Anda di halaman 1dari 16

PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK

MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN


SISTEM INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT
MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

Flora Pasaru1, Hasriyanti1, dan Najamuddin2


1
Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako
2
Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako

ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) kegiatan
yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta memberikan pengalaman belajar
sekaligus bekerja kepada mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dari 9 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Siniu Desa Marantale, Desa
Tandaigi, dan Desa Silanga dipilih sebagai desa sasaran program KKN PPM Universitas
Tadulako Semester Genap 2016/2017. Ditinjau dari segi komposisi matapencaharian
masyarakatnya, di tiga desa sasaran tersebut sekitar 92% hingga 95% masyarakatnya bekerja
sebagai petani maupun peternak. Kegiatan KKN PPM bertujuan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman (melalui keterlibatan dengan masyarakat binaan secara langsung), dalam
menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan
yang dilaksanakan secara pragmatis dan interdisipliner.Target khusus dari program ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang berhubungan dengan
iptek pertanian terpadu dan berkelanjutan serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
mengelola potensi sumber daya lokal untuk memberikan nilai tambah secara ekonomi
dan lingkungan dan dengan harapan 50% masyarakat sasaran dapat memehami pentingnya
pemanfaatan lahan secara intensif. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKN PPM
adalah rekruitmen dan pembekalan,sinkronisasi dan sosialisasi, lokakarya desa, penyuluhan,
pelatihan, pembagian kelompok masyarakat, dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif.
Hasil yang diperoleh adalah terciptanya hubungan antara pihak Perguruan Tinggi dengan
pemerintah setempat melalui kegiatan sinkronisasi, bertambahnya wawasan dan pengetahuan
masyarakat desa melalui program penyuluhan sistem pertanian terpadu tanaman dan ternak,
terbentuknya 4 demplot hijauan pakan ternak, bertambahnya skill masyarakat dalam mengelola
sumber daya alam maupun limbah pertanian melalui program pelatihan pembuatan biopestisida
dan pembuatan pupuk kompos, terciptanya 13 Rumah Pangan Lestari (RPL) di beberapa
pekarangan rumah warga, dan terbentuk 3 unit kandang ternak contoh hasil renovasi yang lebih
fungsional, serta terdapat 3 unit ( bak pengomposan (Uk. 2 m x 1,5 m). Terjadi perubahan
sikap maupun pola pikir dari masyarakat mengenai pentingnya sistem integrasi tanaman dan
ternak demi terwujudnya masyarakat yang mandiri dan berkecukupan pangan.

Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Kecamatan Siniu, Integrasi, Tanaman


danTernak, RPL

49
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

PENDAHULUAN kebutuhan pemerintah daerah dan


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran masyarakat dalam proses pembangunan
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) daerah tersebut serta berbasis riset.
merupakan kegiatan yang dapat mengasah Sehingga mengharuskan tim pengabdi
ilmu dan keterampilan mahasiswa sehingga untuk mensurvei daerah-daerah yang akan
menjadi agen-agen perubahan dan dijadikan daerah sasaran program KKN
pembangunan yang mantap. KKN PPM PPM terlebih dulu.
juga sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Kecamatan Siniu merupakan salah
Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, satu kecamatan yang terdapat dalam
penelitian, dan pengabdian kepada Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi
masyarakat. Demi tercapainya Tri Dharma Tengah. Kecamatan Siniu dibagi menjadi
Perguruan Tinggi maka diperlukan suatu 9yaitu Desa Uevolo, Marantale, Tandaigi,
media dan KKN PPM dapat dijadikan Silanga, Silanga Barat, Siniu, Siniu
media karena mengintegrasikan Tri Sayogindano, Toraranga dan Towera.
Dharma Perguruan Tinggi serta Masyarakat di Kecamatan Siniu banyak
memberikan pengalaman belajar sekaligus yang bekerja sebagai petani (pemilik,
bekerja kepada mahasiswa melalui penggarap, maupun peternak). Data yang
kegiatan- kegiatan pemberdayaan diperoleh dari Badan Pusat Statistik
masyarakat. Kecamatan Siniu (2016) diketahui pada
KKN PPM juga didasari oleh UU RI tahun 2015 jumlah penduduk yang bekerja
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem sebagai petani (pemilik, penggarap,
Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 maupun peternak) mencapai 2997 jiwa atau
yang berbunyi “Perguruan Tinggi sekitar 72% masyarakatnya bekerja
berkewajiban dalam menyelenggarakan sebagai petani (pemilik, penggarap,
pendidikan, penelitian, dan maupun peternak).
pengabdiankepada masyarakat” (Buku Dari 9 desa yang berada dalam
Pedoman KKN PPM, 2007). Dalam wilayah administrasi Kecamatan Siniu;
buku pedoman tersebut juga dijelaskan Desa Marantale, Desa Tandaigi, dan Desa
bahwa KKN PPM berprinsip pada Silanga dipilih sebagai desa sasaran
flexibility yang berarti KKN PPM program KKN PPM Universitas Tadulako
dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema Semester Genap 2016/2017. Ditinjau dari
dan program yang sesuai dengan situasi dan segi komposisi matapencaharian

