahasan
9,0 57 107 102,5 164
12,0 55,6 105,6 103,8 161,2

XI.1 Hasil
Berdasarkan analisis data diatas diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Nilai hambatan untuk catu daya 3 volt

R1 =(62 ,5±28 , 1)Ω


KR=45 %
R2 =(125±43 , 7)Ω
KR=35 %
Rtot =(116, 7±27 ,7 )Ω
KR=23 , 8 %
b. Nilai hambatan untuk catu daya 6 volt

LABORATORIUM FISIKA 3 13
R1 =(62 ,5±7,8 )Ω
KR=12 %
R2 =(112, 5±20 , 3 )Ω
KR=18 %
Rtot =(100±12 , 5)Ω
KR=12 %

c. Nilai hambatan untuk catu daya 7,5 volt


R1 =(60±11)Ω
KR=18 %
R2 =(110±16 )Ω
KR=14 %
Rtot=(106 ,7±10 ,4 )Ω
KR=9,7 %
d. Nilai hambatan untuk catu daya 9 volt
R1 =(57±7,6)Ω
KR=13 %
R2 =(107±11)Ω
KR=10 %
Rtot =(102 ,5±7,6)Ω
KR=7 %
e. Nilai hambatan untuk catu daya 12 volt
R1 =(55 , 6±5,8 )Ω
KR=10 %
R2 =(105 , 6±8,6)Ω
KR=8 %
Rtot =(103 , 8±5,9 )Ω
KR=5,7 %
XI.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang didapat nilai dari hambatan untuk
masing-masing tegangan berbeda-beda dan nilai kselahan relative yang didapat
juga berbeda. Nilai kesalahan relative yang masih bisa di toleransi yaitu kurang
dari 10% namun hasil analisis data yang didapat ada beberapa data yang

LABORATORIUM FISIKA 3 14
memiliki kesalahan relative melebihi batas toleransi. Nilai hambatan total
secara teori dengan praktik yang didapat dari analisis data tidak sama. Hal ini
diakibatkan adanya faktor-faktor kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
yaitu:

1). Kesalahan Umum


Kesalahan ini disebabkan oleh manusia. Kesalahan ini terjadi karena
adanya kekeliruan pada saat melakukan praktikum seperti salah membaca
skala yang ditunjukkan pada voltmeter atau pada amperemeter dan lupa
mengkalibrasi alat sebelum melakukan praktikum.
2). Kesalah Acak
Kesalah ini tidak diketahui apa penyebabnya, namun kesalahan ini
dapat mempengaruhi hasil percobaan.
3). Kesalahan Sistematis
Kesalahan ini disebabkan oleh alat ukur atau instrument yang
dipergunakan pada saat praktikum dan kesalahan yang disebabkan oleh
lingkungan. Alat yang rusak akan berdampak pada hasil yang didapat,
sehingga berpengaruh terhadapat kesalahan pada saat melakukan praktikum.
XI.3 Kendala
Adapun kendala yang dialami pada saat melakukann praktikum yaitu:
a. Mengalami kesulitan pada saat membaca skala yang ditunjukkan pada alat
voltmeter dan amperemeter
XII. Simpulan
XII.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data yang didapat dapat disimpulkan bahwa pada
rangkaian seri kuat arus listriknya adalah sama. Nilai hambatan total secara
teori dengan praktik tidak sama, hal ini terjadi karena adanya faktor kesalahan
pada saat praktikum.
XII.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum, sebelumnya cek alat terlebih dahulu dan
kalibrasai alat terlebih dahulu serta mempersiapkan diri agar pada saat
melakukan praktikum kesalahan yang terjadi lebih sedikit.
LABORATORIUM FISIKA 3 15
XIII. Jawab Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kalian tentang Vtot dengan (V1 + V2), Itot dengan (I1 + I2),
dan Rtot dengan (R1 + R2)
Jawab : berdasarkan hasil yang didapat nilai dari Vtot dengan (V1 + V2) tidak
sama, Itot dengan (I1 + I2) tidak sama, dan Rtot dengan (R 1 + R2) tidak sama.
Secara praktik dengan teori nilai yang didapat tidak sama hal ini diakibatkan
adanya kesalahan
2. Tuliskan persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari rangkaian seri
Jawab : hambatan pengganti atau hambatan total pada rangkaian seri dapat dicari
dengan persamaan Rtot = V1+V2

LABORATORIUM FISIKA 3 16
Daftar Pustaka
Lampiran Gambar

Anda mungkin juga menyukai