Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
1
T.A. 2020/2021
2
Catatan:
Tema di atas bukan untuk dipilih salah satunya, dari nomor 1 s.d 5 harus dimuat di
dalam 1 artikel besar dengan BAB-BAB tersendiri.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
ini. Atas hidayah dan karunia-Nya telah memberikan penulis kesempatan untuk dapat
menyelesaikanartikel ini.
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
atas syafaat dan risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk
menjalani hidup.
Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islam. Tanpa arahan
dan bimbingan beliau, mungkin saya tidak dapat menyelesaikan tugas artikel ini
dengan baik dan benar.
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat bagi pembaca dan bias menjadi
rujukan peneliti selanjutnya. Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila
ada kesalahan penulis. Kritik yang terbuka dan membangun sangat saya nantikan
demi kesempurnaan artikel.
Demikian kata pengantar ini saya sampaikan. Terimakasih atas semua pihak yang
sudah membantu penyusunan dan membaca artikel ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I. Tauhid: Keistimewaan&Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam………..1
BAB II. Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits………………………….8
BAB III. 3 Generasi Terbaik Menurut Al-Hadits………………………………………...13
BAB IV. Pengertian dan Jejak Salafussoleh (Referesnsi Al-Hadits)…………………15
BAB V. Ajaran dan Tuntunan tentang Berbagi, Penegakan serta
Keadilan Hukum dalam Islam…………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….24
Ketentuan Penulisan:
Kertas A4
Margin: 3x3x3x3 cm
Spasi 1,5
Font: Arial 11
Jumlah halaman: Minimal 15
Jumlah Referensi Buku/Kitab/Web, situs, blog, dll: Minimal 10
Nomor Halaman Ketik di Sebelah pojok bawah sebelah kanan.
PERHATIAN:
a. Form untuk diisi judul, maka ketik judul: Tauhid, Al-Qur'an&Hadits, Generasi
Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadilan dan Penegakan Hukum dalam
Islam, Dosen: Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
b. Form untuk diisi Diskripsi Dokumen/Informasi Dokumen maka ketik: Islam, Dr.
Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos, Universitas Mataram, Nama Fakultas, Nama
Prodi, Nama Kalian Sendiri.
iv
BAB 1
Al-ilah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-
Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, takut dan mengharapkan-Nya,
kepada-Nya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdoa dan
bertawakkal kepada-Nya untuk kemashalatan diri, meminta perlindungan dari-
Nya dan menimbulkan ketenanganndi saat mengingat-Nya dan terpaut cinta
kepada-Nya. (M.Imaduddin,1989:56)
Atas dasar definisi ini, Tuhan itu bias berbentuk apa saja, yang
dipentingan manusia. Yang pasti manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin
tidak bertuhan. Berdasarkan Logika Al-Quran setiap manusia pasti ada
sesuatu yang dipertuhankannya Dengan begitu orang-orang komunis pada
hakikatnya bertuhan juga. Adapun tuhan mereka ialah ideology atau angan-
angan (utopia) mereka.
1
دJٌ ك أَ َّن ُه َعلَى ُك ِّل َشيْ ٍء َش ِهي
َ اق َوفِي أَ ْنفُسِ ِه ْم َح َّتى َي َت َبي ََّن لَ ُه ْم أَ َّن ُه ْال َح ُّق أَ َولَمْ َي ْكفِ ِب َر ِّب
ِ يه ْم َءا َيا ِت َنا فِي اآْل َف
ِ َس ُن ِر
Manusia sejak masih berada dalam alam ruh (arwah) telah ditanamkan
benih iman, kepercayaan dan penyaksian (syahadah) terhadap keberadaan
Allah swt. Dalam QS al-A’raf (7): 172 Allah menegaskan:
Pemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan ilmu tauhid, ilmu kalam atau
ilmu usluhuddin di kalangan umat islam, timbul sejak wafatnya Nabi
Muhammad Saw. Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal,
tradisonal, dan ada pula yang bersifat di antara keduanya. Sebab timbulnya
aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan metodologi dalam memahami
Al-quran dan hadis dengan pendekatan kontekstual sehingga lahir aliran yang
bersifat tradisonal. Ketiga corak pemikiran ini telah mewarnai sejarah
pemikiran ilmu ketuhanan dalam islam. Aliran tersebut yaitu :
2
Dalam menganalisis ketuhanan, mereka memakai bantuan ilmu logika
Yunani, satu sistem teologi untuk mempertahankan kedudukan keimanan.
