Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergeseran pola pembangunan semakin terlihat pada era sekarang. Pola


pembangunan lama, yaitu pola pembangunan horizontal,perlahan mulai tergeser
dengan pembangunan vertikal berupa pembangunan gedung-gedung bertingkat.
Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan yang tersedia untuk kawasan pemukiman.
Oleh karena itu, diperlukan suatu penyelesaian masalah penyediaan wilayah
pemukiman tanpa harus memakan banyak lahan yaitu melalui pembangunan
bertingkat.
Dalam suatu bangunan, sistem plambing merupakan sistem yang tidak bisa
dipisahkan dan tidak bisa dilupakan. Maka dari itu, perencanaan dan
perancangan plambing harus dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan
tahapan – tahapannya dengan memperhatikan hubungannya dengan bagian –
bagian kontruksi gedung dan peralatan-peralatan lain yang ada dalam bangunan.
Berdasarkan SNI 8153:2015, Plambing merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya didalam
gesung yang mencakup air hujan,air limbah, dan air minum yang dihubungkan
dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan. Plambing berfungsi untuk
menyediakan air bersih, membuang / menyalurkan air limbah/air kotor,
menyediakan air untuk penanggulangan kebakaran, dan menyalurkan air hujan.
Fungsi dari peralatan plambing adalah pertama,untuk menyediakan air bersih
ke tempat -tempat yang membutuhkan dengan jumlah aliran serta tekanan yang
sesuai,dan kedua membuang air kotoran dari tempat – tempat tertentu dan tetap
menjaga kebersihan tempat – tempat yang dilaluinya (Noerbambang &
Morimura,2006). Dalam perencanaan sistem plambing air bersih,terdapat hal
penting yang harus diperhatikan, yaitu kualitas air yang akan didistribusikan,
sistem penyediaan air yang akan digunakan,pencegahan pencemaran air dalam
sistem,laju aliran dalam pipa,kecepatan aliran dan tekanan air,serta permasalahan
yang mungkin timbul jika dilakukan penggabungan antara cadangan air untuk air
bersih dan pencegahan pemadam kebakaran (Rinka et al.,2014)

Anindya Hesty Ayu Wulandari


18513074
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

1.2 Maksud dan Tujuan

Perencanaan dan perancangan sistem plambing pada Gedung perkantoran


dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi staff dan karyawan,terutama
dalam hal penyediaan air bersih yang cukup serta penyaluran air buangan di
dalam Gedung. Dengan demikian,maka secara tidak langsung perencanaan dan
perancangan sistem plambing dimaksudkan untuk memberikan kenyaman bagi
staff dan karyawan.
Tujuan dari perancangan ini untuk mendapatkan desain sistem plambing yang
memenuhi persyaratan dan standar yang baik dari segi teknis maupun ekonomis.
Terdapat tujuan lainnya adalah :
1. Menyediakan air bersih ke tempat -tempat yang ditujukan dengan sistem
penyediaan air sesuai ketentuan/ standar.
2. Menyalurkan air kotor dari tempat – tempat tanpa menimbulkan
pencemaran.
3. Menampung dan memanfaatkan air hujan sebagai air bersih.
4. Merencanakan sistem pemadam kebakaran sebagai upaya apabila terjadi
kebakaran pada gedung perkantoran.
5. Mampu mendesign sebuah Gedung perkantoran dengan konsep resources
recorvery dan green building.
Dengan tercapainya tujuan tersebut, maka Gedung perkantoran tersebut
menjadi bangunan yang layak untuk ditempati dengan memenuhi syarat baik
dari segi kesehatan, lingkungan, maupun syarat yang menyangkut segi etika dan
estetika.

1.3 Ruang Lingkup Perencanaan

Ruang lingkup atau batasan - batasan dalam tugas perencanaan plambing ini
adalah bangunan yang direncanakan merupakan Gedung perkantoran lantai 9.
Dimana untuk pedoman perencanaan Gedung ini mengacu pada SNI 8153:2015
mengenai sistem plambing. Adapun perencanaan ini harus mencakup :
1. Air Bersih :
 Kebutuhan air
 Reservoir (ground dan/atau elevated)
 Pompa
 Pipa air bersih

2. Air Buangan
 Pipa air buangan dan vent

Anindya Hesty Ayu Wulandari


18513074
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 Pipa pembuangan gedung menuju septic tank


 IPAL

3. Air Hujan
 Perencanaan jaringan dan dimensi penyaluran air hujan
 Bangunan resapan
 Saluran drainase

4. Pemadam Kebakaran :
 Kebutuhan air dan unit pemadam kebakaran
 Pompa

5. Bangunan Pelengkap *)
 Pemanas air

Anindya Hesty Ayu Wulandari


18513074
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB II
KRITERIA PERENCANAAN

2.1 Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih


2.1.1 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih
Dalam perencanaan dan rancangan sistem penyediaan air bersih terdapat
beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan yaitu :
1. Kualitas Air

Sistem penyediaan air memiliki tujuan untuk menyediakan air bersih


ke seluruh gedung perkantoran yang memiliki kualitas dan kuantitas
cukup. Dari segi kualitas, dapat dilihat dari kualitas air yang sampai
konsumen di seluruh gedung kantor agar tidak tercemar. Dari segi
kuantitas, tercapai tidaknya tujuan dapat dilihat dari merata tidaknya
penyediaan air bersih ke seluruh bagian gedung dengan jumlah maupun
tekanan yang cukup. Sistem penyediaan dikatakan tercapai apabila
kualitas air tersebut memenuhi persyaratan air minum yang dikeluarkan
Menteri Kesehatan ataupun peraturan lainnya yng terkait.

2. Pencegahan Pencemaran Air


Pencegahan pencemaran yang paling utama yaitu dalam penyediaan air
bersih, terlebih dari segi kesehatan.Terdapat hal - hal menimbulkan
pencemaran antara lain masuknya kotoran,tikus,serangga dalam
tangki,terjadinya karat dan rusaknya bahan tangka dan pipa,terhubungnya
pipa air minum dengan pipa lainnya,tercampurnya air minum dengan air
dari jenis kualitas lainnya,aliran balik (backflow) air dari jenis kualitas
lain ke dalam pipa air minum. Oleh karena itu terdapat langkah
pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya pencemaran tersebut.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab pencemaran beserta
langkah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Larangan Hubungan Pintas (cross conection)
Hubungan pintas adalah suatu hubungan secara fisik antar dua
sistem perpipaan yang berbeda,misalnya antara sistem pipa untuk air
bersih dengan sistem pipa lain yang berbeda kualitas airnya. Sebagai
contoh dengan membuat hubungan pintas antara tangki air minum
dengan tangki untuk air bukan minum. Hal tersebut memungkinkan

Anindya Hesty Ayu Wulandari


18513074
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

terjadinya aliran air dari satu sitstem ke sistem lainnya sehingga dapat
menimbulkan perpaduan antar dua air yang dari sistem yang berbeda
sehingga dapat mempengaruhi kualitas airnya. Hubungan pintas ini
dapat dihindari dengan tidak memasang pipa air bersih ataupun
peralatannya dalam posisi terendam air buagan atau bahan pencemar
lainnya.

b. Pencegahan Aliran Balik


Aliran balik merupakan aliran air atau fluida lain yang berasal dari
sistem perpipaan atau peralatan lain yang bukan air bersih kedalam
sistem perpipaan air bersih sehingga menyebabkan pencemaran. Aliran
balik tidak dapat dipisahkan Aliran balik terjadi akibat timbulnya
tekanan negatif dalam pipa sehingga air bersih mengalir kearah
sebaliknya diikiti dengan masuknya pempipaan balik. Pencegahannya
dapat dilakukan dengan menggunakan celah atau rongga udara dan
pemecah vakum.

Anindya Hesty Ayu Wulandari


18513074

Anda mungkin juga menyukai