Kanker Serviks - Kelompok 1
Kanker Serviks - Kelompok 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena dengan rahmat dan hidayahnya
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker
serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai
menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks
adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke
rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk
menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan
berlangsung.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita, selain
kanker payudara. Berdasarkan penelitian yang dirilis WHO pada tahun 2014, lebih dari 92 ribu
kasus kematian pada wanita di Indonesia disebabkan oleh penyakit kanker. Dari jumlah tersebut,
10% terjadi karena kanker serviks. Sedangkan menurut data Kementerian Kesehatan RI,
setidaknya terjadi 15000 kasus kanker serviks setiap tahunnya di Indonesia.
Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher
rahim.
Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim.
Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya,
namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 2
Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina
atau dinding panggul.
Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya,
namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 3
Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan
menyebabkan hidronefrosis.
Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya,
namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Stadium 4
Kanker serviks stadium 4 telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-
paru, usus, atau tulang.
Penelitian mengungkapkan bahwa angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
tergantung stadium yang dialami. Meskipun demikian, angka harapan hidup hanya hitungan
persentase penderita yang masih hidup, lima tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup 5 tahun
setelah terdiagnosis kanker serviks. Perlu diketahui, banyak penderita yang hidup lebih dari 5
tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita
kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
a.Stadium 1 – 80-93%
b.Stadium 2 – 58-63%
c.Stadium 3 – 32-35%
d.Stadium 4 – 15-16%
Kunyit Putih
Kunyit memang identik dengan bumbu masak berwarna kuning. Namun, tanaman ini
memiliki jenis lain, yang disebut dengan kunyit putih. Sesuai namanya, tanaman ini lebih
cenderung berwarna putih dengan semburat kekuningan. Tanaman herbal yang satu ini diyakini
dapat membantu pengobatan kanker serviks secara alami. Hampir semua bagian tanaman kunyit
putih dapat digunakan sebagai bahan dasar obat. Rimpang, daun, hingga minyak dapat diolah
menjadi bahan dasar obat herbal yang biasanya digunakan untuk meringankan kondisi akibat
kanker serviks. Mengutip dari Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, kunyit putih termasuk salah
satu dari beberapa macam obat herbal yang kerap digunakan sebagai cara mengobati kanker
serviks secara alami.
Sarang Semut
Meski namanya sarang semut, tapi bahan ini tak ada hubungan sama sekali dengan semut.
Ini adalah nama sejenis tanaman liar yang bisa ditemukan di alam liar Papua. Sarang Semut
mampu melawan tumor maupun kanker, tanpa efek samping berbahaya bagi
tubuh. Penyebabnya, dalam sarang semut ini terdapat kandungan antioksidan tinggi untuk
menangkal radikal bebas. Sarang semut juga bisa membantu menghentikan pertumbuhan sel
kanker. Bahkan siklus pembelahan sel pun akan dihambat, dan sistem kekebalan tubuh
otomatis akan meningkat. Cara pakainya adalah dengan merebus sarang semut, dan meminum
air rebusannya setiap hari hingga minimal 6 bulan secara terus-menerus. Selama minum air
sarang semut, pemeriksaaan medis harus terus dilakukan.
Jintan Hitam
Obat herbal berikutnya yang dapat dikonsumsi sebagai cara mengobati kanker serviks secara
alami adalah jintan hitam. Jintan hitam memiliki bentuk seperti biji-bijian dengan ukuran yang
cukup kecil. Cara menggunakannya bisa dengan mengambil sari minyak atau ekstrak jintan
hitam. Ekstrak jintan hitam diketahui memiliki aktivitas antikanker di dalamnya. Tak hanya itu,
jintan hitam juga mengandung senyawa yang disebut timoquinon. Senyawa tumoquinon diyakini
dapat membantu membunuh sel kanker serviks (Hela), dengan cara kerja seperti apoptosis.
Daun Sirsak
Daun sirsak tak hanya ampuh mengobati kanker serviks, tapi juga jenis kanker lainnya.
Daun sirsak juga bisa menyembuhkan asam urat, rematik, nyeri sendi, hipertensi, bisul serta
penyakit eksim. Cara memakai daun sirsak untuk obat ada dua macam.