Hasil dari paham Mu’tazilah yang bercorak rasional ialah muncul abad
kemajuan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun kemajuan ilmu pengetahuan
akhirnya menurun dengan kalahnya mereka dalam perselisihan dengan kaum
Islam ortodoks. Mu’tazilah lahir sebagai pecahan dari kelompok Qadariah,
sedang Qadariah adalah pecahan dari Khawarij.
3
Surat al-Mukminun, ayat 91
"Tidaklah Allah mempunyai anak dan tidak pula ada Tuhan disamping-Nya.
(karena jika mempunyai anak dan ada Tuhan selain-Nya), maka masing-
masing Tuhan akan membawa ciptaan-Nya sendiri dan sebagian akan lebih
unggul dari sebagian yang lainnya."
4
melalui akal pikiran. Kedua, berusaha memperoleh semua ilmu pegnetahuan
dengan latihan yang benar.
Kalbu atau hati adalah sarana untuk mengenal Tuhan. Jiwa manusia
didalamnya terdapat dua potensi, pertama hati nurani yang berkecenderungan
ke arah hal-hal yang baik, kedua adalah hawa nafsu yang ebrkecenderungan
ke arah hal-hal yang buruk. Kedua potensi itu lebih dominan dalam jiwa
manusia tergantung dari keimanan dan ketakwaan masing-masing pribadi.
Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap
yang menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh
manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah
(tuhan) di dalam Al-Quran konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu Allah, dan
selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (tuhan). Benda-benda
seperti : patung, pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan sebagai
ilah. Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) : 165,
sebagai berikut:
ِ ُون هَّللا ِ أَ ْندَ ًادا ُي ِحبُّو َن ُه ْم َكحُبِّ هَّللا ِ َوم َِن ال َّن
اس ِ َمنْ َي َّتخ ُِذ مِنْ د
“Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan
terhadap Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah”.
5
Muhammad dengan Khadijah (sekitar 15 tahun sebelum turunya Al-Quran) ia
mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya
nama Abdullah (hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan masyarakat Arab
sebelum turunnya Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha-besaran
Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap. Nabi Muhammad dalam
mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan
masyarakat. Jika konsep ketuhanan yang dibawa Muhammad sama dengan
konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak demikian kejadiannya.
“Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan
menundukkan matahari dan bulan?” Mereka pasti akan menjawab Allah”.
6
membangun kemurnian akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk
pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksakta, karena dalam
segi akidah, Islam hanya menerima hal-hal yang menurut ukuran akal sehat
dapat diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan lurus.
Pilar akal dan rasionalitas dalam akidah Islam tercermin dalam aturan
muamalat dan dalam memberikan solusi serta terapi bagi persoalan yang
dihadapi. Selain itu Islam adalah agama ibadah. Ajaran tentang ibadah
didasarkan atas kesucian hati yang dipenuhi dengan keikhlasan, cinta, serta
dibersihkan dari dorongan hawa nafsu, egoisme, dan sikap ingin menang
sendiri. Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang
dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar.
Pentingnya akal bagi iman ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang
berjalan.
