Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ORGANISASI MANAJEMEN KESEHATAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Nama : Yohana Fransiska More

Nim : 1807010019

Peminatan : AKK

A. Organisasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (disingkat KKP) adalah kementerian dalam


Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kelautan dan perikanan. Kementerian
Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Menteri Kelautan dan Perikanan yang
pertama kali dijabat oleh Sarwono Kusumaatmadja dan sejak 23 Oktober 2019 dijabat oleh
Edhy Prabowo.

1. Visi dan Misi

VISI

Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan
perikanan adalah Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju,
Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presiden
untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras
dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Visi KKP adalah “Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang
Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”.

Mandiri dimaksudkan ke depan Indonesia dapat mengandalkan kemampuan dan kekuatan


sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan, sehingga sejajar dan
sederajat dengan bangsa lain. Maju dimaksudkan dapat mengelola sumber daya kelautan
dan perikanan dengan kekuatan SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai
tambah, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata.

Kuat diartikan memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari


pengelolaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan wawasan
dan budaya bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan adalah mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk
kesejahteraan masyarakat.

MISI

Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan
perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka
terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni:

1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan


yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.

2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan


perikanan yang berkelanjutan.

3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang


sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

 
TUJUAN

Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan pembangunan


kelautan dan perikanan adalah :

Kedaulatan (Sovereignty), yakni :

1. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan


2. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil
perikanan, dan keamanan hayati ikan

Keberlanjutan (Sustainability), yakni :

3. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut


4. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya

5. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan

Kesejahteraan (Prosperity), yakni :

6. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat

7. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan perikanan

Gambaran umum
Dibentuk 26 Oktober 1999; 20 tahun lalu
Nomenklatur sebelumnya
Departemen Kelautan dan Perikanan
Susunan organisasi
Menteri Edhy Prabowo
Sekretaris Jenderal Komjen. Pol. Antam Novambar
Inspektur Jenderal Andha Fauzie
Direktur Jenderal
Ditjen Perikanan Tangkap R. Narmoko Prasmaji
(DJPT)
Ditjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto
(DJPB)
Ditjen Pengelolaan Ruang Brahmantya Setyamurti Poerwadi
Laut
Ditjen Penguatan Daya Saing R. Nilanto Perbowo
Produk Kelautan dan
Perikanan
Ditjen Pengawasan Sumber Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc
Daya Kelautan dan Perikanan
Kepala Badan
Badan Penelitian dan M. Zulfichar Mochtar
Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (Balitbang KP)
Badan Pengembangan SDM Rifky Effendy Hardijanto
Kelautan dan Perikanan
(BPSDMKP)
Badan Karantina Ikan, Rina
Pengendalian Mutu, dan
Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM)

Staf Ahli
Staf Ahli Bidang Suseno
Kemasyarakatan dan
Hubungan Antar Lembaga

Staf Ahli Bidang Ekologi dan Aryo Hanggono


Sumber Daya Laut
Staf Ahli Bidang Kebijakan Achmad Poernomo
Publik
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Saut Parulian Hutagalung
Sosial, dan Budaya

Alamat
Kantor pusat Gedung Mina Bahari, Jln Medan Merdeka Timur No. 16
Jakarta 10041, Indonesia
Situs web www.kkp.go.id

Sejarah

Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula
perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan
bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde
Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan.

Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya
kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan
potensinya. Potensi sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya yang dapat
diperbaharui, seperti sumber daya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya
laut dan pantai, energi nonkonvensional, dan energi serta sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui seperti sumber daya minyak dan gas bumi, dan berbagai jenis mineral.
Selain dua jenis sumber daya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan
lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti
pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan, dan sebagainya. Tentunya inilah yang
mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan Keputusan Presiden No.355/M Tahun
1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet Periode 1999-2004 mengangkat Ir.
Sarwono Kusumaatmadja sebagai Menteri Eksplorasi Laut.

Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan Departemen Eksplorasi


Laut (DEL) beserta rincian tugas, dan fungsinya melalui Keputusan Presiden Nomor 136
Tahun 1999 tanggal 10 November 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Departemen. Ternyata penggunaan nomenklatur DEL tidak
berlangsung lama karena berdasarkan usulan DPR dan berbagai pihak, telah dilakukan
perubahan penyebutan dari Menteri Eksplorasi Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut,
dan Perikanan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1
Desember 1999. Perubahan ini ditindaklanjuti dengan penggantian nomenklatur DEL
menjadi Departemen Eksplorasi Laut, dan Perikanan (DELP) melalui Keputusan Presiden
Nomor 147 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999.

Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan susunan kabinet setelah


Sidang Tahunan MPR tahun 2000, dan terjadi perubahan nomenklatur DELP menjadi
Departemen Kelautan, dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 165
Tahun 2000 tanggal 23 November 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen.

Kemudian berubah menjadi Kementerian Kelautan, dan Perikanan sesuai dengan


Peraturan Presiden No. 47 tahun 2009 tentang Pembentukan, dan Organisasi Kementerian
Negara, maka Nomenklatur Departemen Kelautan, dan Perikanan menjadi Kementerian
Kelautan, dan Perikanan.

Tugas dan fungsi

Kementerian Kelautan, dan Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di


bidang kelautan, dan perikanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian
Kelautan, dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan, dan


perikanan
2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Kelautan, dan Perikanan
3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kelautan, dan
Perikanan
4. pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Kelautan, dan Perikanan di daerah
5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional
Struktur organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Kementerian Kelautan, dan Perikanan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010[2]:

1. Sekretariat Jenderal
2. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
3. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
4. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
5. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
6. Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
7. Inspektorat Jenderal
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
9. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
10. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
11. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
12. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik
13. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, dan Hubungan Antar Lembaga
14. Staf Ahli Bidang Ekologi, dan Sumber Daya Laut

B. Organisasi Bisnis Kementrian Kelautan Dan Perikanan

Menurut Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor


60/Kepmen-Kp/Sj/2019 Tentang Peta Bisnis Proses

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN.
KESATU : Menetapkan Peta Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
memuat bisnis proses utama Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang kelautan dan perikanan yang selanjutnya disebut dengan Peta
Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan level 0.
KEDUA : Peta Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan level 0 sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU terdiri atas:
1. proses utama, yaitu merupakan proses yang meliputi bisnis inti (core bussiness) dan
menciptakan aliran nilai utama Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai berikut:

a. pengoptimalan pengelolaan ruang laut, konservasi, dan keanekaragaman hayati laut;

b. peningkatan usaha perikanan tangkap;

c. peningkatan usaha perikanan budidaya;

d. peningkatan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;

e. pengembangan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil


perikanan, dan keamanan hayati ikan; dan

f. peningkatan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan;

2. proses manajerial, yaitu proses yang mengendalikan atau mengelola operasional dari
suatu sistem atau proses yang memastikan proses utama dan proses pendukung berjalan
dengan baik, sebagai berikut:

a. pengelolaan sistem manajemen dan pengawasan;

b. pengelolaan organisasi dan tata laksana;

c. pengelolaan kinerja dan anggaran;

d. pengelolaan sumber daya manusia;

e. pengelolaan administrasi dan umum;

f. pengelolaan hukum dan kerja sama; dan

g. pengelolaan data, sistem informasi, dan layanan terpadu;

3. proses pendukung, yaitu proses yang mendukung proses utama, sebagai berikut:

a. riset kelautan dan perikanan; dan

b. pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan.


KETIGA : Bagan Peta Bisnis Proses Kementerian Kelautan dan Perikanan level 0
sebagaimana dimaksud diktum KESATU sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEEMPAT : Peta Bisnis Proses masing-masing unit kerja eselon I ditetapkan oleh
Pimpinan unit kerja eselon I.
KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

C. Organisasi Nirlaba Kementrian Kelautan Dan Perikanan

Conservation International (CI) adalah organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 1987
dan berkantor pusat di Amerika Serikat.

CI bekerja di Indonesia sejak tahun 1991, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah daerah serta
para mitra lainnya pada program konservasi sumber daya alam darat dan laut.

Tujuan

Kami mengukur keberhasilan pada segi manusia. Tujuan utama kami adalah untuk
melindungi hal-hal penting yang disediakan oleh alam untuk kehidupan, seperti air
bersih, udara yang segar, makanan bergizi, iklim yang stabil, mata pencaharian
masyarakat dan keindahan alam yang penting bagi manusia untuk berkembang.

Visi

Kami membayangkan dunia yang sejahtera dan sehat di mana masyarakatnya


berkomitmen menjaga dan mempertahankan alam untuk manusia dan semua kehidupan
di Bumi dalam jangka panjang.

Misi

Membangun berlandaskan ilmu pengetahuan, kemitraan dan praktik lapangan yang kuat,
kami memberdayakan masyarakat untuk memelihara alam, keanekaragaman hayati kita,
secara bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia.
Bagaimana kami bekerja?
1 Ilmu Pengetahuan

Kami menghitung nilai ekonomi sebuah sumber daya alam, menciptakan cara-cara
mengukur nilai keuntungan konservasi dan berbagi hasilnya dengan pemerintah, dunia
usaha dan masyarakat.

2 Kolaborasi

Kami bekerja dengan pihak swasta yang ada di seluruh dunia untuk membangun dan
mengimplementasikan pendekatan bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan namun
sejalan dengan tujuan bisnis.

3 Kebijakan

Kami bekerja dengan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan dan melaksanakan


program lapangan yang sukses guna menjaga alam untuk generasi mendatang.

Fokus kerja
1 menjaga modal alam

Kami mengidentifikasi dan menjaga tempat-tempat penting yang menyediakan makanan,


minuman dan udara yang kita hirup. Kami memetakan berbagai area dengan kekayaan
alamnya dan menilai kontribusi alam dari segi ekonomi untuk membantu para pengambil
keputusan mengerti apa yang dipertaruhkan jika kekayaan ini hilang.

2 tata kelola yang efektif

Alam adalah dasar dari keamanan secara ekonomi, baik secara nasional maupun global.
Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk mendukungnya. Kami bekerja
sama dengan pemerintah dan berbagai pihak lain untuk menyampaikan kebijakan yang
menyeluruh dan efektif.
3 produksi berkelanjutan

Praktik produksi berkelanjutan sangat penting diterapkan di sektor industri yang


memberikan dampak besar terhadap alam. Kami bekerja dengan perusahaan-perusahaan
dan petani untuk membantu memastikan bahwa praktik yang baik telah diterapkan dalam
menciptakan keselarasan dengan alam.

Kesempatan Magang

Kami membuka kesempatan magang bagi para mahasiswa yang ingin belajar dan
mengetahui lebih dalam dunia konservasi.

Anda mungkin juga menyukai