Anda di halaman 1dari 4

TUGAS VII

KONSEP TEORI MOTIVASI KE PENERAPAN


Nama: Risa Rizqi Zakia
NIM : 182040
Kelas : ekonomi/ 2018-A

1. Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala-kendala


perilaku individu dalam organisasi?
Jawab:
Motivasi sudah jelas sangat dibutuhkan dalam diri setiap orang, selain untuk
menghilangkan kejenuhan juga untuk bisa meraih segala sesuatu yang dicita-citakannya.
Secara individual upaya motivasi bisa dilakukan melalui upaya-upaya mengontrol, menilai
lalu memotivasi diri sendiri, namun adakalanya kesadaran untuk memotivasi diri tidak
muncul dalam diri seseorang karena itu diperlukan motivasi eksternal yang bisa berasal
dari keluarga, teman, guru dan lainnya.
Ada dua sumber motivasi yang selalu harus tumbuh dalam setiap diri individu yaitu:
1. Motivasi internal.
Yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran sendiri yang tidak perlu adanya
rangsangan dari luar, orang yang memiliki motivasi internal akan memandang dirinya
secara positif.
2. Motivasi eksternal.
Yaitu motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan dari luar. Sebagai contoh, seorang
anak mendapat dukungan dari orang tuanya atau gurunya maka ia akan termotivasi untuk
mendapatkan hasil yang baik karena pengaruh lingkungannya.
Kedua motivasi ini akan terlihat baik jika keduanya dikombinasikan dan tumbuh dalam
sertiap individu. Namun dari kedua motivasi ini maka motivasi internal-lah yang harus ada,
karena motivasi yang datang dari dalam diri sendiri akan membuat seseorang lebih
semangat dan terdorong untuk berusaha mencapai tujuannya.
Akan tetapi dorongan dari luar akan menambah semangat dalam diri dan semakin
menumbuh kembangakn motivasi internal juga.
Penerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala-kendala perilaku dalam
organisasi yaitu dengan motivasi kita dapat membangun rasa percaya diri seseorang,
membuat seseorang keluar dari rasa keterpurukannya dan perilaku negatif lainnya menjadi
sesuatu yang positif, dan tentunya dengan dukungan dari orang-orang terdekat dalam
organisasi misalnya ketua, teman satu tim dan lain sebagainya.

Memotivasi merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh setiap
pimpinan, hal ini dikarenakan ada kalanya seorang karyawan mengalami kejenuhan dalam
bekerja, merasa putus asa karena semua cara menurutnya telah dilakukan namun belum
juga menunjukkan hasilnya.
Motivasi memberikan dampak yang positif bagi seseorang yang sedang merasa
terburuk, dukungan moril seperti ini harus dilakukan agar mereka tidak berlarut-larut
dalam kesedihan dan keputusasaan.Motivasi dalam perusahaan yang dilakukan oleh atasan
dapat berupa apa saja, misalnya bonus, ucapan terimakasih, nasehat, pujian dan lain
sebagainya.Dengan adanya motivasi, maka para karyawan akan lebih bersemangat lagi
dalam bekerja untuk mencapai tujuannya, baik tujuan perusahaan maupun tujuan
pribadinya. dengan demikian karyawan dapat bekerja dengan semangat dan bahagia. Dan
hasilnya pun akan baik bagi kemajuan perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

