Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MATERI GENETIK

Dosen Pengampuh :
Prof. Dr. Rudy A Repi, M.Pd, M.Sc

Dr. Emma Moko STP, M.Si

Di Susun Oleh :

Juliana Heldy Poli (18 507 001)

Putri Pangemanan (28 507 029)

Syane Katiandagho (18 507 021)

Alfiany Willem (18 507 151)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2020

1|Page
KATA PENGANTAR

Kelompok mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas limpahan berkat
san tuntuan-Nya kepada kita, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar. Tujuan penulisan makalh ini untuk memenuhi tugas tambahan yag diberikan kepasa
kelompok oleh dosen mata kuliah “GENETIKA”

Kelompok berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dalam
menambah wawasan khususnya bagi penulis. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
kelompok selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
makalah ini dimasa yang akan datang.

Senduk, 28 Sep. 20

Penulis, kelomok 3

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Kromosom
1. Fungsi Kromosom
2. Struktur bagian Kromosom
3. Macam-macam jenis kromosom
B. DNA dan RNA
C. Plasmid dan Episom
D. Elemen Transposabel

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kromosom merupakan batang yang sangat kental Asam deoksiribonukleat (DNA), materi
genetik yang berisi blok bangunan kehidupan. DNA menyimpan informasi penting tentang
struktur hewan atau tumbuhan, dan membantu langsung organisme seperti tumbuh dan
mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kromosom berfungsi sebagai penyimpanan untuk bahan
penting ini, secara berkala membagi bersama dengan sel dan mereplikasi untuk membuat salinan
DNA yang dikandungnya. Kromosom juga sangat penting dalam reproduksi seksual, karena
mereka memungkinkan organisme untuk menyampaikan materi genetik pada keturunan.

Dalam organisme dengan inti sel, yang dikenal sebagai eukariotik, kromosom ditemukan
dalam nukleus. Sebagian besar organisme memiliki satu sel kromosom yang datang berpasangan.
Pada sel struktural, setiap sel mempertahankan satu sel lengkap kromosom, dalam apa yang
dikenal sebagai bentuk diploid, mengacu pada fakta bahwa sel kromosom lengkap.

Proses kehidupan merupakan suatu proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.
Penentuan sifat organisme dilakukan oleh gen melalui pengendalian proses metabolisme dengan
cara mengatur reaksi-reaksi kimia yang menyusun suatu lintasan metabolisme. Proses
metabolisme merupakan rangkaian dari jutaan reaksi kimia, dan untuk mengendalikannya
diperlukan ribuan sampai jutaan gen.

Oleh karena itu berkembanglah ilmu genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang gen.
Perkembangan genetika merupakan sejarah panjang perkembangan pemikiran dan penemuan,
diawali dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel (1865). Teori Mendel merupakan teori
pewarisan sifat pertama yang diakui secara ilmiah. Setelah itu, dimulailah eksplorasi genetika
dan terus berkembang teknik molekuler. Perkembangan biologi molekuler modern belakangan
ini, memungkinkan para ahli taksonomi memanfaatkan data DNA sebagai "penanda molekuler"
yang cukup signifikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Kromosom?


2. Apa itu DNA dan RNA?
3. Apa itu Plasmid dan episom?
4. Apa itu elemen transposabel

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan tentang Kromosom 2. Mendeskripsikan apa itu DNA dan RNA

3. Menjelaskan tentang Plasmid dan episom 4. Menjelaskan tentang elemen transposabel

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. KROMOSOM

Kromosom ini ialah suatu unit genetik yang juga ada di dalam seluruh inti sel di semua makhluk
hidup, kromosom ini akan berbentuk suatu deret panjang molekul yang disusun oleh adanya
DNA atau juga protein-protein. tiap-tiap sel itu terdiri atas 3 bagian utama, diantaranya nukleus ,
Sitoplasma , atau juga Membran pelindung sel. Di dalam nukleus, terdapat juga benang-benang
halus yang sering disebut dengan ‘kromatid’, jika terjadi pembelahan sel, maka benang-benang
halus tersebut akan dipintal membentuk suatu kromosom. Seperti yang saya jelaskan di atas,
Kromosom tersebut merupakan suatu struktur padat yang terdiri atas 2 (dua) komponen molekul,
diantaranya protein atau DNA. Struktur pada kromosom tersebut hanya akan terlihat jelas pada
metafase pembelahan sel.