7
BAB 2
Ilmu dalam pandangan islam mempunyai peranan yang sangat besar, dan memiliki
kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Bahkan islam identic dengan ilmu. Islam
menjadikan ilmu pengetahuan sebagai syarat dan tujuannya. Islam menyamakan
pencarian ilmu pengatahuan dengan ibadah. Islam memandang sains dan teknologi
terkait dengan konsep tauhid, yaitu merupakan satu kesatuan dengan cabang
pengetahuan lainnya. Dalam islam, alam tidak dilihat sebagai entitas terpisah,
melainkan sebagai bagian integral dari pandangan holistic islam tentang Tuhan,
manusia dan alam semesta. Keterkaitan ini menyiratkan kesakralan mencari ilmu alam
bagi umat islam. Karena alam sendiri dalam al-quran merupakan kumpulan ayat tanda-
tanda keberadaan Tuhan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi
kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia;
maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
8
“Dan sesungguhnya kami telahmenciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh(Rahim). Kemudian air mani itu kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik.
”Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”
9
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?”
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan”.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Ankabuut ayat 14. (QS 29:14)
10
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka
ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang- orang yang zalim”.
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan
tahun (lagi)”.
Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat)
dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi di abad modern ini,
sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan
oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata lain
ilmuan muslim banyak memberikan sumbangan kepada ilmuan barat.Hal ini
diakui oleh sebagian mereka.
Sains dan teknologi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh
ilmuan barat pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, semua itu bukti
kebenaran informasi yang terkandung di dalam Alquran, karena jauh sebelum
peristiwa penemuan- penemuan itu terjadi, Alquran telah memberikan isyarat-
isyarat tentang hal itu dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan Alquran,
dimana kebenaran yang terkandung di dalamnya selalu terbuka untuk dikaji,
didiskusikan, diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiah oleh siapa pun.
Alquran adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari
segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Alquran adalah
buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang
terlewatkan, semuanya telah diatur di dalamnya, baik yang berhubungan
dengan Allah (hablum minallah) sesama manusia (hablum minannas) alam,
lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama,
umum dan sebagainya (dalam QS Al An’am: 38).
11
Surat Al-Alaq (Iqra’) termasuk ayat Al Qur’an pertama yang diturunkan,
termasuk ayat makiyyah, terdiri dari 19 ayat, 93 kalimat dan 280 huruf. Dalam
Surat Al Alaq dapatlah di lihat suatu gambaran yang hidup mengenai suatu
peristiwa terbesar yang pernah terjadi pada sejarah manusia, yaitu pertemuan
Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril untuk pertama kali di Gua Hiro’
dan penerimaan wahyu yang pertama setelah Nabi berusia 40 tahun.
Surat Al-Alaq ayat 1-5 mengandung pengertian bahwa untuk memahami segala
macam ilmu pengetahuan, seseorang harus pandai dalam membaca. Dalam
membaca itu harus didahului dengan menyebut nama Tuhan,yaitu dengan
membaca “BasmAllah” terlebih dulu dan ingat akan kekuasaan yang dimiliki-
Nya, sehingga ilmu yang diperoleh dari membaca itu, akan menambah
dekatnya hubungan manusia dengan khaliq-nya.
12
BAB 3
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..”
(QS. Ali Imran : 110)
Inilah beberapa generasi terbaik yang beliau sebutkan dalam hadist tersebut :
1. Sahabat
13
Para sahabat merupakan orang-orang yang mewariskan ilmu dari
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Diantara sahabat yang terbaik adalah
para Khulafaur Rasyidin, kemudian 10 orang sahabat yang namanya
disebutkan oleh Rasulullah yang mendapatkan jaminan surge,
2. Tabi’in
Tabi’in adalah orang-orang beriman yang hidup pada masa Rasulullah atau
setelah beliau wafat tetapi tidak bertemu dengan Rasulullah dan bertemu serta
melihat para sahabat. Tabi’in merupakan orang-orang yang belajar dan
mewariskan ilmu dari para sahabat Rasulullah.
Salah seorang terbaik dari generasi Tabi’in adalah Uwais Al Qarn, yang pernah
mendatangi rumah Rasulullah untuk mendapatkan kemuliaan menjadi sahabat,
tetapi tidak berhasil bertemu dengan beliau. Uwais Al Qarn, pernah disebutkan
secara langsung melalui lisan Rasulullah sebagai orang yang asing di bumi tapi
terkenal di langit. Bahkan Rasulullah memerintahkan sahabatnya, Umar dan
Ali, untuk mencari Uwais dan meminta untuk di doakan, karena ia merupakan
orang yang memiliki doa yang diijabah oleh Allah.
3. Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut Tabi’in adalah orang beriman yang hidup pada masa sahabat atau
setelah mereka wafat tetapi tidak bertemu dengan sahabat dan bertemu
dengan generasi tabi’in. Tabi’ut Tabi’in merupakan orang-orang yang belajar
dan mewariskan ilmu dari para tabi’ut.
Diantara orang-orang yang termasuk dalam generasi ini adalah Imam Malik bin
Anas, Sufyan bin Uyainah, Sufyan Ats-Tsauri, Al Auza’i, Al Laits bin Saad dan
yang lainnya.
14
BAB 4
“ Maka Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu, dan pelajaran bagi
orang-orang yang kemudian” (QS. Az-Zukhruf : 56)
Ibnu Atsir berkata : “ Salaf adalah orang yang terlebih dahulu meninggal dari
kalangan nenek moyang dan kerabatnya. Oleh sebab itu, generasi terdahulu
dari kalangan tabi’in disebut as-Salafus Shalih”.
ْ ك ْال َف
و ُزJJ َ JJِدا َذلJJ َ دJJِا ُر َخالJJاأْل َ ْن َه
ً ا أَ َبJJِين فِي َه
ْال َعظِ ي ُم
15
dan Allah menyediakan bagi mereka surge-surga yang mengalir sungai-sungai
di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar.” (QS. At-Taubah: 100)
َِفا َّتقِي هَّللا َ َواصْ ِب ِري َفإِ َّن ُه نِعْ َم ال َّسلَفُ أَ َنا لَك
صالِ ُح ال َّسلَفِ ُي َعلِّم ُْو َن أَ ْواَل دَ ُه ْم حُبَّ أَ ِبي َب ْك ٍر َو ُع َم َر َرضِ ي هللاُ َع ْن ُه َما َك َما ُت َعلَّم ُْو َن الس ُّْو َرةُ أَ ِوال ُّس َّن ُة َ َك
َ ان
16
Seorang pengikut manhaj salaf yang haq tidak akan pernah mengklaim
bahwa ia dan orang-orang yang sekarang bersamanya pasti akan masuk
Jannah (surge). Karena tidak adan yang tahu akhir kehidupan seseorang
kecuali Allah. Ia tidak akan pernah tahu apakah ia akan terus menjadi pengikut
manhaj salaf hingga akhir hayatnya atau justru berakhir menjadi pengikut hawa
nafsu, wal iyaadzu billah.
17
BAB 5
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang
lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran 3: Ayat
134)
ِين آَ َم ُنوا ِم ْن ُك ْم َوأَ ْن َفقُوا َل ُه ْم أَجْ ٌر َك ِبي ٌر َ آَ ِم ُنوا ِباهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه َوأَ ْنفِقُوا ِممَّا َج َعلَ ُك ْم مُسْ َت ْخلَف
َ ِين فِي ِه َفالَّذ
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa harta hanyalah titipan Allah karena
Allah Ta’ala firmankah (yang artinya), “Hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya.” Hakikatnya, harta tersebut adalah milik Allah. Allah
Ta’ala yang beri kekuasaan pada makhluk untuk menguasai dan
memanfaatkannya.Al Qurthubi rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini merupakan
dalil bahwa pada hakekatnya harta itu milik Allah. Hamba tidaklah memiliki apa-
apa melainkan apa yang Allah ridhoi. Siapa saja yang menginfakkan harta pada
jalan Allah, maka itu sama halnya dengan seseorang yang mengeluarkan harta
orang lain dengan seizinnya. Dari situ, ia akan mendapatkan pahala yang
melimpah dan amat banyak.
