KELAS XII
DAFTAR ISI
PRAKATA
BAB 1
VOLUME PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN, DAN JEMBATAN
Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
4.10 Menghitung volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu:
1. Menerapkan perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi gedung
2. Menerapkan perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jalan
3. Menerapkan perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jembatan
4. Menghitung volume pekerjaan pada konstruksi gedung
5. Menghitung volume pekerjaan pada konstruksi jalan
6. Menghitung volume pekerjaan pada konstruksi jembatan
7. Membuat daftar volume pekerjaan (bill of quantity) pada konstruksi gedung, jalan, dan
jembatan
V=PxL
Keterangan:
V = Volume pembersihan lahan
P = Panjang lahan
L = Lebar lahan
2) Pengukuran lahan
Volume pengukuran tersebut dihitung dengan satuan lumpsum. Perhitungan
lumpsum adalah perhitungan pekerjaan yang diperkirakan.
Contoh: pekerjaan pengukuran diperkirakan dapat dikerjakan 2 hari dengan
2 tukang, maka perhitungannya adalah mengalikan jumlah tukang dengan
jumlah hari dan upah tukang per hari. Jika upah tukang per hari Rp 75,000.00,
maka biaya pekerjaan tersebut adalah Rp 75,000.00 x 2 x 2 = Rp 300,000.00.
3) Pekerjaan bouwplank
Bouwplank digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari
bangunan. Volume pemasangan bouwplank dihitung dengan satuan m'.
V = ((P+2)+(L+2))x2
Keterangan:
V = Volume bouwplank
P = Panjang bangunan
L = Lebar bangunan
b. Pekerjaan galian dan urukan
1) Galian tanah fondasi
Galian tanah fondasi dikerjakan setelah papan bouwplank dipasang
mengelilingi bangunan.
V=bxhxp
Keterangan:
V =Volume galian tanah
b = Lebar fondasi
h = Tinggi fondasi
p = Panjang lahan
2) Urukan pasir di bawah fondasi
Urukan pasir yang berfungsi sebagai penstabil tanah dan perletakan adukan
pasangan fondasi batu kali yang akan dipasang.
Volume urukan pasir dihitung dengan satuan m³.
V=hxlxp
Keterangan:
V = Volume urukan pasir di bawah fondasi
h = Tebal urukan
l = Lebar urukan
p = Panjang fondasi
3) Urukan pasir di bawah lantai
Urukan pasir di bawah lantai berfungsi sebagai penstabil tanah. Sebagai
landasan lantai kerja (adukan lantai) di atasnya untuk diteruskan ke daya
dukung tanah. Biasanya urukan 5-10 cm padat.
V = h x l x p atau V = h x L
Keterangan:
V = Volume urukan pasir
h = Tebal urukan pasir
l = Lebar ruangan
p = Panjang ruangan
L = Luas lantai keramik
4) Urukan tanah kembali sisi fondasi
Volume urukan tanah kembali sisi fondasi dihitung dengan satuan m³.
V
V = Volume Galian Tanah - (Volume Pasangan Batu kali + Volume
Urukan Pasir Bawah Fondasi)
V=hxlxp
Keterangan:
V = Volume aanstamping
h = Tebal aanstamping
l = Lebar aanstamping
P = Panjang fondasi
b) Pasangan fondasi pada bangunan rumah tinggal lantai 1 adalah fondasi
batu kali (stal). Volume fondasi memiliki satuan m3.
V = ½ (a+b) x h x p
Keterangan :
V = Volume fondasi
a = Lebar bawah fondasi
b = lebar atas fondasi
h = Tinggi fondasi
p = Total panjang fondasi
c. Pekerjaan beton
Pekerjaan beton bertulang terdiri dari 3 bagian pekerjaan, yaitu pekerjaan
begisting, pembesian dan pengecoran beton. Begisting mempunyai satuan m 2,
pembesian mempunyai satuan kg, dan beton satuannya m 3.
1) Sloof adalah struktur bangunan yang berada di atas fondasi. Cara
menghitung volume sloof sebagai berikut :
a) Begisting = panjang x lebar (m2)
b) Besi = total panjang besi x bobot besi per meter (Kg)
Langkah perhitungan bobot dan jumlah besi beton.
(1) Mencari jumlah begel
Cara mencari jumlah beugel yaitu panjang total sloof dibagi jarak
begel ditambah 1 = jumlah begel.
Jumlah begel dikalikan panjang satu begel = total panjang besi
beton yang dibutuhkan.
(2) Menghitung jumlah besi tulangan pokok.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara
jumlah tulangan pokok dikalikan total panjang.
(3) Beton = panjang x lebar x tinggi
Untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan
m3.
2) Kolom
Cara menghitung volume sama dengan cara menghitung sloof. Tentukan
atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga
mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
3) Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan
kolom.
d. Pekerjaan dinding
1) Pasangan bata
Pasangan dinding yang biasa dipakai untuk pembuatan rumah tinggal
adalah pasangan dinding ½ bata. Perhitungan volume dinding
2
menggunakan satuan luas (m ).
Pasangan dinding bata merah pada umumnya dipasang dengan
perbandingan adukan antara semen dengan pasir 1:3 dan 1:5. Untuk
campuran adukan 1:3 digunakan pada pasangan trasraam setinggi 40 cm –
60 cm, dan pada tempat-tempat yang kedap air pada kamar mandi setinggi
160 cm dari lantai. Adukan 1:5 untuk pasangan dinding biasa yang terletak di
atas dinding trasraam. Volume dinding bata merah 1:3 untuk trasraam
dihitung dengan satuan m². Perhitungan bata merah 1:3 untuk trasraam
dihitung dengan cara sebagai berikut:
V1 = h x p - Lpintu
Dinding bata merah 1:3
Volume pasangan dinding bata merah adukan 1:3 digunakan pada kamar
mandi/WC setinggi pasangan, dihitung dengan cara sebagai berikut:
V2 = h x p
VTot = V1 + V2
Keterangan:
VTot = Volume pasangan dinding untuk keduakamar mandi
V₁ = Volume pasangan dinding stinggi 30 cm
V₂ = Volume pasangan dinding stinggi 160 cm
h = Tinggi dinding trasram
p = Panjang dinding trasram
Lpintu = Luas pintu kamar mandi (WC)
Dinding bata merah 1:5
Pasangan dinding bata merah adukan 1:5. Volume pasangan biasa dalam
satuan m².
VTot = h x p – ΣLpj
Keterangan:
Vtot = Volume pasangan dinding bata merah 1:5
h = Tinggi dinding bata merah 1:5
p = Panjang dinding bata merah 1:5
ΣLₚⱼ = Jumlah seluruh luas pintu dan jendela
2) Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3) Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran, tetapi dikurangi daerah
yang tidak diaci seperti dinding keramik.
4) Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar
kusen kurang dari lebar dinding (15 cm), maka batas antara kusen dan
plesteran disebut sponengan.
e. Pekerjaan kusen dan pintu, jendela
1) Pembuatan Kusen Pintu dan Jendela
2) Perhitungan volume kusen yang terbuat dari kayu memakai rumus panjang
x lebar x tinggi, sedangkan kusen pabrikan dihitung per set kusen. Daun
pintu dan jendela perhitungan volumenya biasanya dihitung per unit.
3) Pasang kusen pintu dan jendela volume pemasangan dihitung dengan cara
panjang keliling kusen, per lubang, atau per unit.
4) Pasang daun pintu dan jendela volume pemasangan dihitung per unit, di luar
pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.
f. Pekerjaan rangka atap
1) Pembuatan kuda-kuda
Volume pembuatan kuda-kuda dihitung dengan satuan m3, yaitu total
panjang bahan dikalikan dimensi penampang kayu yang dipakai.
2) Perhitungan Gording.
Satuan volume pembuatan gording adalah m3. Cara mencari volume sama
dengan cara mencari volume pada perhitungan volume kuda-kuda.
3) Perhitungan jurai sama dengan perhitungan gording.
4) Perhitungan balok nok sama dengan pembuatan gording, dan jurai
5) Pasang Kuda-kuda.
Pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda yang dipasang di
lokasi. Pemasangan kuda-kuda tidak membutuhkan material tambahan,
karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50% dari
biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording,
balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6) Pasang Papan Reuter.Satuan volumenya adalah m1.
7) Pasang Usuk/Kaso. Perhitungan volume usuk/kaso yaitu luas dengan satuan
m2 .
8) Pasang Alumunium Poil. Satuannya adalah m2.
9) Pasang Reng. Perhitungan reng sama dengan menghitung usuk (satuan m2).
10) Pasang Genteng. Perhitungan volumenya adalah luas dengan satuan m2.
Perhitungannya sama dengan luas reng maupun usuk.
11) Pasang Talang
Talang seng volumenya adalah luas dengan satuan m 2. Talang PVC
volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang
beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
12) List plank. Perhitungan volumenya ada yang menggunakan m’, m2, m3.
g. Pekerjaan penggantung dan pengunci.