Kromosom merupakan struktur berupa benang halus yang membawa informasi genetik (gen).
Kromosom ada di dalam setiap inti sel makhluk hidup. Gen adalah materi genetik yang
mempunyai informasi tetang sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunannya. Di
dalam kromosom, gen tersimpan di suatu area khusus yang disebut lokus. Gen yang berpasangan
di dalam lokus yang disebut alel. Tubuh kromosom terdiri oleh benang-benang kromatin yang
disusun oleh asam nukleat (DNA serta RNA) dan protein. Komposisinya terdiri dari 60% protein,
35% DNA, dan 5 % RNA.

1. Fungsi Kromosom
 Sebagai tempat penyimpanan informasi genetik yang akan diturunkan dari induk ke anak
sampai membentuk sifat dan ciri khas individu itu.
 Berperan penting dalam proses pembelahan sel.
 Menentukan jenis kelamin sebuah individu.

2. Struktur Bagian Kromosom

5|Page
1. Sentromer

Bagian pusat kromosom yang bisanya berbentuk bulat. Pada sentromer ada kinetokor mempunyai
fungsi penting saat terjadinya pembelahan sel. Pada bagian inilah benang spindel melekat kepada
masing-masing kutub yang berlawanan.

2. Kromatid

Kromatid merupakan salah satu dari kedua lengan hasil replikasi pada kromosom. Pada lengan
kromosom ada kromonema, yakni pita yaang berbentuk spiral. Pada kromonema bisa terlihat
penebalan berupa manik-manik yang disebut Kromomer. Biasanya kromomer susah untuk
diamati, tapi bisa terlihat jelas pada kromosom yang sudah banyak melakukan replikasi.
Kromonema dibungkus oleh substansi khusus yang disebut matriks. Kromatid melekat satu sama
lain kepada bagian sentromer.

3. Telomer

Telomer adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan bagian ujung dari kromosom. Telomer
berfungsi untuk menjaga DNA pada bagian ujung tak terurai serta mencegah bertemunya satu
lengan dengan lengan kromosom yang lainnya. Telomer pun berfungsi untuk melindungi
kromosom dari ancaman lingkungan.

4. Kromomer

Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang kadang terlihat saat interfase.Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang sudah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan
dan terletak berdampingan sampai bentuk kromosom seperti kawat).

5. Satelit

Satelit merupakan bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan berada di ujung lengan
kromatid.Satelit terbentuk karena adanya konstriksi sekunder di daerah itu.

3. Macam-macam jenis Kromosom

tiap-tiap sel yang terdapat di dalam tubuh suatu organisme itu pasti memiliki satu set kromosom
dengan jumlah yang tertentu. Satu set kromosom itu bisa/dapat juga dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu autosom atau juga gonosom.

 Autosom

Autosom ini sering disebut juga dengan kromosom tubuh ataupun kromosom somatik. Autosom
ini merupakan suatu kromosom yang mana akan menentukan sifat-sifat dari sel tubuh . Autosom
ini tidak akan berperan di dalam menentukan jenis kelamin pada suatu organisme yang
jumlahnya di dalam sel tubuh itu ialah 2n-2, dengan n = jumlah seluruh kromosom. Sebagai
contohnya, jumlah autosom sel tubuh manusia itu ialah 46-2 = 44 buah maupun 22 pasang.
Jumlah autosom sel tubuh ayam yakni 78-2 = 76 buah ataupun 38 pasang.

 Gonosom

6|Page
Gonosom ini sering disebut juga dengan kromosom seks atau juga kromosom kelamin
disebabkan karna kromosom ini akan berperan di dalam menentukan suatu jenis kelamin suatu
organisme. Jumlah kromosom seks pada sel tubuh manusia terdapat 2 buah ataupun sepasang.
Jenis kelamin pada manusia ini akan ditentukan oleh jenis kromosom seks ini. Orang yang akan
berkelamin laki-laki mempunyai kromosom X serta kromosom Y (XY) di dalam tubuhnya,lalu
sedangkan perempuan mempunyai sepasang kromosom X (XX). Kita pun bisa atau dapat
menuliskan mengenai rumus kromosom yang dipunyai oleh sel tubuh manusia,contohnya ialah
sel tubuh laki-laki itu ialah 22AAXY , kromosom sel tubuh perempuan itu ialah 22AAXX,
kromosom sel telur itu 22AX, kromosom sel sperma laki-laki itu 22AY dan 22AX.