50
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

masyarakatnya, di tiga desa sasaran tersebut pragmatis dan interdisipliner. Mahasiswa


sekitar 92% hingga 95% masyarakatnya juga dapat menyumbangkan pemikiran
bekerja sebagai petani maupun peternak berdasarkan ilmu, teknologi dalam upaya
(Data Desa Marantale, Tandaigi dan menumbuhkan, membina dan
Silanga, 2016). mempercepatproses pembangunan di
Meskipun demikian, masyarakat daerah-daerah sasaran.
yang bekerja di bidang pertanian masih Melalui KKN PPM diharapkan
menggunakan cara-cara sederhana dan dapat meningkatkan kerjasama yang saling
konvensional, petani juga masih sering menguntungkan antara lembaga
terlihat menggunakan pestisida sintetik pendidikan tinggi dengan Pemerintah
yang berbahaya bagi kesehatan makhluk Daerah (sinergi pemberdayaan potensi-
hidup dan lingkungannya. Para peternak potensi masyarakat) dalam pembangunan
juga masih belum maksimal dalam bidang pertanian untuk peningkatan
mengelola sektor peternakannya. keterampilan kelompok sasaran dalam
Berdasarkan masalah tersebut dirasa melakukan indentifikasi potensi,
perlu dilakukan invensi teknologi-teknologi permasalahan dan peluang pengembangan
terkait bidang pertanian maupun usaha, menyusun rencana kegiatan,
peternakan melalui program pemberdayaan melakukan implementasi kegiatan serta
masyarakat yang diwujudkan melalui KKN monitoring dan evaluasi program dan
PPM sehingga masyarakat di 3 desa sasaran kegiatan.
tersebut bisa lebih mandiri dan inovatif,
kreatif dalam mengelola sumber daya alam METODE PELAKSANAAN
yang ada dan berkecukupan pangan Sinkronisasi dan Sosialisai
sehingga kesejahteraan masyarakatnya Sinkronisasi dan sosialisasi
dapat meningkat. dilakukan oleh tim pelaksana selama tiga
Kegiatan KKN PPM bertujuan agar hari di Kec. Siniu, dimulaipada tanggal 14
mahasiswa memperoleh pengalaman April sampai 16 April 2017 untuk
(melalui keterlibatan dengan masyarakat memberitahukan kepada aparat desa
binaan secara langsung), dalam (Camat, kepala desa, dan kepala dusun)
menemukan, merumuskan, memecahkan, mengenai program kerja KKN-PPM yang
dan menanggulangi permasalahan akan dilaksanakan di Kec. Siniu Kab.
pembangunan yang dilaksanakan secara Parigipada tanggal 8 Mei sampai 8 Juni

51
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

2017 dengan jumlah mahasiswa KKN 60 tengah-tengah masyarakat. Pembekalan


orang selama satu bulan, dengan tiga desa KKN-PPM Universitas Tadulako
sasaran masing-masing desa dipilih dua Semester Genap Tahun Ajaran
dusun (Gambar 1). 2016/2017 dilakukan selama 2 hari sebelum
pelepasan peserta KKN-PPM ke lokasi
masing- masing. Prapembekalan dilakukan
sebelum kegiatan pembekalan selama satu
hari yakni dilaksanakan pada tanggal 05
Mei 2017 di Aula Fakultas Teknik
Universitas Tadulako (Gambar2).

Gambar 1. A) Sinkronisasi dan sosialisasi


Tim Pelaksana dan Camat Siniu Kab. Parigi, B)
Sinkronisasi dan sosialisasi dengan Kepala Desa
Marantale Kab. Parigi, C) Sinkronisasi dan Gambar 2. Suasana prapembekalan KKN-PPM
sosialisasi dengan Kepala Desa Tandaigi Kab. di Aula Fak. Teknik Untad
Parigi, dan D) Sinkronisasi dan sosialisasi dengan
Kepala Desa Silanga Kab. Parigi
Kemudian dilanjutkan dengan
Rekruitmen dan Pembekalan Pembekalan pertama dilakukan secara
Sebelum dilaksanakannya kegiatan serentak pada tanggal 06 Mei 2017 di Aula
KKN PPM, terlebih dulu dilakukan prosesi Fakultas Teknik Universitas Tadulako
rekruitmen peserta KKN PPM yang tidak dengan materi pembekalan
lain adalah mahasiswa itu sendiri. memperkenalkan program KKN- PPM dan
Mahasiswa yang ingin menjadi peserta pembagian lokasi KKN (Gambar 3a).
KKN PPM diberikan keleluasaan untuk
memilih lokasi dimana mereka akan
diturunkan karena tiap lokasi mempunyai
tema KKN PPM masing-masing sesuai
Gambar 3a. Suasana pembekalan hari pertama
dengan permasalahan yang ada di daerah KKN-PPM di Aula Teknik Untad

tersebut. Rekruitmen dilakukan satu


minggu sebelum proses pembekalan. Pembekalan Kedua dilaksanakan

Pembekalan bertujuan agar pada tanggal 07 Mei 2017 di tempat yang

mahasiswa bisa lebih siap secara ilmu, skill telah ditentukan oleh masing-masing dosen

dan psikologis untuk terjun langsung ke pembimbing lapangan, khusus mahasiswa

52
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

peserta KKN PPM yang akan diturunkan ke untuk mengembangkan dan menjamin
Kecamatan Siniu pembekalan dilakukan di suatu komunitas sosial yang
Laboratorium Hama dan Penyakit memungkinkan terjadinya proses belajar
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas dari masyarakat untuk beradaptasi dan
Tadulako, dengan membahas program berintegrasi dengan lingkungannya.
kerja yang akan dilakukan di lapangan atau Masyarakat dibina sejak awal untuk turut
di desa sasaran (Marantale, Tandaigi, dan serta, pelaksanaan program kerja KKN
Silanga) (Gambar 3b). PPM, artinya masyarakat harus terlibat aktif
memberikan partisipasinya dalam setiap
program kerja yang dilaksanakan. Melalui
metode ini, program-program kerja yang
akan dilaksanakan di informasikan secara
Gambar 3b. Suasana pembekalan KKN-PPM hari
kedua di Lab. HPT Faperta Untad langsung oleh mahasiswa kepada
masyarakat Desa. Metode tersebut sangat
Pembagian Kelompok Masyarakat efektif diterapkan, sebab masyarakat secara
Terdapat 3 desa sasaran program langsung dapat memahami maksud dan
KKN PPM di Kecamatan Siniu, yaitu Desa tujuan mahasiswa dalam menjalankan
Marantale, Desa Tandaigi, dan Desa program yang terdapat dalam KKN PPM.
Silanga. Pada masing- masing desa sasaran,
dipilih 2 dusun target yang mana tiap-tiap HASIL DAN PEMBAHASAN
dusun target dibentuk 2 kelompok warga. Lokakarya Desa
Masing-masing kelompok warga terdiri Pelaksanaan sosialisasi mengenai
dari 15 orang warga sehingga pada masing- program kerja dilakukan sebanyak satu kali
masing desa sasaran terdapat 60 orang dan dilaksanakan di masing-masing desa.
warga yang menjadi target pelaksanaan Mahasiswa KKN PPM Desa Marantale
program- program KKN PPM. melakukan sosialisasi / lokakarya desa
pada tanggal 10/05/2017 bertempat di
Pendekatan Partisipatif kantor desa Marantale pada pukul 09.00
Pada pelaksanaan KKN PPM WITA, di Desa Tandaigi dilaksanakan pada
metode pendekatan yang digunakan yaitu tanggal 10/05/2017 juga bertempat di
metode pendekatansecara partisipatif. kantor desa pada pukul 11.00 WITA
Pendekatan partisipatif memiliki peluang dan di Desa Silanga sosialisasi/lokakarya

53
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

desa dilaksanakan pada tanggal 10/05/2017 Pembuatan demplot hijauan pakan


bertempat di Gedung Alkhairat pada pukul ternak
14.00 WITA (Gambar 4). Pembuatan demplot hijauan pakan
ternak menggunakan rumput Panicum
maximum dilakukan pada tanggal yang
berbeda di masing- masing desa.
Penanaman hijauan pakan ternak di Desa
Gambar 4. a. Suasana lokakarya desa di Desa
Marantale, b. Suasanalokakarya desa di Desa Marantale berlokasi di dusun 2 dengan
Tandaigi, c. Suasanalokakarya desa di Desa Silanga
ukuran demplot 16 x 10 (m) dilaksanakan
pada tanggal 19 Mei 2017, di Desa Tandaigi
Penyuluhan
pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 20
Penyuluhan mengenai sistem
Mei 2017 di dua lokasi penanaman yaitu di
pertanian terpadu tanaman dan ternak
dusun 2 dan dusun 3 dengan ukuran
dilakukan sebanyak satu kali serta di
demplot masing- masing 7 x 10 (m), dan
masing-masing desa. Kegiatan penyuluhan
di Desa Silanga penanaman rumput
di Desa Marantale pada tanggal 11 Mei
Panicum maximum dilaksanakan pada
2017 bertempat di kantor desa Marantale
tanggal 21 Mei 2017 di dusun 1 dengan
pada pukul 09.00 sampai dengan 11.00
ukuran demplot 20 x 25 (m) (Gambar 6).
WITA. Kegiatan penyuluhan diDesa
Tandaigi pada tanggal 12 Mei 2017
bertempat di kantor desa Tandaigi pada
pukul 11.00 sampai dengan 14.00 WITA.
Kegiatan penyuluhan di Desa Silanga pada Gambar 6. Penanaman Hijauan Pakan Ternak
tanggal 13 Mei 2017 bertempat di gedung Rumput Panicum maximum a) Desa Marantale,
b) Desa Tandaigi, dan c) Desa Silanga
Alkhairat pada pukul 14.00 sampai dengan
16.00 WITA (Gambar 5). Pelatihan pembuatan pupuk kompos
Pelatihan pembuatan pupuk
kompos dilakukan pada desa sasaran
(Marantale, Tandaigi, dan Silanga) dari
tanggal19 Mei 2017 sampai dengan 21 Mei
Gambar 5. Kegiatan Penyuluhan Sistem 2017. Sebelum dilakukan pelatihan
Pertanian Terpadu Tanaman dan Ternaka) Desa
Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c) Desa Silanga pembuatan pupuk kompos terlebih dulu
disiapkan lubang yang telah digali dengan

