Anda di halaman 1dari 1

Dalam dunia hukum, terdapat fakta lain yang tidak diselidiki oleh

ilmu hukum yaitu pola-pola kelakuan (hukum) warga-warga masyarakat.


Sampai sejauh manakah hukum membentuk pola-pola prikelakuan atau
apakah hukum yang terbentuk dari pola-pola kelakuan itu. Di dalam hal
yang pertama, bagaimanakah cara-cara yang paling efektif dari hukum
dalam pembentukan pola-pola kelakuan? Inilah yang merupakan ruang
lingkup yang pertama dari sosiologi hukum.
Ruang lingkup yang selanjutnya menyangkut hukum dan pola-pola
perikelakuan sebagai ciptaan serta wujud daripada keinginan-keinginan
kelompok-kelompok sosial. Kekuatan-kekuatan apakah yang membentuk,
menyebarluaskan atau bahkan merusak pola-pola perikelakuan yang
bersifat yuridis? Selanjutnya, suatu obyek yang tidak mendapat sorotan
yang khusus dari ilmu hukum, akan tetapi merupakan bidang penelitian
sosiologi hukum adalah hubungan timbal balik antara perubahan-
perubahan dalam hukum dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya.
Untuk meneliti hal itu, diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai
hukum sebagai suatu gejala sosial. Jadi, pada dasarnya ruang lingkup
sosiologi hukum adalah pola-pola perikelakuan dalam masyarakat, yaitu
cara-cara bertindak atau berkelakuan yang sama dari orang-orang yang
hidup bersama dalam masyarakat.
Dengan demikian, dapatlah dirumuskan bahwa sosiologi hukum
merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang antara lain meneliti
mengapa manusia patuh pada hukum dan mengapa dia gagal untuk
menaati hukum tersebut serta faktor-faktor sosial lain yang
mempengaruhinya.

Ruang lingkup Sosiologi Hukum juga mencakup 2 (dua) hal, yaitu :

1. Dasar-dasar sosial dari hukum, contoh: hukum nasional Indonesia,


dasar sosialnya adalah Pancasila, dengan ciri-cirinya : gotong-
royong, musyawarah-kekeluargaan.

Anda mungkin juga menyukai