Anda di halaman 1dari 28

LABORATORIUM FISIKA III

“RANGKAIAN SERI R-C DAN R-L”

DOSEN PENGAMPU :
Drs. I Made Mariawan, M.Pd.
Ni Putu Ayu Hervina Sanjayati, M.Pd.

OLEH :
Anak Agung Astri Julianti
1613021003
IIIA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2017

0
I. Waktu Percobaan
- Senin, 16 Oktober 2017
II. Judul Percobaan
“Rangkaian Seri R-C dan R-L”
III. Tujuan Percobaan
- Mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri R-C dan R-L.
- Menentukan besarnya impedansi dari rangkaian seri R-C dan R-L.

IV. Landasan Teori


Rangkaian listrik merupakan suatu kumpulan elemen atau komponen listrik
yang dihubungkan dengancara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Adapun contoh dari elemen-elemen listrik tersebut adalah
resistor, kapasitor, inductor, sumber arus, dan sumber tegangan.

Dalam suatu rangkaian dimana hambatan atau resistornya (R) dan kapasitor
(C) dipasang seri maka akan menghasilkan suatu hambatan gabungan yang dapat
dicari dengan menggunakan dalil :

Z = R 2+ X
√ 2
c

Dimana : Z merupakan impedansi rangkaian R-C seri


R merupakan hambatan yang dipasang
Xc merupakan reaktansi atau kapasitor
Sehingga sudut fase rangkaian R-C seri dapat diketahui melalui persamaan :
− Xc
tan θ=
R

Jika V merupakan tegangan total, serta tegangan antara tegangan ujung-


ujung resistor dapat disebut dengan VR dan tegangan ujung-ujung kapasitor dapat
disebut dengan Vc. Sehingga hubungan antara tegangan-tegangan tersebut dapat
diturunkan dalam bentuk persamaan :

V = V 2 +V
√ R C2

−V C
tan θ=
VR

1
V C =i. X C
V R =i. X R

Untuk rangkaian R-L, pada saat saklar penghubung dihidupkan, maka arus
akan mengalir. Arus ini tentu akan dilawan oleh ggl induksi pada induktor.
Namun, setelah arus mulai mengalir akan timbul tegangan pada hambatan. Jadi,
tegangan yang jatuh pada inductor pun berkurang dan impedansi terhadap arus
yang mengalir pada induktor juga berkurang. Kemudian arus akan meningkat

V
I maks=
secara bertahap dan mendekati nilai konstan R jika seluruh tegangan
jatuh pada hambatan.

Dengan mengganti nilai


XC dengan X L=ωL pada persamaan

Z = R 2+ X
√ 2
c dan terjadilah perubahan tanda dari – menjadi + pada

− Xc −V C
tan θ= V = V 2 +V tan θ=
persamaan R , √ R C2 , VR ,
V C =i. X C ,

dan pada V R =i. X R , maka nilai impedansi pada rangkaian seri R-L dapat

ditentukan.

V. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, adalah sebagai
berikut :
- Sebuah resistor, dengan spesifikasi : R = 47Ω
- Sebuah kapasitor, dengan spesifikasi : C = 1000µF
- Dua buah kumparan, dengan spesifikasi : L1 = 1000Wdg dan L2 = 500Wdg
- Sebuah papan rangkaian
- Kabel penghubung
- Multimeter AC, dengan spesifikasi : nst = 0,2 Volt
batas ukur = (0 – 10) Volt
- Sebuah audio generator
- Sebuah hambatan (tahanan bangku)

2
VI. Langkah – Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan dalam pengambilan data dalam
praktikum ini, adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.
2. Mengkalibrasi amperemeter yang akan digunakan.
3. Mengecek kabel penghubung, resistor dan kapasitor
4. Menyusun rangkaian R-C seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1. Rangkaian seri R-C


5. Menghidupkan audio generator.
6. Menetapkan amplitudo.
7. Mengatur nilai frekuensi, lalu membaca nilai VR, VC, dan VT pada voltmeter
8. Mengulangi langkah 7 sebanyak 5 kali dengan selalu mengubah frekuensi
pada audio generator.
9. Mencatat semua data yang diperoleh pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Data Hasil Percobaan pada R – C
Frekuensi VR VC Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1
2
3
4
5

10. Menyusun ulang rangkaian menjadi rangkaian seri R – L dengan


menggunakan kumparan 500 Wdg.

3
Gambar 2. Rangkaian seri R-L
11. Mengulangi langkah 5 sampai 8.
12. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel berikut.
Tabel 2. Data Hasil Percobaan pada R – L
Frekuensi VR VC Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1
2
3
4
5

13. Mengganti kumparan dengan menggunakan kumparan 1000 Wdg.


14. Mengulangi langkah 5 sampai 8.
15. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel berikut.
Tabel 3. Data Hasil Percobaan pada R – L
Frekuensi VR VC Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1
2
3
4
5

VII. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil
percobaan ini adalah sebagai berikut.

4
Untuk mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri R-C dan
R-L, langkah analisis yang harus dilakukan adalah membandingkan nilai V T

dengan rumus √ V 2R +V 2C untuk rangkaian seri R-C dan nilai R rumus

√ V 2R +V 2L untuk rangkaian seri R-L.

Untuk menentukan besarnya impedansi pada rangkaian seri R-C dengan


sumber arus AC digunakan persamaan:

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

sedangkan kesalahan mutlaknya dapat ditentukan dengan persamaan

R2 2
ΔZ=
Z
√ V C ΔV C V −2 −3
R −V R ΔV R V C

Hasil perhitungan besarnya impedansi dari hasil eksperimen di laboratorium


dapat dinyatakan sebagai berikut:

Z =Z± ΔZ
Kesalahan relatif percobaan yang dilakukan yang percobaan yang dilakukan
terhadap pengukuran dapat ditentukan dengan rumus:

Z
KR  x100%
Z

Untuk menentukan besarnya impedansi pada rangkaian seri R-L dengan


sumber arus AC digunakan persamaan:

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
L

sedangkan kesalahan mutlaknya dapat ditentukan dengan persamaan

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z

Hasil perhitungan besarnya impedansi dari hasil eksperimen di laboratorium


dapat dinyatakan sebagai berikut:

5
Z =Z± ΔZ
Kesalahan relatif percobaan yang dilakukan yang percobaan yang dilakukan
terhadap pengukuran dapat ditentukan dengan rumus:

Z
KR  x100%
Z

VIII. Data Hasil Percobaan


Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka pada rangkaian seri R–C
diperoleh hasil sebagai berikut:
Dengan : R = 47Ω
C = 1000µF
Tabel 4. Data Hasil Percobaan pada R-C
Frekuensi VR VC Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1 45,0 5,8 0,1 5,8
2 37,0 6,3 0,2 6,2
3 37,0 6,1 0,4 6,0
4 23,0 6,0 0,6 6,0
5 20,0 6,0 0,7 6,0

Pada rangkaian seri R–L diperoleh hasil sebagai berikut:


Dengan : R = 20Ω
L = 500Wdg

Tabel 5. Data Hasil Percobaan pada R-L


Frekuensi VR VL Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1 192,0 5,2 1,6 5,8
2 220,0 5,4 1,8 5,8
3 314,0 5,2 2,2 5,8
4 344,0 5,2 2,4 5,8
5 388,0 5,0 2,6 5,8

Pada rangkaian seri R–L diperoleh hasil sebagai berikut:


Dengan : R = 47Ω
L = 1000Wdg
Tabel 6. Data Hasil Percobaan pada R-L

6
Frekuensi VR VL Vtotal
No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1 45,0 4,4 1,8 6,6
2 90,0 4,6 2,0 6,6
3 120,0 4,6 2,2 6,6
4 150,0 4,5 2,4 6,6
5 180,0 4,4 2,6 6,6

IX. Analisis Data


Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan percobaan maka
analisis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
 Percobaan R-C
Dengan : R = 47Ω
 Pada Frekuensi 45,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=5,8Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 5,8±0,1 ) volt
1 1
V C =0,1Volt dan ΔVC = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V C =( 0,1±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT

V T = √ V 2R+V 2C =√ ( 5,8 )2 + ( 0,1 )2 =√ 33 ,64 +0 , 01= √33 , 65=5,8 Volt


- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

2 2 2
Z=√( 47 ) + ( 47 ) ( 0,1 ) ( 5,8 ) = √2209+743,1076= √2952 ,1076=54 ,3Ω
−2

R2 2
ΔZ=
Z
√ V C ΔV C V −2 −3
R −V R ΔV R V C

2
(47)
ΔZ= (0,1)(0,1)(5,8 )−2 −((5,8)−3(0,1 )(0,1)2 )

54 , 3
2209
ΔZ= √(0 , 000297265−0 , 000005125
54 , 3
ΔZ=40 ,68139963(0 , 017092103)=0,7 Ω

7
Sehingga : Z=Z± ΔZ=(54,3±0,7)Ω
ΔZ 0,7
KR= ×100%= ×100%=1,3 %
Kesalahan Relatif : Z 54 ,3
 Pada Frekuensi 37,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=6,3Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 6,3±0,1 ) volt
1 1
V C =0,2Volt dan ΔVC = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V C =( 0,2±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT

V T = √ V 2R+V 2C =√ ( 6,3 )2 + ( 0,2 )2 =√ 39 , 69+0 , 04=√ 39 , 73=6,3 Volt


- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 0,2 ) ( 6,3 ) = √2209+2,226253464=√2211 ,226253=47,0Ω
−2

R2 2
ΔZ=
Z
√ V C ΔV C V −2 −3
R −V R ΔV R V C

2
(47 )
ΔZ= (0,2)(0,1)(6,3 )−2 −((6,3 )−3 ( 0,1)(0,2)2 )

47 , 0
2209
ΔZ= √(0 , 000503905−0 , 000000063
47 , 0
ΔZ=47 (0 ,022446425 )=1,1 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(47,0±1,1)Ω


ΔZ 1,1
KR= ×100 %= ×100 %=2,3%
Kesalahan Relatif : Z 47 , 0
 Pada Frekuensi 27,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=6,1Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 6,1±0,1 ) volt

8
1 1
V C =0,4Volt dan ΔVC = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V C =( 0,4±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2C =√ ( 6,1 ) + ( 0,4 ) = √37 , 21+0 , 16= √37 , 37=6,1 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

2 2 2
Z=√( 47 ) + ( 47 ) ( 0,4 ) ( 6,1 ) =√ 2209+9,498521903= √2218 ,498522=47,1Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V C ΔV C V −2 −3
R −V R ΔV R V C
Z
2
(47)
ΔZ= (0,4 )( 0,1)(6,1)−2 −( (6,1)−3 (0,1)(0,4 )2 )

47 ,1
2209
ΔZ= √(0, 001074979−0 ,00007049
47 , 1
ΔZ=46 , 90021231(0 , 031693674 )=1,5 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(47,1±1,5)Ω


ΔZ 1,5
KR= ×100 %= ×100 %=3,2 %
Kesalahan Relatif : Z 47 ,1
 Pada Frekuensi 23,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=6,0Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 6,0±0,1 ) volt
1 1
V C =0,6Volt dan ΔVC = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V C =( 0,6±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT

V T = √V 2R+V 2C =√ ( 6,0 )2 + ( 0,6 )2= √36 , 0+0 ,36=√ 36 , 36=6,0 Volt


- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

9
2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 0,6 ) ( 6,0 ) =√ 2209+22 ,09=√ 2231,09=47 ,2 Ω
−2

R2
ΔZ= √ V ΔV V −2−V −3R ΔV R V 2C
Z C C R
2
(47 )
ΔZ= (0,6)(0,1 )(6,0)−2 −( (6,0)−3 (0,1)(0,6 )2 )

47 , 2
2209
ΔZ= √(0 , 001666666−0 ,000166666
47 , 2
ΔZ=46 , 80084746(0 , 038729833 )=1,8 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(47,2±1,8)Ω


ΔZ 1,8
KR= ×100 %= ×100 %=3,8 %
Kesalahan Relatif : Z 47, 2
 Pada Frekuensi 20,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=6,0Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 6,0±0,1 ) volt
1 1
V C =0,7Volt dan ΔVC = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V C =( 0,7±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2C =√ ( 6,0 ) + ( 0,7 ) = √36 , 0+0 , 49=√ 36 , 49=6,0 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 0,7 ) ( 6,0 ) =√ 2209+30 ,06694444= √2239 ,066944=47,3Ω
−2

R2
ΔZ= √ V ΔV V −2−V −3R ΔV R V 2C
Z C C R
2
(47 )
ΔZ= (0,7)(0,1 )(6,0)−2 −( (6,0)−3 (0,1)(0,7 )2 )

47 ,3

10
2209
ΔZ= √(0, 001944444−0 , 000226851
47 , 3
ΔZ=46 , 70190275(0 , 041443853)=2,0Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(47,3±2,0)Ω


ΔZ 2,0
KR= ×100 %= ×100 %=4,2 %
Kesalahan Relatif : Z 47 ,3
 Percobaan R-L
Dengan : R = 47Ω dan L = 1000Wdg
 Pada Frekuensi 45,0 Hz
1 1
V =4,4Volt ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : R dan 2 2
V R =( 4,4±0,1 ) volt
1 1
V L=1,8Volt dan ΔV L= 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V L=( 1,8±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2L =√ ( 4,4 ) + ( 1,8 ) =√19 , 36+3 , 24=√ 22 ,6=4,8 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z=√( 47 ) + ( 47 ) ( 1,8 ) ( 4,4 ) =√ 2209+369,6880165=√ 2578 ,688017=50,8Ω
−2

R2
ΔZ=
Z
√ V L ΔV L V −2R −V −3R ΔV R V 2L
2
(47 )
ΔZ= (0,1)(1,8)( 4,4 )−2−( ( 4,4 )−3 (0,1)(1,8 )2 )

50 ,8
2209
ΔZ= √(0 , 00929752−0 , 003803531
50 ,8
ΔZ=43 , 48425197 (0 ,074121447 )=3,2 Ω

Sehingga : Z =Z± ΔZ=(50,8±3,2)Ω


ΔZ 3,2
KR= ×100%= ×100 %=6,3 %
Kesalahan Relatif : Z 50 ,8

11
 Pada Frekuensi 90,0 Hz
1 1
V R=4,6Volt dan ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : 2 2
V R =( 4,6±0,1 ) volt
1 1
V L=2,0Volt dan ΔV L = nst= (0,2)=0,1
2 2
V L=( 2,0±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R +V 2L =√ ( 4,6 ) + ( 2,0 ) =√21 , 16+4 , 00= √ 25 , 16=5,0 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,0 ) ( 4,6 ) =√ 2209+417 ,5803403=√2626 ,58034=51,2Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z
2
(47 )
ΔZ= (2,2 )(0,1)( 4,6)−2 −( (4,6 )−3 (0,1 )(2,0)2 )

51, 2
2209
ΔZ= √(0 , 010396975−0 , 004109476
51, 2
ΔZ=43 , 14453125(0 , 079293751)=3,4 Ω

Sehingga : Z =Z± ΔZ=(51,2±3,4)Ω


ΔZ 3,4
KR= ×100%= ×100 %=6,6 %
Kesalahan Relatif : Z 51, 2
 Pada Frekuensi 120,0 Hz
1 1
V R=4,6Volt dan ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : 2 2
V R =( 4,6±0,1 ) volt
1 1
V L=2,2Volt dan ΔV L = nst= (0,2)=0,1
2 2
V L=( 2,2±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT

12
2 2
V T = √V 2R+V 2L =√ ( 4,6 ) + ( 2,2 ) = √21 , 16+4 , 84= √26 ,0=5,1 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,2 ) ( 4,6 ) =√ 2209+505 ,2722117= √2714 ,272212=52 ,1Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z
2
(47 )
ΔZ= (2,2 )(0,1)( 4,6)−2 −( (4,6 )−3 (0,1 )(2,2)2 )

52, 1
2209
ΔZ= √(0 , 010396975−0 , 004972466
52, 1
ΔZ=42 , 39923225(0 , 073651266)=3,1 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(52,1±3,1)Ω


ΔZ 3,1
KR= ×100 %= ×100 %=6,0 %
Kesalahan Relatif : Z 52, 1
 Pada Frekuensi 150,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=4,5Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 4,5±0,1 ) volt
1 1
V L=2,4Volt dan ΔV L= 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V L=( 2,4±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R +V 2L =√ ( 4,5 ) + ( 2,4 ) =√ 20 ,25+5 , 76=√ 26 , 01=5,1 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,4 ) ( 4,5 ) =√ 2209+628 ,3377778= √2837 ,337778=53 ,3Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z

13
2
(47 )
ΔZ= (2,4 )(0,1 )(4,5 )−2−( ( 4,5)−3 (0,1)(2,4 )2 )

53 ,3
2209
ΔZ= √ 0 ,011851851−0 , 006320987
53 ,3
ΔZ=41 , 44465291(0 , 074369778)=3,1Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(53,3±3,1)Ω


ΔZ 3,1
KR= ×100 %= ×100 %=5,8 %
Kesalahan Relatif : Z 53 ,3
 Pada Frekuensi 180,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=4,4Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 4,4±0,1 ) volt
1 1
V L=2,6 Volt dan ΔV L= 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V L=( 2,6±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R +V 2L =√ ( 4,4 ) + ( 2,6 ) =√ 19 ,36+6 ,76=√ 26 , 12=5,1 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,6 ) ( 4,4 ) = √2209+771, 3243802=√ 2980,32438=54,6Ω
−2

R2 2
ΔZ=
Z
√ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L

2
(47)
ΔZ= (2,6 )(0,1 )(4,4 )−2 −(( 4,4 )−3 (0,1 )(2,6)2 )

54 , 6
2209
ΔZ= √ 0 , 013429752−0 , 007935762
54 , 6
ΔZ=40 , 45787546( 0 ,074121454 )=3,0Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(54,6±3,0)Ω


ΔZ 3,0
KR= ×100 %= ×100 %=5,5%
Kesalahan Relatif : Z 54 , 6

14
 Percobaan R-L
Dengan : R = 20Ω dan L = 500Wdg
 Pada Frekuensi 192,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=5,2Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 5,2±0,1 ) volt
1 1
V L=1,6Volt dan ΔV L= 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V L=( 1,6±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2L =√ (5,2 ) + ( 1,6 ) =√ 27 , 04+2 , 56= √29 , 6=5,4 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 1,6 ) (5,2 ) = √2209+209 ,1360947= √2418 ,136095=49 ,2Ω
−2

R2
ΔZ=
Z
√ V L ΔV L V −2R −V −3R ΔV R V 2L
2
(47)
ΔZ= (1,6 )(0,1 )(5,2 )−2− ((5,2 )−3 (0,1)(1,6 )2 )

49 ,2
2209
ΔZ= √(0 ,005917159−0 ,001820664
49 , 2
ΔZ=44 ,89837398(0 ,06400386 )=2,9 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(49,2±2,9 )Ω


ΔZ 2,9
KR= ×100 %= ×100 %=5,9 %
Kesalahan Relatif : Z 49 , 2
 Pada Frekuensi 220,0 Hz
1 1
V R=5,4Volt dan ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : 2 2
V R =( 5,4±0,1 ) volt
1 1
V L=1,8 Volt dan ΔV L = nst= (0,2)=0,1
2 2

15
V L=( 1,8±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R +V 2L =√ (5,4 ) + ( 1,8 ) = √29 , 16+3 , 24=√32 , 40=5,7 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 1,8 ) ( 5,4 ) =√ 2209+245 ,4444444=√2454 ,444444=49,5Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z
2
(47)
ΔZ= (1,8 )(0,1)(5,4 )−2 −( (5,4 )−3 (0,1)(1,8)2 )

49 , 5
2209
ΔZ= √(0 , 006172839−0 , 002057613
49 , 5
ΔZ=44 ,62626263(0 , 064150027 )=2,9 Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(49,5±2,9)Ω


ΔZ 2,9
KR= ×100%= ×100 %=5,9 %
Kesalahan Relatif : Z 49 , 5
 Pada Frekuensi 314,0 Hz
1 1
Dengan :
V R=5,2 Volt dan ΔV R = 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V R =( 5,2±0,1 ) volt
1 1
V L=2,2Volt dan ΔV L= 2 nst= 2 (0,2)=0,1
V L=( 2,2±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √ V 2R +V 2L =√ (5,2 ) + ( 2,2 ) = √ 27 ,04 +4 , 84= √31 , 88=5,6 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

16
2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,2 ) ( 5,2 ) =√ 2209+395, 397929=√ 2604 ,397929=51,0Ω
−2

R2
ΔZ=
Z
√ V L ΔV L V −2R −V −3R ΔV R V 2L
2
(47 )
ΔZ= (2,2 )(0,1)(5,2)−2−( (5,2)−3 (0,1)(2,2)2 )

51, 0
2209
ΔZ= √(0 , 008136094−0 ,003442193
51, 0
ΔZ=43 , 31372549(0 , 06851205)=3,0Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(52,1±3,1)Ω


ΔZ 3,0
KR= ×100 %= ×100 %=5,9 %
Kesalahan Relatif : Z 51, 0
 Pada Frekuensi 344,0 Hz
1 1
V R=5,2Volt dan ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : 2 2
V R =( 5,2±0,1 ) volt
1 1
V L=2,4Volt dan ΔV L = nst= (0,2)=0,1
2 2
V L=( 2,4±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2L =√ (5,2 ) + ( 2,4 ) =√ 27 , 04+5 , 76=√ 32, 80=5,7 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√( 47 ) + ( 47 ) ( 2,4 ) ( 5,2 ) =√2209+470 ,556213=√ 2679 ,556213=51,8Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z
2
(47)
ΔZ= (2,4 )(0,1 )(5,2)−2 −( (5,2 )−3 (0,1 )(2,4 )2 )

51, 8

17
2209
ΔZ= √ 0 ,008875739−0, 004096495
51, 8
ΔZ=42 , 64478764(0 , 069132076 )=3,0 Ω

Sehingga : Z =Z± ΔZ=(51,8±3,0)Ω


ΔZ 3,0
KR= ×100 %= ×100 %=5,8 %
Kesalahan Relatif : Z 51,8
 Pada Frekuensi 388,0 Hz
1 1
V R=5,0Volt dan ΔV R = nst= (0,2)=0,1
Dengan : 2 2
V R =( 5,0±0,1 ) volt
1 1
V L=2,6 Volt dan ΔV L = nst= (0,2)=0,1
2 2
V L=( 2,6±0,1 ) volt
- Menghitung nilai VT
2 2
V T = √V 2R+V 2L =√ (5,0 ) + ( 2,6 ) =√ 25 , 00+6 , 76= √31 , 76=5,6 Volt
- Menghitung nilai Impedansi :

Z =√ R 2 +R2 V 2L V −2
R

2 2 2
Z =√ ( 47 ) + ( 47 ) ( 2,6 ) ( 5,0 ) =√2209+597 ,3136=√ 2806 ,3136=53 ,0Ω
−2

R2 2
ΔZ= √ V L ΔV L V −2 −3
R −V R ΔV R V L
Z
2
(47 )
ΔZ= (2,6 )(0,1)(5,0 )−2 −( (5,0 )−3 (0,1)(2,6 )2 )

53 ,0
2209
ΔZ= √ 0 ,0104−0 ,005408
53 ,0
ΔZ=41 ,67924528(0 , 070654086)=2,9Ω

Sehingga : Z=Z± ΔZ=(53,0±2,9)Ω


ΔZ 2,9
KR= ×100 %= ×100 %=5,5 %
Kesalahan Relatif : Z 53 ,0
X. Hasil dan Pembahasan
 Hasil

18
Berdasarkan percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
 Pada rangkaian R-C
Dengan : R = 47Ω dan C = 1000µF
- Perbandingan nilai VT pengukuran dan VT perhitungan :

Tabel 7. Perbandingan Hasil VT R-C

VTotal dengan VTotal dengan


Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
45,0 Hz 5,8 Volt 5,8 Volt
37,0 Hz 6,2 Volt 6,3 Volt
27,0 Hz 6,0 Volt 6,1 Volt
23,0 Hz 6,0 Volt 6,0 Volt
20,0 Hz 6,0 Volt 6,0 Volt

- Nilai Impedansi (Z)

Tabel 8. Nilai Impedansi


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (54, 3±0,7 )Ω 1,3%
37,0 Hz (47,0±1,1)Ω 2,3%
27,0 Hz (47,1±1,5)Ω 3,2%
23,0 Hz (47,2±1,8)Ω 3,8%
20,0 Hz (47 ,3±2,0)Ω 4,2%

 Pada rangkaian R-L


Dengan : R = 47Ω dan L = 1000 Wdg
- Perbandingan nilai VT pengukuran dan VT perhitungan :
Tabel 9. Perbandingan Hasil VT R-L

VTotal dengan VTotal dengan


Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
45,0 Hz 6,6 Volt 4,8 Volt
90,0 Hz 6,6 Volt 5,0 Volt
120,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt
150,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt
180,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt

19
- Nilai Impedansi (Z)

Tabel 10. Nilai Impedansi


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (50,8±3,2)Ω 6,3%
90,0 Hz (51,2±3,4 )Ω 6,6%
120,0 Hz (52,1±3,1)Ω 6,0%
150,0 Hz (53,3±3,1)Ω 5,8%
180,0 Hz (54, 6±3,0 )Ω 5,5%

 Pada rangkaian R-L


Dengan : R = 20Ω dan L = 500 Wdg
- Perbandingan nilai VT pengukuran dan VT perhitungan :
Tabel 11. Perbandingan Hasil VT R-L

VTotal dengan VTotal dengan


Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
192,0 Hz 5,2 Volt 5,4 Volt
220,0 Hz 5,4 Volt 5,7 Volt
314,0 Hz 5,2 Volt 5,6 Volt
344,0 Hz 5,2 Volt 5,7 Volt
388,0 Hz 5,0 Volt 5,6 Volt

- Nilai Impedansi (Z)

Tabel 12. Nilai Impedansi


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
192,0 Hz (49,2±2,9)Ω 5,9%
220,0 Hz (49 ,5±2,9)Ω 5,9%
314,0 Hz (52,1±3,1)Ω 5,9%
344,0 Hz (51,8±3,0)Ω 5,8%
388,0 Hz (53,0±2,9)Ω 5,5%

 Pembahasan
Berdasarkan analisis data, diperoleh KR yang tidak melebihi 10%. Pada
rangkaian seri R-C diperoleh KR tertinggi yaitu 4,2% ; pada rangkaian seri R-L
diperoleh KR tertinggi yaitu 6,6 % pada rangkaian dengan hambatan 47Ω dan
induktor 1000 Wdg, sedangkan pada rangkaian dengan hambatan 20 Ω dan

20
induktor 500 Wdg diperoleh KR tertinggi 5,9%. Sehingga data hasil percobaan
yang diperoleh masih dapat ditoleransi.
Sementara apabila dilihat pada tabel perbandingan antara VT hasil
pengukuran dengan VT hasil perhitungan masih adanya perbedaan, walaupun
beberapa data memiliki nilai yang sama. Namun, seharusnya antara tegangan yang
terukur dan yang terhitung seharusnya memiliki nilai besar yang sama. Hal ini
mungkin terjadi karena disebabkan oleh adanya beberapa kesalahan dan kendala
pada saat melaksanakan praktikum.
Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan, adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi disebabkan karena adanya
kekeliruan praktikan. Pada percobaan ini, kesalahan umum yang dilakukan
adalah kesalahan pada saat membaca skala yang terdapat pada alat ukur, yaitu
multimeter analog.
b. Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang terjadi diakibatkan oleh alat yang
digunakan dan pengaruh lingkungan sekitar pada saat melakukan praktikum.
Pada percobaan ini, kesalahan sistematis yang terjadi adalah bergetarnya
multimeter analog tanpa sebab.
c. Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang tidak diketahui jelas penyebabnya
namun sangat mempengaruhi hasil percobaan.
Selain itu, adapun kendala-kendala yang dialami selama melakukan percobaan
adalah sebagai berikut :
a. Adanya kendala pada saat menyusun rangkaian, namun bisa diatasi dengan
cara membaca ulang petunjuk praktikum
b. Adanya penyimpangan yang tidak sesuai pada multimeter, sehingga terjadi
kesulitan pada saat membaca skala.
c. Sulitnya mengatur audio generator agar mencapai frekuensi yang tepat.
d. Adanya kendala pada saat mencari data untuk rangkaian seri R-C, karena
penggunaan resistor yang terlalu besar sehingga tidak adanya pergerakan pada
jarum multimeter.
XI. Pertanyaan dan Jawaban

21
2 2 2 −2
1. Turunkan persamaan
Z = √ R +R VC VR dan

R2
ΔZ=
Z
√ V C ΔV C V −2R −V −3R ΔV R V 2C !
Jawaban :

- Persamaan
Z =√ R 2 +R2 V 2C V −2
R diturunkan dari persamaan :

Z =√ R 2 +X 2C
V 2L

Z = R 2+
i2

V 2L V 2L R 2


Z = R 2+
V 2R
R2

= R2 +
V 2R
=√ R2 +V 2L R 2 V −2
R

R2
- Persamaan
ΔZ=
Z
√ V C ΔV C V −2R −V −3R ΔV R V 2C diturunkan dari :
Z =√ R 2 +V 2L R2 V −2
R
2 2 2 2 −2
Z =R + V L R V R
ΔV L ΔV R ΔV L ΔV R
( Z2 ) ΔZ =( R2 ) + ( R2 ) + (V 2L R 2 V −2
R ) + (V 2L R2 V −2
R )
dZ dV L dV R dV L dV R
2 −2 2 2 −3
2 ZΔZ=2V L R V R ΔV L −2V L R V R ΔV R

ZΔZ =V L R2 V −2
2 2 −3
R ΔV L−V L R V R ΔV R

ZΔZ =R2 (V L V −2 2 −3
R ΔV L −V L V R ΔV R )

R2 2 −3
ΔZ= ( V L V −2
R ΔV L −V L V R ΔV R )
Z
2. Bandingkan nilai VT yang diperoleh dari hasil pengukuran dan hasil
perhitungan, dan lakukan analisis sederhana terhadap hasil ini baik untuk
rangkaian seri R-C dan seri R-L
Jawaban :
Perbandingan nilai VT yang diperoleh dari hasil pengukuran dan hasil
perhitungan, yaitu :
a. Untuk rangkaian R-C

22
VTotal dengan VTotal dengan
Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
45,0 Hz 5,8 Volt 5,8 Volt
37,0 Hz 6,2 Volt 6,3 Volt
27,0 Hz 6,0 Volt 6,1 Volt
23,0 Hz 6,0 Volt 6,0 Volt
20,0 Hz 6,0 Volt 6,0 Volt
b. Untuk rangkaian R-L dengan L =1000Wdg

VTotal dengan VTotal dengan


Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
45,0 Hz 6,6 Volt 4,8 Volt
90,0 Hz 6,6 Volt 5,0 Volt
120,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt
150,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt
180,0 Hz 6,6 Volt 5,1 Volt
c. Untuk rangkaian R-L dengan L = 500 Wdg

VTotal dengan VTotal dengan


Frekuensi
Pengukuran Perhitungan
192,0 Hz 5,2 Volt 5,4 Volt
220,0 Hz 5,4 Volt 5,7 Volt
314,0 Hz 5,2 Volt 5,6 Volt
344,0 Hz 5,2 Volt 5,7 Volt
388,0 Hz 5,0 Volt 5,6 Volt

Berdasarkan tabel perbandingan antara VT hasil pengukuran dengan VT hasil


perhitungan masih adanya perbedaan, walaupun beberapa data memiliki nilai
yang sama. Namun, seharusnya antara tegangan yang terukur dan yang
terhitung seharusnya memiliki nilai besar yang sama. Hal ini mungkin terjadi
karena disebabkan oleh adanya beberapa kesalahan dan kendala pada saat
melaksanakan praktikum.
3. Temukan nilai Z berdasarkan data yang diperoleh. Nyatakan hasilnya dalam

bentuk Z =Z± ΔZ dan KR percobaan baik untuk rangkaian seri R-C


maupun seri R-L.
Jawaban :
a. Untuk rangkaian R-C
Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (54, 3±0,7 )Ω 1,3%

23
37,0 Hz (47,0±1,1)Ω 2,3%
27,0 Hz (47,1±1,5)Ω 3,2%
23,0 Hz (47,2±1,8)Ω 3,8%
20,0 Hz (47 ,3±2,0)Ω 4,2%

b. Untuk rangkaian R-L dengan L = 1000 Wdg


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (50,8±3,2)Ω 6,3%
90,0 Hz (51,2±3,4 )Ω 6,6%
120,0 Hz (52,1±3,1)Ω 6,0%
150,0 Hz (53,3±3,1)Ω 5,8%
180,0 Hz (54, 6±3,0 )Ω 5,5%

c. Untuk rangkaian R-L dengan L= 500 Wdg


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
192,0 Hz (49,2±2,9)Ω 5,9%
220,0 Hz (49 ,5±2,9)Ω 5,9%
314,0 Hz (52,1±3,1)Ω 5,9%
344,0 Hz (51,8±3,0)Ω 5,8%
388,0 Hz (53,0±2,9)Ω 5,5%

4. Jika pada rangkaian R-C ditingkatkan tegangan sumbernya. Apa yang terjadi
terhadap tegangan masing-masing komponen ?
Jawaban :
Tegangan sumber yang digunakan pada percobaan ini adalah frekuensi dengan
menjaga nilai amplitude tetap dalam keadaan maximum. Apabila pada
rangkaian R-C tegangan sumbernya dinaikkan, maka yang terjadi pada
tegangan masing-masing komponen yaitu VR dan VC akan terjadi perubahan,
dimana akan terjadi peningkatan juga terhadap nilai tegangan di kapasitor,
resistor dan juga tegangan total.
5. Jika pada rangkaian R-L ditingkatkan tegangan sumbernya. Apa yang terjadi
terhadap tegangan masing-masing komponen ?
Jawaban :
Tegangan sumber yang digunakan pada percobaan ini adalah frekuensi dengan
menjaga nilai amplitude tetap dalam keadaan maximum. Apabila pada

24
rangkaian R-L tegangan sumbernya dinaikkan, maka yang terjadi pada
tegangan masing-masing komponen yaitu VR dan VC akan terjadi perubahan,
dimana akan terjadi peningkatan juga terhadap nilai tegangan di kapasitor,
resistor dan juga tegangan total.

XII. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada
percobaan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada rangkaian seri R-C
dan R-L :
- Sifattegangan bolak-balik pada rangkaian seri R-C dan R-L , yaitu pada
tegangan setiap komponen akan mengikuti hubungan fase, dimana VR akan
sefase dengan arus, VL akan mendahului arus sejauh 90o, dan untuk VC akan
tertinggal arus sejauh VC sehingga VT yang diukur secara langsung dan VT
yang diperoleh dengan perhitungan akan memiliki nilai yangberbeda.
- Nilai-nilai impedansi yangdiperoleh yaitu :
- Untuk rangkaian R-C
Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (54, 3±0,7 )Ω 1,3%
37,0 Hz (47,0±1,1)Ω 2,3%
27,0 Hz (47,1±1,5)Ω 3,2%
23,0 Hz (47,2±1,8)Ω 3,8%
20,0 Hz (47 ,3±2,0)Ω 4,2%

- Untuk rangkaian R-L dengan L = 1000 Wdg


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
45,0 Hz (50,8±3,2)Ω 6,3%
90,0 Hz (51,2±3,4 )Ω 6,6%
120,0 Hz (52,1±3,1)Ω 6,0%
150,0 Hz (53,3±3,1)Ω 5,8%
180,0 Hz (54, 6±3,0 )Ω 5,5%

- Untuk rangkaian R-L dengan L= 500 Wdg


Frekuensi Z =Z± ΔZ KR
192,0 Hz (49,2±2,9)Ω 5,9%

25
220,0 Hz (49 ,5±2,9)Ω 5,9%
314,0 Hz (52,1±3,1)Ω 5,9%
344,0 Hz (51,8±3,0)Ω 5,8%
388,0 Hz (53,0±2,9)Ω 5,5%

 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu :
- Diharapkan agar praktikan sebaiknya membaca terlebih dahulu buku
panduannya agar lebih memahami percobaan yang akan dilakukan, karena
percobaan ini tergolong sulit dalam merangkai maupun mengambil datanya
sehingga diperlukan pengetahuan awal.
- Bagi lembaga diharpkan untuk memperhatikan alat yang akan digunakan
dalam setiap percobaan agar data yang diambil praktikan lebih akur.

26
DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


Pujani, Ni Made., dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Lboratorium Fisika 3. Singaraja :
Undiksha

27

Anda mungkin juga menyukai