ABSTRAK
Tata ruang kota tidak bisa dilepaskan dari pemenuhan hak warga yang menghuni di kota
tersebut. Salah satunya adalah mengenai bagaimana kota memenuhi kebutuhan rekreatif
seperti Ruang Terbuka Hijau. Kota Malang merupakan kota layak huni terbaik ketiga di
Indonesia. Salah satu indikator tingkat kenyamanan suatu kota adalah ruang terbuka hijau
berupa taman. Berdasarkan persepsi masyarakat di Kota Malang ketersediaan dan
persebaran taman sudah terpenuhi secara baik.
Pada tahun 2007, Malang menerima penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak
karena Pemerintah menilai kota Malang telah memenuhi standart indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak. Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak dibentuk menjadi 5
indikator yang mampu membangun perencanaan Kota/Kabupaten yang lebih baik, karena
menurut para ahli anak-anak merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
Pertumbuhan Kota. Beberapa pendapat dari anak-anak mengatakan bahwa ada banyak
faktor yang membuat mereka tidak nyaman dengan keadaan kota yang sekarang, salah satu
faktor yang menonjol adalah faktor kurangnya lahan untuk tumbuhan. Mereka menilai
bahwa lahan untuk tumbuhan kini berkurang karena banyak faktor salah satunya adalah
keserakahan pejabat yang menyalah gunakan lahan tersebut. Anak-anak juga menilai
bahwa mereka membutuhkan tempat/lahan untuk berinteraksi, belajar, dan membutuhkan
tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka serta memenuhi hak anak yang
telah diatur di dalam Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990.
Undang-Undang sebagai ukuran standart bagaimana Ruang Terbuka Hijau dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan hak dasar warga. Ruang Terbuka Hijau juga berfungsi sebagai
sarana sosial, budaya, ekonomi, dan kebutuhan masyarakat kota serta pemenuhan
indikator Kabupaten/Kota Layak Anak yang diwujudkan oleh Pemerintah Kota Malang.