Anda di halaman 1dari 55

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Analisis Deskritif Responden

Analisis Deskriptif Responden adalah analisis mengenai pengolahan data yang


digunakan untuk memberi gambaran dari hasil jawaban yang diberikan oleh responden.

Dalam laporan tugas akhir yang berjudul “ANALISIS KINERJA MANAJAMEN


KONTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG DIGITASI UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG ”, dengan dilakukannya metode kuisioner untuk tugas akhir ini, dipilihlah
beberapa responden yang terlibat dalam proses pekerjaan pembangunan di lingkungan
proyek tersebut untuk dimintai waktunya dalam mengisi kuesioner.

Dari sejumlah 45 eksemplar kuisioner yang disebarkan kepada responden,


diperoleh jawaban dari responden yang diminta partisipasinya untuk pengisian kuisioner
penelitian ini.

4.2 Data Responden

Pada penelitian ini diperoleh dari data pribadi responden yang diolah dan hasilnya
dipergunakan untuk memberikan penjelasan ataupun gambaran tentang responden yang
akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Bagian ini terdiri atas :

4.2.1 Kategori Responden

Kategori Responden Jumlah Persentase (%)


Owner 15 33,3%
Manajemen Konstruksi 15 33,3%
Kontraktor 15 33,3%
TOTAL 45 100 %
Tabel 4.1 Kategori Responden

Sumber : Hasil Kuisioner

30
31

35

30

25

20

15

10

0
Owner Manajemen Konstruksi Kontraktor

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.1 Diagram pekerjaan responden
Pada tabel 4.1 menunjukan pekerjaan para responden yang mengisi kuisioner
adalah Owner, Manajemen Konstruksi , dan Kontraktor dengan persentase 33,3%.

4.2.2 Kedudukan atau jabatan


Dibawah ini adalah kedudukan atau jabatan responden yang mengisi kuisioner yaitu :

Jabatan Jumlah (%)


Pejabat Pembuat Komitmen 3 6,7
Tata Usaha 5 11,1
Asisten Teknik 3 6,7
Direksi Lapangan 3 6,7
Team Leader 1 2,2
Wakil Team Leader 1 2,2
Tenaga Ahli 5 11,1
Konsultan Perencana 2 4,4
Project Manager 1 2,2
Pelaksana 3 6,7
Staf Teknik 3 6,7
Site Engineer 6 13,3
Lainnya 9 20
TOTAL 45 100
Tabel 4.2 kedudukan/Jabatan responden
Sumber : Hasil Kuisioner
32

25
20
15
10
5
0

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.2 Diagram Kedudukan atau Jabatan
Pada Tabel 4.2 menunjukan kedudukan atau jabatan responden pada pembangunan
proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang. Dari data tersebut dapat diperoleh
jumlah responden terbanyak adalah lainnya dengan persentase sebanyak 20% .

4.2.3 Usia Responden yang bekerja dalam Proyek

Pengalaman responden Jumlah Persentase (%)


< 20 tahun - 0
20 s/d 30 tahun 8 orang 17,8
30 s/d 40 tahun 19 orang 42,2
> 40 tahun 18 orang 40
TOTAL 45 Orang 100
Tabel 4.3 Usia Responden yang bekerja dalam proyek

Sumber : Hasil Kuisioner

45
40
35
30
25
20 persentase (%)
15
10
5
0
Kurang dari 20 tahun 20 s/d 30 tahun 30 s/d 40 tahun > 40 tahun
33

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.3 Diagram Usia Responden yang bekerja dalam proyek

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner lebih banyak pekerja dengan usia 30 s/d 40 tahun dengan persentase sebanyak
42,22% kemudian dilanjutkan pekerja dengan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 40% dan
pekerja dengan usia 20 s/d 30 tahun sebanyak 17,8%.

4.2.4 Pendidikan Terakhir responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase


(%)
SMA/SMK 1 2,2
D3 10 22,2
S1 27 60
S2 6 13,3
S3 1 2,2
TOTAL 45 100
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden

Sumber : Hasil Kuisioner

70
60
50
40
30 Series 3

20
10
0
SMA/SMK D3 S1 S2 S3

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.4 Diagram Pendidikan Terakhir Responden

Pada tabel 4.4 menunjukan pendidikan responden terbanyak adalah S1 dengan


persentase sebanyak 60 % kemudian diikuti pendidikan responden D3 dengan persentase
sebesar 22.2 %. Untuk pendidikan S2 didapat presentase 13,3 % disusul S3 dan
SMA/SMK dengan presentase paling rendah yaitu 2,2 %.
34

4.2.5 Pengalaman Responden bekerja dalam Proyek

Pengalaman responden jumlah Persentase (%)


< 5 tahun 12 orang 26,7
5 s/d 10 tahun 19 orang 42,2
10 s/d 15 tahun 11 orang 24,4
> 15 tahun 3 orang 6,7
TOTAL 45 Orang 100
Tabel 4.5 Pengalaman Responden bekerja dalam proyek

Sumber : Hasil Kuisioner

45
40
35
30
25
20 persentase (%)

15
10
5
0
< 5 tahun 5 s/d 10 tahun 10 s/d 15 tahun > 15 tahun

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.5 Diagram Pengalaman Responden bekerja dalam proyek

Pada tabel 4. 5 terlihat bahwa responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner lebih banyak pekerja yang sudah bekerja 5 s/d 10 tahun dengan persentase
sebanyak 42,2% , pekerja yang sudah bekerja kurang dari 5 tahun sebanyak 26,7% ,
pekerja yang bekerja 10 s/d 15 tahun sebanyak 24,4% dan pekerja yang sudah bekerja
lebih dari 15 tahun sebanyak 6,7 % .

4.3 Data Terkait Responden


4.3.1 Nilai proyek yang ditangani oleh responden

Tabel 4.6 Nilai proyek yang ditangani responden

Nilai proyek yang ditangani responden Jumlah Persentase (%)


10.000.000,00 – 100.000.000,00 0 0
100.000.000,00 – 1.000.000.000,00 1 2
35

1.000.000.000,00– 50.000.000.000,00 8 8
> 50.000.000.000,00 36 80
Lainnya 0 0
TOTAL 45 Orang 100
Sumber : Hasil Kuisioner

90
80
70
60
50
40 Column2
30
20
10
0
10 jt - 100 jt 100 jt - 1 M 1 M - 50 M > 50 M lainnya

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.6 Diagram Nilai proyek yang ditangani responden

Pada tabel 4.6 menunjukan nilai proyek yang ditangani oleh responden tertinggi
dengan persentase sebanyak 80 % dengan nilai proyek lebih dari 50 M.

4.3.2 Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Penerapan Sistem Kerja Manajemen Jumlah Persentase %


Konstruksi
Sudah 45 100%
Belum 0 0%
TOTAL 45 100%
Tabel 4.7 Penerapan sistem kerja manajemen konstruksi

Sumber : Hasil Kuisioner

120
100
80
60
Persentase %
40
20
0
Sudah Belum
36

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.7 Penerapan sistem kerja manajemen konstruksi

Pada tabel 4.7 Penereapan sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek responden
sudah diterapkan secara keseluruhan yaitu sebesar 100%.

