KESETIMBANGAN
POKOK-POKOK BAHASAN
1
- Berat Kabel tak diabaikan
Permukaan licin
Permukaan Kasar
Tumpuan geser
4
Pengarah luncur bebas
Tumpuan jepit
Tarikan gravitasi
Contoh 2 :
No Sistem Mekanis Diagram benda bebas
1 Rangka bidang
2 Batang kantilever
3 Balok
Permukaan licin bersentuhan di A,
massa M.
Contoh 3 :
Tentukan besar gaya-gaya P dan Q yang bekerja pada sambungan rangka batang
jembatan (lihat gambar).
Solusi :
y
Qy Q
16 kN Px
x
Px 8 kN Qx
3 kN
Py P
∑Fx = 0
Qx + 8 + Px – 16 = 0
Q cos 400 + 8 + P sin 20 – 16 = 0
0,766Q + 0,342P – 8 = 0 pers. 1
∑Fy = 0
Qy – 3 - Py = 0
Q sin 400 – 3 – P cos 200 = 0
0,643Q – 0,940P – 3 = 0 pers. 2
Melalui penyelesaian sumultan persamaan 1 dan 2, menhasilkan :
P = 3,03 kN dan Q = 9,09 kN
∑M = 0
- ∑Mx = 0
- ∑My = 0
- ∑Mz = 0
Tiga persamaan skalar yang pertama menyatakan bahwa tidak ada gaya resultan yang
bekerja pada suatu benda dalam kesetimbangan pada ketiga arah koordinatnya.
Tiga persamaan skalar yang kedua menyatakan syarat kesetimbangan berikutnya, yaitu,
bahwa tak ada momen resultan yang bekerja pada benda tersebut terhadap sumbu
koordinat yang perlu dan cukup untuk kesetimbangan lengkap.
Sumbu acuan dapat dipilih sembarang asalkan ssuai dan memudahkan penyelesaian, dan
satu-satunya batasan yan ada adalah bahwa sistem koordinat tangan-kanan harus dipakai
untuk notasi vektor.
Begitu juga pada kesetimbangan tiga-dimensi bahwa yang perlu diperhatikan dan
dipahami dalam penguasaan mekanika statika khususnya benda tegar (kaku) adalah sistem
mekanik dirubah ke diagram benda bebas (free body diagram).
AKSI MEKANIS DARI GAYA-GAYA DALAM ANALISIS TIGA DIMENSI
No Jenis sentuhan dan Asal gaya Aksi pada benda yang dipisahkan
1 Batang yang bersentuhan dengan permukaan Gaya harus tegak lurus terhadap permukaan dan
licin, atau batang yang ditumpu oleh bola/roll. diarahkan langsung ke batang tersebut.
2 Batang yang bersentuhan dengan permukaan Kemungkinan terjadi untuk sebuah gaya F yang
kasar. menyinggung permukaan (gaya gesek) untuk
bekerja pada batang tersebut demikian pula
halnya dengan gaya normal N.
3 Tumpuan geser atau roda dengan kendala Gaya lateral P yang dikenakan oleh pengarah
lateral. pada roda dapat terjadi, juga gaya normal N.
4 Sambungan engsel peluru (ball-and-socket Sebuah sambunan engsel peluru yang bebas
joint). berputar terhadap pusat pelurunya dapat menahan
sebuah gaya R dengan ketiga komponennya.
5 Sambungan kaku (dilekatkan atau di las). Disamping ketiga komponen gaya, sebuah
sambungan kaku dapat menahan kopel M yang
digambarkan oleh ketiga komponennya.
6 Tumpuan bantalan-dorong. Bantalan-dorong mampu menahan gaya aksial Ry
seperti gaya-gaya radial Rx dan Ry. Kecuali
kalau bantalan tersebut diberi engsel terhadap
sumbu x dan z, bantalan dapat menahan kopel
Mx dan Mz.
4 Umum ∑Fx = 0
∑Fy = 0
∑Fz = 0
∑Mx = 0
∑My = 0
∑Mz = 0
Contoh 3 :
Batang baja homogen sepanjang 7 m memiliki massa 200 kg dan ditumpu oleh sambungan
engsel peluru di A pada lantai horisontal. Ujung bola B bersandar pada tembok vertikal
rata seperti terlihat pada gambar. Hitunglah gaya yang dikenakan oleh dinding dan lantai
pada kedua ujung batang tersebut.
Solusi :
h2 =( AB )2−( 62 +22 )
h=√7 2−62 −22=3 m
Vektor posisi yang diperlukan untuk menghitung momen terhadap A adalah :
RAG = -1 i – 3 j + 1,5 k
RAB = -2 i – 6 j + 3 k
Persamaan momen vektor memberikan :
∑MA = 0
RAB x (Bx + By) + RAG x W = 0
(-2 i – 6 j + 3 k) x (Bx + By) + (-1 i – 3 j + 1,5 k) x (-1962 k) = 0
i j k i j k
|−2 −6 3 |+|−1 −3 1,5 |=0
B x B y 0 0 0 −1962
(-3 By + 5886) i + (3 Bx - 1962) j + (-2 By + 6 Bx) = 0
- 3 By + 5886 = 0, maka By = 1962 N
3 Bx – 1962 = 0, maka Bx = 654 N
Gaya-gaya di titik A adalah :
∑F = 0
(654 – Ax) i + (1962 –Ay) j + (-1962 + Az) k = 0
654 – Ax = 0, maka Ax = 654 N
1962 –Ay = 0, maka Ay = 1962 N
-1962 + Az = 0, maka Az = 1962 N
Jadi
A= √ A 2x + A 2y + A 2z = √654 2 +19622 +19622 =2850 N