1. Tanah Humus
Tanah Humus
Tanah Humus adalah tanah yang tercipta dari pelapukan tanaman. Tanah Ini termasuk
jenis tanah yang sangat subur lantaran banyak akan kandungan unsur hara dan mineral.
Karakteristik
Tanah humus berwarna sangat gelap, sangat subur dan gembur.Tanah humus sangat bagus untuk
dilakukan cocok tanam lantaran tanah ini benar-benar produktif dan juga bermanfaat bagi
tanaman. Tanah ini mempunyai unsur hara dan mineral sebagai hasil dari tanaman yang
membusuk sampai warnanya sedikit kehitam hitaman.
Persebaran
Tanah jenis ini ada di berbagai wilayah yang memiliki wilayah hutan yang luas. Di Indonesia
tersebar di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua serta beberapa wilayah
di Sulawesi.
2.
Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah tanah yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen yang terdiri
atas butiran kasar dan ada juga yang seperti kerikil. Ada pun ciri – ciri tanah berpasir adalah
sebagai berikut:
Tanah pasir kurang baik untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini dikarenakan pada
tanah pasir tidak dijumpai adanya nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, pada tanah
pasir juga kurang baik untuk menyimpan air.
Jenis jenis tanah berdasarkan proses terbentuknya, jenis jenis tanah berdasarkan asalnya, jenis
jenis tanah berdasarkan ke suburannya, jenis jenis tanah di Indonesia, dll.
. Tanah pasir
Sesuai dengan namanya tanah pasir adalah hasil dari batuan pasir yang melapuk. Tersebar di
beberapa daerah khususnya sekitar daerah kepulauan atau pantai.
Ciri-ciri
Lantaran teksturnya yang sangat lemah maka di dalam Tanah ini tidak terdapat kandungan air
dan mineral.
Tanah pasir sangat gampang sekali kita jumpai di wilayah yang banyak pasirnya di Indonesia.
Indonesia sendiri termasuk negara kepulauan maka termasuk diantara negara yang memiliki
jumlah tanah pasir paling luas di dunia.
Adapun beberapa tumbuhan yang sangat pas untuk ditanam dengan media tanah ini yaitu umbi-
umbian.
Persebaran
3. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan lumpur sungai dan terletak di
dataran rendah. Tanah ini sangat cocok untuk lahan pertanian karena tanah ini juga sangat subur.
Tanaman yang dapat anda tanam pada jenis tanah tersebut adalah padi, palawija, tebu, kelapa,
buah – buahan dan lain – lain. Anda dapat menjumpai tanah jenis ini di daerah Sumatra bagian
timur, jawa dan papua.
Manfaat jenis tanah aluvial adalah sebagai berikut: melancarkan irigasi, berfungsi sebagai lahan
pertanian, dapat menyimpan cadangan air, memudahkan dalam mengolah tanah untuk ditanami
dan bercocok tanam.
1. Berwarna cokelat
2. Banyak mengandung mineral sehingga
3. Mudah untuk menyerap air
4. Berbentuk seperti tanah liat
5. pH tanah dibawah 6.
6. Jumlah fosfor dan kalium sangat rendah pada daerah dengan curah hujan rendah
7. Sangat mudah untuk proses pengolahannya sehingga dapat menekan biaya produksi.
8. Memiliki tekstur tanah liat
9. Epipedon tanah aluvial tidak memiliki struktur
10. Terdiri atas beberapa bahan induk, yaitu tanah aluvial pasir, lempung, kapur, basa dan asam.
4. Tanah Podzolit
Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah yang terdapat di daerah pegunungan yang memiliki curah hujan
tinggi serta bersuhu rendah. Pada umumnya tanah ini subur. Tanah jenis ini dapat dijumpai di
daerah Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pada tanah ini memiliki ciri khas, yaitu mengandung sedikit unsur hara, tidak subur, tanah
berwarna merah hingga kuning. Tanah ini juga dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman
seperti jambu mete.
Selain itu, tanah ini tidak cocok untuk menanam tanaman semusim karena kandungan unsur K,
Ca dan Mg rendah. Bahan – bahan organik dalam tanah ini rendah dan hanya dijumpai di
permukaan tanah saja. Bahkan, tanah ini pun hanya dapat menyimpan sedikit air sehingga mudah
kekeringan.
