Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang

Ruang lingkup Perbendaharaan Negara diantaranya meliputi penyelenggaraan

akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daerah, penyusunan

laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, dan perumusan standar,

kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan

keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. Menteri Keuangan selaku

Bendahara Umum Negara (BUN) sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 2 huruf o

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa

Menteri Keuangan menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara.

Selanjutnya dalam penjelasan atas UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, dinyatakan bahwa agar informasi yang disampaikan

dalam laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan

akuntabilitas, perlu diselenggarakan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) yang

dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L)

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual

maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan

Pemerintah Pusat.

Berdasarkan PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, SAPP memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu

Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi

Instansi (SAI).

Modul Sistem Akuntansi Instansi 1


BAB I PENDAHULUAN

SA-BUN dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara. Selanjutnya, SA-BUN memiliki beberapa subsistem, yaitu Sistem

Akuntansi Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi Utang Pemerintah (SA-UP), Sistem

Akuntansi Hibah (SA Hibah/Sikubah), Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah

(SA-TD), Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA-PP), Sistem Akuntansi

Investasi Pemerintah (SA-IP), Sistem Akuntansi Transaksi Khusus (SA-TK),

Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain (SA-BSBL), dan Sistem

Akuntansi Badan Lainnya (SA-BL). SA-BUN dilaksanakan oleh Menteri Keuangan

selaku Bendahara Umum Negara (Chief Financial Officer [CFO]).

SAI memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

SAI dilaksanakan oleh Menteri/Ketua Lembaga Teknis selaku Chief Operational

Officer (COO).

Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga.

Kementerian negara/lembaga melakukan pemrosesan data untuk menghasilkan

Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas

Laporan Keuangan.

SAK digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga

menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan SIMAK-BMN memproses

transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan BMN untuk mendukung SAK dalam

rangka menghasilkan Laporan Neraca. Selain itu, SIMAK-BMN menghasilkan berbagai

laporan, buku-buku, serta kartu-kartu yang memberikan informasi manajerial dalam

pengelolaan BMN.

B. Maksud dan Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari Modul SAI ini, pembaca diharapkan:

a. Memahami Kerangka Umum SAPP.

b. Memahami gambaran umum SAI.

Modul Sistem Akuntansi Instansi 2


BAB I PENDAHULUAN

c. Memahami pelaporan keuangan SAI.

d. Memahami proses akuntansi pada unit akuntansi SAI.

e. Memahami proses rekonsiliasi laporan keuangan.

f. Memahami proses analisa laporan keuangan.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah memahami Modul SAI ini, pembaca diharapkan:

a. Mampu melaksanakan proses akuntansi untuk menghasilkan Laporan

Keuangan Entitas Pelaporan Kementerian Negara/Lembaga.

b. Mampu melaksanakan proses akuntansi untuk menghasilkan Laporan

Keuangan Entitas Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Anggaran.

c. Mampu melaksanakan proses akuntansi untuk menghasilkan Laporan

Keuangan Entitas Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran Wilayah.

d. Mampu melaksanakan proses akuntansi untuk menghasilkan Laporan

Keuangan Entitas Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran Eselon I.

e. Mampu melaksanakan proses pengintegrasian Laporan Keuangan Badan

Layanan Umum ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

f. Mampu melaksanakan penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu dan

rekonsiliasi dengan pihak terkait atas laporan keuangan yang dihasilkan.

g. Mampu melakukan telaah dan reviu atas laporan keuangan yang dihasilkan.

h. Mampu menyajikan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai

dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.

C. Ruang lingkup

Dalam Modul ini, ruang lingkup pembahasan dibatasi hanya mengenai Sistem

Akuntansi Keuangan yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga.

Pembahasan mengenai Sistem Akuntansi Keuangan ini meliputi:

Modul Sistem Akuntansi Instansi 3


BAB I PENDAHULUAN

1. Pembahasan tentang unsur-unsur penyusun Laporan Keuangan yaitu Neraca,

Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan, termasuk

koreksi dan reviu Laporan Keuangan;

2. Pedoman penatausahaan dan akuntansi atas piutang PNBP, Belanja Yang Masih

Harus Dibayar, Persediaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Modul

Penerimaan Negara;

3. Pembahasan mengenai penyelenggaraan akuntansi pada entitas akuntansi

secara berjenjang (UAKPA, UAPPAW, UAPPA E-1 dan UAPA);

4. Integrasi Laporan Keuangan BLU dalam LKKL;

5. Tatacara penjurnalan atas transaksi keuangan sesuai dengan Jurnal Standar.

Modul Sistem Akuntansi Instansi 4

Anda mungkin juga menyukai