Anda di halaman 1dari 25

PERUBAHAN

AKUNTANSI DAN
KOREKSI KESALAHAN
Eko Purwanto
SE, M.Ak, Ak, CA, CFE, Asean CPA
RENCANA
PEMBELAJARAN
1 2
Perubahan Penilaian Perubahan Pengakuan
Inventory dari Average Pendapatan LTCC dari Cost
ke LIFO Recovery ke Percentage of
Completion

3 4
Perubahan Estimasi Koreksi atas Kesalahan
Piutang Tidak Tertagih
SKEMA MATERI
Perubahan
Prospectively
Estimasi
Perubahan
1 Akuntansi
Perubahan Retrospectively
Kebijakan/Metode

Counter Balancing Tidak perlu koreksi


Error (2 periode)
Koreksi
2 Kesalahan
Non Counter Perlu koreksi
Balancing Error
-1-
PERUBAHAN
ESTIMASI
AKUNTANSI
PERUBAHAN ESTIMASI
1. Definisi: Mengubah estimasi (taksiran) suatu item sehingga nilai berubah
2. Dampak: Berpengaruh Prospectively (kedepan) semenjak estimasi
baru tersebut ditetapkan, yang sebelumnya diabaikan
3. Contoh:
a. Estimasi masa manfaat Peralatan berubah (misal dari 5 tahun menjadi
8 tahun)
b. Estimasi nilai residu Peralatan berubah
c. Dasar pengakuan Bad Debts berubah dari 2% dari Saldo Piutang
menjadi 3% dari Saldo Piutang
d. Perubahan metode penyusutan dari Saldo Menurun Ganda ke
Garis Lurus
CONTOH 1 JAWABAN
Pada tanggal 1 Januari 2020, PT A  Akumulasi Depresiasi 1 Jan 2020 - 31
membeli peralatan sebesar Rp200 juta. Des 2021 = 200 juta/5 x 2 = 80 juta
Peralatan tersebut disusutkan selama 5  Nilai buku 31 Des 2021 = 200 - 80 =
tahun dengan metode garis lurus tanpa 120 juta
nilai sisa.  Sisa waktu depresiasi 10 - 2 = 8 tahun
Pada tanggal 1 Januari 2022 terdapat  Depresiasi 2022 = (120-20) juta/8 =
perubahan estimasi masa manfaat, 12,5 juta
berubah dari 5 tahun menjadi 10 tahun
Jurnal 31 Des 2022
dengan nilai sisa Rp20 juta.
Depreciation Exp 12,5 juta
Buatlah jurnal untuk Tahun 2022
Acc. Depreciation 12,5 juta
CONTOH 2 JAWABAN
Pada tanggal 1 Januari 2020, PT A  Depresiasi 2020 = 40% x 250 juta =
membeli peralatan sebesar Rp200 juta 100 juta
dan biaya pengiriman Rp50 juta.  Depresiasi 2021 = 40% x (250-100)
Peralatan tersebut disusutkan selama 5 juta = 60 juta
tahun dengan metode saldo menurun  Nilai buku 31 Des 2021 = 250 - 100 -
ganda (double declining metode) dengan 60 = 90 juta
nilai sisa Rp30 juta.  Sisa waktu depresiasi 6 - 2 = 4 tahun
Pada tanggal 1 Januari 2022 terdapat  Depresiasi 2022 = 50% x 90 juta = 45
perubahan estimasi masa manfaat, juta
berubah dari 5 tahun menjadi 6 tahun
dengan nilai sisa Rp50 juta. Jurnal 31 Des 2022
Buatlah jurnal untuk Tahun 2022 Depreciation Exp 45 juta
Acc. Depreciation 45 juta
CONTOH 3 JAWABAN
Pada tanggal 1 Januari 2020, PT A Saldo Menurun Ganda
membeli peralatan sebesar Rp200 juta  Depresiasi 2020 = 40% x 250 juta = 100 juta
 Depresiasi 2021 = 40% x (250-100) juta = 60
dan biaya pengiriman Rp50 juta.
juta
Peralatan tersebut disusutkan selama 5
 Akumulasi 2020 + 2021 = 160 Juta
tahun dengan metode saldo menurun  Saldo 1 Jan 2022 = 90 Juta (250-160)
ganda (double declining metode) dengan Garis Lurus (n sisa 3 tahun)
nilai sisa Rp30 juta.  (90 Juta-30 Juta)/3 = 20 juta
Pada tanggal 1 Januari 2022 PT A
merubah penyusutan menjadi Garis Jurnal 31 Des 2022
Lurus dengan nilai sisa tetap Rp30 juta Depreciation Exp-Eq 20 juta
Buatlah jurnal untuk Tahun 2022 Acc. Depreciation-Eq 20 juta
-2-
PERUBAHAN
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PERUBAHAN KEBIJAKAN/
METODE AKUNTANSI
1. Definisi: Mengubah kebijakan/metode akuntansi yg sah (accepted) satu ke
lainnya
2. Dampak: Berpengaruh Retrospectively (memperhatikan yang lalu), yakni
seolah-olah digunakan dari awal. Akun yang digunakan untuk jurnal atas pengaruh
sebelumnya adalah Laba Ditahan (Retained Earning)
3. Contoh:
a. Mengubah penilaian inventory dari Average ke FIFO (karena perubahan
dilakukan pada tanggal 1 Januari, maka tahun berjalan tidak perlu
disesuaikan, cukup penyesuaian pada tahun sebelumnya sebesar jumlah
selisih laba)
b. Mengubah metode pengakuan pendapatan LTCC dari Cost Recovery ke
Percentage of Completion (karena perubahan dilakukan pada tanggal 1
Januari, maka tahun berjalan tidak perlu disesuaikan, cukup penyesuaian
pada tahun sebelumnya sebesar jumlah selisih Pretax Income dan ada
akun Deferred Tax Liability)
CONTOH 1 JAWABAN
Pada tanggal 1 Januari 2020, PT A Jurnal 1 Jan 2020
merubah metode penilaian persediaan Inventory 90 juta
dari Average ke FIFO dengan data Retained Earnings 90 juta
dampak terhadap laba sbb (dlm ribu): Hanya sebesar Jumlah selisih laba
tahun sebelumnya, tahun berjalan tidak
perlu dihitung

