Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

PENGENALAN MIKROSKOP

Oleh:

Faizah Fachrani
200310216

Biologi Pertanian AET5

Dosen Pengasuh:

Dr. Nilahayati, SP. M.Si

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam beserta isinya yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta izin sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum ini dengan tepat waktu. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Biologi Pertanian dan Pembelajarannya yang dibina oleh Dosen pengasuh ibu
Dr. Nilahayati, SP. M.Si.

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang
berlipat ganda. Aamiin. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna menjadi bahan perbaikan di masa yang akan datang.

Bukittinggi, Oktober 2020

Penulis.
BAB 1
Pendahuluan
A. Landasan Teori

Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu,
ketika mengamati benda atau organisme yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata
maka dibutuhkan alat bantu. Salah satu alat bantu yang umum digunakan dalam kegiatan
laboratorium sains, pengamatan, terutama bidang biologi dan mikrobiologi yaitu
mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang memungkinkan kita untuk
dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Untuk mengetahui dan
menguasai dalam menggunakan mikroskop, maka perlu diketahui bermacam-macam jenis
mikroskop, komponen mikroskop, cara pemeliharaan mikroskop, serta cara penggunaan
mikroskop yang baik dan benar. Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari
benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu microberarti kecil dan
scopiumberarti penglihatan. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop
adalah Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723).Selanjutnya, tahun 1675 Antonie membuat
mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa
sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang
dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Antonie bukanlah satu-
satunya peneliti yang menggunakan mikroskop. Seorang ilmuwan dari Universitas Berlin
yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop transmisi
elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Tahun 1986 Dr. Ernst Ruska mendapat
hadiah Penghargaan Nobel atas hasil karyanya. Mikroskop yang pertama kali diciptakan
Dr. Ernst Ruska adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun
kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan
mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm) (dua
kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).

Berdasarkan metode kerjanya, mikroskop dibagi menjadi dua jenis, yaitu mikroskop
optik (mikroskop biologi dan mikroskop stereo) dan mikroskop elektron. Mikroskop optic
menggunakan cahaya yang dilewatkan pada lensa objektif dan lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan yang diperbesar dari preparat. Mikroskop elektron menggunakan elektron yang
membesarkan benda. Kemampuan memperbesar bayangan pada mikroskop elektron jauh
lebih besar dari pada mikroskop optik. Pada praktikum mata kuliah Biologi kali ini, jenis
mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop optik.

A. Tujuan Praktikum
1. Mengenal macam-macam mikroskop, komponen mikroskop optik dan cara
penggunaannya.
2. Mengenal cara pemeliharaan mikroskop optik yang baik dan benar.
BAB II

A. Tinjauan Pustaka

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan
menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang ukurannya
mikropis. Karena mikroskop ini mempunyai lensa-lensa yang mampu memperbesar benda
tersebut. Pembesaran benda yang diamati menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa
okuler x pembesaran dari lensa objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa okuler 10 x
dan lensa objektif 10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x 10 =100 x. Mikroskop berasal
dari bahasa Yunani, yaitu mikro: kecil dan skopos = tujuan yang dapat. Jadi dapat diartikan
sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang
berukuran kecil atau mikro.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati,
yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. sedangkan berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop
menjadi dua yaitu miktroskop optik dan mikroskop non optic.

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai


kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari. Lensa obyektif bekerja
dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang
akan terlihat pada bayangan akhir.

Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan
diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak
menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat kecil, misalnya
rambut, bakteri, dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop sederhana terdiri daridua buah lensa
positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini
berfungsi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan bendadisebut lensa objektif.Jarak
titik api lensa objektif lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler. Bayangan yang dihasilkan
bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa okuler Sifat
bayangan yang dihasilkan lensa okulerini adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama.
Bayangn ini merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat. Perkembangan
Mikroskop Suatu objek yang diamati di bawah mikroskopdapat diabadikan dengan kamera.
Biaasanya mikroskop majemuk yang mempunyai dua lensa okuler dilengkapiengan bagian lensa
untuk kamera. Teknologi hasil karya manusia setiap waktu selalu mengalami perkembangan.
Mikroskop sederhana dan beberapa mikroskop optik lainnya hanya mampu memperbesar benda
dari sekitar 100-1000 kali, sedangkan teknologi mikroskop elektron dapat menghasilakn
perbesaran hingga 1.000.000 kali

Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop


optik dan mikroskop bukan optik.

a. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya
biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis mikroskop optik antara lain mikroskop majemuk, mikroskop
binokuler (dua lensa okuler), mikroskop binokuler stereoskopi yang menghasilkan gambar 3
dimensi, dan mikroskop ultraviolet.

b. Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan bantuan
radiasi panjang gelombang sinar pendek

Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.


Penyinaran duberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini
umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:

1. Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x

2. Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 100x

3. Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x


4. Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x

Mikroskop stereo digunakn untuk pengamatan benda – benda yang tidak terlalu
besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah degan sinar
alam atau lampu.

b. Mikroskop electron (electron microscope)

Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (trasmission
electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM).

Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM) khususnya berguna


untuk penelitian terperinci mengenai permukaan specimen. Berkas electron memindai
permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas.

Mikroskop elektron transmisi (trasmission electron microscope, TEM) digunakan untuk


mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan berkas electron melalui irisan
spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui
objek (slide).

Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah rusak, berupa
lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat
benturan dengan komponen tersebut.

A. Komponen-Komponen Mikroskop
1. Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang yang letaknya dekat dengan objek yang diamati,
fungsinya adalah memperbesar bayangan benda atau objek pengamatan dengan
perbesaran 10x, 40x atau 100x .
2. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat, fungsinya adalah
untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif, dengan perbesaran
benda 5x, 10x atau 12,5 kali.
3. Reflektor (Cermin Pengatur)
Reflektor (Cermin Pengatur) fungsinya adalah untuk memantulkan cahaya kedalam
diafragma. Bagian yang memiliki 2 sisi (datar dan cekung) ini dapat dilepas dan diganti
dengan sumber cahaya dari lampu.
4. Kondensor
Kondensor fungsinya adalah untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan
memfokuskan cahaya untuk menerangi objek.
5. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop (tubus) fungsinya adalah mengatur fokus dan menjadi penghubung
antara lensa okuler dan lensa objektif mikroskop.
6. Revolver
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7. Diafragma
Diafragma fungsinya adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk.
8. Penjepit objek atau klip
Penjepit objek atau klip fungsinya adalah untuk memegang, menahan atau menekan kaca
objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses pengamatan.
9. Meja Mikroskop
Meja Mikroskop fungsinya adalah untuk meletakan benda yang akan diteliti.
10. Lengan Mikroskop
Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai pegangan ketika mikroskop akan
dipindahkan.
11. Kaki Mikroskop
Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai pegangan ketika mikroskop akan
dipindahkan.
12. Sendi Inklinasi
Sendi Inklinasi merupakan bagian yang digunakan untuk mengatur derajat kemiringan
mikroskop untuk memudahkan pengamatan.
Makrometer (Pemutar kasar)
Makrometer (Pemutar kasar) berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat.
13. Mikrometer (Pemutar halus)
Mikrometer (Pemutar halus) pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

B. Cara Penggunaan Mikroskop


Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan
langkah-langkah berikut:

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara


memegang lengan mikroskop sedemikian rupa
sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai !

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran


lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa
okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat
kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang


preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar


obyek dengan cara memutar pemutar kasar,
sambil dilihat dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10
X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga
bunyi klik.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang
tidak lembab.

C. Pemiliharaan Mikroskop
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari
uap asam dan basa. Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan
sekitar mikroskop tidak lembab.

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di
bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan


menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan membersihkan lensa
menggunakan sapu tangan atau lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel
pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan
plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali
produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama


hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus
tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus
pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini
menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop
merupakan pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan.

6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi
semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu
dimatikan (kalau mikroskop listrik).
REFERENSI

Gambar mikroskop: kelas pintar (https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-


mikroskop-dan-bagian-bagiannya-4018/)

Pengenalan mikroskop: https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/48911302/Pengenalan_Jannmi_di_pantul.docx?1

Komponen-komponen mikroskop: salamadian (https://salamadian.com/bagian-bagian-


mikroskop/#:~:text=Mikroskop%20terdiri%20dari%202%20bagian,Lensa%20objektif%2C%20Reflektor
%20dan%20Kondensor.)

Cara penggunaan mikroskop: rumah belajar


(https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Cara-Menggunakan-Mikroskop-
Cahaya-2008/konten5.html)

Pemeliharaan mikroskop: stikesphi (https://stikesphi.ac.id/cara-merawat-mikroskop/ )

Anda mungkin juga menyukai