4.3.3 Pengaruh Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Pengaruh Pelaksanaan Sistem Kerja Jumlah Persentase %


Manajemen Konstruksi
Ya, Berpengaruh 44 97,8%
Tidak, Sama Saja 1 2,2%
TOTAl 45 100%
Tabel 4.8 Pengaruh Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Sumber : Hasil Kuisioner

120

100

80

60

40

20

0
Ya, Berpengaruh Tidak, Sama Saja

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.8 Pengaruh Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Pada tabel 4.8 Pengaruh pelaksanaan sistem kerja manajemen konstruksi terhadap
waktu pelaksanaan proyek sehingga selesai tepat waktu menurut responden berpengaruh
sebesar 97,8%.
37

4.3.4 Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi secara optimal

Penerapan Sistem Kerja Manajemen Jumlah Persentase %


Konstruksi secara optimal
Sudah dilaksanakan 26 57,8
Dilaksanakan sebagian 19 42,2
Tidak dilaksanakan 0 0
Lainya 0 0
TOTAL 45 100
Tabel 4.9 Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi secara optimal

Sumber : Hasil Kuisioner

70

60

50

40

30

20

10

0
sudah dilaksanakan Dilaksanakan sebagian Tidak dilaksanakan lainnya

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.9 Pelaksanaan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Pada tabel 4.9 menurut responden Penerapan sistem kerja Manajemen Konstruksi
secara optimal pada pelaksanaan pekerjaan proyek yang sudah dilaksanakan sebesar 57,8%
dan untuk yang di laksanakan sebagian sebesar 42,2%.
38

4.3.5 Penggunaan sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan

Tabel 4.10 Penguna sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan

Penggunaan sertifikat keahlian Jumlah Persentase %


Sudah semuanya 10 22,2
Sudah sebagian 35 77,8
Belum semuanya 0 0
Lainya 0 0
TOTAL 45 100
Sumber : Hasil Kuisioner

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
sudah semuanya sudah sebagian belum semuanya lainnya

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.10 Diagram Penguna sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan

Pada tabel 4.10 menurut pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden, tenaga
kerja pada proyek yang sudah mempunyai sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan
secara keseluruhan atau sudah semuanya mencapai 22,2% sedangkan yang sudah sebagian
memiliki sebesar 77,8%.

4.4 Data Hasil Kuisioner Faktor Pengaruh Sitem Kerja Manajemen Konstruksi
39

Berikut data-data hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem


kerja manajemen konstruksi dalam Proses P (Planning)/Perencanaan, O
(Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C (Controlling)/Pengendalian
pada pembangunan proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang. Dengan
penilaian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Sangat Berpengaruh (SB) = nilai 3,5 ≤ × ≤ 4


2. Berpengaruh (B) = nilai 2,5 ≤ × < 3,5
3. Kurang Berpengaruh (KB) = nilai 1,5 ≤ × < 2,5
4. Tidak Berpengaruh (TB) = nilai 1 ≤ × ≤ 1,5

Tabel 4.11 Data rekapitulasi hasil kuisioner faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
kerja manajemen konstruksi dalam Proses Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang
40

Faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam proses P


(Planning)/Perencanaan
Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Kerja Manajemen
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja
No Indikator Konstruksi
Manajemen Konstruksi
TB KB B SB
1 2 3 4

Perubahan desain yang dilakukan selama proyek 0 0 30 15


1
berlangsung.

1 Waktu Waktu yang digunakan untuk membuat gambar 0 2 12 31


2
kerja yang terbatas dan tidak memadai.

Kekurangan waktu untuk proses recovery akibat 0 2 31 12


3
kegagalan dalam proses desain.

Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) 0 2 25 18


1
selama proses desain.

Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat 0 2 17 26


2 Biaya 2
produk (hasil desain) tidak sesuai persyaratan.

Perhitungan volume pekerjaan yang kurang tepat


3 dan tidak sesuai dengan hasil desain yang sudah 0 2 25 18
ditentukan.

1 Ketidak cocokan desain dengan pelaksanaan. 0 0 32 13

Kurangnya ketersediaan tenaga ahli untuk 0 1 15 29


3 Mutu 2
masalah teknis selama proses perencanaan.

Spesifikasi yang kurang detail dan kurang 0 1 27 17


3
akurat.

Faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam proses O


(Organizing)/Pengorganisasian
No Indikator Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Nilai Pengaruh
Manajemen Konstruksi Penerapan Sistem
Kerja Manajemen
Konstruksi
41

TB KB B SB
1 2 3 4
Sistem birokrasi yang rumit sehingga
1 menimbulkan lamanya proses pengambilan 0 1 29 15
keputusan terhadap suatu masalah.

1 Waktu Koordinasi yang kurang baik antar penyedia jasa


2 0 0 21 24
konstruksi yang terlibat dalam proyek.

Adanya miss komunikasi antara orang lapangan


3 0 2 29 14
dan kantor

Pemilihan Tenaga Ahli yang kurang sesuai


1 0 1 27 17
dengan konsep perencanaan.

Lemahnya koordinasi apabila terjadi


2 Biaya 2 0 1 28 16
penyimpangan pekerjaan.

3 Adanya pekerjaan tambah kurang. 0 1 23 21

1 Tenaga Ahli yang kurang berpengalaman. 0 0 24 21

3 Mutu 2 Kurang lengkapnya dokumen kontrak. 0 0 20 25

3 Rapat koordinasi tidak berkala. 0 1 31 13

Faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam proses A


(Actuating)/Pelaksanaan
Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Kerja Manajemen
No Indikator
Manajemen Konstruksi Konstruksi
TB KB B SB
42

1 2 3 4

Pelaksanaan manajemen peralatan dan tenaga


1 0 1 25 19
kerja yang kurang baik.

1 Waktu 2 Keterlambatan datangnya material 0 1 22 22

Kondisi cuaca yang buruk saat kegiatan


3 0 0 17 28
pembangunan proyek

Perhitungan prestasi pekerjaan yang tidak sesuai


1 0 0 30 15
dengan spesifikasi kontrak.

2 Biaya Kerusakan Peralatan pada saat kegiatan


2 0 1 22 22
pembangunan proyek

Kesalahan dalam memasukkan data keuangan


3 0 0 22 23
proyek

Penggunaan material yang tidak sesuai


1 0 1 28 16
spesifikasi.

Tidak adanya pengajuan metode pelaksanaan


3 Mutu 2 atau job mix desain dari kontraktor untuk setiap 0 1 24 20
tahapan pekerjaan.

3 Mutu beton terkadang tidak sesuai spesifikasi 0 1 26 18

Faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam proses C


(Controlling)/Pengawasan
Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Kerja Manajemen
No Indikator Konstruksi
Manajemen Konstruksi
TB KB B SB
1 2 3 4
43

Pelaksanaan konstruksi terlambat dari waktu


1 0 1 29 15
perencanaan.

1 Waktu Penggunaan jumlah tenaga kerja yang kurang


2 0 3 20 22
sehingga mengakibatkan keterlambatan waktu.

Terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan


3 0 0 26 19
terhadap master schedule.

Standar material yang digunakan sudah tidak


1 0 0 29 16
tersedia lagi di pasaran.

Keterlambatan pencairan dana untuk pembelian


2 Biaya 2 0 2 18 25
material

3 Keterlambatan pembayaran oleh owner 0 0 29 16

Tidak kesesuaian mutu material yang digunakan


3 Mutu 1 0 0 37 8
dengan spesifikasi teknis.

Penyimpangan terhadap pelaksanaan metode


2 0 0 26 19
konstruksi.

3 Kerusakan bahan ditempat penyimpanan 0 3 25 17

Sumber : Hasil Kuisioner

4.5 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Sistem Manajemen Konstruksi pada


Proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang

Analisis dilakukan dengan cara mengurutkan variabel yang digunakan. Untuk


menentukan pengaruh yang dominan dari perubahan atau keterlambatan pelaksanaan
proyek konstruksi, yaitu dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dari daftar kuisioner.
44

Sedangkan untuk mencari seberapa besar faktor yang mempengaruhi dan yang paling
menentukan, digunakan metode indeks. Adapun metode indeks ini berdasarkan model
static non parametic, yaitu dengan menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR).

