Dosen Pengampu :
Ajeng Rizqi Rahmanillah, S.IP., S.Hum., M.Si
Anggota Penyusun :
Dewi Vatimatun Noviah 183112350750134
Abigail Imanuela P. 183112350750130
Viola Angela Putri Ajawaila 183112350750120
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dampak KTT G20 pada dunia Internasional”
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Organisasi antar pemerintah atau IGO adalah suatu organisasi yang terdiri dari
negara berdaulat yang kadang disebut sebagai negara keanggotaan atau
organisasi internasional lainnya. Organisasi antarpemerintah adalah aspek
penting dari hukum internasional umum. IGO didirikan atas traktat yang
berperan sebagai piagam yang membentuk kelompok. Traktat tersebut dibentuk
ketika perwakilan (pemerintah) dari beberapa negara melalui proses ratifikasi,
menyediakan IGO dengan status hukum internasional. Organisasi
antarpemerintah juga harus dibedakan dari perjanjian, banyak perjanjian yang
dibedakan antara lain, seperti North American Free Trade Agreement, atau
General Agreement on Tariffs and Trade sebelum pendirian World Trade
Organization. Organisasi Internasional diperlukan sebagai salah satu arena
bagi negara-negara anggota berinteraksi dan menyelesaikan masalah yang
berlangsung. Negara hadir sebagai lembaga konstitusional (constitutional state)
yang memberi jaminan terhadap keteraturan hidup dan saling respek dalam
berinteraksi antar-warga masyarakat. Dengan prinsip serupa (rule of law)
negara akan menghormati sesama negara lain dan di dalam pola interaksinya
akan mendasarkan diri pada norma-norma saling percaya (Jackson & Sorensen,
1999: 99). Dengan kata lain, respek dan kepercayaan menjadi landasan
berinteraksi negara, sehingga perbedaan dan potensi konflik menjadi sebuah
kondisi yang dapat dihindari.
Salah satu organisasi internasional antar pemerintah adalah, Group of Twenty
(G20) yang dibentuk pada tahun 1999. Grup ini dibentuk pada awalnya karena
pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral sebagai upaya
untuk memperluas diskusi tentang kebijakan yang bermanfaat bagi
penyelesaian krisis ekonomi dan finansial global. Terbentuknya G20 di latar
belakangi oleh krisis ekonomi atau keuangan yang terjadi pada tahun 1998.
Pada waktu itu, muncul pendapat pada forum G7 yang beranggotakan Kanada,
Perancis, Jerman, Britania Raya, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat mengenai
kurang efektifnya pertemuan yang melibatkan kepentingan ekonomi agar
keputusan bisa didengar dalam kelompok tersebut. Setelah G7 mengemukakan
keberatannya, maka terbentuklah forum G20. Forum ini lebih dijadikan sebagai
sarana konsultasi dan kerjasama hal-hal yang berkaitan dengan moneter dalam
taraf internasional. Pertemuan terjadi untuk mengarah kepada stabilitas
internasional dan mencari upaya pemecahan masalah yang tidak dapat ditangani
oleh negara-negara tertentu saja.
Sedangkan, korelasi yang terjadi antara IGO dan G20 terdapat pada
Pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional
terhadap kegagalan negara dalam mencari solusi terhadap permasalahan
perekonomian global yang dihadapi saat itu. Pandangan yang mengemuka saat
itu adalah pentingnya bagi negara-negara berpendapatan menengah serta yang
memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik untuk diikutsertakan dalam
perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global. Yang dapat
menciptakan hubungan yang baik antara anggota – anggota negara agar saling
membuat kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan.
1.2 Rumusan masalah:
Poin di atas tertulis jelas bahwa grup ini menaruh perhatian serius pada
masalah lingkungan yang sedang terjadi terutama pada perubahan iklim
yang tengah dirasakan. Kegiatan produksi manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian memiliki dampak negatif bagi alam.
Rusaknya alam tentu akan mengancam kelangsungan hidup manusia. G20
bersama-sama dalam hal ini bekerjasama untuk mengatasi masalah ini.
“I had a great meeting with President Xi of China yesterday, far better than
expected. I agreed not to increase the already existing Tariffs that we charge
China while we continue to negotiate. China has agreed that, during the
negotiation, they will begin purchasing large amounts of agricultural
product from our great Farmers. At the request of our High Tech
companies, and President Xi, I agreed to allow Chinese company Huawei to
buy product from them which will not impact our National Security.
Importantly, we have opened up negotiations”. Kedua negara memang
belum sepenuhnya mengakhiri perang dagang yang terjadi, tetapi melalui
pertemuan yang diadakan di KTT Osaka kemarin, setidaknya terjadi
perundingan dan pelunakan terhadap perang yang sedang berlangsung.
BAB III
KESIMPULAN
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
Deklarasi pemimpin yang dihasilkan oleh KTT G20 pada bulan lalu
sebaiknya ditanggapi dengan serius dan dengan didampingi dengan langkah
nyata dan konsisten.