B. DNA dan RNA

DNA (Deoxyribonucleic Acid)

Pengertian DNA

DNA merupakan asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti sel. Selain itu DNA juga
terdapat dalam mitrokondria, kloroplas, sentrol, plastid dan sitoplasma. DNA merupakan materi
genetik yang membawa informasi biologis dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. DNA
dibawa oleh setiap individu ke keturunannya.

7|Page
Struktur DNA

Struktur DNA terdiri dari suatu molekul besar kompleks dengan dua pita panjang saling berpilin
membentuk heliks ganda. Setiap DNA terbentuk dari ratusan hingga ribuan polimer nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari:

 Gula pentosa deoksiribosa atau 2-deoksiribosa (H−(C=O)−(CH2)−(CHOH)3−H)

 Gugus fosfat  atau Ostorifosfat (PO43-)

 Basa nitrogen atau nukleobasa

8|Page
Ikatan Kimia pada Rantai DNA
Seperti namanya, DNA tersusun atas beberapa ikatan rantai kimia. Ikatan kimia ini
menyambungkan antara gugus fosfat, basa, dan gula dalam susunan DNA.
 Ikatan fosfodiester, yaitu ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu nukelotida dan gula
dari nukleotida berikutnya.
 Ikatan hidrogen,  yaitu ikatan kimia antarpasangan basa nitrogen.
 Ikatan antara gula deoksiribosa dan basa nitrogen:
 Deoksiadenosin monofosfat (dAMP): antara gula deoksiribosa dan basa adenin.
 Deoksiguanin monofosfat (dGMP): antara gula deoksiribosa dan basa guanin.
 Deoksisistidin monofosfat (dCMP): antara gula deoksiribosa dan basa sitosin.
 Deoksitimidin monofosfat (dTMP): antara gula deoksiribosa dan basa timin.

Fungsi DNA

DNA sebagai materi genetik memiliki beberapa fungsi pada tubuh makhluk hidup, diantarana
yaitu:

 Membawa informasi genetik.


 Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
 Mengekspresikan informasi genetik.
 Menyintesis molekul kimia lain.
 Menduplikasikan diri atau bereplikasi.
Sifat DNA

Berikut beberapa karakteristik dari DNA yang terdapat dalam makhluk hidup:

 Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.


 Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
 Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
 Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk sirkuler.

9|Page
Replikasi DNA

Replikasi atau proses menduplikasikan diri ini terjadi saat interfasi sebelum sel membelah
dengan tujuan agar sel anakan hasil pembelahan mengandung DNA yang identik dengan DNA
sel induk. Jika terdapat kesalahan pada proses ini, sifat pada sel-sel anakan akan mengalami
perubahan.

Kemungkinan replikasi DNA melalui tiga model, diantarannya:

 Semikonservatif. Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis pada
masing-masing rantai DNA lama.
 Konservatif. Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan buat
DNA baru.
 Dispersif. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan DNA
baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.

Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang


paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku bagai organisme
prokariotik maupun eukariotik. Bentuk replikasi DNA dapat dipahami melalui gambar berikut:

RNA (Ribonucleid Acid)

10 | P a g e
Pengertian RNA
RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin
seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya
tidak tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk kembali.

Struktur RNA

11 | P a g e
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Tiap
ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (ribosa), gugus fosfat,
membentuk punggung RNA bersama ribosa, basa nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang
sama dengan DNA sedangkan pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus fosfat.

Fungsi RNA

RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada beberapa jenis virus,
RNA berperan seperti DNA untuk membawa informasi genetik.

Macam-Macam RNA
 RNA genetik, yaitu RNA yang berperan seperti DNA dalam membawa informasi genetik.
RNA tipe ini hanya ada dalam beberapa jenis virus.
 RNA nongenetik, yaitu RNA yang hanya berperan dalam proses sintesis protein. RNA
tipe ini ada dalam organisme yang memiliki DNA. Ada tiga macam RNA nongenetik,
yaitu:
 RNA duta (mRNA), rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan nukleotida.
RNA ini terbentuk melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh DNA. Fungsi dari
mRNA adalah sebagai pembawa kode genetik (kodon) dari inti sel ke sitoplasma.
 RNA pemindah (tRNA),  rantai tunggal pendek yang dibentuk DNA di dalam inti
sel kemudian diangkut ke sitoplasma. Fungsi dari tRNA adalah sebagai penerjemah
kodon dari mRNA dan pengangkut asam-asam amino dari sitoplasma ke ribosom.

Perbedaan RNA dan DNA


Perbedaan DNA RNA

12 | P a g e
rantai panjang , ganda, dan berpilin rantai pendek, tunggal, dan
Bentuk (double heliks) tidak berpilin

Mengendalikan faktor keturunan dan


sebagai materi genetik (bahan baku) Mengendalikan sintesis
Fungsi untuk sintesis protein sintesis protein. protein

Berada dalam nukleus,


Berada dalam nukleus, kloroplas, sitoplasma, kloroplas,
Letak mitokondria mitokondria

Komponen Gula Deoksiribosa Ribosa

Ukuran Panjang Pendek

Purin (adenin dan guanin) gugus


Jenis Basa fosfat. dan Pirimidin (sitosin dan Purin (adenin dan guanin) dan
Nitrogen timin) Pirimidin (sitosin dan urasil)

Berubah-ubah sesuai sesuai


Tetap, tidak dipengaruhi oleh aktivitas dengan jumlah sintesis
Kadar sintesis protein. protein yang dibutuhkan.

Periode pendek karena mudah


Keberadaannya Permanen. terurai.

C. PLASMID DAN EPISOM

a). Plasmid

Plasmid adalah DNA untai berganda bulat kecil. Bakteria mengandungi plasmid sebagai bahan
kromosom tambahan mereka. Plasmid mampu replikasi diri tanpa kaitan dengan kromosom.
Mereka membawa gen atau maklumat yang diperlukan untuk replikasi dan pemeliharaannya
sendiri. Oleh itu mereka dianggap sebagai DNA bebas.

Plasmid bersaiz sangat kecil. Mereka wujud sebagai lingkaran tertutup di dalam bakteria.
Plasmid mengandungi gen bakteria penting. Gen ini menyandikan sifat khas yang bermanfaat
bagi bakteria seperti ketahanan terhadap antibiotik, penurunan makromolekul, toleransi logam
berat dan penghasilan bakteriosin.

Plasmid mempunyai banyak penggunaan dalam biologi Molekul sebagai vektor. Sifat DNA yang
terdampar ganda, gen ketahanan antibiotik, kemampuan meniru diri sendiri dan tempat
pengehadan khas adalah ciri penting yang menjadikan plasmid lebih sesuai sebagai molekul

13 | P a g e
vektor dalam teknologi DNA rekombinan. Plasmid juga mudah diasingkan dan berubah menjadi
bakteria inang.

b). Episom

Episom adalah sekeping bahan genetik ekstrakromosom yang dapat wujud sebagai DNA bebas
untuk beberapa waktu dan bentuk yang terintegrasi menjadi DNA genom organisma pada waktu
yang lain. Episom dianggap sebagai unsur genetik yang tidak penting. Mereka kebanyakan
berasal dari luar inang dari virus atau bakteria lain. Mereka boleh memasuki organisma inang dan
wujud sebagai DNA ekstrakromosom dan kemudian disatukan dengan DNA genom dan
mereplikasi. Sekiranya ia wujud sebagai unit yang tidak bersepadu, mereka akan dimusnahkan
oleh sel inang. Sekiranya disatukan, salinan episom baru akan dihasilkan dan disalurkan ke sel
anak perempuan juga.
Episom dapat dibedakan dari plasmid karena ukurannya yang lebih besar. Beberapa contoh
termasuk urutan penyisipan, faktor F bakteria, dan virus tertentu.
Perbedaan Plasmid dan Episom
Plasmid adalah molekul bakteria DNA Episom adalah sejenis DNA extrachromosomal
extrachromosomal kecil, bulat, untai dua. yang lebih besar daripada plasmid.
Keupayaan untuk meniru diri
Ia mengandungi maklumat yang diperlukan Itu tidak mengandungi maklumat untuk
untuk replikasi diri. replikasi diri.
Pautkan dengan DNA Kromosom
Mereka tidak dapat menghubungkan dengan Mereka boleh disatukan dengan DNA
DNA kromosom bakteri kromosom
Pengekodan Gen Khas
Beberapa gen yang terdapat di dalam plasmid Episom tidak mengandungi gen khas. Plasmid
memberikan sifat khas kepada bakteria seperti F hanya mengandungi DNA faktor F.
ketahanan terhadap antibiotik, toleransi logam
berat, dll.
Gunakan sebagai Vektor
Plasmid digunakan sebagai vektor. Episom tidak digunakan sebagai vektor
Episom dan plasmid berfungsi sebagai DNA extrachromosomal bakteria. Plasmid adalah
molekul DNA bulat kecil yang mereplikasi diri yang mempunyai sifat khas seperti ketahanan
terhadap antibiotik dan lain-lain. Plasmid digunakan sebagai vektor dalam teknologi DNA
rekombinan. Plasmid tidak dapat bergabung ke dalam kromosom bakteria. Episom adalah sejenis
bakteria DNA extrachromosomal yang lain. Mereka dapat mengintegrasikan ke dalam kromosom
bakteria dan masuk ke sel anak semasa replikasi. Mereka lebih besar daripada plasmid yang
mengandungi lebih banyak pasangan asas. Ini adalah perbezaan antara plasmid dan episom.

