Anda di halaman 1dari 25

1.

Apa perbedaan Sarana dan Prasaran


? Sebutkan contohnya
2. Sebutkan fungsi jaringan prasarana
3. Sebutkan permasalahan pada
permukiman di Indonesia!
 Kelembagaan
◦ Organisasi dan hubungan tata kerja baik publik
dan privat untuk mendukung terlaksananya
pembangunan infrastruktur
 Pembiayaan
◦ Pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
pembangunan prasarana yang telah
direncanakan, dan upaya untuk mendapatkan
dana tersebut

3
 Konsep Barang Publik
◦ ketika mekanisme pasar gagal mengatur barang/jasa
yang bersifat “nonrival” dan “nonexcludable”
◦ NONRIVAL: konsumsi seseorang terhadap barang/jasa
tertentu tidak mengurangi jumlah yang dikonsunsumsi
orang lain
◦ NONEXCLUDABLE: tidak seorangpun bisa dicegah untuk
mengkonsumsi barang tersebut sekali ada orang yang
mengkonsumsinya
 Monopoli Natural
◦ ekonomi skala (economies of scale) yang sangat tinggi
sehingga sekali ada orang masuk ke kegiatan untuk
memproduksinya, tidak mungkin akan ada orang masuk
ke dalam persaingan

4
 Dua dimensi dasar:
◦ Pembiayaan:
sumbernya dari Pembayaran Pembayaran
kolektif individual
individu (harga) atau
kolektif (pajak)
◦ Kinerja: penyediaan
oleh pemerintah atau Penyediaan
“pemerintah” “publikisasi”
non-pemerintah publik
 Banyak variasi
pengertian:
publicness dan Penyediaan
“privatisasi” “privat”
privateness privat

5
 Direct operation of services
◦ Dilakukan oleh kementerian atau lembaga bawahannya
(subsudiaries)
◦ Biasanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan,
kesehatan, kepolisian
 Merumuskan kerangka hukum (legal framework)
bagi pemerintahan di bawahnya, khususnya
pemerintah kota
◦ Sistem kelembagaan
◦ Sistem penganggaran dan pertanggungjawaban
 Melakukan pengendalian investasi dalam
pembangunan prasarana perkotaan
◦ Umunya dalam kaitan dengan lembaga donor internasional
◦ Investasi langsung dalam public utilities

6
 Umumnya menjadi jembatan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah lokal
 Ada perbedaan antara negara federal dengan
negara kesatuan
◦ Dalam negara federal, peran pemerintah negara bagian
(state) atau propinsi biasanya dominan, dan menjadi
“negara” sendiri
◦ Dalam negara kesatuan (unitary), peran bisa bermacam,
tergantung kepada bagaimana sistem yang ada di dalam
negara tersebut
 Fungsi koordinasi,
 Fungsi pengawasan, menjalankan kepanjangan fungsi
pemerintah pusat
 Fungsi pelaksanaan (operation), khususnya untuk beberapa
kegiatan khusus yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah lokal

7
 Ukuran dan batas teritorial
◦ Terbatas (dalam wilayahnya sendiri) atau bisa lintas batas
◦ Jumlah penduduk yang “harus diurus”
 Rentang fungsi
◦ Apakah pemerintah kota punya kewenangan terbatas atau
tidak (misal: dulu ada pemerintah administratif dan
otonom)
 Kapasitas untuk pelaksanaan (executive capacity)
◦ Kemampuan staf dan organisasi untuk melaksanakan tugas
 Keberadaan sumberdaya (financial resources)
◦ Kapasitas pembiayaan untuk mendukung fungsi dan peran
 Bagaimana kontrol dari pemerintah pusat
◦ Apakah masih kuat, moderat atau desentralistik
 Motivasi dan budaya dalam pemerintahan
◦ Sikap dan perilaku dari pemerintah (individu/organisasi)

8
 Sudah dimulai sejak tahun 1980-an,
dengan membentuk NUDS (National Urban
Development Strategy)
 IUIDP (P3KT) → Mendorong Desentralisasi
 Pemerintah pusat sebagai pendorong
 Mengembangkan Rencana Induk Sistem
(RIS)

9
 Penyusunan strategi pemb. 5-10 th
 Kemampuan pendanaan (pinjam dan
kemampuan membayar masyarakat)
 Kemampuan kelembagaan (Local Institutioanl
Dev Action Planning)
 Pre-Appraisal
 Peningkatan Revenue Improvement Action
Planning (RIAP)
 Indikasi Program

Prasarana Wilayah dan Kota


Pertemuan Ke-3 © 2007-MR 10
 Organisasi (Instansi)
 Peraturan Penunjang
 Proses Koordinasi Kerja
 Mekanisme Kerja
 Sistim Informasi
 Sumber Daya Manusia
 Fasilitas Peralatan Penunjang

Prasarana Wilayah dan Kota


Pertemuan Ke-3 © 2007-MR 11
 Suatu rencana yang merinci semua kebutuhan
kegiatan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan kelembagaan
Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembangunan prasarana kota
dengan pendekatan terpadu.

RIAP
Merupakan rencana tindak untuk peningkatan
pendapatan

12
KOORDINASI PENGELOLAAN
KELEMBAGAAN
KEMEN KEMEN KEMEN
NO PROSES BAPPENAS
TEKNIS DAGRI KEU
1 Perencanaan V
2 Penyedia Data Fiskal V
3 Penyedia Data Teknis V
Koordinasi Petunjuk
4 V
Teknis
Penyusunan Petunjuk
5 V
Teknis
7 Penetapan Alokasi V
8 Penyaluran Dana V
9 Monev V V V V
10 Audit 13
 Dalam rangka mensinergikan dan mensinkronisasikan program-program Bidang
Infrastruktur, pemerintah daerah harus menyusun Rencana dan Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Infrastruktur.
 RPIJM adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam
periode tiga hingga lima tahun, baik yang dilaksanakan Pemerintah, pemerintah
daerah, maupun oleh masyarakat/swasta, yang harus mengacu pada rencana
tata ruang, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat secara
berkualitas dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan
dilaksanakan secara terpadu
 Pemerintah provinsi harus menyusun RPIJM Bidang Infrastruktur khususnya
untuk Subbidang Jalan dan Subbidang Irigasi.
 Pemerintah Kabupaten/Kota harus menyusun RPIJM Bidang Infrastruktur
khususnya untuk Subbidang Jalan, Subbidang Irigasi, Subbidang Air Minum, dan
Subbidang Sanitasi.
 Rencana Kegiatan dan Usulan Perubahannya harus mengacu pada RPIJM yang
telah disepakati.

14
 Studi dan Disain Teknis  APBD Kabupaten/Kota
 Kegiatan Persiapan  APBD Provinsi
 Implementasi Fisik/  APBN
Konstruksi  DAK Sanitasi
 Donor (Hibah, Loan)
 Implementasi non-
 Swasta (CSR,
Fisik
Kemitraan)
 Monitoring dan
 Masyarakat
Evaluasi
 ……

Kegiatan Sumber Pembiayaan


Air Limbah Persampahan Drainase
•Sewerage System : IPAL •TPA : Aset tidak •Sistem yang terintegrasi
dan Main Sewer bergerak dengan sistem makro
•Sanitasi Komunal •Pilot 3R •Pilot Drainase Mandiri
HIBAH
Infrastructure Enhancement Grant
(IEG) – AusAid – Output Based Grant

ADB Loan – Urban Sanitation and


Regional Infrastructure (USRI),
Program PNPM Mandiri (urban)

Lainnya untuk kegiatan non fisik :


IUWASH USDP, UNICEF, WASPOLA
Facilities, WSP dsll)
Swasta & • Kemitraan Pemerintah-Swassta (KPS)
• Corporate Social Responsibility (CSR)
Korporasi • Program Bina Lingkungan (PBL)

Lembaga Non- • NGO

Pemerintah • LSM

Kontribusi • in kind

Masyarakat • in cash
 Pemerintah Pusat Siap untuk memberikan
pendampingan kepada Kabupaten kota dan
Propinsi dalam perolehan dana dari berbagai
sumber dengan ketentuan :
◦ Memenuhi syarat sebagai peserta Peningkatan Program
◦ Mengikuti Program
◦ Melaksanakan kegiatan sesuai prosedur
◦ Menganggarkan dana APBD sesuai kewenangannya dan
kemampuan yang ada
◦ Mempunyai Pokja yang aktif dalam proses perencanaan
◦ Didukung oleh DPRD
Mekanisme Koordinasi dan Pelaporan
KEMENTERIAN

Tim Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Bidang Infrastruktur


Kementerian PU
GUBERNUR Tim Teknis Sub Tim Teknis Sub
Tim Teknis Sub Tim Teknis Sub
Bidang Irigasi Bidang Jalan Bidang Air Minum Bidang Sanitasi

Tim Koordinasi Penyelenggaraan Infrastruktur Provinsi

Balai/Satker Satker Satker


PSDA P2JJ PKPAM

BUPATI / WK
Tim Koordinasi Penyelenggaraan Pembanunan Bidang
Infrastruktur Kabupaten/Kota

SKPD
Kabupaten/Kota

24
Terima
Kasih
Atas
Perhatian
Anda

Anda mungkin juga menyukai