EkoK11S9 Final PDF
EkoK11S9 Final PDF
K-13 e
l
a
s
ekonomi XI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Menjelaskan jenis dan instrumen dari kebijakan moneter.
2. Menjelaskan jenis dan instrumen kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter merupakan upaya yang dilakukan otoritas moneter (Bank Indonesia)
untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan
atau kondisi yang lebih baik dengan jalan mengatur jumlah uang beredar (JUB). Maksud
dari kondisi lebih baik adalah meningkatnya output keseimbangan dan atau terpeliharanya
stabilitas harga (terkontrolnya inflasi). Melalui kebijakan moneter ini, pemerintah dapat
menambah, mempertahankan, atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya
mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh sekaligus mengendalikan inflasi.
1
Apabila yang dilakukan oleh pemerintah adalah menambah JUB, pemerintah dikatakan
sedang menempuh kebijakan moneter ekspansif (monetary expansive). Istilah lain
untuk kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan uang longgar (easy money policy).
Sebaliknya, apabila jumlah uang yang beredar dikurangi, pemerintah sedang menempuh
kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive). Istilah lain untuk kebijakan moneter
kontraktif adalah kebijakan uang ketat (tight money policy).
2
masyarakat. Apabila bank sentral menaikkan GWM berarti bank sentral ingin mengurangi
JUB. Mengapa bisa demikian? Dengan naiknya cadangan kas, berarti bank umum harus
lebih banyak menahan uang tunai untuk tidak diedarkan kepada masyarakat. Kebijakan ini
biasa dilakukan pada saat perekonomian sedang mengalami inflasi. Sebaliknya, dengan
mengurangi GWM, artinya bank sentral ingin menambah JUB karena kemampuan bank
umum dalam menciptakan kredit menjadi semakin bertambah.
3
ekspor lebih besar daripada impor. Sementara itu, revaluasi merupakan kebijakan bank
sentral untuk menaikkan kembali nilai rupiah terhadap mata uang asing.
D. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan jalan mengatur
penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan ini dilakukan pemerintah guna mengatasi
berbagai persoalan pembangunan dalam suatu negara. Dengan kata lain, instrumen
kebijakan fiskal adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berdasarkan
unsur APBN, hanya pembelanjaan atau pengeluaran negara serta pajak yang dapat diatur
oleh pemerintah melalui kebijakan fiskal. Sebagai contoh, apabila perekonomian nasional
mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat
4
dengan memperkecil pembelanjaan dan/atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan.
Tujuan utama kebijakan fiskal untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga
melalui penggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam APBN. Dengan makin
kompleksnya struktur ekonomi perdagangan dan keuangan, makin rumit pula cara
penanggulangan inflasi. Adapun jenis kebijakan fiskal adalah sebagai berikut.
a. Ekspansif adalah implementasi kebijakan dengan menaikkan pengeluaran
pemerintah dan menurunkan penerimaan pajak.
b. Kontraktif adalah implementasi kebijakan dengan menurunkan pengeluaran
pemerintah dan menaikkan penerimaan pajak.
b. Fungsi Distribusi
Fungsi alokasi untuk menentukan banyaknya yang akan disisihkan dan tujuannya.
Sementara itu, fungsi distribusi kebijakan fiskal untuk menentukan lebih spesifik cara
dana tersebut akan didisribusikan ke seluruh segmen perekonomian. Sebagai contoh,
pemerintah mengalokasikan dana dua triliun untuk program kesejahteraan sosial.
5
c. Fungsi Stabilisasi
Stabilisasi adalah fungsi lain yang penting dari kebijakan fiskal. Tujuannya untuk mencapai
kestabilan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
d. Fungsi Pembangunan
Fungsi pembangunan ini merupakan dampak yang akan terjadi apabila pertumbuhan
ekonomi telah dicapai terus-menerus dalam jangka panjang. Artinya, kebijakan fiskal yang
dilakukan dengan tepat sasaran dalam jangka panjang akan memicu dan mendorong
terciptanya pembangunan.
a. Pajak
Pajak dapat dikatakan sebagai instrumen yang paling efektif dalam kebijakan fiskal.
Dalam rangka meningkatkan pembangunan suatu negara, pemerintah dapat mengatur
penerimaan negara dalam bentuk pajak dengan cara sebagai berikut.
1. Menaikkan pajak dengan tujuan membatasi konsumsi (turunnya daya beli masyarakat
dan mengatasi inflasi) serta meningkatkan potensi pemerintah untuk mentransfer
sumber dana kepada masyarakat dalam bentuk pemberian subsidi guna tercapainya
pengurangan ketimpangan ekonomi.
2. Menurunkan pajak dengan tujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan
mengatasi kelesuan perekonomian yang sedang terjadi.
6
2. Menurunkan belanja negara dengan tujuan mengatasi inflasi dan mengurangi daya
beli masyarakat guna mengendalikan stabilitas harga barang di pasar.