PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam penerapan bab ermokimia menentukan perubahan entalpi reaksi intralisasi bahwa nergi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusyawarahkan, energi hanya dapat diubah dari bentuk satu
kebentuk yang lainnya disini saya akan melakukan kegiatan menentukan perubahan entalpi larutan
NaOH dengan larutan Hcl.
Energi juga dapat mengurangi perpindahan dengan menggunakan alat kalori meter kita dapat mengukur
perubahan kalor, kalor merupakan energi yang terjadi akibat perbedaan suhu.
Kalor meter yang baik memiliki kapasitas kalor kecil artinya kalori tersebut benar-benar sebagai system
yang terisolasasi.
Pada reaksi antara larutan NaOH dengan larutan HCl dalam suatu gelas kalori meter dan terjadi kenaikan
suhu yuang menyebabkan suhu gelas reaksi night demikian pula suhu sekitarnya.
Pada percobaan tersebut, yang menjadi pusat perhatian adalah NaOH dan HCl disebut system,
sedangkan tabujng reaksi, suhu udara, tekanan udara merupakan lingkungan.
Menekankan reaksi netralisasi Hcl dan NaOH menggunakan alat kalori meter sederhana kalori
meter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau di bebaskan system.
Dengan melakukan percobaan ini akan dapat memahami mengenai pengaruh luas. Luas
permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi dan dapat meihat pengaruh penambahan katalis.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah cara menentukan perubahan entalpi pada larutan NaOH dan larutan HCl ?
Apa yang menyebabkan reaksi larutan NaOH dan larutan HCl menyerap atau membebaskan kalor ?
Tujuan Penelitian
Menentukan perubahan entalpi standar (∆H⁰) reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl.
Manfaat
Dapat mengetahui perubahan entalpi standar reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl. Selain itu,
juga dapat menambah pengetahuan tentang perubahan entalpi dan dapat membedakan antara larutan
yang menyerap atau yang membebaskan.
Hipotesis
Setelah mengetahui To masing – masing, ternyata suhunya mengalami kenaikan setelah NaOH dan Hl di
campur.
BAB II
KAJIAN TEORI
Entalpi adalah jumlah dari semua bentuk energi yang tersimpan dalam suatu zat. Reaksi kimia umumnya
berlangsung pada wadah terbuka dan tekanan tetap. Oleh karena itu setelah terjadi perubahan kimia
akan terjadi perubahan entalpi pula. Perubahan entalpi sistem suatu reaksi ditentukan oleh keadaan
awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil akhir).
∆H = –
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang melibatkan perubahan entalpi dan penulisannya
dikaitkan dengan koefisien reaksi dan wujud zat. Pada persamaan termokimia koefisien reaksi
menunjukkanperbandingan jumlah mol dan mempengaruhi nilai perubahan entalpi.
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada keadaan standar yaitu pada 25°C (298 K) dan tekanan 1
atmosfer (1 atm) disebut perubahan entalpi dasar dan diberi lambang ΔH°. Satuan energi yang
digunakan untuk ΔH° menurut satuan internasional (SI) adalah joule (J). Namun dalam menyatakan
energi dalam suatu makanan masih menggunakan satuan kalori (kal) dimana 1 kalori setara dengan
4,184 J atau 1 kkal (kilokalori) setara dengan 4,184 kJ (kilojoule).
adalah jumlah kalor yang dilepaskan atau dibutuhkan pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya dalam keadaan stabil pada keadaan standar (25°C atau 298 K dan 1 atm).
adalah jumlah kalor yang dilepaskan atau dibutuhkan pada reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi
unsur-unsurnya dalam keadaan stabil pada keadaan standar (25°C atau 298 Kdan 1 atm). Entalpi
penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan.
ΔHd° = – ΔHf°
adalah jumlah kalor yang dilepaskan pada reaksi pembakaran sempurna 1 mol zat (unsur atau senyawa)
dalam keadaan stabil pada keadaan standar (25°C atau 298 K dan 1 atm). Reaksi pembakaran tergantung
pada jumlah oksigen yang bereaksi.
adalah jumlah kalor yang dilepaskan atau dibutuhkan pada saat 1 mol zat dilarutkan dalam pelarut
berlebih menjadi larutan encer pada keadaan standar (25°C atau 298 K dan 1 atm).
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sistem pada suatu
reaksi adalah kalorimeter. Secara sederhana kalorimeter dapat dibuat dari gelas gabus atau styrofoam
cup. Gabus bersifat isolator sehingga dianggap dapat menahan kalor untuk pindah ke lingkungan. Pada
reaksi eksotermis, kalor yang dilepaskan tetap berada dalam larutan untuk menaikkan suhu. Sedangkan
pada reaksi endotermis, kalor diserap dari larutan dan suhu pun turun. Jadi, tidak ada kalor yang
berpindah dari sitem kelingkungan.
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang dirancang khusus untuk reaksi pembakaran yang
melibatkan gas. Pada kalorimeter bom terdapat ruang khusus berisi pereaksi dan hasil reaksi (tempat
terjadinya reaksi kimia atau sistem). Ruang khusus ini dikelilingi oleh air, termometer, pengaduk, dan
wadah pembatas kalorimeter sebagai lingkungan.
Penetapan kalor reaksi secara kalorimeter merupakan penentuan yang didasarkan atau diukur dari
perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang
diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap. Panas yang terjadi dapat dihitung dengan rumus:
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas plastik. Jumlah kalor yang diserap atau dilepas ke
lingkungan oleh plastik dapat diabaikan, karena plastik merupakan isolator. Sehingga jumlah kalor yang
diserap atau dilepas oleh larutan dapat dihitung.
Qreaksi = – Qlarutan
Berdasarkan perubahan kalor sistem reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dan sistem ke lingkungan. Sehingga
kalor dari sistem akan berkurang. Tanda reaksi eksoterm adalah delta H negatif. Reaksi endoterm adalah
reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga kalor dari sistem akan bertambah.
Tanda reaksi endoterm adalah delta Hpositif.
BAB III
METODE PENELITIAN
No.
Jumlah
1.
Bejana Plastik
200 cm3
2.
Silinder ukur
50 cm3
3.
Termometer
0 – 50 oC
1
4.
Pengaduk kaca
5.
Larutan NaOH
1M
10 cm³
6.
Larutan HCl
1M
10 cm³
7.
Tissue
Secukupnya
Secukupnya
Langkah Kerja
Masukkan 10 cm³ larutan NaOH ke dalam bejana plastik dan masukka 10 cm³ larutan HCl 1 cm³ ke dalam
silinder ukur.
Ukur temperatur kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum
dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika kedua temperatur larutan berbeda, tentukan
temperatur rata-rata (temperatur awal)
Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk larutan dan perhatikan
temperatur yang ditunjukkan oleh termometer. Temperatur akan naik, kemudian menjadi tetap dan
selanjutnya turun. Tulislah hasil pengamatan Anda pada table berikut.
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel Pengamatan
Suhu awal
Suhu akhir
Perbedaan suhu
HCL 1M = ⁰C
NaOH 1M = ⁰C
rata-rata = ⁰C
∆T = T1 – T2
= ⁰C
= ⁰K
Perhitungan
Catatan :
Selama reaksi berlangsung, energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan,
Larutan NaOH 1M adalah larutan yang mengandung 1 mol NaOH dalam 1000 cm³ larutan.
Perhitungan
= 20 cm³ x 1 g/cm³ = 20 g
Q = m x c x ∆T
= 23268 J
= 23,268 KJ
Jelaskan apakah reaksi larutan NaOH dengan HCl menyerap atau membebaskan kalor !
Apakah reaksi tersebut bersifat eksoterm atau endoterm ? bagaimanakah tanda harga ∆H reaksi di
atas ?