Nilai indeks kemudian disusun berurutan dalam suatu tabel dari nfaktor dengan
nilai rata-rata terkecil. Faktor yang memiliki nilai rata-rata terbesar ditetapkan sebagai
faktor yang paling mempengaruhi. Semakin kecil nilai rata-ratanya, maka semakin kecil
faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek Gedung
Digitasi Universitas Negeri Semarang .
45

Tabel 4.12 Analisis Hasil Kuisioner

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses P (Planning) / TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Perencanaan
1 2 3 4
Perubahan desain yang dilakukan selama proyek 0 0 30 15
1 150 3,33 0,83 Berpengaruh
berlangsung.
1 Waktu Waktu yang digunakan untuk membuat gambar kerja 0 2 12 31 Sangat
2 164 3,64 3,40 0,91
  yang terbatas dan tidak memadai. Berpengaruh
 
  Kekurangan waktu untuk proses recovery akibat 0 2 31 12
3 145 3,22 0,81 Berpengaruh
  kegagalan dalam proses desain.
Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) 0 2 25 18
1 151 3,36 0,84 Berpengaruh
selama proses desain.
2 Biaya Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk 0 2 17 26 3,41 Sangat
    2 159 3,53 0,88
(hasil desain) tidak sesuai persyaratan. Berpengaruh
    Perhitungan volume pekerjaan yang kurang tepat dan
3 tidak sesuai dengan hasil desain yang sudah 0 2 25 18 151 3,36 0,84 Berpengaruh
ditentukan.
  0 0 32 13
1 Ketidak cocokan desain dengan pelaksanaan. 148 3,29 0,82 Berpengaruh

3 Mutu Kurangnya ketersediaan tenaga ahli untuk masalah 0 1 15 29 Sangat


2 163 3,62 3,42 0,91
  teknis selama proses perencanaan. Berpengaruh
 

3 Spesifikasi yang kurang detail dan kurang akurat. 0 1 27 17 151 3,36 0,84 Berpengaruh
46

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses O TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
(Organizing) / Pengorganisasian
1 2 3 4
Sistem birokrasi yang rumit sehingga menimbulkan
1 lamanya proses pengambilan keputusan terhadap suatu 0 1 29 15 150 3,31 0,83 Berpengaruh
masalah.
1 Waktu Koordinasi yang kurang baik antar penyedia jasa Sangat
2 0 0 21 24 164 3,53 3,37 0,88
  konstruksi yang terlibat dalam proyek. Berpengaruh
 
  Adanya miss komunikasi antara orang lapangan dan
  3 0 2 29 14 145 3,27 0,82 Berpengaruh
kantor

Pemilihan Tenaga Ahli yang kurang sesuai dengan


1 0 1 27 17 151 3,36 0,84 Berpengaruh
konsep perencanaan.
2 Biaya 3,38
    Lemahnya koordinasi apabila terjadi penyimpangan
2 0 1 28 16 159 3,33 0,83 Berpengaruh
    pekerjaan.

3 Adanya pekerjaan tambah kurang. 0 1 23 21 151 3,44 0,86 Berpengaruh

 
1 Tenaga Ahli yang kurang berpengalaman. 0 0 24 21 148 3,47 0,87 Berpengaruh

3 Mutu
3,43 Sangat
  2 Kurang lengkapnya dokumen kontrak. 0 0 20 25 163 3,56 0,89
  Berpengaruh

3 Rapat koordinasi tidak berkala. 0 1 31 13 151 3,27 0,82 Berpengaruh


47

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses A (Actuating) / TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Pelaksanaan
1 2 3 4
Pelaksanaan manajemen peralatan dan tenaga kerja
1 0 1 25 19 150 3,40 0,85 Berpengaruh
yang kurang baik.
1 Waktu
2 Keterlambatan datangnya material 0 1 22 22 164 3,47 3,50 0,87 Berpengaruh
 
 
  Kondisi cuaca yang buruk saat kegiatan pembangunan Sangat
3 0 0 17 28 145 3,62 0,91
  proyek Berpengaruh
Perhitungan prestasi pekerjaan yang tidak sesuai
1 0 0 30 15 151 3,33 0,83 Berpengaruh
dengan spesifikasi kontrak.
2 Biaya
    Kerusakan Peralatan pada saat kegiatan pembangunan 3,44
2 0 1 22 22 159 3,47 0,87 Berpengaruh
    proyek
Sangat
3 Kesalahan dalam memasukkan data keuangan proyek 0 0 22 23 151 3,51 0,88
Berpengaruh
 
1 Penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. 0 1 28 16 148 3,33 0,83 Berpengaruh

Tidak adanya pengajuan metode pelaksanaan atau job


3 Mutu
2 mix desain dari kontraktor untuk setiap tahapan 0 1 24 20 163 3,42 3,38 0,86 Berpengaruh
 
pekerjaan.
 

3 Mutu beton terkadang tidak sesuai spesifikasi 0 1 26 18 151 3,38 0,84 Berpengaruh
48

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses C TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
(Controlling) / Pengendalian
1 2 3 4
Pelaksanaan konstruksi terlambat dari waktu 149 3.31
1 0 1 29 15 0,83 Berpengaruh
perencanaan.

1 Waktu Penggunaan jumlah tenaga kerja yang kurang 154 3.42


2 0 3 20 22 3,39 0,86 Berpengaruh
  sehingga mengakibatkan keterlambatan waktu.
 
  Terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan 154 3.42
3 0 0 26 19 0,86 Berpengaruh
  terhadap master schedule.

Standar material yang digunakan sudah tidak tersedia


1 0 0 29 16 151 3,36 0,84 Berpengaruh
lagi di pasaran.
2 Biaya 3,41
    Keterlambatan pencairan dana untuk pembelian Sangat
2 0 2 18 25 159 3,53 0,88
    material Berpengaruh

3 Keterlambatan pembayaran oleh owner 0 0 29 16 151 3,36 0,84 Berpengaruh

  Tidak kesesuaian mutu material yang digunakan


1 0 0 37 8 143 3,18 0,79 Berpengaruh
dengan spesifikasi teknis.
3 Mutu Penyimpangan terhadap pelaksanaan metode
2 0 0 26 19 154 3,42 3,30 0,86 Berpengaruh
  konstruksi.
 
3 Kerusakan bahan ditempat penyimpanan 0 3 25 17 149 3,31 0,83 Berpengaruh

Sumber : Hasil Pengolahan Kuisione


49

4.6 Rangking faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek Gedung Digitasi Universitas
Negeri Semarang

Tabel 4.13 Rangking faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri
Semarang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


No Indikator Sistem Kerja Manajemen Konstruksi Mean Rangking Keterangan
Dalam Proses P (Planning) / Perencanaan

Waktu yang digunakan untuk membuat


3,64 Sangat
1 gambar kerja yang terbatas dan tidak 1
Berpengaruh
memadai.
1 Waktu
Perubahan desain yang dilakukan 3,33
2 2 Berpengaruh
selama proyek berlangsung.

Kekurangan waktu untuk proses


3 recovery akibat kegagalan dalam proses 3,22 3 Berpengaruh
desain.
Perusahaan kehilangan peluang/pasar
3,53 Sangat
1 akibat produk (hasil desain) tidak 1
Berpengaruh
2 Biaya sesuai persyaratan.
50

Terjadinya cost over runs


2 (pembengkakan biaya) selama proses 3,36 2 Berpengaruh
desain.

Perhitungan volume pekerjaan yang


3 kurang tepat dan tidak sesuai dengan 3,36 3 Berpengaruh
hasil desain yang sudah ditentukan.

Kurangnya ketersediaan tenaga ahli


3,62 Sangat
1 untuk masalah teknis selama proses 1
Berpengaruh
perencanaan.
Mutu
3
Spesifikasi yang kurang detail dan 3,36
2 2 Berpengaruh
kurang akurat.

Ketidak cocokan desain dengan 3,29


3 3 Berpengaruh
pelaksanaan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Sistem Kerja Manajemen Konstruksi
No Indikator Mean Rangking Keterangan
Dalam Proses O (Organizing) /
Pengorganisasian
51

Koordinasi yang kurang baik antar


3,53 Sangat
1 penyedia jasa konstruksi yang terlibat 1
Berpengaruh
dalam proyek.

1 Waktu Sistem birokrasi yang rumit sehingga


menimbulkan lamanya proses 3,31
2 2 Berpengaruh
pengambilan keputusan terhadap suatu
masalah.

