Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

INOVASI KETAHANAN PANGAN DAN GIZI


KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID19

DODDY IZWARDY
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT-KEMENKES RI

Seminar nasional melalui daring 23 Oktober 2020


Di Selenggarakan oleh
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
DEFINISI

KETAHANAN PANGAN (FAO, 2003)


• Situasi ketika semua orang, setiap saat, memiliki
akses fisik, sosial dan ekonomi untuk makanan yang
cukup, aman dan bergizi yang dapat memenuhi
kebutuhan dan pilihan pangan mereka untuk
kehidupan yang aktif dan sehat.
PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 17 TAHUN
2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
• Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan Pangan dan Gizi bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, memenuhi kecukupan Gizi,
merata dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk mewujudkan Status Gizi yang baik agar dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
KERANGKA PIKIR RAN-PG
BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO 87/2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS

5
PASAL 12 AYAT (5) TENTANG PILAR RAN-PG

01 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1


Kemenkes, BKKBN, KemenPPA, Kemenag, Kemensos,
Kemenaker 02 PENINGKATAN AKSESBILITAS
2 PANGAN YANG BERAGAM
Kementan, KKP, Kemenperin, Kemendag

03 PENINGKATAN PENGAWASAN
MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
3
Kemenkes, BPOM, Kementan

4 04 PENINGKATAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Kemkes, KemenPUPR, Kemdikbud, Kemenag,
Kemenpora
05 KOORDINASI PEMBANGUNAN 5
PANGAN DAN GIZI 6
Kemenko PMK, Kemenko Maritim, Kemenko Ekonomi,
Bappenas, Kemendagri, Kemendesa
KETERLIBATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

Ekonomi Makro Kampanye Pola Hidup


Kependudukan Komunikasi
Bersih dan Sehat
Advokasi Sanitasi dan Air Bersih AKSESIBILITAS
Perlindungan Pendidikan
Kualitas Kesehatan
Sosial Masyarakat
KETERSEDIAAN Pemberdayaan
PANGAN Perempuan
Infrastruktur Budaya

Pertanian Perdagangan Keamanan


Kesehatan
Pengawasan Mutu Dan Pangan
Masyarakat
Keamanan Pangan
Keuangan
Teknologi Intervensi Gizi
Lingkungan
Hidup Penganekaragaman STATUS GIZI
Konsumsi Pangan
KUALITAS
Pertanahan KONSUMSI PANGAN
dan Tata Ruang Hukum 7
Arah kegiatan Peningkatan Gizi Keluarga

Mengurangi Pertumbuhan
kemiskinan Ekonomi

Meningkatkan
Produktifitas Investasi Sektor
Gizi Keluarga Sosial

Meningkatkan PANDEMI COVID 19


Kualitas SDM

From UNICEF, State of the World’s Children: Adapted from Stuart Gillespie, John Mason and Reynaldo
Martorell, How nutrition improves, ACC/SCN, Geneva 1996.
DAMPAK COVID-19

Pendapatan
RT

Rantai pasokan
STATUS
pangan GIZI

Layanan
kesehatan
PERNYATAAN BERSAMA
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia,
Kelompok Kerja Ketahanan Pangan dan Gizi :
FAO, IFAD, UNFPA, WFP, WHO dan UNICEF
Gizi Ibu, bayi dan
Pangan Sehat
balita

Tatalaksana gizi Suplementasi gizi


kurang mikro

Pemberian
makanan bergizi Surveilan gizi
anak sekolah
AKSES PANGAN

Memastikan stabilitas pasokan pangan

Menyediakan makanan bergizi untuk


kelompok masyarakat yang paling rentan

Secepatnya meninjau kembali masalah


perdagangan pangan dan kebijakan terkait
pajak
Pola Makan Sehat
1. Beragam makanan dari setiap jenis kelompok makanan  memastikan asupan
yang cukup dari seluruh zat gizi penting.

2. Buah dan sayur dalam jumlah yang cukup  sumber vitamin dan mineral yang
penting, serat, dan senyawa bioaktif.

3. Minyak dan lemak dalam jumlah cukup  terutama yang lemak tidak jenuh
(kacang-kacangan minyak ikan, dan biji-bijian).

4. Garam dan gula dalam jumlah terbatas, dalam jumlah kecil


 membuat masakan menjadi lezat namun jika dikonsumsi dalam jumlah banyak
 berakibat buruk untuk kesehatan.

