Anda di halaman 1dari 15

Struktur Akar

Struktur pada akar dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1. Leher akar atau pangkal akar (Collum), yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang.
2. Ujung akar (apex adicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-
jaringan yang dapat mengalami pertumbuhan.
3. Batang akar (Corpus Radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
4. Cabang- cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian yang tak langsung
berhubungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-
masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5. Serabut akar (fibrilla radicalis) cabang-cabang akar yang halus-halus danberbentuk
serabut.
6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) yaitu bagian akar yang
sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar
yangBentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar
atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar
menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yangdapat
dihisap.
7. Tudung akar (calyptras), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujungterdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih mudadan lemah.

Bagian-Bagian Akar

Bagian-bagian yang ada pada akar, antara lain:

Epidermis

Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak memiliki kutikula. Ciri yang
paling khas dari epidermis akar ialah pembentukan rambut akar. Rambut akar merupakan
organ yang sangat sesuai untuk pengambilan air dan garam mineral.

Epidermis yang terdapat pada akar terdiri dari 1 lapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel
epidermis tipis, hal ini agar dapat dengan mudah untuk ditembus air. Epidermis pada akar
mempunyai rambut akar dari hasil aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh. Rambut akar
tersebut mempunyai fungsi guna memperluas area bidang penyerapan. Epidermis pada
akar biasanya tidak mempunyai kutikula. Epidermis akar pada tanaman anggrek yang
menggantung berkembang menjadi velamen. Velamen adalah jaringan yang terdiri
beberapa lapis sel.

Korteks

Korteks pada akar terdiri dari berbagai macam sel yang membentuk beberapa lapis sel.
Dinding selnya tipis serta memiliki banyak ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran
gas. Pada korteks terdapat parenkim, sklerenkim, serta kolenkim.

Endodermis

Endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa satu baris sel-sel yang
tersusun secara rapat tanpa adanya ruang antarsel. Dinding sel pada endodermis
mengalami penebalan gabus untuk membentuk pita Caspary. Penebalan gabus dapat
menyebabkan dinding sel agar tidak dapat ditembus air.

Stele atau Silinder Pusat

Stele Terletak di sebelah endodermis. Di antara silinder pusat atau stele terdapat berkas
pengangkutan. Stele tersusun dari berbagai macam-macam jaringan antara lain : Perisikel
yang merupakan lapisan terluar dari stele. Vasis yang terdiri atas xylem dan floem. Jaringan
parenkim yaitu suatu jaringan yang mengisi di antara vasis yang disetujui oleh empulur.

Fungsi Akar

Berikut fungsi akar bagi tumbuhan :

1. Menyokong serta memperkuat tumbuhan untuk berdiri di tempat hidupnya.


2. Menyerap air serta berbagai macam garam mineral dari dalam tanah.
3. Mengangkut air serta berbagai zat-zat makanan yang sudah diserap ke tubuh
tumbuhan.
4. Meletakan tumbuhan pada media tanah karena akar memiliki kemampuan untuk
menerobos lapisan tanah.
5. Pada tanaman tertentu seperti bakau berperan untuk pernapasan
6. Memperkokoh tegak nya tanaman.
7. Alat respirasi
8. Alat perkembang biakan negatif
9. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat –tempat pada
tubuh tumbuhan yang memerlukan.

Jenis-Jenis Akar

Secara umum, terdapat 2 jenis akar antara lain :


Akar Serabut

Akar serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan yang
dikotil juga dapat mempunyainya (tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan
melalui cara cangkok atau dengan stek). Fungsi utama dari akar serabut ialah agar dapat
memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Akar Tunggang

Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar tunggang mempunyai fungsi utama
yaitu guna menyimpan makanan. Contoh : wortel, ubi dan sebagainya.

Modifikasi Akar

Akar Gantung

Akar gantung tumbuh dari mulai bagian atas batang serta tumbuh ke arah tanah. Akar
gantung terlihat menggantung di udara. Akar gantung tersebut mempunyai fungsi guna
menyerap uap air serta gas yang ada di udara. Namun, apabila akar gantung telah mencapai
tanah, akar gantung tersebut akan masuk ke dalam tanah serta berguna untuk menyerap
air dan garam mineral di dalam tanah. Tumbuhan yang mempunyai akar gantung misalnya
beringin.

Akar Napas

Akar napas ialah akar yang tumbuh keluar dari batang pada bagian bawah. Akar napas
sebagian muncul di permukaan tanah dan juga ada sebagian lagi berada di dalam tanah.
Akar tersebut dapat terlihat seperti sedang menopang tegaknya batang. Akar napas
memiliki banyak celah tempat untuk masuknya udara. Sehingga akar napas mempunyai
fungsi untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas contohnya pada tumbuhan
bakau dan pandan.

Akar Pelekat

Akar pelekat ialah akar yang tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat ada pada tumbuhan
yang tumbuh memanjat. Akar pelekat mempunyai fungsi guna melekatkan batang pada
tembok atau tumbuhan yang lainnya. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan sirih.

Sifat-Sifat Akar

Akar adalah bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah. Arah gerak pertumbuhan akar
dipengaruhi oleh gravitasi atau air. Akar mampu tumbuh menembus tanah, hal ini karena
pada bagian ujung akar berbentuk runcing. Pada akar tidak terdapat buku-buku yang dapat
membentuk ruas-ruas. Akar bisanya mempunyai warna pucat serta tidak berklorofil dan
tidak melakukan fotosintesis.

Adapun sifat akar adalah :

1. Merupakan bagian tumbuhan yang terdapat didalam tanah, dengan arah tumbuh
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan
cahaya.
2. Tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik
maupun bagian-bagian lain nya
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. Tumbuh terus pada ujungnya.
5. Bentuk ujungnya sering kali meruncing, hingga lebih mudah menembus tanah.

Akar Semu

Organ atau suatu jaringan yang secara anatomi tidak dianggap sebagai akar namun
mempunyai kegunaan yang serupa dengan akar dapat dinamakan sebagai akar semu.
Istilah tersebut pada umumnya disematkan pada suatu individu yang tidak termasuk ke
golongan tumbuhan berpembuluh namun dapat melekat pada berbagai objek tertentu
dengan menggunakan alat yang fungsinya mirip dengan akar, yaitu melekat, menjangkar,
serta menyerap garam mineral dari tempatnya tumbuh.

Alga serta fase gametofit tumbuhan lumut dan tumbuhan paku mempunyai rizoid.
Beberapa tumbuhan pterofit atau Euphyllophyta juga mempunyai rizoid yang merupakan
modifikasi dari batang atau daun. Contohnya adalah Azolla, Salvinia, dan Lemna.

Struktur dan Fungsi Daun

Struktur Umum
Organ tumbuhan, seperti hal organ pada hewan tersusun atas jaringan
(sekelompok sel yang mrmpunyai keaktifan khas ). Jaringan tersusun atas
sel. Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, dan
bunga. Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang
bentuknya seperti lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bilaterpapar
cahayadan udara.

Daun terdiri atas tiga sistem jaringan. Helai daun ( lamina ) terdiri atas selapis
epidermis pelindung, bagian jaringan dasar parenkim yang dikenal sebagai
mesofil dan terdiri atas stuktur luar dan struktur dalam daun yang berkaitan
dengan perannya dalam proses fotosintesis dan transpirasi.

Ciri-ciri Daun :
Pada umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian
daun yang luas sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan
CO2. Cirri tersebut tentu sesuai dengan fungsinya. Ada 4 macam jaringan
pada organ daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga
karang, dan jaringan pengangkutan.

 Stuktur jaringan luar daun terdiri dari :


 Helaian daun ( lamina )

Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik
perhatian. Maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaian
di sebut pula sebagai sifat daunnya. Contoh : jika kita mengatakan daun
nangka jorong sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan
helaiannya.

 Tangkai daun ( petioulus )

Tangkai daun merupakan bagian yang mendukung pelayannya dan bertugas


untuk mendapatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga
dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.

 Pelepah daun ( folius )

Daun yang berupih hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam
tumbuhan yang berbiji tunggal ( monokotil ) pelepah daun  mempunyai fungsi
untuk Sebagai pelindung kuncup yang mudah, seperti dapat di lihat pada
tanaman tebu (Seccharum Officinnarum L). Memberi  kekuatan  pada 
tanaman.
Daun yang memilki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya
daun pisang dan talas. Daun yang tidak memiliki satu bagian daun disebut
daun tidak sempurna.

 Struktur jaringan dalam daun umumnya tersusun


atas :
1. Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan atas
dan bawah daun. Fungsinga adalah untuk melindungi jaringan daun
yang ada dibawahnya. Epidermis juga dilapisi lapisan lilin atau kutikula
yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan yang lebih
besar, bagaian tertentu  beberapa sel  epdirmis berupa menjadi stomata
atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas. Untuk daun yang
tumbuh mendatar stomata biasanya terdapat banyak di bagian  bawah
permukaan daun, sedangkan untuk daun yang  posisinya tegak stomata
terdapat pada bagian kedua sisi daun dan untuk tumbuhan air stomata
banyak ditemukan pada bagian atas permukaan daun.
2. Jaringan parenkim jaringan ini terdiri dari jaringan palisade atau
jaringan tiang dan jaringan bunga karang atau spon. Kedua jaringan
tadi merupakan jaringan mesofil atau daging daun. Pada jaringan ini
pula terdapat klorofil yang sangat penting untuk proses fotosintesis.
3. Jaringan Pengangkutjaringan ini terdapat pada tulang daun, jaringan
pengangkut ini berupa jaringan floem dan xylem yang merupakan
kelanjutan dari jaringan pengangkut pada akar, batang kemudian
berakhir pada ujung atau tepi daun, yang berfungsi sebagai alat
transport dan sebagai penguat daun.
4. Jaringan tambahan daun, jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus
yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan
kelenjar.

Struktur Jaringan Daun Sejati


Daun sejati adalah daun yang memiliki helaian daun, pelepah daun dan
tangkai daun atau sering disebut daun lengkap. Terdiri atas jaringan :

 Epidermis Daun

Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari
zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata
(mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di
permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada
daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang
terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Alat-alat tambahan
yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel
kipas.

 Mesofil Daun (Jaringan dasar)

Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak
ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi
parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga
karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak
kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

 Berkas Pengangkut Daun

Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat
transpor dan sebagai penguat daun.

 Jaringan Tambahan Daun


Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada
mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Variasi daun
 Kelengkapan daun
Daun lengkap yaitu daun yang terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun
(petiolus), dan pelepah daun (vagina). Daun yang tidak lengkap adalah daun
yang tidak mempunyai satu atau dua bagian dari bagian-bagian tersebut. Ada
beberapa macam daun yang tidak lengkap, yaitu :

 Terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut dengan daun bertangkai
 Terdiri dari pelepah dan helaian daun disebut daun duduk.berupih.
 Terdiri dari helaian daun saja disebut daun duduk.
 Terdiri dari tangkai daun saja disebut helaian daun semu atau palsu.

 Bangun (bentuk) daun (Circumscriptio)


Berdasarkan letak bagian daun terlebar, bentuk umum daun dapat dibedakan
atas 4 golongan yaitu :

 Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun


1. Jika panjang : lebar = 1: 1 disebut bulat atau bundar (orbicularis).
Contoh : pada teratai besar (Jatropa curcas).
2. Jika panjang : lebar = (1,5-2) : (1) disebut jorong (ovalisatau
ellipticus) seperti pada nangka (Arthrocarpus communis).
3. Jika panjang : lebar = (2,5-3) : (1) disebut memanjang (oblongus),
seperti pada srikaya (Annona squamosa)
4. Jika panjanag :lebar = (3,5) : (1) disebut lanset ( lanceolatus)
5. Jika tangkai daun tertanam pada bagian tengah disebut bangun
perisai (peltatus), contoh pada keladi (Caladium bicolor).

1. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah daun


o Pangkal daun tidak bertoreh
2. Bulat telur (ovatus), contoh pada daunkembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)
3. Segi tiga (triangularis), segi tiga sama kaki, seperti pada kembang
bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa)
4. Delta (deltoids), segi tiga sama sisi, seperti pada daun air mata
pengantin (Antigonon leptopus)
5. Belah ketupat (rhomboiides), bangun segi empat tetapi sisinya tidaskl
sama panjang, contoh pada anak daun yang di ujung pada bengkuang
(Pachyrrhizus erosus)
o Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
o Jantung (cordatus), seperti bulat telur tapi pangkalnya berlekuk,
seperti pada daun waru (Hibiscus tilliaceus).
6. Ginjal atau kerinjal (reniformis), seperi pada pgagan (Centela asiatica).
7. Anak panah (sagitatus), seperti pada enceng (Saginataria shitifolia)
8. Tombak (hastatus), pada wewehan (Monocharia hastata)
9. Bertelinga (auriculatus), pada tempuyung (Sonchus arvensis)

 Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun


1. Bulat telur sungsang (obovatus), pada sawo kecik (Manikara
kauki)
2. Jantung sungsang (obcordatus), seperti pada sidaguri (Sida
retusa)
3. Segi tiga terbalik (cuneatus), pada anak daun semanggi (Marsilea
crenata)
4. Sudip (sphatulatus), pada daun tapak liman (Elephantopus
scaber)

 Tidak ada bagian yang terlebar, dari pangkal sampai ke ujung hamper
sama lebar
1. Garis (linearis), contoh pada daun padi (Oryza sativa)
2. Pita (ligulatus), serupa garis tetapi lebih panjang lagi dan agak
lebar, contoh pada jagung (Zea mays)
3. Pedang (ensiformis), seperti bangun garis tetapi daun tebal
dibagian tengahnya dan tipis dibagian tepinya, pada nenas
seberang (Agave sisalana).
4. Paku atau dabus (subulatus), bentuk daun seperti silindr, ujung
runcing, seluruh bagian kaku, pada daun cemara (Araucaria
cuninghamii)
5. Jarum (acerosus), serupa paku lebih kecil dan meruncing
panjang, pada Pinus merkusii.

 Ujung daun (apex folii)


Ada beberapa bentuk ujung daun yaitu :

1. Jika pertemuan tepi daun puncak dengan membentuk sudut lancip,


maka disebut ujung daun meruncing (acutus). Biasanya ditemukan
pada daun bangun bulat memanjang, lanset, segi iga, delta, belah
ketupat dan lain-lain. Contoh pada daun padi.
2. Jika pwertemuan tepi daun berada di bawah puncak maka ujung daun
disebut meruncing (acuminatus). Ditemukan pada daun kembang
sepatu.
3. Jika pertemuan tepi daun berada di atas puncak dan membentuk sedut
tumpul maka ujung daun ini disebut tumpul (obtusus), ditemukan pada
daun sawo kecik.
4. Jika pertemuan tepi daun tidak membentuk sudut atau bulat maka
disebut ujung daun daun membulat (rotundatus).
5. Jika ujung daun rata disebut romping (truncates), contoh pada daun
jambu monyet.
6. Jika ujung daun berlekuk maka disebut ujung daun terbelah (retusus),
contoh pada daun saliguri (Sida retusa)
7. Jika ujung daun berduri naka disebut mucronatus, contoh daun nenas
seberang.
8. Jika ujung daunnya menggulung disebut cirrhosus, biasanya ditemukan
pada ujung daun yang bersulur seperti kembang sunsang.
9. Jika pada daun yang distalnya sempit terdapat ujung yang panjang
seperti jarum disebut aristatus
10. Jika pada daun yang bagian distalnya lbar dan terdapat ujung
yang panjang seperti jarum disebut caudatus.

 Pangkal Daun (basis folii)


Untuk menentukan bentuk pangkal daun, kita terlebih dahulu menghubungkan
kedua tepi daun ke arah basal.
Adakalanya kedua tepi daun tidak menyatu pada pangkal daun karena
dibatasi oleh tangkai daun. Berdasarkan ini maka bentuk bentuk pangkal
daun dapat dijumpai sebagai berikut :

1. Pangkal daun yang tidak menyatu


2. Runcing / acutus
3. Meruncing / acuminatus
4. Tumpul / obtusus
5. Membulat / rotundatus
6. Rompang atau rata / truncatus
7. Berlekuk / emarginatus
8. Hestatus
9. Kedua tepi daun menyatu (connatus)
10. Ditembus batang, jika pangkal daun tumbuh menyatu dengan
daun yang ada dihadapannya disebut connatus-perfoliatus, dan apabila
kedua tepi daun menyatu dan mengelilingi batang disebut perfoliolatus.

 Tulang Daun (nervus)


Fungsi tulang daun adalah:

 Memperkuat daun seperti halnya tulang tulang hewan dan manusia,


oleh sebab itu tulang daun disebut juga rangka daun
 Transportasi zat zat karena tulang daun itu sesungguhnya adalah
berkas pembuluh angkut.

Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang


Struktur Jaringan pada Batang dan Fungsinya – Batang merupakan
bagian tubuh tumbuhan tempat duduknya daun dan tempat
tumbuhnya akar. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai batang
bercabang-cabang dan selama masih hidup terus bertumbuh
besar.Fungsi batang adalah:
 Tempat tumbuhnya akar dan daun;
 Mengangkut zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh sel-sel tubuh;
 Sebagai penyimpan makanan pada tumbuhan tertentu.

Silinder pusat batang


dikotil dan monokotil
Sel atau jaringan penyusun batang hampir sama dengan jaringan
penyusun akar. Pada irisan melintang tampak dari luar kedalam, yaitu
jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Batang tidak
mempunyai endodermis, jika ada disebut floeterma (sarung tepung),
karena sel-selnya mengandung butir-butir tepung.
Jaringan yang menyusun batang adalah sebagai berikut:

Epidermis
Epidermis terutama berfungsi sebagai pelindung. Pada dikotil banyak lapisan gabus
yang menutup epidermis dan mengisi celah-celah akibat pertumbuhan membesar
sekunder. Untuk fungsi pertukaran zat pada batang terdapat lentisel yang tidak tertutup
oleh lapisan gabus.
Korteks
Korteks tidak berfungsi untuk pengangkutan zat, tetapi membentuk kulit yang dapat
berfungsi sebagai pelindung dan penguat batang. Pada dikotil terdapat sel-sel yang
disebut kambium gabus (felogen), yang kearah luar membentuk felem (gabus) dan
kedalam membentuk feloderm kulit gabus).
Silinder pusat
Pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem), jaringan dasar,
empulur, dan jaringan penguat yang dikelilingi jaringan perisikel. Pada dikotil berkas
pengangkut disebut kolateral terbuka, dengan susunan dari luar kedalam, floem ®
kambium ® xilem. Kambium sel-selnya selalu membelah diri membentuk kulit dan kayu
sekunder sehingga terjadi pertumbuhan sekunder. Pada monokotil berkas pengangkut
bertipe kolateral tertutup dengan xilem yang langsung dikelilingi oleh floem.
Pada irisan membujur bagian ujung batang tampak daerah titik tumbuh batang. Titik
tumbuh batang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-
jaringan pada batang. Menurut hanstein jaringan pembentuk batang (histogen) terdiri
atas:
 Dematogen, yang membentuk jaringan epidermis;
 Periblem, yang membentuk jaringan korteks;
 Plerom, yang membentuk jaringan silinder pusat.
Menurut Schmidt histogen hanya dibedakan menjadi dua, yaitu tunika, yang
membentuk jaringan luar, dan korpus yang membentuk jaringan dalam.
Pertumbuhan yang terjadi akibat pembelahan sel-sel pada titik tumbuh disebut
pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan selanjutnya yang disebabkan oleh
aktivitas kambium disebut pertumbuhan sekunder.

Struktur dan Fungsi Jaringan Bunga, Buah dan Biji pada


Tumbuhan
Struktur atau Bagian – Bagian Bunga
Bunga pada satu tumbuha berbeda bentuk dan warnanya dengan buangan
tumbuhan lain. Ada yang ukurannya kecil dan ada pula yang ukurannya
jumbo. Tetapi walaupun begitu, struktur dan bagian – bagian yang dimiliki
oleh bunga tumbuhan hampir sama.

Bunga pada tumbuhan memiliki bagian – bagian sebagai berikut :


1. Kelopak Bunga (Kalik)

 Umumnya berwarna hijau.


 Terletak pada bagian terluar dari bunga.
 Kelopak tersusun atas sel –s el epidermis yang dilapisi oleh stomata,
kitin dan trikoma.
 Fungsi kelopak pada bunga adalah untuk melindungi bagian dalam
bunga, terutama pada bunga yang masih kuncup.

2. Mahkota Bunga (Korola)

 Terletak pada lapsian kedua sebelah dalam kelopak.