1) Perhitungan pekerjaan penggantung dan pengunci menggunakan satuan
unit, atau buah.
2) Pasang Kaca.
Pemasangan kaca perhitungan volumenya menggunakan satuan luas (m2).
h. Pekerjaan rangka plafon dan pasang penutup plafon
1) Rangka Plafon
Ada beberapa jenis bahan rangka plafon yang digunakan, yaitu rangka kayu
4/6, rangka besi, rangka hollow galvalum. Penggunaan kayu dihitung
dengan satuan luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2) Pasang Penutup Plafon dan List Plafon
Untuk pengitungan volumenya adalah luas dengan satuan m2.
List plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafon
dengan dinding. Satuan volumenya adalah m1.
i. Pekerjaan lantai dan keramik
1) Rabat Beton Lantai 1:3:5, Perhitungan volume lantai beton m3.
2) Pasang Keramik Lantai Utama, WC, dan Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dengan
satuan m2.
j. Pekerjaan sanitasi
1) Pasang Saluran air bersih dan Air kotor, perhitungan volume adalah panjang
dengan satuan m1.
2) Pasang Closet, Kran. Perhitungan volumenya adalah buah atau unit.
3) Pembuatan Septick tank atau beerput dan Saluran Peresapan atau Sumur
Peresapan. Perhitungan volumenya adalah unit (langsung jadi).
k. Pekerjaan pengecatan
1) Pengecatan dinding baru
Volume pengecatan dinding baru menggunakan satuan m2. Perhitungannya
sama dengan volume pekerjaan acian.
2) Pengecatan plafon
Volume pengecatan plafon menggunakan satuan luas (m2). Volumenya
sama dengan luas penutup plafon
3) Pengecatan kayu. Volume pengecatan kayu dihitung dengan satuan luas
(m2).
l. Pasang instalasi listrik
1) Pasang instalasi titik lampu
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu
yang dipasang dengan harga satuan setiap titik lumpsum.
2) Pasang instalasi saklar dan stop kontak
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu
yang dipasang dengan harga satuan setiap titik lumsum.
3) Pasang lampu
Volume dihitung berdasarkan jumlah lampu.
Menghitung volume jalan makadam tiap satuan m 1 dengan asumsi lebar jalan 3
meter.
Sirtu = 3 m x 1 m x = 3 m2
Telford 15/20 =3 m x 1 m = 3 m2
Urukan sirtu bahu jalan = ((0,15 + 0,20)/2) x 2 m x 1 m' = 0,25 m3
b. Cara mengitung volume jalan beton
Jalan beton memiliki daya tahan lebih kuat jika dibandingkan dengan jenis jalan-
jalan yang lain. Perawatan jalan ini lebih mudah dan ekonomi, tetapi
membutuhkan biaya cukup besar dalam proses pembuatannya.
Gambar 1.4 Penampang Melintang Jalan Beton
(Sumber : Narto, 2019)
V=pxlxt
Keterangan :
V = Volume jalan beton
p = Panjang fondasi
l = lebar jalan beton
t = tebal jalan beton
c. Menghitung volume jalan penetrasi makadam (lapen)
Pembangunan jalan aspal dapat menggunakan konstruksi fondasi jalan batu
belah (Telford) dengan lapis permukaan menggunakan lapis Penetrasi Makadam
(lapen).
V = Lf x p
Keterangan :
V = Volume fondasi
Lf = Luas penampang fondasi
p = Panjang fondasi
b. Menghitung Volume oprit
Oprit adalah struktur penghubung antara jembatan dengan jalan. Struktur oprit
terbuat dari Konstruksi Telford. Volume oprit dihitung dengan satuan m3.
V = Lo x p
Keterangan :
V = Volume oprit
Lo = Luas penampang oprit
p = Panjang oprit
c. Menghitung Volume tumpuan jembatan
Tumpuan jembatan terbuat dari beton bertulang yang berfungsi untuk tumpuan
balok jembatan. Volumenya beton dihitung dengan satuan m 3, sedangkan
volume besi dihitung dengan satuan kg.
Rumus perhitungan volume tumpuan balok
V = Ltj x p
Keterangan :
V = Volume tumpuan balok
Ltj = Luas penampang tumpuan
p = Panjang tumpuan
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang digunakan.
Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
d. Menghitung volume balok jembatan
Balok jembatan terbuat dari baja IWF atau struktur beton bertulang. Volume
balok jembatan dari baja IWF dihitung dengan satuan kg, dan beton bertulang
dihitung dengan satuan m3 untuk betonnya, sedangkan volume besi dihitung
dengan satuan kg.
V = Lb x p
Keterangan :
V = Volume balok
Lb = Luas penampang balok
p = Panjang balok
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang digunakan.
Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
e. Menghitung volume pelat/slab lantai jembatan
Pelat lantai jembatan berfungsi sebagai tumpuan alat transportasi yang
melewati jembatan. Lantai jembatan terbuat dari pelat beton bertulang. Volume
pelat beton jembatan dihitung dengan satuan m3, sedangkan volume besi
dihitung dengan satuan kg.
Rumus menghitung volume pelat jembatan
Vs = ps x ls x ts
Keterangan :
Vs = Volume pelat/slab
ps = Panjang pelat/slab
ls = lebar pelat/slab
ts = tebal pelat/slab
f. Menghitung volume sandaran jembatan
Sandaran jembatan berfungsi sebagai pengaman bagi alat transportasi atau
orang yang melintas. Sandaran jembatan terbuat dari beton bertulang dan pipa
galvanis berdiameter 2.5” – 3“. Volume beton sandaran dihitung dengan satuan
m3, sedangkan volume besi dihitung dengan satuan kg.
Vsd = Ls x ts
Keterangan :
Vsd = Volume sandaran
Lsd = Luas penampang sandaran
tsd = tebal sandaran
g. Menghitung volume penunjuk jembatan.
Penunjuk jembatan berfungsi untuk memberikan informasi pada pengendara
mengenai keberadaan dan batas-batas jembatan. Penunjuk jembatan terbuat
dari pasangan bata yang diberi ornamen pasangan batu tempel atau dicat
dengan warna cerah. Volume penunjuk jembatan dihitung dengan satuan m 3.
Vp = p x l x t
Keterangan :
Vp = Volume penunjuk jembatan
p = panjang penunjuk jembatan
l = lebar penunjuk jembatan
t = tinggi penunjuk jembatan
Tugas Individu
1. Buatlah perhitungan volume fondasi batu kali. Jika diketahui panjang fondasi 50 m,
lebar bawah fondasi 60 cm dan lebar atas 30 cm!
2. Buatlah perhitungan volume kayu untuk kuda-kuda jika 1 kuda-kuda mebutuhkan
kayu ukuran 8/12 sebanyak 7 batang. 1 batang panjangnya 4 meter.
3. Buatlah perhitungan volume dinding ½ bata yang ukuran panjangnya 10 meter dan
tinggi 4 meter.
4. Buatlah perhitungan plesteran dengan ukuran tembok 3 m x 8 m.
5. Buatlah perhitungan volume keramik jika ukuran ruangannya 5 m x 6 m.
Rangkuman
1. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung
Perhitungan volume harus mengidentifikasi satuan pekerjaan, yaitu m 1, m2, dan m3. Ada
juga satuan pekerjaan yang dihitung dengan satuan buah, unit, dan set.
Perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, meliputi :
a. pekerjaan
b. pekerjaan galian dan urukan
c. pekerjaan fondasi
d. pekerjaan beton
e. pekerjaan dinding
f. pekerjaan kusen dan pintu, jendela
g. pekerjaan rangka atap
h. pekerjaan penggantung dan pengunci
i. pekerjaan lantai dan keramik
2. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi jalan
a. menghitung volume jalan telford
b. mengitung volume jalan beton
c. menghitung volume jalan penetrasi makadam (lapen)
3. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi jembatan
Menghitung Volume Pekerjaan Jembatan
a. menghitung volume fondasi jembatan
b. menghitung volume oprit
c. menghitung volume tumpuan jembatan
d. menghitung volume balok jembatan
e. menghitung volume pelat/slab lantai jembatan
f. menghitung volume sandaran jembatan
g. menghitung volume penunjuk jembatan
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Gambar denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu
bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1 (satu)
meter, sehingga gambar denah bangunan akan terlihat …
a. potongan dinding, potongan kolom, potongan kosen pintu dan jendela, gambar
penempatan perabot, nama dan ketinggian suatu lantai ruangan, jarak antara
dinding ke dinding yang lainnya, notasi bahan bangunan
b. potongan dinding, potongan kolom, potongan kosen pintu dan jendela, gambar
penempatan perabot, nama dan ketinggian suatu lantai ruangan, jarak antara
dinding ke dinding yang lainnya, simbol bahan bangunan
c. potongan dinding, potongan kolom, potongan kosen pintu dan jendela, gambar
penempatan perabot, nama dan ketinggian suatu lantai ruangan, simbol bahan
bangunan
d. potongan dinding, potongan kolom, potongan kosen pintu dan jendela, gambar
penempatan perabot, jarak antara dinding ke dinding yang lainnya.
e. potongan dinding, potongan kolom, potongan kosen pintu dan jendela
2. Gambar rencana fondasi merupakan gambar penempatan fondasi (fondasi pelat
setempat atau pancang) dan fondasi lajur, yang titik, lebar dan jarak antar fondasi
ditentukan ukurannya. Gambar ini akan digunakan dalam pemasangan bouwplank di
lapangan. Dalam kondisi normal pemasangan bouwplank yang benar adalah …
a. berjarak ± 1 m di luar bangunan
b. berjarak ± 1 m di luar bangunan di setiap titik sudut bangunan
c. berjarak ± 1 m di luar bangunan mengelilingi bangunan
d. berjarak ± 2 m di luar bangunan
e. berjarak ± 2 m di luar bangunan di setiap titik sudut bangunan
3. Lahan berukuran 9 m x 12 m didirikan rumah berukuran 7 m x 10 m. Lahan telah
dibersihkan dari tanaman dan pepohonan yang mengganggu pekerjaan dan siap
dipasang bouwplank. Berapa volume bouwplank yang terpasang?
a. 63 m1
b. 70 m1
c. 90 m1
d. 108 m1
e. 120 m1
4. Penampang fondasi batu kali secara teknik berbentuk trapesium. Lebar atas 25 cm,
lebar bawah fondasi 65 cm, dan tinggi 70 cm. Hitung volume fondasi yang
mempunyai total panjang 125 m!
a. 20.3125 m3
b. 21.875 m3
c. 39.375 m3
d. 56.375 m3
e. 56.375 m3
5. Dinding tembok terbuat dari pasangan ½ bata mempunyai panjang 12 m dan tinggi 3
m. Pada dinding terdapat sebuah kusen pintu berukuran 112 cm x 216 cm. Hitung
volume total dinding tersebut!
a. 36 m2
b. 33.508 m2
c. 10,88 m2
d. 9.84 m2
e. 2.41 m2
10. Jembatan dibangun terdiri dari bagian-bagian struktur yang mempunyai peran
masing-masing. Struktur jembatan yang menghubungkan antara jembatan dengan
jalan adalah …
a. tiang jembatan
b. fondasi jembatan
c. oprit jembatan
d. penunjuk jembatan
e. balok jembatan
11. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas merupakan penampang dari
fondasi jembatan yang terbuat dari pasangan batu
kali. Jika lebar jembatan 3.6 m, berapa volume
fondasi jembatan tersebut?
a. 4.56 m3
b. 5.56 m3
c. 6.56 m3
d. 7.56 m3
e. 8.56 m3
12. Penampang tumpuan balok jembatan seperti pada gambar
di di bawah. Lebar jembatan 3.6 meter.
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Satuan volume yang hanya mengalikan 2 dimensi ukuran disebut …
2. Pekerjaan awal yang dilakukan untuk mengambil as bangunan adalah …
3. Perhitungan volume besi pada pekerjaan beton bertulang dihitung dengan satuan …
4. Pada pekerjaan rangka atap kayu, gording berfungsi sebagai tumpuan kaso. Berapa
ukuran gording yang digunakan untuk konstruksi?
5. Kaso dipasang dengan jarak 50 cm antar kaso. Jika panjang rangka atap 6 meter,
berapa jumlah kaso yang terpasang?
6. Struktur jalan yang tersusun dari batu pecah dengan ukuran 10/15 atau 15/20 adalah
…
7. Struktur jalan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan batu krikil disebut jalan
beton. Perhitungan volume beton dihitung dengan satuan …
8. Jembatan dibuat untuk menghubungkan transportasi yang terhalang, agar nyaman
dan aman tentunya dibutuhkan struktur yang mendukung. Struktur jembatan yang
berfungsi sebagai pengaman agar kendaraan tetap nyaman melewatinya adalah …
9. Struktur jembatan yang tersusun dari struktur telford adalah …
10. Volume beton dari pelat jembatan yang mempunyai dimensi 6 m x 4 m x 0.3 m
adalah …
Gambar di atas adalah penampang abutment jembatan yang terbuat dari pasangan
batu kali. Jika lebar jembatan 3 meter, hitung volume abutment tersebut!