Bab 1 Isi
Bab 1 Isi
utama yang paling banyak memberikan sumbangan kekuatan kepada calon beton
persyaratan sebagai berikut (kecuali agregat khusus, misalnya agregrat ringan dan
2. Kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca (terik matahari dan hujan).
Jika diuji dengan larutan garam natrium sulfat bagian yang hancur maksimum
3. Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm) lebih
dari 1%.
5. Butiran agregrat yang pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 20%. Modulus
halus butir antara 6-7 dengan variasi butir sesuai standar gradasi.
6. Ukuran butir maksimum tidak boleh melebihi dari 1/5 jarak terkecil antara
bidang-bidang samping cetakan, 1/3 tebal pelat beton, 3/4 jarak bersih antar
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Untuk mengetahui berat jenis solid agregat kasar maka digunakan rumus :
W3
Rumus Bj Solid = gram/ml (1.1)
V3
Keterangan :
Berat jenis solid agregat kasar adalah perbandingan antara berat dari satuan
volume dari suatu material terhadap berat air dengan volume yang sama pada
gram/ml, menurut PBI 1971 (NI-2). Fisik agregat yang baik untuk beton dapat
Agregat dengan butir-butir bulat umumnya lebih baik dari pada agregat dengan
butir-butir yang berbentuk pipih atau panjang. Hal ini dikarenakan butir-butir
sampai 1,75 kali dan meningkatkan kuat tekan beton hingga 20%.
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Agregat dengan berat jenis yang rendah biasa disebut dengan agregat ringan.
Agregat ringan mempunyai berat jenis dibawah 2,0 biasanya dipakai untuk
beton non-struktural. Akan tetapi agregat ini juga bisa digunakan sebagai beton
sama, akan membutuhkan jumlah semen yang lebih sedikit dengan ukuran
butir agregat yang besar-besar. Semakin sedikit semen, maka beton akan
penggunaan agregat terdapat batasan ukuran butir maksimal. Hal ini dapat
syarat-syarat :
2. Kerikil tidak boleh hancur adanya pengaruh cuaca. Sifat keras diperlukan
agar diperoleh beton yang keras pula. Sifat tidak berpori, untuk
4. Kerikil tidak mengandung lumpur lebih dari 1% berat kering. Lumpur yang
dimaksud adalah agregat yang melalui ayakan diameter 0,063 mm, bila
lumpur melebihi 1% berat kering maka kerikil harus dicuci terlebih dahulu.
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Kerikil mempunyai bentuk yang tajam. Dengan bentuk yang tajam maka
timbul gesekan yang lebih besar pula yang menyebabkan ikatan yang lebih
baik, selain itu dengan bentuk tajam akan memerlukan pasta semen maka
1. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan berat jenis dalam berat jenis curah
kering (hulk) dari suatu agregat. Berat jenis curah kering (bulk) adalah
perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang
rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di
udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu
temperatur tertentu.
2. Praktikum ini bertujuan untuk memperoleh berat jenis kering permukaan jenuh
atau SSD (Saturated surface dry), berat jenis curah (jenuh kering permukaan)
adalah perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat
air yang terdapat di dalam rongga akibat perendaman selama (24+4) jam, tetapi
tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu
terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
3. Tujuan dari percobaan ini untuk menentukan berat jenis dalam semu
(apparent) dari suat agregat berat jenis semu (apparent) perbandingan antara
berat dari satuan volume suatu bagian agregat yang impermiabel pada suatu
temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
4. Tujuan dari pengujuan ini adalah untuk mengetahui nilai penyerapan air dari
suatu agregat.
1
1. Agregat kasar yang tertahan pada saringan no.4 dan lolos saringan no. 1 .
2
2. Ambil benda uji agregat kasar alami minimal 5 kg, lalu benda uji ingga bersih
2. Timbangan SSD
4. Kain pengeringan/lap
5. Air suling/biasa
8. Bak/tempat air
10. Dessicator
1. Merendam agregat kasar di dalam air pada temperatur kamar selama (24±4)
jam;
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
2. Memindahkan contoh uji dari dalam air dan guling-gulingkan pada suatu
lembaran penyerap air samapi semua lapisan air yang terlihat hilang, bisa
3. Menimbang benda uji yang sudah dalam keadaan jenuh kering permukaan atau
SSD (B);
4. Menempatkan contoh uji yang berada dalam kondisi jenuh kering permukaan
tergantung didalamnya terendam seluruhnya dan sampai batas air yang telah
7. Memasukan benda uji kedalam keranjang kawat dengan hati-hati, sampai air
11. Mengeluarkan benda uji dari dalam oven dan dinginkan pada temperatur kamar
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
1.8.2 Saran
Dari percobaan diatas diperoleh beberapa saran dalam melakukan percobaan
yakni:
a. Sebaiknya sebelum mengambil benda uji, terlebih dahulu praktikan
menimbang berat cawan karena sering kali terlupa.
b. Perlu diperhatikan ketika akan menimbang setelah benda uji keluar dari oven,
sebaiknya benda uji didinginkan terlebih dahulu sebelum ditimbang.
c. Pada saat akan menimbang, pastikan terlebih dahulu bahwa angka pada
timbangan menunjukan 0,0 dan sebaiknya penimbangan dilakukan 3 kali agar
hasil lebih akurat.
KELOMPOK 5
BAB 1 BERAT JENIS AGREGAT KASAR
KELOMPOK 5