Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR 1

Rangkaian Pembagi Tegangan

Nama : YOGI AULIA PUTRA

NIM : 17033172

Prodi : Pendidikan Fisika D

Dosen : Dr. Asrizal, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
Rangkaian Pembagi Tegangan

A. Tujuan Eksperimen
1. Menentukan kuat arus dan tegangan pada rangkaian pembagi tegangan

B. Pendukung Eksperimen
1. Laptop

C. Landasan Teori

arus listrik hanya akan timbul pada suatu rangkaian jika rangkaiannya tertutup, artinya
terdapat beban Rl yang di pasang pada rangkaian. Kuat arus listrik didefinisikan sebagai
jumlah muatan yang melalui sebuah penghantar dalam satu satuan waktu. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut
I=V/R
atau yang lebih dikenal dengan hukum Ohm. Besarnya arus listrik sebanding dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatannya
(Andriyani, 2015).
Prosedur untuk menganalisis rangkaian yang lebih kompleks agar dapat disederhanakan
dengan baik adalah dengan menggunakan dua prinsip yang disebut aturan Kirchoff, yang
terdiri atas aturan percabangan dan aturan loop. Aturan percabangan menyatakan bahwa
jumlah arus yang memasuki setiap percabangan dalam sebuah rangkaian harus sama
dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan :

Sedangkan aturan loop, yaitu jumlah beda


potensial pada semua elemen di sekeliling loop rangkaian tertutup harus nol
Hukum Kirchoff menitikberatkan pembahasan mengenai kekekalan muatan dan energi
(Serway, 2014 :412).

Pada rangkaian pengganti thevenin mempergunakan sumber tegangan konstan ( sumber


tegangan Thevenin ) dan hambatan Thevenin yang dipasang secara seri dengan sumber
tegangan. Suatu rangkaian dengan suatu keluaran dapat digantikan dengan suatu
rangkaian yang terdiri dari suatu sumber tegangan tetap dan suatu hambatan Rth yang
dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut. Sebuah rangkaian listrik dengan dua
resistor dan sebuah sumber tegangan.
Dengan mengunakan pembagi tegangan diperoleh

Jika rangkaian di beri beban RI makan persamaannya menjadi

Sehingga, Arus listrik I yang timbul pada rangkaian (Wahyudi,2015:12)


D. Langkah Kerja
Langkah Kerja
 Voltage Divider
1. Mengklik eksperimen voltage divider

2. Merubah bentuk rangkaian


voltage divider

3. Mengukur arus dan tegangan keluaran pada R1 dan R2


4. Memvariasikan nilai eesistor R2 dan menetapkan tegangan sumber dan resistor R1
5. Memasukan data hasil pada Tabel data yang sesuai.
E. Hasil Eksperimen
Tabel 1 mengukur arus dan tegangan keluaran
Vs: 5V , R1: 10K

R2 I V
8K 277,778 μA 2,222 V
10K 250 μA 2,5 V
12K 227,273μA 2,727 V
14K 208,333μA 2,917 V
16K 192,308μA 3,077 V
18K 178,571μA 3,214 V
20K 166.667μA 3,333 V
22K 156,25μA 3,438 V
24K 147,059μA 3,529 V
26K 138,889μA 3,611 V

Chart Title
300

250

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Resistor(Ohm) arus (μA)


F. Kesimpulan
1. Semakin besar resistor yang digunakan dengan tengangan sumber tetap makan arus
yang didapatkan akan semakin kecil dantegangan keluaran akan semakin besar seperti
data pertama R2=8Kohm dengan arus 277,778 μA dan tegangan keluaran 2,222 V
sedangkan data kedua 10Kohm dengan arus 250 μA dan tegangan keluaran 2,5 V .
G. Daftar pustaka

Andriyani, Fitri dan Nurul Hasanah. 2015. Hukum Ohm dan Rangkaian RLC
Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat.

Serway, Raymondndan Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba
Teknika.

Wahyudi. 2012. Elektronika Dasar I. Mataram : Mataram University Press.

Anda mungkin juga menyukai