D. ELEMEN TRANSPOSABEL

Pengertian Transposabel
Transposisi adalah suatu proses perpindahan elemen genetik dari satu lokus dalam suatu
kromosom, plasmid, atau genom virus, ke bagian lain kromosom yang sama, atau bahkan ke
suatu lokus dalam kromosom lain. Elemen genetik yang berpindah tersebut dapat berupa satu
gen atau beberapa gen bertautan (linkage) dan dikenal sebagai elemen genetik yang dapat

14 | P a g e
bertransposisi (transposable genetic element), atau sering juga disebut transposon (Yuwono,
2005).
Transposon merupakan unsur genetik yang mengandung beberapa DNA, termasuk informasi
yang diperlukan untuk migrasi dari satu lokus genetik ke lokus genetik lain, terutama untuk
fungsi khusus misalnya resistensi terhadap antibiotik. Lingkaran DNA (kromosom dan
plasmid) , berisi infomasi genetik yang diperlukan untuk replikasi dirinya sendiri yang
disebut replikon. Replikon pada prokariota diyakini berhubungan dengan selaput sel dan
pemisahan kromosom anak, serta plasmid diduga berkaitan dengan perpanjangan dan
pembuatan sekat pada selaput sel.
Transposon tidak berisi informasi genetik yang diperlukan untuk replikasi dirinya sendiri.
Seleksi transposon bergantung pada replikasinya sebagai bagian dari suatu replikon. Untuk
mendeteksi transposon atau mengutak-atiknya secara genetik dilakukan seleksi terhadap
informasi genetik khusus (biasanya resistensi terhadap suatu antibiotika) yang dibawanya.
Materi genetik yang berpindah inilah yang disebut dengan elemen transposable atau
transposon. Adalah B.Mc Clintock yang membuktikan tentang trasnposom ini. Yang menjadi
bahan uji cobanya adalah maizena. Dalam percobaan ini ditemukan beberapa kerusakan
berupa hilangnya penanda genetik tertentu. Hilangnya penanda genetik inilah yang dianggap
sebagai keberadaan elemen transposabel atau transposon. Berdasarkan mekanisme
perpindahan, transposon digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1.      Transposon potong-tempel
Transposisinya dilakukan dengan memotong dan menempel dari suatu lokus dalam
kromosom ke lokus kromosom yang lain. Transposon potong-tempel (cut-and-paste
transposon) dapat berpindah dari satu lokus ke lokus lain dengan cara dipotong dari satu
lokus pada kromosom dan ditempelkan pada lokus lain yang dapat terletak pada kromosom
yang berbeda (Yuwono, 2005).
2.      Transposon Replikatif
Transposisinya melalui proses replikasi elemen DNA yang melibatkan enzim transposase
untuk proses interaksi dengan sisi tempat penyisipan tranposon. Transposon replikatif
(replicative transposon) mengalami transposisi dengan melibatkan proses replikasi elemen
DNA transposon. Enzim transposase yang dikode oleh elemen genetik tersebut berperan di
dalam proses interaksi dengan sisi tempat penyisipan transposon. Dalam interaksi tersebut,
elemen DNA transposon direplikasi dan salah satu turunan (copy) disisipkan pada sisi baru,
sedangkan elemen DNA aslinya tetap berada di sisi semula (Yuwono, 2005).