54
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

ukuran 1,5 x 2 (m) dan dalam 30 cm pada Pelatihan pembuatan biopestisida


masing-masing desa sasaran. Pelatihan pembuatan biopestisida
Pelatihan pembuatan pupuk dengan memanfaatkan biakan jamur
kompos untuk di desa Marantale entomopatogen B. bassiana dan
dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2017 Trichoderma spp. Dilaksanakan pada
di dusun 2, untuk Desa Tandaigi tanggal 19 Mei 2017 sampai 21 Mei 2017
pembuatan pupuk kompos dilaksanakan di masing-masing desa sasaran. Pelatihan
pada tanggal 20 Mei 2017 di area sekitar pembuatan biopestisida di Desa Marantale
kantor desa, dan untuk Desa Silanga dilaksanakan di area sekitar lokasi
dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2017 di penanaman hijauan pakan ternak (P.
dusun 1 (Gambar 7). maximum) di dusun 2, di Desa Tandaigi
pelatihan dilaksanakan di kantor desa
Tandaigi dan di Desa Silanga
pelaksanaannya berlokasi di area sekitar
lokasi penanaman hijauan pakan ternak di
Gambar 7. Pembuatan pupuk kompos a) Desa
Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c) Desa Silanga dusun 1 (Gambar 9). Pelatihan ini
dilakukan sebanyak dua kali, pertama pada
Sebagai bentuk dari keseriusan
tanggal 19-21 Mei 2017 dan kedua kalinya
pihak Tim Pelaksana dalammembantu
sebagai upaya pemantapan pada tanggal
mengembangkan teknologi, pihak Tim
01/06/2017 (Desa Marantale dan Desa
Pelaksana memberikan bantuan dana
Silanga) dan tanggal 03/06/2017 (Desa
kepada desa sasaran untuk membuat bak
Tandaigi) yang bertempat di rumah-
pengomposan yang sifatnya permanen dan
rumah warga (Gambar 10).
mahasiswa KKN PPM ikut serta membantu
bekerja bersama masyarakat serta sebagai
pengontrol pelaksanaan pembuatan bak
pengomposan tersebut (Gambar 8).
Gambar 9. Pembuatan biopestisida hayati a) Desa
Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c) Desa Silanga

Gambar 8. Pembuatan Bak Pengomposan di Kec.


Siniu

55
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

desa mempunyai satu kandang yang


direnovasi (Gambar 12).

Gambar 10. Pendampingan Pembuatan biopestisida


hayati a) Desa Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c)
Desa Silanga

Gambar 12. Renovasi Kandang Ternak, a) Desa


Pembuatan Rumah Pangan Lestari Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c) Desa Silanga

(RPL)
Ekspose Hasil Program Kerja
Pembuatan RPL mulai dilakukan
Pendampingan mahasiswa KKN-
pada tanggal 17 Mei 2017 sampai dengan
PPM angkatan 76 Untad untuk kegiatan
21 Mei 2017 di masing-masing desa
ekspose hasil program kerja KKN-PPM di
(Gambar 11). KKN-PPM di Desa
lakukan untuk melihat hasil program kerja
Marantale berhasil mewujudkan 4 RPL, 5
yang telah dilakukan selama satu bulan,
RPL di Desa Tandaigi dan 6 RPL di Desa
dilakukan sebelum penarikkan mahasiswa
Silanga. Tanaman yang di tanam di tiap-
KKN pada masing- masing desa sasaran
tiap RPL adalah Tomat, Cabai, Sawi,
(Marantale, Tandaigi, dan Silanga)
Terong, Bayam (merah dan hijau) dan
dimulai dari tanggal 04-06 Juni 2017
Kangkung.
(Gambar 13).

Gambar 11. Pembuatan Rumah Pangan Lestari


(RPL) Memanfaatkan Pekarangan Rumah Warga,
a) Desa Marantale, b) Desa Tandaigi, dan c) Desa
Silanga

Renovasi kandang ternak


Renovasi kandang ternak dilakukan
di masing-masing desa. Mahasiswa
Peserta KKN PPM dengan bebas memilih
Gambar 13. Hasil ekspose program kerja di
jenis kandang yang akan direnovasi Desa, a) Marantale, b) Tandaigi, dan c) Silanga
(kandang kambing atau kandang sapi). Tiap

56
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

Program Tambahan (Ekstra) Universitas Tadulako) pada tanggal 15


Program-program tambahan yang Agustus 2017. Selanjutnya, kedua kalinya
dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN PPM dilakukan oleh tim Monev eksternal dari
terdiri dari 3 jenis program yaitu program Direktorat Riset dan pengabdian kepada
keagamaan (lomba-lomba keagamaan masyarakat Kemenristek dan Pendidikan
seperti lomba adzan, tadarus, dan hafalan Tinggi Republik Indonesia, pada tanggal 20
juz amma), program olahraga (lomba september 2017 hingga tanggal 21
volley, bola mini, dan sepak takraw) dan september 2017.
program sosial (kerja bakti, pawai,
pemasangan nama jalan/lorong). Pembahasan
Sinkronisasi dan sosialisasi
Pelaksanaan KKN PPM di
Kecamatan Siniu dimulai pada tanggal 08
Mei hingga tanggal 08 Juni 2017. Kegiatan
Gambar 14. Pelaksanaan ProgramKerja Tambahan
KKN PPM diawali dengan kegiatan

Parameter keberhasilan sinkronisasi dengan aparat kecamatan dan


desa. Sinkronisasi bertujuan sebagai
Warga yang berada di 3 desa sasaran
perkenalan awal antara tim dosen
program KKN-PPM di Kecamatan Siniu
pembimbing lapangan dan peserta KKN
sangat antusias dalam mengikuti setiap
PPM (pihak Universitas) dan aparat
kegiatan- kegitan pemberdayaan yang
kecamatan dan desa (pihak Kecamatan
dimotori oleh mahasiswa peserta KKN-
sasaran program KKN PPM). Sinkronisasi
PPM. Hal tersebut dibuktikan dengan
pertama kali dilakukan di tingkat
kehadiran/partisipasi dari warga desa
kecamatan bertempat di kantor Camat Siniu
dalam mengikuti setiap kegiatan yang
Kabupaten Parigi Moutong kemudian
mencapai 75% hingga 90% dari jumlah
dilanjutkan dengan aparat desa sasaran. Tim
warga yang telah ditargetkan sebelumnya.
pengabdi bersinkronisasi dengan aparat
kecamatan dan aparat desa sasaran
Monitoring Dan Evaluasi
(Marantale, Tandaigi, dan Silanga) untuk
Kegiatan monitoring hasil-hasil
memberitahukan kegiatan KKN-PPM
kegiatan KKN-PPM dilakukan dua kali.
yang akan dilaksanakan pada tanggal 08
Pertama, kegiatan monitoring dilakukan
Mei 2017 di Kecamatan Siniu, dengan
oleh tim Monev internal (tim MONEV

57
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

program kerja yaitu lokakarya desa, KKN PPM bertujuan untuk mengenalkan
penyuluhan, pelatihan, pembuatan kepada warga di masing-masing desa
demplot pakan hijauan ternak, mengenai program kerja yang akan
pembuatan demplot Rumah Pangan Lestari dilaksanakan selama satu bulan masa KKN
(RPL), pembuatan pupuk kompos, PPM di Kecamatan Siniu.
pembuatan biopestisida, dan renovasi
kandang ternak. Penyuluhan
Pada tanggal 08 Mei 2017 Tim Penyuluhan sistem pertanian
dosen dan peserta KKN PPMtiba di kantor terpadu tanaman dan ternak serta pelatihan
camat Siniu dan secara resmi diterima oleh administrasi dan kelembagaan masyarakat
pihak Kecamatan.Selanjutnya dari tingkat dilakukan untuk meningkatkan
Kecamatan, peserta KKN PPM pengetahuan masyarakat terhadap
didistribusikan ke desa-desa sasaran pentingnya integrasi antara pertanian dan
programKKN PPM yaitu Desa Marantale, peternakan karena sejatinya peternakan dan
Desa Tandaigi, dan Desa Silanga. pertanian merupakan dua sektor yang sulit
Selanjutnya mahasiswa peserta KKN PPM untuk dipisahkan karena saling
melakukan lagi sinkronisasi dengan aparat berhubungan satu dan lainnya. Pentingnya
di masing-masing desa. Menurut sistem pertanian terpadu tanaman dan
Atmikadkk (2015), bahwa kegiatan serupa ternak juga dijelaskan dalam “Penjelasan
sebelumnya juga pernah dilakukan oleh atas UU No. 6 tahun 1967 tentang
peserta KKN PPM Universitas Udayana di ketentuan-ketentuan pokok peternakan dan
desa Mendoyo Dauh Tukad yang kesehatan hewan” bagian A (penjelasan
bertujuan untuk memperkenalkan tim umum) yang menyatakan bahwa ternak di
kepada aparatur pemerintahan setempat. Indonesia erat hubungannya dengan
Mahasiswa peserta KKN PPM yang telah pertanian yang sementara ini tidak bisa
ditempatkan di tiga desa tersebut dibagi dipisahkan satu dan lainnya oleh sebab itu
menjadi dua posko di masing-masing desa hutan, pertanian, ternak dan kesehatan
dan ditempatkan di 2 dusun yang berbeda hewani serta manusia merupakan unit
sehingga totalnya terdapat 6 posko KKN ekonomi yang perlu mendapatkan
PPM yang terdapat di Kecamatan sinkronisasi yang wajar. Priyanti (2007)
Siniu.Sosialisasi program kerja dengan dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
kelompok Masyarakat/sasaran program ternak sapi yang diintegrasikan dengan

58
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

tanaman dapat memberikan dampak pada Pembuatan demplot hijauan pakan


budi dayanya, sosial dan ekonomi ke arah ternak
yang lebih positif. Banyaknya hewan ternak (sapi
Sistem integrasi tanaman dan ternak dan kambing) yang digembalakan secara
juga dinilai sangat meguntungkan karena bebas oleh peternak menjadi salah satu
dapat menambah pendapatan rumah tangga alasan yang melatarbelakangi program
melalui pengolahan kotoran sapi menjadi pembuatan demplot hijauan pakan ternak
kompos (Elly, 2008). Dalam penyuluhan ini. Masyarakat diharapkan mampu untuk
ini, penyuluh juga menjelaskan mengembangkan areal pakan ternaknya
keuntungan-keuntungan dari sistem sendiri sehingga para peternak tidak perlu
integrasi tanaman dan ternak. Beberapa lagi melepas hewan-hewan ternaknya ke
keuntungan dari penerapan integrasi antara jalanan yang dapat menyebabkan
tanaman dan ternak adalah adanya kecelakaan akibat hewan ternak. Dengan
diversifikasi penggunaan sumber daya membuat demplot hijauan pakan ternak,
produksi, efisiensi penggunaan tenaga diharapkan peternak dapat menghasilkan
kerja, tidak menimbulkan polusi sehingga pakan ternaknya sendiri sehingga tidak
menjaga lingkungan hidup, mengem- perlu lagi menggembalakan ternaknya di
bangkan rumah tangga petani yang lebih tempat yang jauh. Sistem integrasi tanaman
stabil, dan lain sebagainya (Warta dan ternak sangat menguntungkan karena
Penelitian & Pengembangan Pertanian, ternak dapat memanfaatkan rumput dan
2010). Sasaran dari penyuluhan ini hijaun pakan atau limbah pertanian
merupakan warga desa terutama yang sebagai pakannya (Elly, dkk, 2008).
bermatapencaharian sebagai petani mau- Hijauan pakan ternak yang
pun peternak. Melalui penyuluhan ini, digunakan dalam program ini adalah
masyarakat diharapkan mampu untuk rumput Panicum maximum. Rumput ini
mengelola limbah-limbah peternakan merupakan rumput yang berasal dari Afrika
menjadi bahan-bahan yang kedepannya yang diintroduksikan ke wilayah lain,
bisa dijadikan sebagai input pada sektor rumput ini selain ditanam sebagai padang
pertanian. pengembalaan dapat juga dimanfaatkan
sebagai bahan ternak (Sutedi, dkk, 2002).
Dalam kegiatan pembuatan demplot
hijauan pakan ternak ini, warga dibantu

59
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

dalam hal pengadaan bibit pakan ternak Microorganism4) yang digunakan sebagai
(rumput Panicum) yang sangat baik untuk aktivator (Ardiningtyas, 2013) yang
pertumbuhan dan perkembangan hewan- dapat mempercepat proses pembusukan
hewan ternak. Purbajanti, dkk (2007) dalam bahan sehingga proses pengomposan bisa
penelitiannya menjelaskan bahwa rumput lebih cepat.
Panicum maximum mempunyai kadar
protein kasar dan kadar serat kasar yang Pelatihan pembuatan biopestisida
lebih besar daripada rumput gajah. Penggunaan pestisida sintetik yang
masih sering digunakan oleh para petani
Pelatihan pembuatan pupuk kompos sesungguhnya dapat merusak kesehatan
Pelatihan pembuatan pupuk ekosistem yang ada di daerah sekitarnya.
kompos dilakukan untuk memberi Pencemaran oleh pestisida tidak saja pada
pengetahuan baru kepada masyarakat lingkungan pertanian tapi juga dapat
desa untuk dapat menghasilkan membahayakan kehidupan manusia dan
pupuknya sendiri. Pelatihan ini juga hewan dimana residu pestisida
dapat menambah skill masyarakat dalam terakumulasi pada produk-produk pertanian
mengolah limbah peternakan yang sejauh dan pada perairan (Sofia, 2001). Mengacu
ini belum termanfaatkan dengan baik. pada konsep pelaksanaan Pengendalian
Pelatihan pembuatan pupuk kompos Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT),
memanfaatkan bahan- bahan yang berasal penggunaan pestisida sintetik di
dari sumber daya alam sekitar seperti aplikasikan sebagai alternatif terakhir
daun gamal, dedak, sekam, jerami padi, dan ketika pengendalian lain yang dilakukan
kotoran ternak. terlebih dulu tidak dapat menekan
Pusat Pelatihan Pertanian (2015) perkembanganhama dan penyakit tanaman.
juga menyarankan penggunaan pupuk Tujuan dari konsep ini adalah untuk
kandang, jerami, dan dedak halus sebagai membatasi penggunaaninsektisida sintetis
bahan pembuatan pupuk kompos.Daun dan menggantinya dengan teknologi
tanaman Gamal juga bisa dimanfaatkan pengendalian alternatif, yang lebih banyak
sebagai kompos disamping dimanfaatkan memanfaatkan bahan dan metode hayati,
sebagai tanaman pagar (Andri, 2015). Pada termasuk musuh alami, pestisida hayati,
pelatihan ini juga, masyarakat dan feromon (Effendi, 2009).
diperkenalkan pada bakteri EM4 (Effective

60
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

Biopestisida yang dibuat pada pekarangan yang ramah lingkungan dan


pelatihan ini memanfaatkan bahan-bahan dirancang untuk ketahanan dan
yang mudah didapatkan seperti beras dan kemandirian pangan, diversifikasi pangan
jagung yang ditambahkan dengan biakan berbasis sumber daya lokal, menjaga
jamur entomopatogen B. bassiana dan kelestariannya melalui kebun desa
Trichoderma sp. B. bassiana dan menuju peningkatan pendapatan dan
Trichoderma sp. merupakan cendawan kesejahteraan masyarakat (Badan Litbang
entomopatogen yang telah terbukti bisa Pertanian, 2016). Masyarakat dibantu
dimanfaatkan sebagai agensi hayati untuk dalam penyediaan benih sayuran seperti
mengendalikan berbagai jenis OPT benih kangkung, bayam (hijau dan
(Organisme Pengganggu Tanaman) merah), terung, dan cabai.
(Wowiling, dkk, 2015).
Renovasi kandang ternak
Pembuatan RPL Pelaksanaan demplot ternak
Melalui kegiatan penyuluhan ini, terintegrasi direalisasikan melalui kegiatan
masyarakat juga diharapkan mampu membuat kandang percontohan (untuk sapi
mengembangkan Rumah Pangan Lestari maupun kambing) dengan merenovasi
(RPL) sebagai media untuk mendekatkan kandang yang sudah ada menjadi lebih
kebutuhan- kebutuhan dasar yang ada di baik dan lebih fungsional lagi. Sasaran
dapur seperti sayur mayur, tomat, cabai, dan dari program ini adalah warga yang
sebagainya sehingga diharapkan memiliki hewan-hewan ternak. Program ini
kedepannya bisa mencapai keadaan tidak berfokus pada kuantitas maupun
berkecukupan pangan. ukuran dari kandang yang akan dibuat atau
Pelaksanaan demplot pertanian di direnovasi melainkan lebih ditekankan
realisasikan melalui pembuatan Rumah kepada fungsi dari adanya kandang dan
Pangan Lestari (RPL). Pembuatan RPL pengandangan itu sendiri.
mengusung pemanfaatan lahan pekarangan Kandang yang fungsional akan
untuk pengembangan pangan rumah tangga Melindungi ternak dari perubahan cuaca
yang merupakan salah satu alternatif untuk atau iklim yan ekstrem (panas, hujan dan
mewujudkan kemandirian pangan rumah angina); mencegah dan melindungi ternak
tangga (Rahmawila, dkk, 2014). Prinsip dari penyakit; menjaga keamanan ternak
dasar pembuatan RPL adalah pemanfaatan dari pencurian; memudahkan pengelolaan

61
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

ternak dalam proses produksi KKN- PPM mempunyai 1 buah kandang


sepertipemberian pakan, minum, percontohan yang dilaksanakan oleh
pengelolaaan kompos dan perkawinan mahasiswa KKN-PPM. (6) RPL yang
serta dapat meningkatkan efisiensi berhasil dibuat di desa Marantale berjumlah
penggunaan tenaga kerja (PUSLITBANG 4, di desa Tandaigi berjumlah 5, dan di
Peternakan, 2007). desa Silanga berjumlah 6. (7) Terbentuknya
3 unit Bak Pengomposan yakni masing-
KESIMPULAN masing 1 unit terdapat di desa sasaran (8)
Program KKN-PPM semester Program kerja tambahan yang dilakukan
genap tahun ajaran 2016/2017 yang oleh mahasiswa KKN- PPM di kecamatan
dilaksanakan di desa Marantale, desa Siniu adalah perlombaan- perlombaan
Tandaigi, dan desa Silanga di Kecamatan olahraga (volley ball, bola mini, takraw),
Siniu Kabupaten Parigi Moutong maka perlombaan keagamaan (tadarus Al-
diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai Qur’an, hafalan surah-surah pendek, adzan,
berikut :(1) KKN-PPM Angkatan 76 dan sholat individu). (8) Persentase yang
semester genap tahun ajaran 2016/2017 berhasil dicapai oleh mahasiswa KKN-
UNTAD yang dilaksanakan di kecamatan PPM di desa Marantale adalah 100%, desa
Siniu mulai dari tanggal 08 Mei hingga Tandaigi sebesar 99,55%, dan desa Silanga
08 Juni 2017. (2) Program kerja sebesar 96,36%. Sehingga secara
terlaksana di tiga desa sasaran program keseluruhan, rata-rata capaian program
KKN-PPM adalah pelatihan pembuatan kerja mahasiswa KKN-PPM di kecamatan
kompos, pembuatan demplot hijauan pakan Siniu adalah 98,64%. (9) Terbinanya
ternakPanicum sp, pelaksanaan RPL, keakraban antara maahasiswa dan
pelatihan pembuatan pestisida organik, masyarakat setempat dalam pelaksanaan
pembuatan percontohan kandang ternak setiap kegiatan.Pemerintah Daerah
yang lebih fungsional, dan program-progam setempat dan masyarakat memberikan
kerja tambahan (ekstra). (3) Terbentuknya respons positif terhadap program KKN
Demplot hijauan pakan ternak di desa PPM serta masyarakatsangat antusias
Marantale berukuran 16x10 (m), di desa dalam mengikuti setiap kegiatan yang
Tandaigi 7x10 (m) dilakukan di 2 lokasi, dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM. (10)
dan di desa Silanga berukuran 20x25 (m). Terjadi perubahan sikap maupun pola pikir
(5) Masing-masing desa sasaran program dari masyarakat mengenai pentingnya

62
PENDAMPINGAN MAHASISWA KKN PPM UNTUK MENINGKATKANKEMANDIRIAN MASYARAKATDALAM PELAKSANAAN SISTEM
INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKECUKUPAN PANGAN

pemanfaatanpekarangan rumah dan Buku Pedoman. 2007. Kuliah Kerja Nyata


Pembelajaran Pemberdayaan
kesadaran pemanfaatan limbah pertanian
Masyarakat (KKN PPM) Perguruan
dan limbah peternakan. Tinggi di Indonesia. Direktorat
Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat: DITJEN Pendidikan
UCAPAN TERIMAKASIH Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Program KKN-PPM ini dibiayai
Effendy, B., S. 2009. Strategi Pengendalian
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Hama Terpadu Tanaman Padi dalam
Perspektif Praktek Pertanian yang
RISTEKDIKTI sesuai dengan surat
Baik (Good Agricultural Practices).
perjanjian penugasan program pengabdian Pengembangan Inovasi Pertanian:
2(1). 65-78.
kepada masyarakat Skema KKN PPM
Elly, Sinaga, Kuntjoro dan Kusnadi. 2008.
tahun anggaran 2017 sesuai dengan Nomor: Pengembangan Usaha Ternak Sapi
Rakyat Melalui Integrasi Sapi-
620.L./UN28.2/PL/2017.
Tanaman di Sulawesi Utara. Jurnal
LITBANG Pertanian: 27(2).
Kantor Desa. 2016. Data Desa Marantale
DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi
Andri. 2015. Kompos Daun Gamal. Moutong.
Trubus- Online. www.trubus- . 2016. Data Desa Tandaigi
online.co.id/kompos-daun-gamal/. Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi
Diakses pada tangga 3/09/2017 Moutong.
pukul 15:00 WITA. . 2016. Dokumen RPJM-Des
Ardiningtyas. 2013. Pengaruh Penggunaan Desa Silanga Kecamatan Siniu
Effective Microorganism 4 (EM4) Kabupaten Parigi Moutong.
dan Molase terhadap Kualitas Priyanti, A. 2007. Dampak Program Sistem
Kompos Dalam Pengomposan Integrasi Tanaman Ternak terhadap
Sampah Organik RSUD dr. R. Alokasi Waktu Kerja, Pendapatan
Soetrasno. Universitas Negeri dan Pengeluaran Rumah Tangga
Semarang. Petani. Disertasi. Sekolah
Atmika, Suriadi dan Astawa. 2015. Pascasarjana Institut Pertanian
Pengembangan Potensi dan Bogor, Bogor.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Purbajanti, Anwar, Widyati dan
Mendoyo Dauh Tukad Kabupaten Kusmiyati. 2007. Kandungan
Jembrana. LPPM Universitas Protein dan Serat Kasar Rumput
udayana. Benggala (Panicum maximum) dan
Badan Litbang Pertanian. 2016. Rumput Gajah (Pennisetum
Kawasan Rumah Pangan purpureum) pada Cekaman Stress
Lestari (KRPL). Kering. Animal Production: 11(2).
www.litbang.pertanian.go.id/krpl/. PUSLITBANG Pertanian. 2007. Petunjuk
Diakses pada tanggal 4 pada pukul Teknis: Perkandangan Sapi Potong.
18:30 WITA. Departemen Pertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Statistik Pusat Pelatihan Pertanian. 2015.
Daerah Kecamatan Siniu. BPS Pelatihan Teknis Budidaya Jagung
Kabupaten Parigi Moutong. bagi Penyuluh Pertanian dan

63
Flora Pasaru, Hasriyanti, dan Najamuddin

Babinsa: Pembuatan Pupuk


Organik. Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian.
Pusat Pelatihan. Pusat Pelatihan
Pertanian
Rahmawila, Fadli dan Patrayasa
(2014). Pendampingan Masyarakat
dalam Mewujudkan Ketahanan
Pangan Melalui Konsep Rumah
Pangan Lestari (RPL). Universitas
Tadulako.
Sofia, D., 2001. Pengaruh Pestisida dalam
Lingkungan Pertanian. Universitas
Sumatera Utara: USU digital
library.
Sutedi, E., Yuhaeni dan Prawiradiputra.
2002. Karakterisasi Rumput
Benggala (Panicum maximum)
Sebagai Pakan Ternak. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. Balai Penelitian Ternak
(BALITNAK).
Undang-Undang Republik Indonesia (UU
RI) Nomor 6 tahun 1967 tentang
Ketentuan- Ketentuan Pokok
Peternakan dan Kesehatan Hewan:
Jakarta.
Warta Penelitian & Pengembangan
Pertanian. 2010. Sistem Integrasi
Tanaman dengan Ternak. Balai
Penelitian Ternak (BALITNAK):
32(4).
Wowiling, Pelealu dan Maramis. 2015.
Pemanfaatan Cendawan Beauveria
bassiana dalam Mengendalikan
Hama Paraeucosmetus sp. pada
Tanaman Padi Sawah di Kabupaten
Minahasa Selatan. Jurnal Bioslogos:
5(2)

64

Anda mungkin juga menyukai