5. Air dalam jumlah cukup agar tetap terhidrasi.

6. Makanan pokok dan pelengkap yang terfortifikasi.


FAKTOR RISIKO PADA IBU DAN ANAK DALAM KONTEKS COVID-19
TERJADINYA KEJADIAN MALNUTRISI

Akseer, et al. Am J Clin Nutr 2020; 00:1–6. Downloaded from https://academic.oup.com/ajcn/article-abstract/doi/10.1093/ajcn/nqaa171/5860091


PANGAN TEPAT GUNA
UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN GIZI PADA
MASA PANDEMI COVID 19
Masa pandemi covid 19
terjadi gangguan rantai pasok pangan
Kondisi ketahanan pangan keluarga yang rapuh memunculkan
kekhawatiran lanjutan yaitu memburuknya status gizi masyarakat.
Ketersediaan pangan tidak menjamin tersediannya
makanan pada tingkat rumah tangga

Penyebab
Masalah Pangan dan Gizi

Fluktuasi harga sangat


berpengaruh terhadap
ketersediaan pangan
17
ANTISIPASI KRISIS GIZI
PEMBELAJARAN DARI DAMPAK KRISIS EKONOMI 1998-2000 (ANALISIS DATA RKD 2013 & RKD 2018).
Prevalensi pendek pada usia 5-18 tahun Anak laki-laki, prevalensi pendek tertinggi pada
menurut jenis kelamin, RKD 2013 umur 13 tahun (40,2%), anak perempuan pada
umur 11 tahun (35,8%).
35,8 % 40,2%
Hal ini mungkin dapat dikaitkan sebagai
dampak dari krisis ekonomi tahun 1998 – 2000,
dimana sebagian besar anak-anak pada
kelompok umur tersebut dilahirkan.
Prevalensi pendek pada usia 5-18 tahun menurut
jenis kelamin, di banding RKD 2013 dan RKD 2018

DILAKUKAN ANALISIS
DATA RISKESDAS 2018
Penerima Manfaaat Kegiatan Pendidikan Gizi Dampak

Pemilihan
Bahan
Makanan
Orangtua

Pengolahan
Bahan
Makanan Optimalisasi
Keluarga
Potensi Anak
Balita
Penyajian
Makanan
Masyarakat

Konsumsi
Makanan
Budidaya Ikan dalam Bercocok tanam Memanfaatkan kearifan
ember aquaponic lokal
• Saputri dan Rachmawatie • Kurniawati (2020)**, (1) • memasyarakatkan kembali
(2020)*, Bukdidamber plus hidroponik  solusi memenuhi budaya makan ikan dan
akuaponik merupakan teknik kebutuhan pangan, terutama makanan lokal pengganti beras
membudidayakan tanaman dan sayuran untuk rumah tangga yaitu ikur-ikur/jantan (jewawut)
sayuran dalam ember dengan perkotaan dengan lahan yang di HST, Kalimantan
cara yang sederhana dan terbatas, (2) akuaponik solusi (Sa’dianoor, dkk, 2020)***
modal yang sedikit. Dengan pemenuhan kebutuhan pangan • Penggunaan beragam tanaman
adanya penemuan teknik dengan menanam tanaman obat, kearifan local masyarakat
pertanian dan perikanan yang dan memelihara ikan dalam Dayak, Kalimantan (Santi,
sedeharhan yaitu bukdidamber satu tempat, (3) polybag  2020)**
plus akuaponik diharap bisa melakukan penanaman di
membantu menghadapi lahan terbatas.
permasalahan saat ini.
“If we could give every individual the right amount of
nourishment and exercise, not too little and not too much, we
would have the safest way to health.” – Hippocrates
SUDAH LAMA SEKALI DISAMPAIKAN OLEH FILOSUF
Tema peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2020:
“Grow, Nourish, Sustain, Together- Our Actions
are Our Future”, (“tumbuhkan, pelihara, lestarikan”).
TRANSFORMASI SISTEM PANGAN:
Sistem Produksi, Penyimpanan Dan Transportasi, Pengolahan
Dan Gizi Masyarkat, Sistem Pemasaran Dan Penjualan Makanan
Serta Pola Konsumsi Makanan Yang Tepat Dan Tidak Boros.

INOVASI MENGURANGI FOOD LOSS DAN WASTE:


• Salah satu komponen sistem pangan yang perlu diperbaiki
adalah dengan mengurangi susut pangan (food loss).
• 90% kerusakan jumlah dan gizi makanan terjadi dari
proses produksi hingga penjualan.
• Terjadi di negara-negara kawasan Asia Selatan dan Asia
Tenggara (termasuk Indonesia).

World Food Day (16


Oktober) –
PAHLAWAN PANGAN (FOOD HERO) DALAM RANGKA “Pahlawan Pangan Bergizi:
MEMPERBAIKI SISTEM PANGAN.
Aksi Kita, Masa Depan Kita”
Gustavsson et al. 2011
menyatakan sepertiga pangan
yang diproduksi di dunia
hilang dan susut, bila
mengatasi kehilangan dan
susut pangan ini, akan
mendapat 3 x lipat
keuntungan yaitu pada
keamanan pangan dan zat
gizi; peningkatan pendapatan
yang lebih tinggi bagi petani
dan pelaku rantai pasokan;
serta lingkungan.
Gustavsson, J., Cederberg, C., Sonesson, U., van
Otterdijk, R. & Meybeck, A. 2011. Global food losses and
food waste – Extent, causes and prevention. Rome, FAO.
www.fao.org/docrep/014/mb060e/mb060e00.pdf

Anda mungkin juga menyukai