15 | P a g e
3.      Retrotransposon
Transposisinya dengan cara pengubahan berupa RNA menjadi DNA. Pengubahan ini
dikatalisis oleh enzim transkiptase balik. Transposisi ini berkaitan dengan
retrovirus. Retrotransposon dibagi menjadi 3 kelas :
a)      Viral, mengkode reverse transkriptase dan memiliki LTR.
b)      LINEs (long interspersed nuclear elements), mengkode reverse transkriptase, dengan
sedikit LTRs dan ditranskrip oleh RNA polymerase II
c)      Superfamily nonviral, tidak mengkode reverse transkiptase dan ditranskrip oleh RNA
polymerase III.
Percobaan McClintock juga menunjukkan adanya elemen DS dan AC. Dimana DS
merupakan alel yang mengalami kerusakan pada suatu kromosom. DS ini tidak dapat aktif
dengan sendirinya (nonautonom) sehingga perlu adanya pemicu yakni AC yang dapat aktif
dengan sendirinya (autonom). Sehingga dalam proses ini ada hubungan atau kerja sama
antara DS dan AC. McClintok yang berpendapat jika AC dan DS berada didekat sebuah gen,
maka gen itu akan kehilangan fungsinya. Oleh McClintock kedua elemen genetik ini disebut
sebagai elemen pengontrol.
Transposisi dapat menyebabkan terjadinya penyusunan kembali (rearrangement) genom
suatu jasad. Hal ini dapat terjadi, misalnya karena ada dua duplikat (copy) transposon yang
sama pada lokasi kromosom yang berbeda sehingga dapat menyebabkan terjadinya
rekombinasi antarduplikat transposon tersebut. Rekombinasi semacam itu dapat membawa
implikasi terjadinya delesi, penyisipan, inversi, atau translokasi. Transposisi mempunyai
peranan dalam proses evolusi beberapa plasmid bakteri. Sebagai contoh, integrasi plasmid F
yang berasal dari E. coli ke dalam kromosom bakteri seringkali terjadi melalui proses
rekombinasi antara suatu transposon yang ada di dalam plasmid dengan transposon yang
homolog di dalam kromosom bakteri (Yuwono, 2005).

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap
makhluk hidup. Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit dan tampak lebih
terang, disebut sentomer.Berdasarkan letak sentromer dapat di bedakan beberapa bentuk

16 | P a g e
kromosom, yaitu: metasentris, submetasentris, akrosentris dan telosentris. kromosom manusia
dibedakan atas dua tipe, yaitu : Autosom dan Seks kromosom
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit
pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika
terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
Bentuk penuh DNA adalah asam deoksiribonukleat, dan dianggap sebagai blok bangunan
dari segala bentuk kehidupan. Semua organisme hidup memiliki DNA dan RNA
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA
tergantung dari :
        RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung
didalam inti sel.
        RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
        RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung di
ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu
  Jaringan hewan dan alkali hangat
  Metode Schnider
  Metode Feligen
  Secara Spektroskopi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. Wiki Answer Forum. (Online)


http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_plasmid_and_episomes.
Diakses 6Februari 2011.

17 | P a g e
Britanica. Britannica Concise Encyclopedia. (Online)
http://www.answers.com/library/Britannica%20Concise%20Encyclopedia-cid-27152.
Diakses 6 Februari 2011.
Dale, J.W. & Park, S.F. 2004. Molecular Genetics of Bacteria, 4th Edition. UK: John Wiley
& Sons Ltd.
Gardner, E.J., dkk, 1991. Principle of Genetics. Engle Offs New Jersey: Prentice Hall Inc.
Guttman, B.,Griffiths, A.,Suzuki, D. & Cullis, T. 2004. Genetics, a Beginners Guides. UK:
Oneworld Publications.
Firmansyah, Rikky, Agus Mawardi Hendrawan dan M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif
Belajar Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Naional.
Ferdinand, Fictor P. dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Naional.

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai