PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Dalam keluarga terdapat suatu sistem yang berisi sejumlah relasi yang
berfungsi secara unik Scharff & Scharff (dalam Arif, 2006). Definisi tentang
keluarga tersebut menegaskan bahwa hakikat dari keluarga adalah relasi yang
terjalin antara individu yang merupakan komponen dalam keluarganya. Setiap
anggota keluarga berhubungan satu sama lain dalam suatu matriks relasi yang
kompleks. Dalam relasi yang saling terkait ini, dapat dipahami bahwa bila
sesuatu menimpa atau dialami oleh salah satu anggota keluarga dampaknya
akan mengenai seluruh anggota keluarga yang lain.
mengalami tekanan mental dan gejala yang ditampilkan oleh penderita dan
juga ketidaktahuan keluarga menghadapi gejala tersebut. Kondisi inilah yang
akan melahirkan sikap dan emosi yang keliru dan berdampak negative pada
penderita. Biasanya keluarga menjadi emosional, kritis dan bahkan
bermusuhan yang jauh dari sikap hangat yang dibutuhkan oleh penderita
(Irmansyah dalam Sirait, 2006) diakses 18 Juni 2012.
Tidak jarang kita temui para keluarga yang salah satu anggota
keluarganya menderita skizofrenia mengucilkan penderita, tidak
mempedulikan kondisi dan keadaan si penderita. Keluarga hanya memasukkan
penderira ke dalam Rumah Sakit Jiwa kemudian membiarkan penderita berada
di rumah Sakit Jiwa dalam rentang waktu yang sangat lama, bahkan ada
diantara penderita sampai meninggal di Rumah Sakit Jiwa. Bagi mereka
memiliki anggota keluarga yang skizofrenia merupakan sebuah aib yang akan
menimbulkan malu bagi nama baik keluarga tersebut, dan memasukkan
penderita ke dalam Rumah Sakit Jiwa untuk menjauhkan dari orang yang
mengetahui penderita mengalami gangguan skizofrenia adalah salah satu
keputusan terbaik, dan hal ini sangat disayangkan. Jarang sekali keluarga yang
mempedulikan anggota keluarganya yang menderita skizofrenia. Padahal
dukungan dari keluarga merupakan faktor terpenting yang dapat membantu
kesembuhan seorang skizofrenia.
keluarga, bentuk dukungan sosial dari orang tua sangat membantu proses
pemulihan dari penderita skizofrenia.
mencapai apa yang diinginkan dan lebih dapat membimbing individu untuk
beradaptasi dengan stress.
terjadi pada kasus Ishak dalam buku Arif (2006), Ishak dilahirkan di keluarga
yang berkecukupan, Ishak tidak kekurangan apapun secara fisik, semua
keinginan dipenuhi. Bahkan sebagai anak laki-laki pertama, mungkin Ishak
mendapatkan segala sesuatu yang berlebih. Namun karena situasi dalam
keluarga, tampaknya Ishak kurang terperhatikan. Kondisi ini menjadi
predisposisi perkembangan kepribadian Ishak menjadi lemah dan cendrung
narcissitic (seseorang merasa tidak membutuhkan orang lain).
Fenomena yang lainnya, yakni subyek kedua adalah DM, yang juga
memiliki saudara tiri menderita skizofrenia. Permasalahan yang dihadapi oleh
saudara tirinya hampir sama dengan fenomena yang dialami oleh IM yang
juga kurang mendapat dukungan keluarga.
Fenomena yang lainnya, yakni subyek yang ketiga adalah ST, yang
memiliki saudara kandung menderita skizofrenia. Permasalahan yang dialami
ialah subyek jarang menjengguk penderita saat subyek berkunjung ke tempat
saudara kandungnya dirawat. Subyek hanya membawakan keperluan saudara
kandungnya kepada pengelolah Yayasan. Sehingga dari sinilah dapat
dimunculkan sebuah pertanyaan sederhana bagaimana bentuk dukungan dari
keluarga yang diberikan agar anak atau saudara yang menderita skizofrenia
mampu melewati permasalahannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Dalam penelitian ini, diharapkan mampu untuk memberikan
sumbangan yang berarti bagi perkembangan Ilmu Psikologi, khususnya
Psikologi di bidang Klinis.
10
2. Secara Praktis
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan
masukan bagi para keluarga yang memiliki sanak keluarga penderita
skizofrenia yang memerlukan kebutuhan khusus guna membantu mengatasi
hambatan-hambatan dalam proses belajar yang dialami oleh anak, baik
dirumah maupun dilingkungan sekitar, agar kemampuan sosialisasi dan
keterampilan komunikasi anak dapat berkembang secara optimal sebagai bekal
untuk hidup bersama dalam masyarakat.