Cara 1: Ambil daun sirsak 3 lembar dan rebus 20 menit. Saring air rebusan lalu tunggu sampai
hangat atau dingin, lalu diminum.
Cara 2: Ambil 10 lembar daun sirsak tua, cuci hingga bersih dengan air hangat, dari kotoran
yang menempel. Lanjutkan dengan merebus semua daun dalam panci berisi 3 gelas air.
Tapak Dara
Di dalam tapak dara ada vinblastin dan vinkristin, yang sangat baik untuk melawan dan
membunuh sel-sel kanker. Caranya pakainya:
Tapak dara perlu dicampur gula merah, kulit kayu pulasari, dan buah adas
- Semuanya direbus dengan air 3 gelas.
- Air rebusan disaring, lalu minum dalam kondisi hangat.
- Untuk pengobatan, ramuan ini bisa dikonsumsi sehari 3 kali, setengah gelas setiap kali
minum.
Daun Belimbing
Pohon belimbing tak hanya buahnya yang berguna, daunnya juga bisa menjadi obat kanker
serviks. Bahkan ada jenis daun lainnya yang bisa dikombinasikan dengan daun belimbig agar
hasil penyembuhan kanker serviks lebih total. Cara pakai :
Siapkan bahan berikut:
- setengah genggam daun belimbing
- setengah genggam daun bayam merah
- setengah genggam daun cermai muda
- setengah lembar daun pepaya muda
- madu 2 sendok makan
- wortel ukuran 2 jari.
Setelah semua bahan dicuci, masukkan ke panci dan tuangkan setengah gelas air
matang. Giling seluruh bahan sampai benar-benar halus, lalu saring airnya dan ditambah
madu. Minum sehari sekali 1 gelas secara rutin. Hal itu akan sangat membantu para penderita
kanker serviks pulih secara alami.
Keladi Tikus
Termasuk golongan tanaman talas, khasiatnya sudah dikenal luas bisa membunuh sel-sel
kanker berbahaya, termasuk sel kanker serviks. Kandungan di keladi tikus mirip pada kunyit
putih. Cara pakai: Keladi tikus 50 gram, rendam selama 30 menit.
- Tumbuk hingga halus, lalu peras dan ditambah madu ½ sendok makan.
- Setelah diperas, sebaiknya langsung diminum saat itu juga agar khasiatnya tidak berkurang
o Terapi Refleksiologi
Pijat refleksi adalah suatu cara pengobatan penyakit melalui titik pusat urat syaraf yang
bersangkutan (berhubungan) dengan organ-organ tubuh tertentu. Dengan kata lain adalah
penyembuhan penyakit melalui pijat urat syaraf untuk memperlancar peredaran darah. Relatif
banyak penyakit yang bisa diatasi melalui teknik pijat refleksi, dari penyakit ringan (seperti
pegal dan Pusing) hingga penyakit berat (seperti kanker, gangguan ginjal, stroke, dan jantung).
Metode pemijatan ini tidak hanya mengatasi berbagai penyakit, tetapi juga mampu mencegah
sedini mungkin penyakit yang dapat menyerang.
Menurut Adnamazida (dalam www.merdeka.com, diakses tanggal 21/11/2012), Sebuah
penelitian dari Michigan State University menyebutkan bahwa refleksi, pijat tradisional pada
kaki, bisa membantu pasien meredakan gejala penyakit kanker yang dideritanya. Seperti yang
dilansir dari Science Daily, pijat refleksi merangsang titik-titik tertentu pada kaki yang
akhirnya meningkatkan fungsi organ dengan lebih baik.
"Pijat refleksi selama ini dianggap sebagai salah satu cara membuat pasien merasa lebih
nyaman. Tetapi adanya penelitian ini mungkin bisa membuat pijat refleksi dijadikan terapi
utama demi meringankan gejala penyakit kanker pasien," tutur Gwen Wyatt, kepala penulis
penelitian.
o Mengobati kanker serviks secara alami dengan gaya hidup
Ketika Anda menjalani deteksi kanker serviks dan didiagnosis mengalami kanker leher rahim ini,
selain pengobatan dan perawatan terhadap penyakit, dokter juga akan merekomenasikan
perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Seperti apa gaya hidup yang harus Anda praktekkan
sebagai salah satu cara mengobati kanker serviks secara alami?