5. Tanah Vulkanis
Tanah Vulkanis
Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk akibat letusan gunung berapi sehingga tanah
tersebut sangat subur dan memiliki zat hara yang banyak. Berikut ini adalah ciri – ciri tanah
vulkanik:
1. Memiliki banyak unsur hara seperti N, P, K, Fe dan Al. Sumber unsur hara tersebut adalah
lava gunung berapi.
2. Pada lapisan atas berwarna hitam pekat dan pada lapisan bawah berwarna cokelat, kemerahan
dan kuning. Lapisan tersebut terbentuk dari larva yang berpijar akibat etusan gunung berapi yang
telah mengalami pendinginan sehingga terbentuk lapisan yang berwarna – warni.
4. Sangat bagus digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan karena tanah tersebut
emngandung banyak unsur hara.
5. pH tanah 4 – 7.
Tanah vulkanik terdiri atas dua jenis yang berbeda yaitu tanah vulaknik regosol dan tanah
vulkanik latosol. Tanah vulkanik regosol adalah tanah vulkanik yang memiliki warna abu – abu
hingga kuning. Kandungan bahan organik pada tanah ini sangat sedikit. Oleh karena itu, jenis
tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menanam buah – buahan, palawija dan tembakau.
Sedangkan tanah Latosol adalah salah satu jenis tanah vulkanik yang memiliki warna merah
sampai kuning. Mengandung bahan organik yang lebih banyak jika dibandingkan dengan tanah
vulkanik regosol dan memiliki sifat asam. Hal ini menyebabkan tanah ini sangat bagus untu
ditanami tanaman kopi, karet, kelapa, padi, dan palawija.
Tanah vulkanik juga memiliki banyak manfaat dalam bidang pertanian, yaitu:
1. Menyuburkan tanah
Tanah yang subur mengandung banyak unsur hara yang dapat menutrisi tanaman yang anda
tanam. Anda sangat direkomendasikan untuk melakukan penanaman di area tanah vulkanik.
Selain tanahnya subur, tentu anda akan mendapatkan hasil panen yang bagus pula.
Daerah di sekitar gunung berapi tentu di sana terdapat tanah vulkanik dengan karakteristik yang
beragam. Oleh karena itu, anda dapat mengolah dan membuat inovasi baru. Salah satunya adalah
dengan memanfaatkan daerah tersebut sebagai obyek wisata alam.
Jenis jenis tanah berdasarkan proses terbentuknya, jenis jenis tanah berdasarkan asalnya, jenis
jenis tanah berdasarkan ke suburannya, jenis jenis tanah di Indonesia, dll.
6. Tanah Laterit
Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang kehilangan kesuburan dan unsur – unsur hara karena larut
terbawa air hujan dengan intensitas yang tinggi. Ada pun ciri – ciri dan karakteristik dari tanah
laterit adalah sebagai berikut:
Tanah ini termasuk dalam tanah yang tidak subur. Mengapa? Hal ini dikarenakan kandungan
senyawa organik pada tanah jeni ini sedang. Kandungan organik berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah.
Tanah pun dapat diukur usianya, apakah tanah tersebut termasuk dalam tanah tua, atau tanah
muda. Setiap tanah memiliki umur yang berbeda – beda. Tanah laterit ini termasuk dalam tanah
yang berumur tua.
Antara lain adalah jagung, singkong, kopi, coklat, kelapa sawit dan palawija
Setelah mengetahui karakteristik dari tanah ini, kini apa saja sih manfaat yang dapat anda
peroleh? Tanah tersebut dapat anda jumpai di Kalimantan Barat daN Lampung. Berikut ini
adalah manfaat dari tanah laterit bagi kehidupan di sekitar kita:
pH tanah normal
2. Menyerap air dengan baik
3. Dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan
4. Sebagai lahan perkebunan
5. Sebagai bahan campuran untuk suatu komponen
6. Dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan
7. Sebagai cadangan air
8. Membantu mengelola air buangan sampah
9. Sebagai bahan bangunan dan jalan
10. Sebagai lahan perkebunan
Tanah Laterit
Tanah laterit berwarna merah bata lantaran terdapat banyak kandungan alumunium dan zat
besi. Di Indonesia tanah ini kayaknya lumayan dikenal di beberapa daerah, terlebih lagi
beberapa daerah di perkampungan atau pedesaan.