Adanya miss komunikasi antara orang 3,27


3 3 Berpengaruh
lapangan dan kantor

1 Adanya pekerjaan tambah kurang. 3,44 1 Berpengaruh

2 Biaya Pemilihan Tenaga Ahli yang kurang


2 3,36 2 Berpengaruh
sesuai dengan konsep perencanaan.

Lemahnya koordinasi apabila terjadi 3,33


3 3 Berpengaruh
penyimpangan pekerjaan.

3,56 Sangat
1 Kurang lengkapnya dokumen kontrak. 1
Berpengaruh
3 Mutu

Tenaga Ahli yang kurang 3,47


2 2 Berpengaruh
berpengalaman.
52

3 Rapat koordinasi tidak berkala. 3,27 3 Berpengaruh

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


No Indikator Sistem Kerja Manajemen Konstruksi Mean Rangking Keterangan
Dalam Proses A (Actuating) / Pelaksanaan

Kondisi cuaca yang buruk saat kegiatan 3,62 Sangat


1 1
pembangunan proyek Berpengaruh

1 Waktu
2 Keterlambatan datangnya material 3,47 2 Berpengaruh

Pelaksanaan manajemen peralatan dan 3,40


3 3 Berpengaruh
tenaga kerja yang kurang baik.

Kesalahan dalam memasukkan data 3,51 Sangat


1 1
Berpengaruh
keuangan proyek
53

Kerusakan Peralatan pada saat kegiatan 3,47


2 Biaya 2 2 Berpengaruh
pembangunan proyek

Perhitungan prestasi pekerjaan yang 3,33


3 3 Berpengaruh
tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak.

Tidak adanya pengajuan metode


pelaksanaan atau job mix desain dari 3,42
1 1 Berpengaruh
kontraktor untuk setiap tahapan
pekerjaan.
3 Mutu
Mutu beton terkadang tidak sesuai 3,38
2 2 Berpengaruh
spesifikasi

Penggunaan material yang tidak sesuai 3,33


3 3 Berpengaruh
spesifikasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Sistem Kerja Manajemen Konstruksi  Mea
No Indikator n
Rangking Keterangan
Dalam Proses C (Controlling) /
Pengendalian
54

Terjadi penyimpangan pelaksanaan di 3,42


1 1 Berpengaruh
lapangan terhadap master schedule.

1 Waktu Penggunaan jumlah tenaga kerja yang


2 kurang sehingga mengakibatkan 3,42 2 Berpengaruh
keterlambatan waktu.

Pelaksanaan konstruksi terlambat dari 3,31


3 3 Berpengaruh
waktu perencanaan.

Keterlambatan pencairan dana untuk 3,53 Sangat


1 1
Berpengaruh
pembelian material

2 Biaya
Standar material yang digunakan sudah 3,36
2 2 Berpengaruh
tidak tersedia lagi di pasaran.

3 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3,36 3 Berpengaruh

Penyimpangan terhadap pelaksanaan 3,42


1 1 Berpengaruh
3 Mutu metode konstruksi.
55

Kerusakan bahan ditempat 3,31


2 2 Berpengaruh
penyimpanan

Tidak kesesuaian mutu material yang 3,18


3 3 Berpengaruh
digunakan dengan spesifikasi teknis.

Sumber : Hasil Kuisioner

1. Perencanaan (Planning)
a. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator waktu adalah waktu yang digunakan untuk membuat gambar kerja yang terbatas dan tidak memadai.
Dengan kurangnya waktu yang digunakan pada saat membuat gambar kerja tentunya akan mempengaruhi dari kualitas gambar itu
sendiri. Apabila waktu yang di berikan cukup, maka tentunya akan di dapatkan gambar yang sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Kemudian faktor lain yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator waktu adalah
kekurangan waktu untuk proses recovery akibat kegagalan dalam proses desain. Pemberian waktu yang tepat dan sesuai dalam
pembuatan desain sangatlah mempengaruhi berhasil tidaknya proses renovasi itu sendiri.
b. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator biaya adalah perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk (hasil desain) tidak sesuai persyaratan.
Dengan hilangnya peluang pasar, maka tentunya akan menurunkan akreditasi atau kualitas dari pada perusahaan atau PT itu sendiri
dan tentunya sulit untuk memenangkan tender yang di ikuti. Kemudian faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
56

konstruksi pada indikator biaya adalah perhitungan volume pekerjaan yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan hasil desain yang
sudah ditentukan. Apabila volume pekerjaan kurang tepat atau tidak sesuai dapat menyebabkan pembengkaaan rencana anggaran
biaya.
c. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator mutu adalah kurangnya ketersediaan tenaga ahli untuk masalah teknis selama proses perencanaan.
Dengan kurangnya tenaga ahli yang berpengalaman, maka sangatlah mempengaruhi proses pengerjaan renovasi karena Tenaga ahli
memiliki SKA dan SKT yang telah diakui dan memiliki keahlian menurut bidangnya, tentunya hal ini akan mempercepat proses
pengerjaan apabila suatu proyek memiliki tenaga ahli yag cukup. Kemudian faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja
manajemen konstruksi pada indikator mutu adalah ketidak cocokan desain dengan pelaksanaan. Ketika hal ini terjadi dalam suatu
proyek, maka biasanya dilakukan rapat koordinasi untuk mencari solusi dalam pemecahan masalah desain yang terlanjur dibuat.
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator waktu adalah koordinasi yang kurang baik antar penyedia jasa konstruksi yang terlibat dalam proyek.
Kurangnya hubungan koordinasi antara penyedia jasa sangatlah berpengaruh secara langsung terhadap jalannya suatu proyek.
Apabila antara penyedia jasa dapat bekerja sama dengan baik, maka akan dapat saling membantu dan juga saling melengkapi
kekurangan antara tiap-tiap bagian agar nantinya proyek dapat terselesaikan tepat waktu. Kemudian faktor yang berpengaruh
dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator waktu adalah adanya miss komunikasi antara orang lapangan dan kantor.
Koordinasi antar pekerja disini sangatlah penting mengingat pekerjaan lapangan haruslah bedasarkan koordinasi dari orang kantor
itu sendiri.
57

b. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator biaya adalah adanya pekerjaan tambah kurang. Dengan adanya pekerjaan tambah kurang dapat
mengakibatkan volume pekerjaan berubah dari yang direncanakan sehingga berpengaruh terhadap rencana anggaran biaya.
c. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator mutu adalah kurang lengkapnya dokumen kontrak. Kelegkapan dokumen kontrak sangatlah penting
mengingat setiap bulan pihak dari PPK akan melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan dokumen. Apabila dokumen tidak
lengkap, maka akan di mintai pertanggungjawaban terkait ketidak lengkapan dokumen. Kemudian faktor yang berpengaruh dalam
sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator mutu adalah rapat koordinasi tidak berkala. Rapat koordinasi sangatlah penting,
mengingat setiap kejadian dan permasalahan yang terjadi di lapangan akan dibahas bersama dan dipecahkan masalahnya dalam
rapat koordinasi.
.

3. Pelaksanaan (Actuating)
a. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator waktu adalah kondisi cuaca yang buruk saat kegiatan pembangunan proyek. Kemudian faktor yang
berpengaruh dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator waktu adalah pelaksanaan manajemen peralatan dan tenaga
kerja yang kurang baik.
b. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator biaya adalah kesalahan dalam memasukkan data keuangan proyek. Kemudian faktor yang berpengaruh
dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator biaya adalah perhitungan prestasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi kontrak.
58

c. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator mutu adalah tidak adanya pengajuan metode pelaksanaan atau job mix desain dari kontraktor untuk
setiap tahapan pekerjaan.
4. Pengawasan (Controlling)
a. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator waktu adalah terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule.
b. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator biaya adalah keterlambatan pencairan dana untuk pembelian material. Kemudian faktor yang
berpengaruh dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator biaya adalah Keterlambatan pembayaran oleh owner.
c. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator mutu adalah penyimpangan terhadap pelaksanaan metode konstruksi.