Salah satu faktor risiko yang dapat menjadi penyebab kanker serviks adalah pola makan
yang tak sehat. Maka itu, saat Anda didiagnosis mengalami kanker serviks, wajib hukumnya
untuk menghindari berbagai makanan yang berpotensi memperparah kondisi kesehatan.
Pengobatan kanker mungkin akan mempengaruhi selera makan dan menghilangkan nafsu makan
Anda. Jika pengobatan kanker menyebabkan berat badan anda turun drastis, konsultasikan pada
tenaga medis atau ahli gizi tentang cara menjaga agar berat badan tetap stabil.
Saat menjalani pengobatan kanker, Anda mungkin mudah merasa lelah. Oleh karena itu,
Anda perlu menyeimbangkan aktivitas dan istirahat. Jika rasa lelah yang Anda rasakan
berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Rasa lelah ini sering kali
menyebabkan pasien kanker tidak memiliki cukup energi untuk bergerak apalagi berolahraga.
Olahraga yang sesuai dapat membantu mengurangi rasa lelah dan depresi. Jika Anda ingin
berolahraga, Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang
sesuai dengan kondisi Anda. Berjalan kaki santai selama 30 menit secara rutin dapat memberikan
perubahan yang signifikan. Perubahan gaya hidup ini juga akan membantu memperbaiki kualitas
hidup Anda.
Kemoterapi dapat membuat vagina Anda kering dan libido yang menurun. Terapi radiasi
bahkan dapat merusak ovarium Anda dan mengubah lapisan vagina. Untuk itulah Anda perlu
mendiskusikan ini dengan tim medis dan terutama dengan pasangan. Anda dan pasangan perlu
memikirkan aktivitas intim lainnya agar Anda berdua tetap dekat dalam masa-masa sulit ini.
Selain itu, jika Anda tidak pernah menjalani histerektomi dan sedang menjalani radiasi atau
kemoterapi, sebaiknya Anda mempertimbangkan menggunakan alat kontrasepsi.
Adalah suatu hal yang bijak untuk menghindari kehamilan selama masa pengobatan karena
pengobatan-pengobatan untuk pasien kanker serviks berbahaya bagi bayi dalam kandungan.
Meskipun radiasi dan kemoterapi dapat menurunkan kesuburan, namun ini tidak berarti Anda
tidak akan hamil sama sekali.Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran
medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk
informasi lebih detail.
Tanggal 11 Juli 2020, jam 11.00 WIB, di ruang B3 Ginecology – RSUP Kariadi
Semarang, diperoleh data sebagai berikut:
1. Biodata
a.Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Bedono, Sayung
Tanggal masuk : 28 Desember 2019
Diagnosa Medis : Ca Serviks Stadium III B
Register : 5667717
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bedono, Sayung
Hub.Dengan pasien : Suami
2. Riwayat K
a.Keluhan Utama
Saat dikaji pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mulai tanggal 28 Desember 2019, pasien dirawat di RSUP Kariadi dengan diagnosis medis
Ca. Serviks stadium III B di ruang B3 Ginecology. Dengan pengobatan Terapi radiasi 25 kali
dan kemoterapi 5 kali. Sampai pengkajian klien sudah mendapat kemoterapi ke-5 dan radiasi ke-
22. Saat dikaji pasien mengatakan sudah tidak terjadi perdarahan, dan tidak keputihan. Pasien
mengatakan mual.
c.Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bulan Oktober 2019, mengalami perdarahan mrongkol-mrongkol 7 hari,
perdarahan terjadi setelah melakukan hubungan suami istri. Pasien juga mengatakan pernah
keputihan 1 minggu sebelum perdarahan. Oleh karena perdarahan tersebut pasien dirawat di RS
Sultan Agung dengan diagnosa medis Ca Servic stadium III B. Sebelum di rujuk ke RSUP
Kariadi, pasien mendapat terapi Asam Mefenamat dan vitamin penambah darah, dikatakan
pasien seingatnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
e.Riwayat Obstetri
1) Menarche : usia : 12 tahun, lama: 7 hari
2) Menikah I : usia :19 tahun, suami I meninggal, mempunyai 1 anak perempuan,
Menikah II : usia :25 tahun, suami II, mempunyai 2 anak perempuan
3) Riwayat KB : menggunakan suntik KB 3 bulanan, pasien menggunakan KB sejak
tahun 2002 dan lepas Oktober 2019
4) Riwayat Obstetri : GIII PIII
a) Anak I, usia 18 tahun, jenis kelamin: perempuan
b) Anak II, usia: 13 tahun, jenis kelamin: perempuan
c) Anak III, usia: 6 tahun, jenis kelamin: perempuan
f. Genogram
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
Kimia Klinik
- Ureum 14 15 – 39
mg / dl
- Creatinin 0,64 0,60 – 1,30
mg / dl
- SGOT 17 15 – 37
u/l
u/l
- SGPT 25 30 - 65
Tanggal / jam
11 Juli 2020
07.00 Plastosin 60 mg infus
Infus NS 0,9%
08.00 Infus manitol 2%
Infus DS
13.00 Metoclorpramid 1 amp
14.00 Metoclorpramid 1 amp
g. Terapi
Tanggal : 11 Juli 2020.