18
ا ُءJاعِ فُ ِل َمنْ َي َشJُضَ ة َح َّب ٍة َوهَّللا ُ يJ ْ يل هَّللا ِ َك َم َث ِل َح َّب ٍة أَ ْن َب َت
ُ ت َسب َْع َس َن ِاب َل فِي ُك ِّل ُس ْن ُبلَ ٍة ِم َئ ِ ون أَمْ َوالَ ُه ْم فِي َس ِب َ َم َث ُل الَّذ
َ ُِين ُي ْنفِق
َوهَّللا ُ َواسِ ٌع َعلِي ٌم
19
jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti bahwa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata karena tidak hendak
menjadi saksi maka sesungguhnya Allah maha mengetahui dengan segala apa
yang kamu lakukan” (QS. An-Nisa:135).
Pengertian keadilan dapat ditinjau dari dua segi yakni keadilan hukum
dan keadilan sosial. Adapun keadilan mengandung asas kesamaan hukum
artinya setiap orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Dengan kata
lain hukum harus diterapkan secara adil. Keadilan hukum ternyata sangat erat
kaitannya dengan implementasi hukum di tengah masyarakat. Untuk mencapai
penerapan dan pelaksanaan hukum secara adil diperlukan kesadaran hukum
bagi para penegak hukum.
20
sumber dari semua mafsadah. Alam semesta teratur karena berjalan di atas
hukum-Nya. Begitu pula manusia, kehidupannya pasti teratur takkala aturan
yang mengatur kehidupan mereka adalah hukum Allah swt.
21
3). Mekanisme Pengadilan Efektif dan Efisien
Keputusan hakim hanya bisa dianualir jika keputusan tersebut menyalahi nas
syariah atau bertentangan dengan fakta. Keputusan hakim adalah hukum
syariah yang harus diterima dengan kerelaan. Oleh karena itu, pengadilan
islam tidak mengenal adanya keberatan (I’tiradh), naik banding (al-istinaf) dan
kasasi (at-tamyiiz). Dengan begitu penanganan perkara tidak berlarut-larut dan
bertele-tele. Khalifah Umar berkata “Yang itu sesuai keputusanku,sedangkan
yang ini juga sesuai keputusanku.”
22
Penegakkan hukumdi sistem demokrasi secular hanyalah jargon khayali yang
tidak mungkin membumi. Sistem ini mulai pangkal hingga ujungnya
bermasalah. Menaruh harapan pada system ini jelas-jelas kesalahan besar.
Akhirnya, hanya dengan kembali pada syariah dan system Khalifah Islamiyah,
manusia akan mendapatkan apa yang selama ini merepa harapkan. Pasalnya,
syariah islam dan Khalifah Islamiyah adalah ketentuan yang ditetapkan Allah
swr, Zat yang paling memahami apa yang paling baik bagi manusia.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-03
https://int.search.myway.com/search/GGm
http://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/tibyan/article/download/40/37
https://religidanbudaya.filsafat.ugm.ac.id/2017/10/23/pandangan-al-ghazali-tentang-
konsep-ketuhanan-dan-relevansinya-bagi-perwujudan-karakter-insan-kamil/
https://core.ac.uk/download/pdf/297921818.pdf
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/sumbula/article/view/3976/2943
https://umma.id/article/share/id/1002/272772
https://bincangsyariah.com/kalam/siapa-generasi-islam-terbaik-itu/
http://digilib.uin-suka.ac.id/36253/
http://bmtitqan.org/artikel/detail/34/berbagi.html
https://rumaysho.com/1020-jangan-lupa-untuk-saling-berbagi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Salaf
https://www.matamatapolitik.com/in-depth-mengupas-salafi-dan-wahhabi-dua-sisi-dari-
koin-yang-sama/
24