2. Mengapa pemberian motivasi dianggap sebagai salah satu cara pengembangan SDM
dalam organisasi?
Jawab:
Membahas mengenai motivasi berarti tidak lepas dari pandangan yang dikemukkan oleh
beberapa ahli yang mengeluarkan Teori Motivasi seperti Teori X dan Y dari Mc. Gregor,
Hirarki kebutuhan oleh Maslow, dan yang lainnya adalah Teori Motivasi dan Non Motivasi
oleh Myer.
Dalam organisasi yang dinamis, pegawai yang bekerja dilingkupi oleh lingkungan yang
sangat berpengaruh pada capaian kinerjanya sehingga pegawai tersebut harus bisa menjaga
kondisi kerjanya agar senantiasa tetap produktif. Organisasi sebagai kumpulan orang yang
bekerja bersama-sama harus bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pekerjanya
sehingga iklim kerja tersebut mendorong pegawai yang ada untuk bekerja lebih baik lagi.
Oleh karena itu, pegawai sebagai manusia mempunyai dua sisi yang saling berpengaruh
pada praktek kerjanya yaitu aspek dalam diri manusia dan aspek diluar manusia.
Banyak hal yang menunjukkan hubungan kedua aspek ini sehingga ketika ingin melacak
area yang mana merupakan sumber masalah dari motivasi yang muncul dari setiap pegawai
kita adalah dengan mencari tahu kelemahan-kelemahan atau masalah-masalah yang terjadi
pada aspek itu.
Motivasi adalah sifatnya abstrak dan sangat psiklogis dan merupakan sebuah dimensi
internal manusia yang sangat dinamis. Motivasi menurut Sulistiyani, dkk (2009:76) adalah
“proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah dapat bekerja sejalan
dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi secara optimal.” Dengan
demikian, dorongan yang diberikan kepada pegawai adalah sebuah pengaruh dari dimensi
luar manusia kedalam aspek dalam diri manusia itu sendiri yang pada akhirnya
mempengaruhi pola pikir atau perilaku untuk melakukan tindakan tertentu.
Mengutip pandangan Mc Gregor tentang teori X dan Y (Manullang, 1987:100),
menyebutkan bahwa:
“Dalam teori X, ancangan tradisional, Mc Gregor berasumsi bahwa manusia, pada
dasarnya, tidak senang bekerja dan tidak bertanggung jawab dan harus dipaksa bekerja”.
Teori Y, ancangan modern, adalah didasarkan pada asumsi bahwa manusia pada dasarnya,
suka bekerja sama, tekun bekerja dan bertanggung jawab”.
Selanjutnya, pandangan Teori Motivasi menurut Maslow (dalam Manullang, 1987:103)
menjelaskan bahwa “kebutuhan-kebutuhan manusia sesungguhnya dapat dimasukkan
kedalam lima kategori yang kemudian dapat disusun menurut prioritas yang dapat dimulai
dari kebutuhan-kebutuhan tertentu yang lebih tinggi diaktifkan ketika kebutuhan-
kebutuhan yang lebih rendah sudah terpenuhi atau sebagian besar telah terpenuhi.
Kebutuhan tersebut dapat dimulai dari kebutuhan fisiologis, keamanan, social, ego
(penghargaan), dan penunjukan diri”.
Ketika organisasi mampu memenuhi keinginan pegawai tersebut menurut teori Maslow
dan memacu produktivitas kerja pegawai karena organisasi melihatnya sebagai Teori Y
Mc Gregor, maka disinilah letak strategis sebuah pengembangan sumber daya manusia
kearah yang lebih baik. Kemudian, tidak jarang dalam organisasi kita dihadapkan pada
karakter pegawai dengan tipe X sehingga pihak manajemen atau pimpinan organisasi dapat
mencari tahu letak permasalahannya berada pada area yang mana dari teori kebutuhan
Maslow yang memungkinkan tidak terpenuhi dari pegawai tersebut. Kebutuhan karena
tuntutan hidup jika dikaitkan dengan gaji PNS saat ini sangat terbatas jumlahnya untuk
dapat memenuhi kesejahteraan pegawai sehingga dibutuhkan kejelian organisasi untuk
mengatasi masalah ini. Saat ini, misalnya di LAN dan BKN telah diberlakukan remunerasi
sebagai bukti bahwa reformasi birokrasi telah berjalan. Remunerasi merupakan pemberian
tunjangan kinerja bagi setiap PNS yang bekerja dengan baik berdasarkan hasil evaluasi
jabatan. Remunerasi mempunyai dampak yang secara nyata dapat dirasakan oleh
organisasi karena pegawai dengan tipe X tersebut dipaksa untuk masuk dalam sebuah
system yang dapat mengubah perilaku PNS untuk lebih disiplin mengingat indicator
remunerasi saat ini adalah kinerja dan disiplin kehadiran. Budaya kerja yang malas yang
selama ini terlihat kemudian berubah menjadi lebih rajin yang pada akhirnya kemudian
budaya rajin ini dulunya hanya terpaksa kemudian menjadi sebuah mindset untuk rajin
dengan tidak terpaksa. Contoh lain, pegawai yang bekerja dalam lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2013, melalui kebijakan Gubernur Sul-Sel,
pegawai yang bekerja dalam lingkup provinsi diberikan tunjangan kinerja yang cukup
tinggi sehingga tidak dapat dipungkiri hampir begitu banyak pegawai dari kabupaten dan
kota yang ingin migrasi ke provinsi bekerja. Dorongan ini atau motivasi ini membuktikan
bahwa saat ini PNS kita masih membutuhkan tambahan tunjangan untuk kesejahtraannya.
Motivasi yang diberikan oleh gubernur dalam bentuk reward kepada pegawainya adalah
contoh nyata menunjukkan bahwa motivasi kerja mempunyai korelasi positif dengan
pengembangan semangat kerja dan produktivitas kerja.

Be miserable. Or motivate yourself. Whatever has to be done, it’s always your choice.

Anda mungkin juga menyukai