Anda di halaman 1dari 2

Jawablah pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan perbedaan perjuangan bangsa Indonesia sebelum 1908 dan setelah 1908!
2. Kapan diadakan kongres pemuda I ? Dan apa tujuannya?
3. Sebutkan isi petisi Soetardjo dalam sidang Volksraad?
4. Apa makna sumpah pemuda untukmu?
5. Bagaimana latar belakang lahirnya Budi Utomo!
JAWAB
1. Sebelum tahun 1908 :
Bersifat kedaerahan
Menggunakan kekerasan senjata
Dipimpin oleh kaum bangsawan tokoh masyarakat
Bergantung kepada seorang pemimpin
Tidak memiliki tujuan yang jelas
Sesudah tahun 1908 :
Bersifat Nasional
Menggunakan organisasi modern
Dipimpin oleh golongan terpelajar
Tidak bergantung kepada seorang pemimpin
Tujuan jelas : merdeka
2. Kongres Pemuda I diadakan pada 30 April 1926 dan menghasilkan kesepakatan
bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya. Tujuan
Kongres Pemuda I ini adalah sebagai upaya para pemuda untuk bersatu. Selain itu
tujuan Kongres Pemuda I ini juga sebagai keterlibatan pemuda dalam memajukan
bangsa.
3. Isi petisi adalah permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara
wakil-wakil Indonesia dan negeri Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama.
Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia
suatu pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom) dalam batas Undang-undang
Dasar Kerajaan Belanda. Pelaksanaannya akan berangsur-angsur dijalankan dalam
waktu sepuluh tahun untuk menyiapkan kemerdekaan Hindia Belanda yang akan
tetap dalam kesatuan dengan Kerajaan Belanda sebagaimana negeri
persemakmuran.
4. Sumpah pemuda menurutku adalah suatu bentuk pergerakan nasional pertama
pemuda Indonesia yang sangat berpengaruh dan berarti untuk negara ini karena
mereka menyatukan semua pemuda untuk menjadi bagian dari Indonesia. Caraku
memaknainya dengan mencintai apa yang Indonesia punya, menjaganya dengan
ideologi kita Pancasila, dan tentunya toleransi atas Bhineka tunggal Ika.
5. Awal mula pembentukan Budi Utomo datang dari Dr. Wahidin Sudirohusodo,
seorang dokter Jawa dari Surakarta. Dia menginginkan pekerja muda Barat yang
berpendidikan, tetapi umumnya kaum muda ini tidak mampu menghidupi diri
sendiri. Pada tahun 1908, Dr. Wahidin bertemu dengan murid-murid Sutomo, Stovia.
Wahidin menyampaikan idenya kepada siswa Stovia dan para siswa menyambut
mereka dengan baik. Secara kebetulan, siswa Stovia juga membutuhkan tempat yang
dapat mengakomodasi aktivitas dan kehidupan budaya mereka secara umum.

Anda mungkin juga menyukai