1) Metoclorpramid 3 x 1 tablet
2) SF / BC / C 2 x 1 tablet
3) Vitamin A 1 x 50.000 unit
4) Antasid Syrup 3 x 1 sendok makan
B. Analisa Data
No Tgl / jam Data Fokus Etiologi Masalah
1 11-7-20 DS : Pasien mengatakan mual Efek samping dari Perubahan
11.00 dan tidak nafsu makan kemoradiasi nutrisi:
DO : - Makan habis 2 sendok, Kurang dari
dari 1 porsi kebutuhan
- Ngemil (keripik, peyek) tubuh
- BB sebelum sakit: 55 kg,
selama sakit : 49,5 kg
- Hasil laboratorium
tanggal 5 febuari 2008
Hemoglobin = 11,80 gr%
- Pasien kurang
mengetahui tentang
kebutuhan nutrisi
2 11-7-20 DS : Pasien menanyakan apakah Ketidakpastian Ansietas
17.00 pengobatan sinar dapat rentang hasil yang
menyembuhkan penyakit? diharapkan
Apakah kanker bisa
tumbuh lagi?
DO : - Pasien tampak cemas
- Pasien takut bila penyakit
tumbuh lagi
- Pasien banyak bertanya
3 11-7-20 DS : Pasien mengatakan Proses penyakit, Perubahan
17.00 sebelum sakit pasien perubahan anatomis kebutuhan
melakukan hubungan suami seksualitas
istri 2x minggu, selama
sakit tidak pernah
melakukan hubungan
seksual
DO : - Pasien mengatakan
tentang frekuensi
seksualitas kepada
perawat
- Pasien aktif menjawab
pertanyaan
4 11-7-20 DS : Pasien mengatakan gatal di Efek kemoradiasi Gangguan
17.00 daerah kemaluan dan integritas
sekitar anus kulit ;
DO : - Pasien terlihat menggaruk pruritus,
daerah yang gatal eritema
- Bagian monsveneris lesi
putih
- Bagian lipatan bokong,
juga terdapat lesi warna
putih
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek
samping dari kemoradiasi
2. Ansietas berhubungan dengan ketidakpastian tentang hasil yang
diharapkan
3. Perubahan kebutuhan seksualitas berhubungan dengan proses penyakit,
perubahan anatomis
4. Gangguan Integritas kulit ; pruritus, eritema berhubungan dengan efek
kemoradiasi
D. Rencana Keperawatan
E. Implementasi
No
Tgl / jam Evaluasi
DX
1 11-7-20 S : Saya sudah mau makan sedikit, tetapi masih terasa mual
13.00 O : - Makanan yang dihabiskan ½ porsi
- BB : 50 kg
- TB : 152 cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 11-7-20 S : Saya sudah mengetahuai tentang penyakit saya.
13.00 Terima kasih, sus.
O : - Pasien mengerti penjelasan perawat
- Cemas berkurang
- Pasien memiliki koping yang positif
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
3 11-7-20 S : Suami saya kalau malam nunggu saya disini. Tadi pagi
13.00 dia berangkat kerja dari sini
O : Pasien dan pasangan memahami seksualitas tidak
hanya sebatas aktifitas itu.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
4 11-7-20 S : Kalau gatal saya garuk, setelah mandi saya kasih bedak
13.00 yang gatal.
O : Tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi atau lecet
bekas garuk
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi