Anda di halaman 1dari 10

I.

Waktu Percobaan
Senin, 27 November 2017
II. Judul Percobaan
“Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung”
III. Tujuan Percobaan
 Menentukan jarak titik fokus pada lensa cembung
IV. Landasan Teori
Lensa cembung merupakan lensa yang oermukaan lekungnya menghadap keluar.
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), yaitu sinar sejajar sumbu
utama dibiaskan menuju titik fokus lensa, seperti pada gambar dibawah.

Gambar 1. Lensa Cembung memfokuskan berkas sinar sejajar sumbu utama


Pada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa, sebagai berikut :
- Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus (F).
- Sinar datang melalui titik fokus (F), dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
- Sinar datang melalui titik pusat optik (O), tidak dibiaskan tetapi diteruskan.
Hubungan yang terjadi antara jarak fokus, jarak bayangan, dan jarak benda
dirumuskan sebagai berikut :
1 1 1
= +
f s s'
dengan :
f = jarak fokus
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
V. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, adalah:
Tabel 1. Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Gambar

1 Rel Presisi 1 buah

2 Bola Lampu 1 buah

Pemegang Slide
3 1 buah
Diafragma

4 Lensa Cembung 1 buah

Diafragma anak
5 1 buah -
panah

6 Power Supply 1 buah V = 9,0 volt

7 Kabel Penghubung secukupnya -


Layar penangkap
8 1 buah
bayangan

VI. Langkah-Langkah
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada saat melakukan percobaan, adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengecek keadaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini.
3. Menyusun rangkaian praktikum seperti gambar.
Gambar 2
4. Menempatkan benda (diagram anak panah) sejauh 15 cm di depan lensa cembung.
5. Menggeser layar yang ada di belakang lensa untuk memperoleh bayangan yang lebih
fokus (yang jelas).
6. Mengukur jarak bayangan yang dihasilkan di layar, yaitu jarak dari lensa ke layar.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 2.
8. Mengulangi langkah 4 sampai 7 dengan empat jarak yang berbeda dari benda ke
lensa.
Tabel 2. Data hasil pengamatan untuk variasi jarak benda

No Jarak benda (s) (cm) Jarak bayangan (s’) (cm)


1
2
3
4
5
9. Menempatkan layar (bayangan benda) sejauh 15cm di belakang lensa cembung.
10. Menggeser benda (diagram anak panah) yang ada di depan lensa cembung untuk
memperoleh bayangan yang lebih fokus di layar.
11. Mengukur jarak benda , yaitu jarak dari benda ke lensa
12. Mengulangi langkah 9 smapai 11 untuk jarak bayangan yang berbeda sebanyak empat
kali.
13. Mencatat seluruh hasil pengamatan ke dalam tabel 3.
Tabel 3. Data hasil pengamatan untuk variasi jarak bayangan
No Jarak bayangan (s’) (cm) Jarak benda (s) (cm)
1
2
3
4
5

VII. Teknik Analisis Data


Dalam percobaan ini, adapun teknik analisis yang harus dilakukan yaitu :
1. Menghitung jarak fokus lensa dengan menggunakan persamaan :
1 1 1
= +
f s s'

Dan ditulis dalam bentuk : f = f̄ ± Δf


Δf
KR= ×100%
Dengan besarnya kesalahan relatif : f

2. Membandingkan nilai rata-rata fokus lensa ( f̄ ) yang diperoleh dari hasil


percobaan dengan nilai f lensa yang sebenarnya.
3. Meghitung keakuratan hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan

f s tan dar− f̄

persamaan :
100 %− |
( f s tan dar
|×100 %
)

VIII. Data Hasil Percobaan

Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut.

1. Untuk variasi jarak benda


Tabel 4. Data hasil pengamatan untuk variasi jarak benda

No Jarak benda (s) (cm) Jarak bayangan (s’) (cm)


1 15,0 28,0
2 20,0 19,0
3 25,0 16,0
4 30,0 14,5
5 35,0 13,5

2. Untuk variasi jarak bayangan


Tabel 5. Data hasil pengamatan untuk variasi jarak bayangan

No Jarak bayangan (s’) (cm) Jarak benda (s) (cm)


1 15,0 28,0
2 20,0 19,0
3 25,0 16,0
4 30,0 14,5
5 35,0 13,5

IX. Analisis Data


Berdasarkan tabel hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan, maka dapat dilakukan analisis data sebagai berikut.
1. Analisis data pada jarak benda 15,0 cm

2. Analisis data pada jarak benda 20,0 cm


3. Analisis data pada jarak benda 25,0 cm
4. Analisis data pada jarak benda 30,0 cm
5. Analisis data pada jarak benda 35,0 cm
6. Analisis data pada jarak bayangan 15,0 cm
7. Analisis data pada jarak bayangan 20,0 cm
8. Analisis data pada jarak bayangan 25,0 cm
9. Analisis data pada jarak bayangan 30,0 cm
10. Analisis data pada jarak bayangan 35,0 cm

X. Hasil dan Pembahasan


 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dalam analisis data pada percobaan ini, yaitu :

1. Menentukan indeks bias kaca plan parallel : n=n±Δn=1,49±0,01 dengan

besar kesalahan relatif KR=0,67% .


−2
2. Ketebalan kaca plan parallel (t) yang digunakan adalah t=(2,1±0, 05)×10 m
Sehingga pergeseran sinar datang dan sinar bias yang melewati kaca plan parallel

 Untuk i=10,0∘
d=d±Δd=( 1 ,05±0 , 22 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=20 ,9%
 Untuk i=20,0∘
−3
d=d±Δd=( 2,94±0,28 )×10 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=9 ,52 %
 Untuk i=25,0∘
−3
d=d±Δd=( 2 ,73±0 ,28 )×10 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=10 ,2%
 Untuk i=30,0∘
d=d±Δd=( 4,2±0,3 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=7 ,14%
 Untuk i=40,0∘
d=d±Δd=( 6,09±0 ,40 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=6, 57%
 Pembahasan
Pada percobaan pembiasan cahaya pada kaca plan parallel, digunakan kaca
dengan indeks bias sebesar (1,4875 – 1,755). Dalam percobaan kali ini diperoleh

indeks bias sebesar n=1,49±0,01 dengan besar kesalahan relatif 0,67% . Hasil
percobaan kali ini sudah mendekati nilai yang sebenarnya. Tebal kaca yang

digunakan pada percobaan ini adalah t=(0 , 021±0 ,0005 )m . Untuk pergeseran
sinar datang dan sinar bias (d) diperoleh hasil yang berbeda-beda untuk setiap

sudutnya, dimana : untuk i=10,0∘ diperoleh nilai d=( 0 ,00105±0 , 00022 ) m



dengan kesalahan relatif sebesar KR=20 ,9% . Untuk i=20,0 diperoleh nilai

d=( 0 ,00294±0 , 00028 ) m dengan kesalahan relatif sebesar KR=9,52% . Untuk

i=25,0∘ diperoleh nilai d=( 0 ,00273±0, 00028 ) m dengan kesalahan relatif



sebesar KR=10 ,2% . Untuk i=30,0 diperoleh nilai d=( 0 ,0042±0 , 0003 ) m

dengan kesalahan relatif sebesar KR=7,14% . Untuk i=40,0∘ diperoleh nilai

d=( 0 ,00609±0 , 00040 ) m dengan kesalahan relatif sebesar KR=6, 57 % . Untuk


semua hasil yang diperoleh memperoleh nilai KR yang dibawah 10%, namun
terdapat dua data yang memperoleh nilai KR lebih dari 10%. Sehingga data yang
diperoleh pada percobaan ini dapat diterima dan ditoleransi.
Pada percobaan ini masih terdapat kesalahan-kesalahan dan kendala-kendala
yang terjadi pada saat melakukan percobaan yang berpengaruh pada hasilnya.
Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan antara lain :
1. Kesalahan umum yang merupakan kesalahan yang disebabkan oleh praktikan
pada saat melakukan percobaan. Kesalahan umum yang mungkin terjadi pada
percobaan ini misalnya kesalahan dalam pembacaan busur derajat maupun
pengaris yang digunakan, dan kesalahan pada saat melihat cahaya yang
terbiaskan.
2. Kesalahan sistematis yang merupakan kesalahan yang terjadi disebabkan oleh
adanya kesalahan pada alat ukur dan juga berupa pengaruh dari lingkungan
tempat melakukan percobaan. Kesalahan umum yang mungkin terjadi pada
percobaan ini misalnya kesalahan pada ray box yang kurang jelas memancarkan
cahaya biasnya sehingga terjadi kesalahan pada saat menggambar garis dan
lingkungan tempat melakukan percobaan terkena matahari (terang).
3. Kesalahan acak yang merupakan kesalahan yang tidak diketahui secara pasti
penyebabnya, namun snagat berpengaruh terhadap hasil percobaan.
Selain adanya kesalahan-kesalahan tersebut diatas, terjadi juga kendala pada saat
melakukan percobaan, antara lain :
1. Terkendala dalam melihat sinar bias karena cahaya hasil pembiasan terkena sinar
dari lingkungan atau berada pada tempat yang terang.
2. Terkendala dalam menggambar proyeksi sinar datang maupun sinar bias pada
sudut yang lebih besar.
3. Terkendala dengan kaca, dimana kaca plan parallel terlalu sensitive terhadap
getaran apabila ada getaran sedikit maka besarnya sudut dapat berubah.

XI. Pertanyaan dan Jawaban


1. Tentukan indeks bias kaca plan parallel
Jawaban :
Indeks bias kaca plan parallel yang diperoleh dalam percobaan ini adalah sebesar

n=1,49±0,01 dengan besar kesalahan relatif 0,67% .


2. Tentukan besarnya pergeseran sinar datang dan sinar bias yang keluar dari kaca plan
parallel.
Jawaban :
Besar nilai pergeseran sinar datang dan sinar bias yang keluar dari kaca plan paralel
adalah sebagai berikut :

 Untuk i=10,0∘
d=d±Δd=( 1 ,05±0 , 22 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=20 ,9%
 Untuk i=20,0∘
d=d±Δd=( 2,94±0,28 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=9,52%
 Untuk i=25,0∘
d=d±Δd=( 2 ,73±0 ,28 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=10 ,2%
 Untuk i=30,0∘
−3
d=d±Δd=( 4,2±0,3 )×10 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=7 ,14%
 Untuk i=40,0∘
d=d±Δd=( 6,09±0 ,40 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=6, 57%

3. Jika sudut datang berubah, bagaimana dengan dengan nilai pergeseran d ? Jelaskan
Jawaban :
Apabila sudut datang berubah, maka nilai pergeseran (d) juga akan berubah. Hal ini

t sin ( i−r )
d=
sesuai dengan persamaan cos r . Dimana sudut datang bernilai sebanding
dengan pergeseran sinar. Sehingga semakin besar sudut datang dari sinar datang maka
semakin besar pula nilai pergeseran sinarnya.
4. Apakah pergeseran sinar bergantung pada tebal kaca ? Jelaskan
Jawaban :
Pergeseran sinar akan bergantung pada ketebalan kaca, karena pergeseran sinar
bernilai sebanding dengan tebalnya kaca, sehingga apabila semakin tebal kaca yang
digunakan maka semakin besar pula nilai pergeseran sinar yang diperoleh.
XII. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan dan analisis data yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Indeks bias kaca plan parallel yang diperoleh dalam percobaan ini adalah sebesar

n=1, 49±0,01 dengan besar kesalahan relatif 0,67% .


2. Besar nilai pergeseran sinar datang dan sinar bias yang keluar dari kaca plan
paralel adalah sebagai berikut :

- Untuk i=10,0∘
d=d±Δd=( 1 ,05±0 , 22 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=20 ,9%
- Untuk i=20,0∘
−3
d=d±Δd=( 2,94±0,28 )×10 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=9,52%
- Untuk i=25,0∘
−3
d=d±Δd=( 2 ,73±0 ,28 )×10 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=10 ,2%
- Untuk i=30,0∘
d=d±Δd=( 4,2±0,3 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=7,14%
- Untuk i=40,0∘
d=d±Δd=( 6,09±0 ,40 )×10−3 m dengan kesalahan relatif sebesar
KR=6, 57 %
 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah bagi mahasiswa dalam melakukan
praktikum ini sangat diperlukan ketelitian baik dalam mengamati dan menggambar sinar
datang dan sinar bias. Bagi lembaga alat-alat praktikum yang digunakan perlu untuk dijaga
dan dirawat dengan baik, sehingga alat tersebut bisa tetap baik dan selalu siap untuk
dipakai.

Anda mungkin juga menyukai