4.7 Analisa Rata – rata Setiap Kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek
Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang
Berikut analisa rata-rata dari masing-masing tahapan yang telah didabat dari data kuisioner.

Tabel 4.14 Analisa rata – rata setiap kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek Gedung
Digitasi Universitas Negeri Semarang.
No Faktor yang mempengaruhi sistem kerja Rata-
Keterangan
manajemen konstruksi rata
59

1 Perencanaan (Planning) 3,41 Berpengaruh


2
Pengorganisasian (Organizing) 3,39 Berpengaruh
3
Pelaksanaan (Actuating) 3,44 Berpengaruh
4
Pengawasan (Controlling) 3,37 Berpengaruh
3.46

3.44

3.42

3.4

3.38

3.36

3.34

3.32
Planning Organizing Actuating Controlling

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.11 Diagram analisa rata – rata setiap kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek
Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang.
60

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa menurut responden, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja manajemen
konstruksi pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang didapat hasil sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan, faktor-faktor mengenai Perencanaan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan
Pengawasan (Controlling) pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang semuanya berpengaruh dengan hasil rata-rata
yaitu 3,40.
2. Diantara faktor-faktor POAC yang paling berpengaruh adalah Pelaksanaan (actuating) dengan hasil rata-rata yaitu 3,44. Walaupun
sedikit lebih besar di banding faktor Perencanaan (planning), Pengorganisasian (Organizing), dan Pengawasan (Controlling).
3. Pada perencanaan (Planning), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator mutu dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar x́
= 3,42 walaupun nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator biaya dan waktu.
4. Pada Pengorganisasian (Organizing), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator mutu dengan rata-rata hasil yang di dapat
sebesar x́ = 3,43 walaupun nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator biaya dan waktu.
5. Pada Pelaksanaan (Actuating), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator waktu dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar
x́ = 3,50 walaupun nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator biaya dan mutu.
6. Pada Pengawasan (Controlling), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator biaya dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar
x́ = 3,41 walaupun nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator waktu dan mutu.
61

4.8 Data Hasil Kuisioner Tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi

Berdasarkan pengalaman atau pendapat responden, tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian
Waktu, Biaya, dan Mutu dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C
(Controlling)/Pengendalian pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang.

Berikut data-data hasil penelitian tentang tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya,
dan Mutu dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C
(Controlling)/Pengendalian. Dengan penilaian yang dilakukan sebagai berikut :
1. Sangat Berpengaruh (SB) = nilai 3,5 ≤ × ≤ 4
2. Berpengaruh (B) = nilai 2,5 ≤ × < 3,5
3. Kurang Berpengaruh (KB) = nilai 1,5 ≤ × < 2,5
4. Tidak Berpengaruh (TB) = nilai 1 ≤ × ≤ 1,5
62

Tabel 4.15 Data rekapitulasi hasil kuisioner Tindakan-tindakan yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam Proses
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang

Tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi dalam Proses P (Planning) / Perencanaan

Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen Kerja Manajemen
No Indikator Konstruksi Dalam Proses P (Planning) / Konstruksi
Perencanaan
TB KB B SB
1 2 3 4
63

Mempermudah proses persetujuan dalam


1 perubahan desain yang dapat mempersingkat 0 1 29 15
waktu.
Meningkatkan instruksi pekerjaan untuk
1 Waktu 2 meningkatan produktivitas antar tenaga kerja 0 0 21 24
untuk menghasilkan gambar kerja.
Mencari informasi yang bisa membantu
3 mempercepat proses recovery supaya tidak ada 0 2 28 15
tambahan biaya yang perlu dikeluarkan.
Diadakan proses monitoring secara berkala untuk
mengendalikan perkembangan perubahan
1 sehingga meminimalisir terjadinya cost over run 0 0 28 17
(pembengkakan biaya) selama proses desain.

Fokus pada metode bagaimana mencari dan


2 Biaya 2 mengembangkan peluang pasar. 0 1 24 20

Melakukan evaluasi perkiraan perubahan volume


pekerjaan terhadap segala permasalahan proyek,
3 serta melaporkan kepada pemberi tugas sebagai 0 1 26 18
bahan pembuatan keputusan.

Mengontrol dan mengurangi permasalahan yang


1 0 1 27 17
terjadi antara desain dengan pelaksanaan.
3 Mutu
Menambah tenaga untuk membantu mempercepat
2 0 0 27 18
proses perencanaan.
64

Melakukan tindakan korektif yang tepat sasaran


3 dan paling efektif selama proses pengecekan 0 0 23 22
spesifikasi berlangsung.

Tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi dalam Proses O (Organizing)/Pengorganisasian

Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Kerja Manajemen
No Indikator ManajemenKonstruksi Dalam Proses O Konstruksi
(Organizing)/Pengorganisasian
TB KB B SB
1 2 3 4
Melakukan identifikasi masalah dan memberikan
1 Waktu 1 pertimbangan dalam mengambil keputusan 0 0 24 21
sehingga lebih cepat.

Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang


2 0 0 27 18
terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.

Membuat rencana pengkoordinasian pelaksanaan


3 0 0 24 21
kerja dilapangan

Melakukan review dan control terhadap pemilihan


2 1 0 0 30 15
Biaya tenaga ahli sehingga efektif dan efisien.
65

Memimpin dan mengadakan rapat khusus apabila


2 terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan 0 3 19 23
konstruksi.

Menyetujui  dan  merekomendasikan  pekerjaan


tambah  kurang  disertai  dengan  pertimbangan 
3 0 0 31 14
teknis dan  harga  kepada  Pengguna  Anggaran 
sebelum  dilaksanakan  di  lapangan.

Memilih dan menggunakan tenaga ahli yang


1 sudah memiliki sertifikat keahlian sehingga 0 1 30 14
pelaksanaan konstruksi dapat berjalan tepat mutu.

Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk


3 Mutu 2 pelelangan konstruksi yang akan dijadikan dasar 0 0 25 20
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

Menyelenggarakan dan memimpin rapat  berkala


3 dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan 0 1 23 21
konstruksi di lapangan.

Tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi dalam Proses A (Actuating)/Pelaksanaan

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen Nilai Pengaruh


No Indikator
Konstruksi Dalam Proses A (Actuating) / Penerapan Sistem
66

Kerja Manajemen
Konstruksi
Pelaksanaan
TB KB B SB
1 2 3 4
Melakukan analisis terhadap kebutuhan kapasitas
1 peralatan, tenaga kerja yang diperlukan, maupun 0 0 32 13
jadwal penyediaan material.

Pengalihan menggunakan metode lain dalam


1 Waktu 2 pekerjaan khusus di proyek sehingga dapat 0 2 23 20
dialihkan dengan menggunakan alat lain

Pengalihan pekerjaan lain yang dapat dikerjakan


3 0 3 25 17
saat kondisi cuaca buruk

Melakukan evaluasi dan perhitungan prestasi


1 pekerjaan yang telah benar memenuhi spesifikasi 0 0 29 16
sesuai kontrak.

2 Biaya Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya


2 0 0 22 23
pengeluaran proyek

Mengidentifikasi permasalahan dan penyelesaian


3 0 0 24 21
masalah yang menyebabkan proyek terlambat
67

Mengawasi, menolak atau memberikan


persetujuan atas spesifikasi material yang
1 ditempatkan dilapangan agar memenuhi 0 0 28 17
persyaratan dan tes material telah dilaksanakan
dengan benar.
Memeriksa, menolak atau menyetujui metode
3 Mutu
pelaksanaan atau job mix desain yang diajukan
2 0 0 22 23
kontraktor untuk setiap jenis atau tahap-tahap baru
pekerjaan.

Mengontrol mutu beton dengan melakukan uji


3 0 2 27 16
kuat tekan beton secara berkala.

Tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi dalam Proses C (Controlling) / Pengawasan

Nilai Pengaruh
Penerapan Sistem
Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen Kerja Manajemen
No Indikator Konstruksi Dalam Proses C (Controlling) / Konstruksi
Pengawasan
TB KB B SB
1 2 3 4
Menganalisa terhadap kendala-kendala yang
terjadi di lapangan kemudian mengejar
1 Waktu 1 0 0 31 14
keterlambatan progres yang terjadi dengan cepat
dan tepat.
68

Melakukan control dan monitoring terhadap


jumlah tenaga kerja yang digunakan sehingga
2 jumlah tenaga kerja dapat tercapai sesuai 0 1 18 26
kebutuhan dan pekerjaan dapat selesai tepat
waktu.
Menyusun  updating time schedule  pelaksanaan
apabila  terjadi  penyimpangan  pelaksanaan di
lapangan  terhadap  master  schedule  dalam 
3 0 0 31 14
rangka  pencapaian  target  yang  sudah 
disepakati 
sebelumnya.
Melakukan persetujuan terhadap perubahan
1 material dengan spesifikasi yang setara dengan 0 1 17 27
material sebelumnya.
Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan apakah
2 Biaya 2 sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya 0 0 29 16
proyek
Melakukan controlling terhadap pengeluaran
3 0 0 24 21
diluar pengeluaran proyek

Mengontrol mutu material dengan merekrut


1 tenaga ahli/quality control yang berpengalaman 0 1 26 18
dan bisa dipertanggung jawabkan.
3 Mutu
Mengawasi dan  menyetujui  pelaksanaan  metode
2 pelaksanaan konstruksi  yang sesuai dengan jenis 0 0 24 21
pekerjaan.
69

Menanamkan rasa komitmen yang lebih tinggi


terutama dari pihak kontraktor dalam hal
3 0 1 27 17
kepatuhan melaksanakan prosedur pengendalian
mutu.
Sumber : Hasil Kuisioner
70

4.9 Analisis tindakan tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu
dalam Proses P (Planning) / Perencanaan, O (Organizing)/Pengorganisasian, A (Actuating)/Pelaksanaan, C
(Controlling)/Pengendalian pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang.

Tabel 4.16 Analisis Hasil Data Kuisioner

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses P (Planning) / Perencanaan
1 2 3 4
Mempermudah proses persetujuan dalam perubahan desain yang
1 dapat mempersingkat waktu. 0 1 29 15 149 3,31 0,83 Berpengaruh

Meningkatkan instruksi pekerjaan untuk meningkatan


1 Waktu Sangat
2 produktivitas antar tenaga kerja untuk menghasilkan gambar 0 0 21 24 159 3,53 3,38 0,88
  kerja. Berpengaruh
 
Mencari informasi yang bisa membantu mempercepat proses
 
  3 recovery supaya tidak ada tambahan biaya yang perlu 0 2 28 15 148 3,29 0,82 Berpengaruh
dikeluarkan.
Diadakan proses monitoring secara berkala untuk mengendalikan
perkembangan perubahan sehingga meminimalisir terjadinya
1 0 0 28 17 152 3,38 0,84 Berpengaruh
cost over run (pembengkakan biaya) selama proses desain.

2 Biaya Fokus pada metode bagaimana mencari dan mengembangkan 3,39


    2 peluang pasar. 0 1 24 20 154 3,42 0,86 Berpengaruh
   
Melakukan evaluasi perkiraan perubahan volume pekerjaan
3 terhadap segala permasalahan proyek, serta melaporkan kepada 0 1 26 18 152 3,38 0,84 Berpengaruh
pemberi tugas sebagai bahan pembuatan keputusan.
71

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses P (Planning) / Perencanaan
1 2 3 4
  Mengontrol dan mengurangi permasalahan yang terjadi
1 0 1 27 17 151 3,36 0,84 Berpengaruh
antara desain dengan pelaksanaan.

3 Mutu Menambah tenaga untuk membantu mempercepat proses


2 0 0 27 18 154 3,42 3,42 0,86 Berpengaruh
  perencanaan.
 
Melakukan tindakan korektif yang tepat sasaran dan paling
3 0 0 23 22 157 3,49 0,87 Berpengaruh
efektif selama proses pengecekan spesifikasi berlangsung.

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses O (Organizing) / Pengorganisasian
1 2 3 4
Melakukan identifikasi masalah dan memberikan
1 pertimbangan dalam mengambil keputusan sehingga lebih 0 0 24 21 156 3,47 0,87 Berpengaruh
cepat.

1 Waktu Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat


2 0 0 27 18 153 3,40 3,44 0,85 Berpengaruh
  dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
 
 
  Membuat rencana pengkoordinasian pelaksanaan kerja
3 0 0 24 21 156 3,47 0,87 Berpengaruh
dilapangan
72

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses O (Organizing) / Pengorganisasian
1 2 3 4

Melakukan review dan control terhadap pemilihan tenaga


1 0 0 30 15 150 3,33 0,83 Berpengaruh
ahli sehingga efektif dan efisien.

2 Biaya Memimpin dan mengadakan rapat khusus apabila terjadi


2 0 3 19 23 155 3,44 3,36 0,86 Berpengaruh
  penyimpangan terhadap pelaksanaan konstruksi.
 
  Menyetujui dan merekomendasikan pekerjaan tambah
  kurang disertai dengan pertimbangan teknis dan harga
3 0 0 31 14 149 3,31 0,83 Berpengaruh
kepada pengguna anggaran sebelum dilaksanakan di
lapangan.
Memilih dan menggunakan tenaga ahli yang sudah
1 memiliki sertifikat keahlian sehingga pelaksanaan 0 1 30 14 148 3,29 0,82 Berpengaruh
konstruksi dapat berjalan tepat mutu.

3 Mutu Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan 3,39


    2 konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan 0 0 25 20 155 3,44 0,86 Berpengaruh
    pekerjaan di lapangan.

Menyelenggarakan dan memimpin rapat  berkala


3 dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan konstruksi di 0 1 23 21 155 3,44 0,86 Berpengaruh
lapangan.
73

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses A (Actuating) / Pelaksanaan
1 2 3 4
Melakukan analisis terhadap kebutuhan kapasitas
1 peralatan, tenaga kerja yang diperlukan, maupun jadwal 0 0 32 13 148 3,29 0,82 Berpengaruh
  penyediaan material.
 
 1 Waktu Pengalihan menggunakan metode lain dalam pekerjaan 3,33
2 khusus di proyek sehingga dapat dialihkan dengan 0 2 23 20 153 3,40 0,85 Berpengaruh
  menggunakan alat lain
 
3 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat dikerjakan saat 0 3 25 17 149 3,31 0,83 Berpengaruh
  kondisi cuaca buruk

1 Melakukan evaluasi dan perhitungan prestasi pekerjaan 0 0 29 16 151 3,36 0,84 Berpengaruh
yang telah benar memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.

2 Biaya 2 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya pengeluaran 3,44 Sangat


0 0 22 23 158 3,51 0,88
proyek Berpengaruh

3 Mengidentifikasi permasalahan dan penyelesaian masalah 0 0 24 21 156 3,47 0,87 Berpengaruh


yang menyebabkan proyek terlambat
74

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen


No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses A (Actuating) / Pelaksanaan
1 2 3 4
Mengawasi, menolak atau memberikan persetujuan atas
1 spesifikasi material yang ditempatkan dilapangan agar 0 0 28 17 152 3,38 0,84 Berpengaruh
memenuhi persyaratan dan tes material telah dilaksanakan
dengan benar.
3 Mutu Memeriksa, menolak atau menyetujui metode pelaksanaan 3,39
2 atau job mix desain yang diajukan kontraktor untuk setiap 0 0 22 23 157 3,49 0,87 Berpengaruh
jenis atau tahap-tahap baru pekerjaan.
3 Mengontrol mutu beton dengan melakukan uji kuat tekan 0 2 27 16 149 3,31 0,83 Berpengaruh
beton secara berkala.
Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen
No Indikator Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu TB KB B SB ∑xi X XF IKR Keterangan
Dalam Proses C (Controlling) / Pengawasan
1 2 3 4
Menganalisa terhadap kendala-kendala yang terjadi di
1 lapangan kemudian mengejar keterlambatan progres yang 0 0 31 14 149 3,31 0,83 Berpengaruh
terjadi dengan cepat dan tepat.
Melakukan control dan monitoring terhadap jumlah tenaga
2 kerja yang digunakan sehingga jumlah tenaga kerja dapat 0 1 18 26 160 3,56 3,39 0,89
Sangat
1 Waktu tercapai sesuai kebutuhan dan pekerjaan dapat selesai tepat Berpengaruh
waktu.
Menyusun updating time schedule pelaksanaan
3 apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan di 0 0 31 14 149 3,31 0,83 Berpengaruh
lapangan terhadap master schedule dalam rangka
pencapaian target yang sudah disepakati sebelumnya.
75

1 Melakukan persetujuan terhadap perubahan material 0 1 17 27 161 3,58 0,89 Sangat


dengan spesifikasi yang setara dengan material sebelumnya. Berpengaruh

2 Biaya 2 Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan apakah sudah sesuai 0 0 29 16 151 3,36


3,47
0,84 Berpengaruh
dengan rencana anggaran biaya proyek
3 Melakukan controlling terhadap pengeluaran diluar
0 0 24 21 156 3,47 0,87 Berpengaruh
pengeluaran proyek
Mengontrol mutu material dengan merekrut tenaga
1 ahli/quality control yang berpengalaman dan bisa 0 1 26 18 152 3,38 0,84 Berpengaruh
3 Mutu dipertanggung jawabkan.
2 Mengawasi dan  menyetujui  pelaksanaan  metode 0 0 24 21 156 3,47 0,87 Berpengaruh
pelaksanaan konstruksi  yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Menanamkan rasa komitmen yang lebih tinggi terutama
3 dari pihak kontraktor dalam hal kepatuhan melaksanakan 0 1 27 17 151 3,36 0,84 Berpengaruh
prosedur pengendalian mutu.
Sumber : Hasil Kuisioner
76

4.10 Rangking Tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi pada


proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang
Tabel 4.17 Rangking tindakan tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi
pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses  Mean Rangking Keterangan
P (Planning) / Perencanaan

Meningkatkan instruksi pekerjaan untuk


3,53 Sangat
1 meningkatan produktivitas antar tenaga 1
Berpengaruh
kerja untuk menghasilkan gambar kerja.
1 Waktu Mempermudah proses persetujuan dalam
2 perubahan desain yang dapat 3,31 2 Berpengaruh
mempersingkat waktu.
Mencari informasi yang bisa membantu
mempercepat proses recovery supaya tidak 3,29
3 3 Berpengaruh
ada tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan.
Fokus pada metode bagaimana mencari
1 3,42 1 Berpengaruh
dan mengembangkan peluang pasar.

Diadakan proses monitoring secara berkala


untuk mengendalikan perkembangan
2 perubahan sehingga meminimalisir 3,38 2 Berpengaruh
2 Biaya terjadinya cost over run (pembengkakan
biaya) selama proses desain.

Melakukan evaluasi perkiraan perubahan


volume pekerjaan terhadap segala
3 permasalahan proyek, serta melaporkan 3,38 3 Berpengaruh
kepada pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan.

Melakukan tindakan korektif yang tepat


1 sasaran dan paling efektif selama proses 3,49 1 Berpengaruh
pengecekan spesifikasi berlangsung.
Mutu
3
Menambah tenaga untuk membantu 3,42
2 2 Berpengaruh
mempercepat proses perencanaan.
Mengontrol dan mengurangi permasalahan 3 Berpengaruh
3 yang terjadi antara desain dengan 3,36
pelaksanaan.
77

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses O Mean Rangking Keterangan
(Organizing) / Pengorganisasian

Melakukan identifikasi masalah dan


memberikan pertimbangan dalam 3,47
1 1 Berpengaruh
mengambil keputusan sehingga lebih
cepat.
1 Waktu
Membuat rencana pengkoordinasian 3,47
2 2 Berpengaruh
pelaksanaan kerja dilapangan

Melakukan koordinasi antara pihak-pihak


3 yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi 3,40 3 Berpengaruh
fisik.

Memimpin dan mengadakan rapat khusus


1 apabila terjadi penyimpangan terhadap 3,44 1 Berpengaruh
2 Biaya pelaksanaan konstruksi.

Melakukan review dan control terhadap


2 pemilihan tenaga ahli sehingga efektif dan 3,33 2 Berpengaruh
efisien.

Menyetujui dan merekomendasikan


pekerjaan tambah kurang disertai dengan
3 pertimbangan teknis dan harga kepada 3,31 3 Berpengaruh
pengguna anggaran sebelum
dilaksanakan di lapangan.

Memeriksa dan mempelajari dokumen


untuk pelelangan konstruksi yang 3,44
1 1 Berpengaruh
akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.

3 Mutu Menyelenggarakan dan memimpin rapat 


2 berkala dalam rangka pengendalian mutu 3,44 2 Berpengaruh
pelaksanaan konstruksi di lapangan.

Memilih dan menggunakan tenaga ahli


yang sudah memiliki sertifikat keahlian 3,29
3 3 Berpengaruh
sehingga pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan tepat mutu.
78

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses A Mean Rangking Keterangan
(Actuating) / Pelaksanaan

Pengalihan menggunakan metode lain


dalam pekerjaan khusus di proyek 3,40
1 1 Berpengaruh
sehingga dapat dialihkan dengan
menggunakan alat lain
1 Waktu
Pengalihan pekerjaan lain yang dapat 3,31
2 2 Berpengaruh
dikerjakan saat kondisi cuaca buruk

Melakukan analisis terhadap kebutuhan


kapasitas peralatan, tenaga kerja yang 3,29
3 3 Berpengaruh
diperlukan, maupun jadwal penyediaan
material.

Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya 3,51 Sangat


1 1
pengeluaran proyek Berpengaruh

2 Biaya Mengidentifikasi permasalahan dan


2 penyelesaian masalah yang menyebabkan 3,47 2 Berpengaruh
proyek terlambat

Melakukan evaluasi dan perhitungan


3 prestasi pekerjaan yang telah benar 3,36 3 Berpengaruh
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.

Memeriksa, menolak atau menyetujui


metode pelaksanaan atau job mix desain 3,49
1 1 Berpengaruh
yang diajukan kontraktor untuk setiap jenis
atau tahap-tahap baru pekerjaan.

Mengawasi, menolak atau memberikan


3 Mutu persetujuan atas spesifikasi material yang
2 ditempatkan dilapangan agar memenuhi 3,38 2 Berpengaruh
persyaratan dan tes material telah
dilaksanakan dengan benar.

Mengontrol mutu beton dengan melakukan 3,31


3 3 Berpengaruh
uji kuat tekan beton secara berkala.
79

Tindakan-Tindakan yang Dilakukan


No Indikator Manajemen Konstruksi Dalam Proses C Mean Rangking Keterangan
(Controlling) / Pengawasan

Melakukan control dan monitoring


terhadap jumlah tenaga kerja yang
3,56 Sangat
1 digunakan sehingga jumlah tenaga kerja 1
Berpengaruh
dapat tercapai sesuai kebutuhan dan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
Menganalisa terhadap kendala-kendala
1 Waktu yang terjadi di lapangan kemudian 3,31
2 2 Berpengaruh
mengejar keterlambatan progres yang
terjadi dengan cepat dan tepat.
Menyusun updating time schedule
pelaksanaan apabila terjadi penyimpangan
pelaksanaan di lapangan terhadap master 3,31
3 3 Berpengaruh
schedule dalam rangka pencapaian target
yang sudah disepakati
sebelumnya.
Melakukan persetujuan terhadap
3,58 Sangat
1 perubahan material dengan spesifikasi 1
Berpengaruh
yang setara dengan material sebelumnya.
2 Biaya
Melakukan controlling terhadap 3,47
2 2 Berpengaruh
pengeluaran diluar pengeluaran proyek

Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan


3 apakah sudah sesuai dengan rencana 3,36 3 Berpengaruh
anggaran biaya proyek

Mengawasi dan menyetujui pelaksanaan


1 metode pelaksanaan konstruksi yang 3,47 1 Berpengaruh
sesuai dengan jenis pekerjaan.

3 Mutu Mengontrol mutu material dengan


merekrut tenaga ahli/ quality control yang 3,38
2 2 Berpengaruh
berpengalaman dan bisa dipertanggung
jawabkan.
Menanamkan rasa komitmen yang lebih
tinggi terutama dari pihak kontraktor 3,36
3 3 Berpengaruh
dalam hal kepatuhan melaksanakan
prosedur pengendalian mutu.
Sumber : Hasil Kuisioner
80

1. Perencanaan (Planning)
a. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator waktu yang sangat
berpengaruh adalah meningkatkan instruksi pekerjaan untuk meningkatan
produktivitas antar tenaga kerja untuk menghasilkan gambar kerja, kemudian
tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi yang berpengaruh dalam sistem
kerja manajemen konstruksi pada indikator waktu adalah mencari informasi
yang bisa membantu mempercepat proses recovery supaya tidak ada tambahan
biaya yang perlu dikeluarkan.
b. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator biaya yang berpengaruh
adalah fokus pada metode bagaimana mencari dan mengembangkan peluang
pasar. Apabila sudah dilakukan maka akan mempermudah dan memperlancar
pekerjaan.
c. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator mutu yang berpengaruh
adalah melakukan tindakan korektif yang tepat sasaran dan paling efektif
selama proses pengecekan spesifikasi berlangsung. Apabila sudah dilaksanakan
akan membuat pekerjaan lebih cepat dan tepat waktu.
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator waktu yang berpengaruh
adalah melakukan identifikasi masalah dan memberikan pertimbangan dalam
mengambil keputusan sehingga lebih cepat. Dengan melakukan identifikasi,
maka permasalahan yang timbul akan lebih cepat terselesaikan.
b. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator biaya yang berpengaruh
adalah memimpin dan mengadakan rapat khusus apabila terjadi penyimpangan
terhadap pelaksanaan konstruksi. Supaya dapat dikoreksi bila terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator mutu yang berpengaruh
adalah memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan konstruksi yang
81

akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan. Agar dalam


menjalankan pekerjaan konstruksi dapat mengerti akan mutu dan kualitas agar
pekerjaan menjadi lebih baik.
3. Pelaksanaan (Actuating)
a. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator waktu yang berpengaruh
adalah pengalihan menggunakan metode lain dalam pekerjaan khusus di proyek
sehingga dapat dialihkan dengan menggunakan alat lain. Pengalihan dilakukan
agar proyek tetap dapat berjalan dan tidak menghambat berjalannnya proyek
konstruksi.
b. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator biaya yang sangat
berpengaruh adalah mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya pengeluaran
proyek. Dengan mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya di lakukan agar
menghindari kesalahan atau pembengkakan biaya. Kemudian tindakan yang
dilakukan manajemen konstruksi yang berpengaruh dalam sistem kerja
manajemen konstruksi pada indikator biaya adalah melakukan evaluasi dan
perhitungan prestasi pekerjaan yang telah benar memenuhi spesifikasi sesuai
kontrak.
c. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator mutu yang berpengaruh
adalah memeriksa, menolak atau menyetujui metode pelaksanaan atau job mix
desain yang diajukan kontraktor untuk setiap jenis atau tahap-tahap baru
pekerjaan. Supaya nantinya mutu beton yang dipakai sesuai dengan standar
yang telah di tentukan.
4. Pengawasan (Controlling)
a. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator waktu yang sangat
berpengaruh adalah melakukan control dan monitoring terhadap jumlah tenaga
kerja yang digunakan sehingga jumlah tenaga kerja dapat tercapai sesuai
kebutuhan dan pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Dengan dilakukan hal
tersebut maka tentunya akan dapat mempercepat jalannya suatu pekerjaan
proyek. Kemudian tindakan yang dilakukan manajemen konstruksi yang
82

berpengaruh dalam sistem kerja manajemen konstruksi pada indikator waktu


adalah menyusun updating time schedule pelaksanaan apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule dalam rangka
pencapaian target yang sudah disepakati sebelumnya. Update time scheedule
dilakukan agar pekerjaan yang tambah dan kurang dapat dipantau kemajuannya.
b. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator biaya yang sangat
berpengaruh adalah melakukan persetujuan terhadap perubahan material
dengan spesifikasi yang setara dengan material sebelumnya. Dengan dilakukan
tindakan tersebut bisa menjaga agar proyek tetap berjalan dan mengurangi
terjadinya pekerjaan minus pada proyek. Kemudian tindakan yang dilakukan
manajemen konstruksi yang berpengaruh dalam sistem kerja manajemen
konstruksi pada indikator biaya adalah mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
apakah sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya proyek.
c. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan
yang dilakukan manajemen konstruksi pada indikator mutu yang berpengaruh
adalah mengawasi dan menyetujui pelaksanaan metode pelaksanaan
konstruksi yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
4.11 Analisa tindakan-tindakan yang Dilakukan Manajemen Konstruksi Untuk
Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu pada proyek Gedung Digitasi Universitas
Negeri Semarang

Dari sejumlah 45 eksemplar kuisioner yang disebabkan kepada responden, diperoleh


jawaban dari responden yang diminta partisipasinya untuk pengisian kuisioner penelitian
ini.

Tabel 4.18 Analisa rata – rata setiap kelompok tindakan tindakan-tindakan yang
Dilakukan Manajemen Konstruksi

No Tindakan yang dilakukan Manajemen konstruksi Rata-rata Keterangan


1 Perencanaan (Planning) 3,40 Berpengaruh
2 Pengorganisasian (Organizing) 3,40 Berpengaruh
3 Pelaksanaan (Actuating) 3,39 Berpengaruh
4 Pengawasan (Controlling) 3,42 Berpengaruh
Sumber : Hasil Pengolahan Kuisioner
83

3.43
3.42
3.42
3.41
3.41
3.40
3.40
3.39
3.39
3.38
3.38
Planning Organizing Actuating Controlling

Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner


Gambar 4.12 Diagram analisa tindakan rata – rata yang Dilakukan Manajemen
Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya, dan Mutu

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa menurut responden, tindakan-tindakan


yang mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi pada proyek Gedung Digitasi
Universitas Negeri Semarang didapat hasil sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan, tindakan-tindakan mengenai Perencanaan (planning),


Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
(Controlling) pada proyek Gedung Digitasi Universitas Negeri Semarang semuanya
berpengaruh dengan hasil rata-rata yaitu 3,40.
2. Diantara tindakan-tindakan POAC yang paling berpengaruh adalah Pengawasan
(Controlling) dengan hasil rata-rata yaitu 3,42. Walaupun sedikit lebih besar di
banding faktor Perencanaan (planning), Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
(Controlling).
3. Pada perencanaan (Planning), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator
mutu dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar x́ = 3,42 walaupun nilainya
tidak jauh berbeda dengan indikator biaya dan waktu.
4. Pada Pengorganisasian (Organizing), yang paling berpengaruh adalah mengenai
indikator waktu dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar x́ = 3,44 walaupun
nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator biaya dan mutu.
84

5. Pada Pelaksanaan (Actuating), yang paling berpengaruh adalah mengenai indikator


biaya dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar x́ = 3,44 walaupun nilainya
tidak jauh berbeda dengan indikator waktu dan mutu.
6. Pada Pengawasan (Controlling), yang paling berpengaruh adalah mengenai
indikator biaya dengan rata-rata hasil yang di dapat sebesar x́ = 3,47 walaupun
nilainya tidak jauh berbeda dengan indikator waktu dan mutu.

Anda mungkin juga menyukai