Buatlah jurnal untuk awal 2020 dengan


asumsi pencatatan akhir 2020 sudah
menggunakan metode yg baru
CONTOH 2 JAWABAN
Pada tanggal 1 Januari 2020, PT A Jurnal 1 Jan 2020
merubah metode pengakuan CIP 250 juta
pendapatan LTCC dari Cost Recovery to Deferred Tax Liability 50 juta
Percentage of Completion dengan data Retained Earnings 200 juta
sbb (dlm ribu):
Karena perubahan dilakukan pada awal tahun
2020, maka yang perlu dilakukan
penyesuaian hanya tahun sebelumnya
(Tahun 2018 dan 2019) dengan total 250 juta,
dengan Deffered Tax 20%x250 juta = 50 juta

Buatlah jurnal koreksi untuk 2020


dengan asumsi pencatatan 2020 sudah
menggunakan metode yg baru (tax 20%)
-3-
COUNTER
BALANCING
ERROR - NO
ENTRY
COUNTER BALANCING
ERROR
1. Definisi: Kesalahan atas laporan keuangan/jurnal, baik yang disebabkan oleh error
(tidak sengaja) maupun fraud (sengaja) atas transaksi khusus (lihat contoh 1, 2, dan
3), yang terjadi lebih dari 2 tahun/periode yang secara otomatis/sendirinya akan
terkoreksi sehingga tidak perlu dilakukan koreksi lagi pada tahun ditemukan.
Tidak semua kesalahan yang ditemukan setelah lebih dari 2 tahun akan masuk
Counter Balancing Error, tetapi bisa masuk Uncounter Balancing Error
2. Dampak: tidak berpengaruh karena secara otomatis/sendirinya akan terkoreksi,
sehingga No Entry
3. Contoh:
a. Inventory Tahun 2018 yang dicatat terlalu rendah/tinggi dan baru diketahui
Tahun 2020 atau setelahnya
b. Pengakuan Accrued Revenue Tahun 2020 yang dicatat terlalu
rendah/tinggi/belum dicatat dan baru diketahui Tahun 2022 atau setelahnya
c. Pengakuan Accrued Expense Tahun 2017 yang dicatat terlalu
rendah/tinggi/belum dicatat dan baru diketahui Tahun 2019 atau setelahnya
Inventory 2018 dicatat terlalu tinggi sebesar Rp10 juta. Jika kesalahan baru
diketahui Tahun 2020, bagaimana pengaruhnya???
Ingat Rumus COGS = Inventory Awal + Purchase - Inventory Akhir
 Pengaruh thd 2018  Berarti Inventory Akhir 2018 Overstated Rp10 juta,
COGS Understated Rp10 juta, dan Gross Profit Overstated Rp10 Juta
 Pengaruh thd 2019  Inventory akhir 2018, akan menjadi Inventory awal 2019
 Berarti Inventory Awal 2019 Overstated Rp10 juta, COGS Overstated Rp10
juta, dan Gross Profit Understated Rp10 Juta
 Jadi kesalahan 2018 akan tercounterbalance pada tutup buku Tahun 2019 
Inventory, COGS, dan Gross Profit akan tercounterbalance
 Artinya jika kesalahan baru diketahui Tahun 2020 atau setelahnya, tidak perlu
ada jurnal koreksi
Pada Tahun 2022 PT A baru mengetahui bahwa terdapat jurnal atas akrual Interest Revenue
sebesar Rp70 Juta per 31 Desember 2020 yang belum dicatat. PT A telah mencatat
penerimaan cash atas transaksi tersebut pada Tahun 2021 Cash pada Interest Revenue
sebesar Rp70 Juta.
Jawab:
Pada Tahun 2022 tidak perlu dibuat jurnal lagi karena sudah tercounterbalance.
Ilustrasi:
Jurnal 2020 seharusnya:
Interest Receivable 70 juta
Interest Revenue 70 juta
Jurnal 2021 seharusnya:
Cash 70 juta
Interest Receivable 70 juta
Tetapi yang dicatat di 2021:
Cash 70 juta
Interest Revenue 70 juta
Artinya pada tahun 2022 tidak perlu dilakukan koreksi lagi atas Interest Receivable karena
sudah diterima
-4-
UNCOUNTER
BALANCING ERROR 
PERLU KOREKSI
UNCOUNTER BALANCING
ERROR
1. Definisi: Kesalahan atas laporan keuangan/jurnal (selain hal khusus pada item
Counter Balancing), baik yang disebabkan oleh error (tidak sengaja) maupun
fraud (sengaja) yang baru ditemukan sehingga diperlukan koreksi pada waktu
ditemukan
2. Dampak: berpengaruh pada tahun ditemukannya koreksi dan/atau tahun
sebelumnya (ke Retained Earning)
3. Contoh:
a. Inventory Tahun 2018 yang dicatat terlalu rendah/tinggi dan baru diketahui
Tahun 2019
b. Pengakuan Accrued Revenue Tahun 2020 yang dicatat terlalu rendah/tinggi
dan baru diketahui Tahun 2021
c. Pengakuan Accrued Expense Tahun 2017 yang dicatat terlalu rendah/tinggi
dan baru diketahui Tahun 2018
d. Transaksi yang lupa dicatat, baik yang lebih dari 2 tahun (kecuali 3 item yang
sudah tercounterbalance) maupun kurang dari 2 tahun
CONTOH 1 JAWABAN
a. Inventory 2018 dicatat terlalu tinggi R/E 10 juta
sebesar Rp10 juta. Jika kesalahan COGS 10 juta
COGS = Inventory Awal + Purchase - Inventory
baru diketahui Tahun 2019, Akhir. Jika Inventory akhir dicatat terlalu tinggi Rp10
bagaimana pengaruhnya??? juta, maka Gross Profit terlalu tinggi. Oleh karena itu,
b. Inventory 2018 dicatat terlalu tinggi Gross Profit (RE) harus dikurangkan
sebesar Rp10 juta dan 2019 terlalu
rendah Rp40 juta dan 2020 dicatat  Atas 2018 = no entry (counterbalance)
 Atas 2019 = Gross Profit terlalu rendah 40
terlalu tinggi Rp15 juta. Jika juta, maka Gross Profit perlu ditambah:
kesalahan baru diketahui Tahun 2020 COGS 40 juta
dan belum tutup buku, bagaimana R/E 40 juta
pengaruhnya???  Atas 2020 = Inventory Akhir terlalu tinggi 15
juta, maka Inventory perlu di kurang:
COGS 15 juta
Inventory 15 juta
CONTOH 2 JAWABAN
a. PT A Lupa mencatat jurnal Depresiasi R/E 20 juta
Tahun 2018 sebesar Rp20 juta dan Acc. Depreciation 20 juta
baru diketahui Tahun 2020
b. PT A Lupa mencatat jurnal Depresiasi R/E 20 juta
Tahun 2019 sebesar Rp20 juta dan Acc. Depreciation 20 juta
baru diketahui Tahun 2020 R/E 50 juta
c. PT A lupa mencatat pembayaran Cash 50 juta
Asuransi Tahun 2019 (1 Jan-31 Des Jurnal aslinya = Prepaid Insurance pada
2019) sebesar Rp50 juta Cash dan Insurance Expense pada
d. PT A lupa mencatat pembayaran Prepaid Insurance
asuransi yang dibayar Tahun 2019
untuk masa 1 Jan 2019-30 Juni 2020 R/E 24 juta
sebesar Rp36 Juta, baru diketahui Insurance Expense 12 juta
2020 (Belum tutup buku) Cash 36 juta
CONTOH 3 JAWABAN
PT Kita, lupa mencatat semua jurnal Equipment 100 juta
terkait atas pembelian Peralatan Cash 100 juta
Mencatat jurnal pembelian peralatan
dan Mesin Tahun 2018 secara cash
sebesar Rp100 juta yang punya R/E 40 juta
masa manfaat 5 tahun, depresiasi Acc. Depreciation 40 juta
garis lurus tanpa nilai sisa. Mencatat akumulasi depresiasi peralatan
2018 dan 2019 = 100/5 x 2 tahun
Kesalahan baru diketahui Tahun
2020 dan belum tutup buku Depreciation Exp 20 juta
Acc. Depreciation 20 juta
Mencatat depresiasi peralatan 2020
(karena belum tutup buku) = 100/5 tahun
CONTOH 4 JAWABAN
PT Kawan, melaporkan Saldo Cash 20 juta
Account Receivable (A/R) per 31 Des A/R 20 juta
2019 sebesar Rp100 juta. Pada Mencatat kesalahan pencatatan, 30 juta -
10 juta = 20 juta
Tahun 2020 terdapat penerimaan atas
AR sebesar Rp30 juta yang salah
dicatat pada jurnal Cash pada A/R
sebesar Rp10 juta. Hal ini
mengakibatkan Saldo A/R per 31 Des
2020 yang dilaporkan sebesar Rp90
juta. Asumsi tidak ada penghapusan
atas A/R.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
LATIHAN SOAL - JURNAL 2017
Buatlah jurnal Tahun 2017 atas kondisi dibawah ini:
1. Pada tanggal 12 Desember 2016 Perusahaan menerima pembayaran sewa gedung untuk jangka
waktu satu tahun sebesar Rp23.000.000. Perusahaan mencatatnya dengan mengkredit akun Rent
Revenue sebesar Rp23.000.000, padahal sewa gedung tersebut baru dimulai tanggal 1 Januari
2017.
2. Pada tanggal 31 Desember 2015 perusahaan tidak mencatat salaries and wages payable sebesar
Rp50.000.000. Pada awal tahun 2016, perusahaan telah membayar utang gaji tersebut mendebit
salaries and wages expense sebesar Rp50.000.000. Atas kesalahan ini, perusahaan belum
melakukan jurnal koreksi sampai dengan akhir tahun 2017.
3. Pada tanggal 1 Januari 2013 Perusahaan membeli equipment dan building dengan rincian sebagai
berikut (dalam rupiah).
Cost Masa Manfaat Nilai Sisa
Equipment 580.000.000 10 tahun 5.000.000
Building 1.000.000.000 15 tahun 10.000.000
Pada tanggal 1 Januari 2017 mengubah estimasi masa manfaat building dari semula 15 tahun
menjadi 20 tahun. Selain itu, perusahaan mengubah untuk memutuskan metode penyusutan
equipment menjadi metode jumlah angka tahun (sum of the years’ digits).
LATIHAN SOAL - JURNAL 2017
4. Untuk akun piutang, terdapat catatan piutang atas PT XYZ yang telah dinyatakan bangkrut oleh
pengadilan pada tahun 2016 senilai Rp10 juta, tetapi masih dicatat oleh perusahaan. Perusahaan
juga melakukan perubahan estimasi piutang tidak tertagih yang semula sebesar 1% menjadi 1,5%.
Diketahui bahwa saldo piutang per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp500 juta (belum
termasuk adanya koreksi) dan saldo cadangan piutang tak tertagih Rp5 juta (Cr).
5. Sebelum tahun 2017, perusahaan memperhitungkan pendapatannya dari kontrak konstruksi
jangka panjang menurut metode kontrak selesai. Pada awal tahun 2017, perusahaan
menggantinya dengan metode persentase penyelesaian untuk tujuan akuntansi ataupun
perpajakan. Pendapatan untuk tahun 2017 telah dicatat dengan menggunakan metode persentase
penyelesaian. Tarif pajak penghasilan 30 %.
Tahun Laba Sebelum Pajak (Pre Tax Income)
Persentase Penyelesaian Kontrak Selesai
Tahun 2015 Rp 10 miliar Rp 9 miliar
Tahun 2016 Rp 15 miliar Rp 14 miliar
Tahun 2017 Rp 20 miliar Rp 15 miliar

6. Pada Tahun 2014, Perusahaan membeli Peralatan seharga Rp500 Juta yang disusutkan selama 5
tahun tanpa ada nilai sisa. Pada Tahun 2017 Perusahaan mengeluarkan Overhaul atas Peralatan
sebesar Rp100 Juta yang menambah masa manfaat menjadi 6 tahun dengan nilai sisa Rp30 juta.
7. Inventory 2015 Undervalue Rp100 juta, 2016 Overvalue Rp60 juta, 2017 Undervalue Rp30 juta

Anda mungkin juga menyukai