 Mahkota bunga adalah yang bertanggung jawab memberikan warna
dan keindahan pada bunga. Bagian ujungnya umumnya memiliki bentuk
dan warna yang beraneka ragam.
 Mahkota bungan tersusun atas sel – sel epidermis yang menonjol
yang disebut dengan papila.
 Pada bagian pangkal mahkota bunga terdapat sel – sel nektaria yang
menghasilkan cairan manis dan lengket yang disebut nektar.
 Nektar inilah yang dihisap olehs erangga sebagai makanan.

3. Benang Sari (Stamen)


 Merupakan alat kelamin jantan pada bunga.
 Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari.
 Tangkai sari tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan epidermis
yang dilapisi oleh kutikula.
 Benang sari memiliki beberapa lapisan dinding dinataranya : (1)
epidermis (2) endotesium (3) lapisan tengah (4) tapetum
 Didalam kepala sari terdapat kantong yang berisi serbuk sari sebagai
sel gamet jantan.

4. Putik (Pistilium)

 Terletak di bagian tengah bunga


 Putik terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) kepala putik (2) tangkai
putik (3) bakal biji (ovulum) (4) bakal buah (ovarium) dan (5) sel telur
(ovum).
 Sel telur merupakan sel kelamin betina sehingga putik berperan
sebagai alat kelamin betina.
 Apabila putik dan benang sari telah masak, maka akan terjadi
penyerbuka (polinasi)
 Jika serbuk sari berhasil menempel di kepala putik, maka akan terjadi
pembuahan (fertilisasi) yang akan emnghasilan buah dan biji.

5. Dasar Bunga
Merupakan bagian tempat pada bunga tempat tumbuhanya perhiasan
bunga (mahkota dan kelopak) serta alat kelamin  bungan (putik dan
benang sari).

Buah

 Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel
telur.
 Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan
berkembang menjadi buah dan biji.
 Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal buah.
 Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan bakal buah. Buah
seperti ini disebut dengan buah sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu
biji dan lain – lain.
 Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal buah dan
bagian lain dari bunga, maka buah ini disebut dengan buah semu.
Contoh : jambu monyet dan nanas.

Bagian – bagian buah :

1. Lapisan Luar (Eksokarp)

 Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah. 


 Kulit buah ada yang lunak dan keras. 
 Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering
(mengandung sedikit air) seperti kacang tanah.
 Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging
lunak (basah/mengandung banyak air) seperti tomat atau pepaya.
 Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding
sel yang tebal.

2. Lapisan Tengah (Mesokarp)

 Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah.


 Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan
tersusun atas jaringan parenkim.

3. Lapisan Dalam (Endokarp)


 Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya
mengelilingi biji.
 Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging
lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak.
 Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras
yang kita kenal dengan tempurung kelapa.
 Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.
Biji
Apa fungsi biji pada buah?
Biji merupakan alat perkembangbiakan utama pada tubbuhan berbiji
(Spermatophyta). Bijai mengandung bakal tumbuhan baru sehingga dapat
dikatakan bahwa biji juga berfungsi untuk mempertahankan kelestarian
tumbuhan.

Bagian – Bagian Biji


1. Kulit Biji

 Kulit biji antara satu buah dengan buah yang lain memiliki perbedaan
struktur. Ada yang tebal dan ada juga yang tipis, ada yang lunak dan
ada juga yang keras.
 Umumnya tersusun dari jaringan epidermis dan jaringan parenkim
yang tebal.
 Fungsi utama kulit biji adalah untuk melindungi lembaga dan
endosperm dari kekeringan, kerusakan mekanis dan ari serangan
serangga, jamur atau bakteri.

2. Endosperm

 Merupakan jairngan penyimpan cadangan makanan yang


dieruntukkan untuk biji ketika masa pertumbuhan.
 Bahan utama yang disimpan di endosperm adalah karbohidrat,
protein dan lemak.

3. Lembaga (embrio)

 Merupakan calon tumbuhan baru


 Lembaga terdiri atas : (1) akar lembaga (radikula) (2) daun lembagai
(kotiledon) dan (3) batang lembaga (kaulikula)
 Bagian ujung bawah akar lembaga disebut dengan hipokotil.
Fungsinya adalah untuk membentuk akar primer.
 Kotiledon (daun lembaga) terdapat di kedua sisi lembaga. Kotiledon
berfungsi menyimpan cadangan makanan.
 Batang lembaga nantinya akan berkembang menjadi batang
tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai