Nim : 1807010019
Peminatan : AKK
VISI
Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan
perikanan adalah Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju,
Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presiden
untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras
dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Visi KKP adalah “Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang
Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”.
MISI
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan
perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka
terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni:
TUJUAN
5. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan
Gambaran umum
Dibentuk 26 Oktober 1999; 20 tahun lalu
Nomenklatur sebelumnya
Departemen Kelautan dan Perikanan
Susunan organisasi
Menteri Edhy Prabowo
Sekretaris Jenderal Komjen. Pol. Antam Novambar
Inspektur Jenderal Andha Fauzie
Direktur Jenderal
Ditjen Perikanan Tangkap R. Narmoko Prasmaji
(DJPT)
Ditjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto
(DJPB)
Ditjen Pengelolaan Ruang Brahmantya Setyamurti Poerwadi
Laut
Ditjen Penguatan Daya Saing R. Nilanto Perbowo
Produk Kelautan dan
Perikanan
Ditjen Pengawasan Sumber Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc
Daya Kelautan dan Perikanan
Kepala Badan
Badan Penelitian dan M. Zulfichar Mochtar
Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (Balitbang KP)
Badan Pengembangan SDM Rifky Effendy Hardijanto
Kelautan dan Perikanan
(BPSDMKP)
Badan Karantina Ikan, Rina
Pengendalian Mutu, dan
Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM)
Staf Ahli
Staf Ahli Bidang Suseno
Kemasyarakatan dan
Hubungan Antar Lembaga
Alamat
Kantor pusat Gedung Mina Bahari, Jln Medan Merdeka Timur No. 16
Jakarta 10041, Indonesia
Situs web www.kkp.go.id
Sejarah
Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula
perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan
bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde
Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan.
Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya
kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan
potensinya. Potensi sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya yang dapat
diperbaharui, seperti sumber daya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya
laut dan pantai, energi nonkonvensional, dan energi serta sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui seperti sumber daya minyak dan gas bumi, dan berbagai jenis mineral.
Selain dua jenis sumber daya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan
lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti
pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan, dan sebagainya. Tentunya inilah yang
mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan Keputusan Presiden No.355/M Tahun
1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet Periode 1999-2004 mengangkat Ir.
Sarwono Kusumaatmadja sebagai Menteri Eksplorasi Laut.
Berikut ini adalah struktur organisasi Kementerian Kelautan, dan Perikanan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010[2]:
1. Sekretariat Jenderal
2. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
3. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
4. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
5. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
6. Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
7. Inspektorat Jenderal
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
9. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
10. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
11. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
12. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik
13. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, dan Hubungan Antar Lembaga
14. Staf Ahli Bidang Ekologi, dan Sumber Daya Laut
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN.
KESATU : Menetapkan Peta Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
memuat bisnis proses utama Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang kelautan dan perikanan yang selanjutnya disebut dengan Peta
Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan level 0.
KEDUA : Peta Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan level 0 sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU terdiri atas:
1. proses utama, yaitu merupakan proses yang meliputi bisnis inti (core bussiness) dan
menciptakan aliran nilai utama Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai berikut:
f. peningkatan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan;
2. proses manajerial, yaitu proses yang mengendalikan atau mengelola operasional dari
suatu sistem atau proses yang memastikan proses utama dan proses pendukung berjalan
dengan baik, sebagai berikut:
3. proses pendukung, yaitu proses yang mendukung proses utama, sebagai berikut:
Conservation International (CI) adalah organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 1987
dan berkantor pusat di Amerika Serikat.
CI bekerja di Indonesia sejak tahun 1991, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah daerah serta
para mitra lainnya pada program konservasi sumber daya alam darat dan laut.
Tujuan
Kami mengukur keberhasilan pada segi manusia. Tujuan utama kami adalah untuk
melindungi hal-hal penting yang disediakan oleh alam untuk kehidupan, seperti air
bersih, udara yang segar, makanan bergizi, iklim yang stabil, mata pencaharian
masyarakat dan keindahan alam yang penting bagi manusia untuk berkembang.
Visi
Misi
Membangun berlandaskan ilmu pengetahuan, kemitraan dan praktik lapangan yang kuat,
kami memberdayakan masyarakat untuk memelihara alam, keanekaragaman hayati kita,
secara bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia.
Bagaimana kami bekerja?
1 Ilmu Pengetahuan
Kami menghitung nilai ekonomi sebuah sumber daya alam, menciptakan cara-cara
mengukur nilai keuntungan konservasi dan berbagi hasilnya dengan pemerintah, dunia
usaha dan masyarakat.
2 Kolaborasi
Kami bekerja dengan pihak swasta yang ada di seluruh dunia untuk membangun dan
mengimplementasikan pendekatan bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan namun
sejalan dengan tujuan bisnis.
3 Kebijakan
Fokus kerja
1 menjaga modal alam
Alam adalah dasar dari keamanan secara ekonomi, baik secara nasional maupun global.
Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk mendukungnya. Kami bekerja
sama dengan pemerintah dan berbagai pihak lain untuk menyampaikan kebijakan yang
menyeluruh dan efektif.
3 produksi berkelanjutan
Kesempatan Magang
Kami membuka kesempatan magang bagi para mahasiswa yang ingin belajar dan
mengetahui lebih dalam dunia konservasi.