Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

10

BAB I PENDAHULUAN

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
1
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Sumber daya manusia merupakan aset dalam segala aspek pengelolaan terutama yang
menyangkut eksistensi perusahaan atau oranisasi tersebut. 
Secara definisi, sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi
yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi

Sedangkan kompetensi adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang


ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang
memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. 

Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara
ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui
perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Dalam sejumlah
literatur, kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau jenis
kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan,
hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft
competency adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dll. Tipe kompetensi
yang kedua sering disebut hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan
kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi ini
berkaitan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh
hard competency adalah : electrical engineering, producting research, plant breeding,
financial analysis, manpower planning, dll.
    Untuk menjawab kebutuhan SDM yang memiliki kompetensi, perlu dilakukan 
pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha
yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Tetapi apabila dilihat dari
sasarannya, pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan
pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan
melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja. 

2
BAB II ISI

Pasar bebas perdagangan jasa tidak mungkin dihindari. Dari awalnya wilayah
ASEAN, Asia bahkan Global. Untuk itu diperlukan kompetensi SDM yang handal tidak
terkecuali SDM Informasi Geospasial. Pengembangan SDM berbasis kompetensi
sesungguhnya menjadi trend dunia. Untuk mempercepat penyediaan SDM yang berkompeten

3
dan berkualitas, BIG telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Bidang Informasi Geospasial. Pengembangan SDM IG berbasis SKKNI ditempuh
melalui 2 kelembagaan yaitu BIG untuk ASN dan LPJIG untuk Profesional.

Hal tersebut selaras dengan kuliah umum yang diadakan di Gedung Baru Fakultas
Geografi UGM, pada Senin, 9 Februari 2015. Adalah Kepala BIG, Dr. Priyadi Kardono
menjadi pembicara utamanya. Kuliah umum (stadium generale) yang menandai awal
perkuliahan tahun ajaran 2015 bertema “Peluang Pasar Lulusan Geografi”.  Kuliah umum
yang dibuka oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. R. Rijanta, juga mengundang satu
pembicara lainnya yaitu Kepala Kelompok Peneliti Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros),
Kolonel Laut Drs. Haris Djoko Nugroho, M.Sc.Mengingat kedua pembicara adalah lulusan
Fakultas Geografi UGM yang terbukti telah dapat menduduki karir pada jenjang tertinggi di
pemerintahan dan menjadi penggiat dalam bidang Informasi Geospasial (IG) kemaritiman.

Peran ilmu geografi dapat menjangkau hampir segala bidang, mulai dari penanganan
bencana alam hingga perencanaan tata ruang dan perijinan pengelolaan sumber daya alam.
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa dalam rangka merespon kebutuhan IG Nasional untuk
Pemetaan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) yang menghendaki pemetaan pada skala
1:5.000, hingga ke pemetaan tingkat desa, BIG pada tahun 2015 berencana akan membeli
citra resolusi tinggi di bawah 1 meter, mencakup seluruh wilayah dari Papua hingga Aceh.
Data ini tentunya akan dikombinasikan dengan Citra SPOT 6 yang telah diakuisisi oleh
LAPAN. Dalam hal ini, BIG akan menerapkan paradigma pemetaan baru; jika sebelumnya
prioritas pemetaan diawali dari skala kecil ke skala besar, kini dibalik, yaitu dari skala besar
ke skala kecil.

Peta Desa juga harus dibuat sebagai respon dari kebijakan Presiden Joko Widodo
untuk meningkatkan pembangunan desa sesuai dengan Undang-Undang Desa. Terkait dengan
pemetaan desa ini tentunya perlu dilakukan ajudifikasi batas desa. Sejauh ini masih banyak
batas desa yang bermasalah. Penyelesaian permasalahannya dapat diawali dari tingkat desa
atau kelurahan, jika masalah batas desa dapat diselesaikan maka batas kecamatan, kabupaten
dan seterusnya akan lebih mudah diselesaikan. Penyelesaian batas desa dengan melibatkan
kepala desa yang sangat memahami batas-batas desanya akan mempercepat proses penataan
batas, apalagi jika tersedia bantuan berupa citra satelit resolusi tinggi, penyelesaian tata batas
desa akan dapat lebih mudah dan lebih cepat.

4
Kepala BIG berpesan bahwa lulusan geografi tidak perlu berkecil hati, karena peluang
pekerjaan yang membutuhkan keilmuan geografi terbuka luas, dimana ilmu geografi adalah
ilmu yang banyak dibutuhkan dalam penyelenggaraan kehidupan dan pemerintahan. Namun
demikian, dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan IG yang berdaya guna dan berhasil
guna sesuai dengan tujuan dari UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial,
penyelenggaraan IG harus dilakukan sesuai dengan standar. Dukungan sumber daya manusia
(SDM) dan industri IG yang berkualitas sudah mendesak diperlukan. Priyadi mengungkapkan
bahwa kini masih ada gap antara ketersediaan dan kebutuhan SDM IG untuk menangani
berbagai masalah seperti penataan ruang, tata batas wilayah, tumpang tindih perijinan
pemanfaatan ruang, sertifikasi tanah dan sebagainya. Disamping itu, peluang untuk membuka
perusahaan yang menangani bidang IG di luar Jawa sangat terbuka. Industri-industri seperti
perminyakan dan gas, pertambangan dan perkebunan, banyak membutuhkan SDM geografi.

Kepala BIG mengatakan bahwa Remote Sensing dan GIS adalah tools yang harus


dikuasai, harus ada paling tidak satu spesifikasi ilmu geografi yang dikuasai. Disamping itu
juga harus menguasai ilmu kartografi, sehingga dapat menampilkan hasil analisis berupa peta
dengan baik

Sementara itu Kolonel Laut Drs. Haris Djoko Nugroho, M.Sc. menyampaikan
paparan dengan judul “Peran Dinas Hidro-Oseanografi sebagai Lembaga Hidrografi Nasional
Untuk Mendukung Pembangunan Kelautan RI”. Haris menyampaikan bahwa alumni geografi
yang bergabung dengan TNI AL di Dishidros akan dapat berperan sangat banyak. Untuk itu
dia mengundang alumni geografi untuk lebih banyak lagi berkarir di TNI AL untuk turut
berperan memperkuat pembangunan kemaritiman Indonesia. Wilayah maritim Indonesia
merupakan wilayah yang  vital dan penting (check-point) dalam kancah perdagangan dunia.
Komoditi perdagangan dunia 80% diantaranya diangkut melalui laut, dan 45% diantaranya
melalui Indonesia. Jalur perdagangan laut tersebut melalui 8 selat penting, 4 diantaranya di
Indonesia, yaitu selat Malaka, Sunda, Makassar, dan Lombok. Faktor keamanan navigasi
menjadi prioritas, dan keamanan navigasi ini perlu dukungan pemetaan hidrografi yang kuat
mengacu pada standar internasional. 

Dalam hal tersebut telah terlihat jelas bahwa sumber daya manusia sangat diperlukan
dalam perkembangan zaman yang semakin pesat ini terutama dalam bidang Informasi
Geospasial. SDM dalam Informasi Geospasial masih sangat sedikit dari jumlah industri IG
yang memerlukan sumber daya manusia. Kemampuan yang dimiliki paling tidak harus

5
menguasai Remote Sensing dan GIS, harus ada paling tidak satu spesifikasi ilmu geografi
yang dikuasai dan penguasaan kartografi. Untuk mempercepat penyediaan SDM yang
berkompeten dan berkualitas, BIG telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Bidang Informasi Geospasial. Sumber Daya Manusia harus dilatih atau
dipersiapkan untuk memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas kerja atau proyek yang
akan diberikan contohnya dalam tugas Pemetaan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Untuk
itu perlu dilakukan  pelatihan dan pengembangan.Pelatihan dan pengembangan merupakan
dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan.Keterampilan dan kemampuan dalam bidang IG harus lebih dikembangkan lagi
agar sumber daya manusia memiliki kompetensi yang baik untuk berkarya dibidang industri
IG itu sendiri untuk menghadapi pasar bebas perdagangan jasa yang semakin ketat.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Kompetensi adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh
kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau
tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik.

6
 Dalam hal tersebut telah terlihat jelas bahwa sumber daya manusia sangat diperlukan dalam
perkembangan zaman yang semakin pesat ini terutama dalam bidang Informasi
Geospasial.Untuk mempercepat penyediaan SDM yang berkompeten dan berkualitas, BIG
telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Informasi
Geospasial.Keterampilan dan kemampuan dalam bidang IG harus lebih dikembangkan lagi
agar sumber daya manusia memiliki kompetensi yang baik untuk berkarya dibidang industri
IG itu sendiri untuk menghadapi pasar bebas perdagangan jasa yang semakin ketat.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://anthoposthink02.blogspot.co.id/2014/01/sdm-berbasis-kompetensi-dan-
profesional.html

http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/kompetensi-sdm-informasi-geospasial-
untuk-menghadapi-pasar-kerja-berbasis-kompetensi

http://pgmeritjan.com/index.php/lkti/49-pengembangan-sumber-daya-manusia-berbasis-
kompetensi-sebagai-upaya-meningkatkan-kinerja-perusahaan

7
8

Anda mungkin juga menyukai