Karakteristik
Tanah ini tergolong dari jenis tanah yang termasuk tua, makanya tidak sesuai jika
digunakan untuk menanam setiap jenis tumbuhan, serta kandungan yang terdapat didalamnya
juga.
Persebaran
Beberapa daerah persebaran di Indonesia yaitu diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat dan
Lampung.
7. Tanah Mediteran
Tanah Mediteran
Tanah mediteran adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah dan terbentuk dari
proses pelapukan batuan kapur. Anda dapat menjumpai jenis – jenis tanah tersebut di daerah
Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ciri – ciri dari tanah mediteran adalah sebagai berikut: batuan induk berbentuk batuan beku
berkapur, mengandung banyak senyawa karbonat yang tinggi. Warna dari tanah ini adalah merah
kekuningan dan ada juga yang berwarna abu – abu. Jenis tanah ini dapat di jumpai di hutan dan
banyak mengandung air. Tekstur tanahnya lempung dan memiliki sifat asam.
Tanah ini juga mengandung banyak mineral seperti besi, air, aluminium, dan senyawa organik
lainnya yang membantu menyuburkan tanah. Selain itu, pada umumnya tanah tersebut
dimanfaatkan untuk menanam padi.
Tanah ini memiliki bahan induk batuan kapur dengan pH yang tinggi. Tingginya pH tersebut
dipengaruhi oleh pengendapan bahan induk tanah, adanya tumbuhan yang tumbuh disekitar
tanah, vegetasi alam, kedalaman tanah, pupuk nitrogen dan lain – lain.
Tanah ini memiliki pH diatas 7 sehingga termasuk golongan tanah yang alkalis dan dapat
mengikat fosfat. Fosfat memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Namun, tidak
semua jenis tanaman dapat tumbuh baik pada tanah ini. Beberapa tanaman yang dapat tumbuh
antara lain adalah jati, tembakau, palawija dan jambu mete.
Jenis jenis tanah berdasarkan proses terbentuknya, jenis jenis tanah berdasarkan asalnya, jenis
jenis tanah berdasarkan ke suburannya, jenis jenis tanah di Indonesia, dll.
8. Tanah Organosol
Tanah Organosol
Tanah organosol adalah tanah yang kurang subur untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut
terbentuk dari pelapukan tumbuhan rawa. Tanah organosol terbagi atas dua jenis tanah, yaitu
tanah humus dan tanah gambut. Ciri khas dari tanah humus adalah tanahnya subur dan baik
untuk lahan pertanian. Selain itu, mengandung banyak senyawa organik.
Tanah gambut adalah tanah yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut: memiliki kandungan unsur
hara yang rendah, kurang subur dan bersifat sangat asam. Selain itu, tanah gambut memiliki
warna gelap, cokelat kemerah – merahan atau cokelat tua.
Meskipun tanah jenis ini tidak sebagus tanah humus, namun masih dapat dimanfaatkan untuk
bercocok tanam. Jenis tanaman yang dapat tumbuh pada tanah gambut ini adalah kopi, kelapa
sawit, karet dan lain – lain.
2. Dimanfaatkan untuk usaha peternakan
Peternakan yang banyak dijumpai di lahan gambut salah satunya adalah peternaan unggas dan
sapi.
Tanah gambut dapat menampung air hujan dengan baik sehingga dapat digunakan sebagai
sumber air yang banyak dimanfaatkan.
Hal ini dikarenakan lahan gambut dapat menahan gas – gas rumah kaca sehingga lahan tersebut
mampu meminimalisir terjadinya global warming.
5. Sumber energi
Banyak sekali manfaat dari lahan gambut. Bahkan tanah gambut sendiri dapat dibuat menjadi
briket sehingga dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Selain itu, gambut ternyata juga dapat
digunakan untuk tenaga listrik. Bahkan kini tanah gambut juga dapat digunakan untuk pupuk
yang dapat menyuburkan tanaman.
Tanah Organosol
majalahbatu.com
Seperti dengan namanya tanah ini terbentuk dari benda benda yang organik misalnya tanaman,
rawa dan gambut. Kita dapat menjumpai jenis jenis tanah ini di wilayah yang sering terguyur
hujan dan mempunyai iklim basah.
Ciri Ciri
Tanah ini cuma memiliki ketebalan berkisar antara o,5 mm saja, serta mempunyai diferensiasi
horizon yang jelas. Tanah ini terdiri dari 30% kandungan organik, 20% kandungan pasir dan
teksturnya bersifat lempung. Sementara untuk kandungan unsur hara sedikit dan tingkat
kelembapannya rendah yaitu sekitar PH 0,4 saja.
Persebaran
Tanah ini tersebar di beberapa daerah dekat dengan laut dan sebagian tersebar di hampir semua
pulau yang berada di Indonesia misalnya Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Nusa
Tenggara dan Jawa.
9. Tanah Andosol
Tanah Andosol
Tanah andosol adalah tanah yang mengandung mineral dan bahan organik yang tinggi. Selain itu
tanah ini juga memiliki karakteristik khusus yaitu tanahnya gembur, licin, daya absorbsi sedang,
memiliki kelembaban yang tinggi, berwarna cokelat hingga hitam dan lain – lain.
Selain itu, tanah tersebut juga kaya akan unsur hara dan air sehingga bagus untuk tempat tumbuh
tanaman. Jenis tanah tersebut banyak tersebar di seluruh wilayah yang dekat dengan gunung
berapi.
Tanah entisol merupakan tanah yang berasal dari pelapukan material yang berasal dari letusan
gunung berapi. Material itu antara lain adalah debu, pasir, lahar dan lapili. Hal inilah yang
menjadikan tanah ini sangat subur.
Tanah ini hanya dapat ditemukan pada area di sekitar gunung berapi. Tanah ini termasuk tanah
muda. Tanah entisol ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan untuk pertanian dan perikanan.
Jenis jenis tanah berdasarkan proses terbentuknya, jenis jenis tanah berdasarkan asalnya, jenis
jenis tanah berdasarkan ke suburannya, jenis jenis tanah di Indonesia, dll.
Tanah Entisol
Tanah entisol memiliki kesamaan dengan tanah andosol, namun biasanya adalah hasil pelapukan
oleh substantial yang dihasilkan dari letusan gunung berapi misalnya pasir, debu, lapili & lapili.
Karakteristik
Tanah tersebut pula subur sekali dan termasuk jenis tanah yang masih belum matang. Tanah
tersebut lazimnya dapat kita jumpai tak jauh jauh dari lokasi gunung berapi dapat berwujud
permukaan tanah tipis yang belum mempunyai lapisan tanah serta berbentuk gundukan pasir
seperti yang terdapat di pantai parangteritis Yogjakarta.
Persebaran
Persebaran tanah entisol tersebut lazimnya dekat dengan lokasi gunung berapi layaknya di pantai
parangteritis Jogjakarta, juga wilayah jawa yang lain yang terdapat gunung berapi.
Jenis – jenis tanah berdasarkan asalnya dibedakan menjadi tanah organik dan tanah anorganik.
11. Tanah Organic
Tanah organik adalah tanah yang berasal dari pelapukan dan sisa tanaman serta juga dapat
berasal dari kulit organisme yang telah mati. Tanah organik dapat memiliki ciri – ciri sebagai
berikut: bertekstur lunak, warnanya tua, mudah berubah bentuk saat dilakukan penekanan. Selain
itu, tanah organik ini juga memiliki sifat plastisitas yang rendah. Contohnya dapat anda temukan
pada tanah gambut.
Tanah anorganik adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan baik secara kimiawi
maupun secara fisik.
Contoh tanah anorganik antara lain adalah seperti pada tanah liat, tanah entisol, oxisol, ultisol
dan lain – lain. Tanah anorganik ini memiliki beragam warna, yaitu hitam pekat, kecoklatan,
merah bata, kuning, putih. Warna pada tanah tersebut bergantung pada kandungan mineral yang
terkandung di dalamnya.
13. Tanah Muda. Tanah ini mengandung unsur hara sedikit sehingga kurang subur.
14. Tanah Dewasa. Tanah ini sangat subur dan bagus untuk dimanfaatkan untuk pertanian. Hal
ini dikarenakan tanah ini mengandung banyak unsur hara dan nutrisi yang bagus untuk
pertumbuhan tanaman.
15. Tanah Tua. Tanah ini sudah mulai berkurang kesuburannya. Hal ini dikarenakan jumlah
unsur hara di dalam tanah tersebu sudah mulai berkurang.
16. Tanah Sangat Tua. Pada tanah ini sudah tidak subur lagi karena unsur hara yang terkandung
di dalamnya tinggal sedikit dan hampir habis.
17.
Tanah grumusol terbentuk oleh adanya pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah
terdapat kandungan organik yang rendah lantaran berasal dari batuan kapur. Sehingga bisa kita
ambil kesimpulan bahwasanya jenis tanah ini tidak begitu subur dan tidak sesuai jika digunakan
untuk menanam tumbuhan.
Ciri ciri
Tanahnya tersebut berstekstur kering dan rentan pecah terlebih lagi ketika datang musim
kemarau dan mempunyai warna hitam. Memiliki tingkat Ph yang netral sampai alkalis. Tanah
tersebut pada umumnya ada di permukaan yang tingkatannya di bawah 300 meter dari
permukaan laut dan mempunyai bentuk topografi yang datar sampai ada gelombangnya.
Pergantian suhu di wilayah yang ada tanah grumusol amat nyata ketika datang musim panas dan
hujan.
Persebaran
Kebanyakan jenis tanah ini tersebar di wilayah Indonesia yang banyak terdapat tumbuhan jati
lantaran teksturnya yang kering. Beberapa wilayah itu tersebar di Daerah Jawa Timur (Madiun,
Ngawi), Jawa Tengah (Jepara, Demak, Pati) dan Nusa Tenggara Timur.
Inseptol tercipta karena pelapukan metamorf atau batuan sedimen yang memiliki warna sedikit
kehitaman dan kecoklatan dan ada campuran yang sedikit keabu-abuan. Tanah ini bisa
mendukung pembuatan hutan yang rindang.
Karakteristik
Ciri ciri tanah ini yaitu terdapat horizon kambik yang mana horizon ini berukuran jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan 25% horizon berikutnya yang berarti amat unik.
Tanah ini sangat pas jika digunakan untuk media tanam kebun misalnya perkebunan kelapa
sawit, dan juga selain itu bisa digunakan untuk perkebunan karet.
Persebaran
Sama halnya dengan namanya, tanah jenis ini terbentuk dari batuan kapur yang sudah melapuk.
Ciri ciri
Lantaran berasal dari batuan kapur tanah, maka dapat kita simpulkan bahwasanya tanah ini
tergolong tidak subur dan tidak dapat dibuat media tanam tanaman yang memerlukan air dalam
jumlah yang banyak.
Akan tetapi tanah ini tetap bisa dibuat untuk media tumbuh tanaman yang lainnya yang pohon
tumbuhannya tersebut memiliki sifat tahan lama dan kuat contohnya pohon jati dan jenis pohon
keras yang lain.
Persebaran
Umumnya jenis tanah ini berasal dari beberapa daerah yang gersang dan kering misalnya gunung
kidul Yogyakarta, serta beberapa daerah yang lain contohnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Nusa Tenggara Timur.
Sekilas kita pandang tanah ini memiliki kesamaan dengan jenis tanah kapur, diantaranya
kesamaannya yaitu warna tanahnya yang sama sama putih dan berasal dari batuan kapur.
akan tetapi ada beberapa perbedaan yang mencolok. Diantara perbedaannya yaitu tanah mergel
ini sifatnya lebih berpasir, tercampur dengan beberapa bahan yang lain yaitu batuan kapur, tanah
liat dank pasir, dan terbentuk karena adanya bantuan dari air hujan akan tetapi tidak menyeluruh.
Ciri Ciri
Beda dengan tanah kapur yang tidak dapat dijadikan tempat tanaman yang memerlukan banyak
air, sebaliknya jenis Tanah ini tergolong tanah yang subur karena mengandung banyak air
mineral dan unsur hara. Tanah ini dapat dipakai untuk perkebunan bahkan persawahan.
Persebaran
Tanah ini pada umumnya tersebar di daerah dataran rendah misalnya Madiun, Solo (Jawa
Tengah), dan Kediri (Jawa Timur).
Tanah Oxisol adalah tanah yang tinggi kandungan zat besi serta alumunium oksida. Hampir
tersebar di seluruh wilayah Indonesia khususnya yang beriklim tropis dari perkampungan hingga
perkotaan.
Ciri ciri
Ada beberapa ciri ciri tanah ini yang dapat kita identifikasi diantaranya yaitu terdapat solum
yang dangkal, serta memilki ketebalan yang minim tidak lebih dari 1 meter. Memiliki warna
kuning dan merah serta teksturnya bersifat halus semacam tanah liat.
Persebaran
Pada umumnya tersebar di daerah yang mempunyai iklim tropis basah dan sangat pas jika
dipakai untuk perkebunan subsisten misalnya nanas, tebu, pisang dan jenis tanaman yang lain.
Tanah padas dapat dibilang termasuk tanah bersifat keras dan mirip dengan bebatuan.
Ciri-ciri
Tanah ini benar-benar tidak memiliki kandungan air sama sekali lantaran sifatnya yang padat
sekali malahan tidak terdapat air. Rendah akan kandungan unsur haranya serta mengandung
organik yang sangat sedikit malahan hampir tidak ada. Batik dapat kita simpulkan bahwa Tanah
ini tidak cocok jika digunakan untuk media pertumbuhan tanaman.
Persebaran
Tanah ini amatlah gampang kita jumpai di setiap daerah Indonesia lantaran persebaran yang
merata.
Ciri ciri
Tanah ini memiliki warna merah sampai kuning serta mengandung organik dan mineral akan
gampang sekali mengalami pencucian dari air hujan. Dengan demikian, supaya tanah ini dapat
subur perlu dilakukan penanaman tanaman yang mendistribusikan zat organik bagi kesuburan
tanah atau pupuk apakah yang hayati atau hewan.
Persebaran
Tanah ini dapat dipakai untuk perkebunan dan persawahan dan mudah dijumpai di Sulawesi,
Sumatera, Kalimantan, Papua khususnya Jawa Bagian Barat.
Ciri ciri
Persebaran tanah ini kebanyakan di beberapa daerah Indonesia dengan merata. Lazimnya dipakai
unt6uk membuat kerajinan sampai kebutuhan yang lain. Tanah liat juga umumnya mempunyai
warna abu abu pekat atau sedikit mengarah warna hitam, ada di bagian luar atau permukaan
ataupun dalam tanah.
Persebaran
Persebaran jenis jenis tanah ini benar benar merata di semua daerah di Indonesia, cuma saja yang
membedakannya yaitu tingkat kedalaman tanah ini. Di samping itu juga tanah ini terdapat di 10
Jenis tanah yang lain di Indonesia maupun dunia.
Tanah litosol termasuk tanah yang masih muda dan tergolong baru yang sedang berkembang.
Salah satu penyebab terbentuknya tanah ini yaitu pergantian iklim, adanya vulkanisme dan
topografi.
Ciri ciri
Terdapat beberapa cara supaya tanah ini terus berkembang diantaranya yaitu dengan melakukan
penanaman pohon agar memperoleh unsur hara dan mineral yang memadai. Tanah ini memiliki
tekstur berbagai macam, adanya yang kasar atau bebatuan, lembut dan adanya yang berpasir.
Persebaran
Tanah ini biasanya tersebar di beberapa wilayah yang terdapat kecuraman yang tinggi misalnya
bukit tinggi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi.
Tanah jenis ini termasuk diantara tanah yang dapat dijumpai di Indonesia. TAnah ini tercipta
akibat dari pelapukan batuan metamorf dan batuan sedimen.
Tanah jenis ini memiliki warna merah, dan beberapanya terdapat juga yang kuning. Mempunyai
solum horizon dan teksturnya bersifat kasar. Tanah ini tersebar di beberapa daerah yang bercurah
hujan tinggi, tingkat kelembaban yang tinggi dan juga tingginya mencapai 300 sampai 1000
meter dari permukaan laut. Lantaran mengandung alumunium dan zat besi, tanah ini tidak subur,
sehingga tidak cocok jika digunakan untuk bercocok tanam.
Persebaran
Tanah ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Bali, Lampung, Sulawesi, dan Papua.
Jenis tanah podsol ini berasal dari sebuah batuan induk pasir. Pada penyebarannya didaerah yang
beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya didaerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara
dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah.
Jenis tanah yang satu ini pada perkembangannya lebih dipengaruhi oleh suatu faktor lokal yakni
pada topografi yang berupa sebuah dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air
dan warna kelabu hingga kekuningan.