Disusun Oleh:
Kelompok 2 Kelas F
Fasilitator:
Dr. Fauziah. A. Asim, drg, M.Kes
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Bentuk Komunnikasi...............................................................................5
2.2 Jenis Komunikasi.....................................................................................8
2.3 Gangguan atau Hambatan Komunikasi.................................................13
2.4 Metode Komunikasi...............................................................................18
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP.............................................................................................................21
3.1 Kesimpulan............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Hambatan psikologis
Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam
komunikasi, pada umumnya komunkator tidak mengkaji
diri komunikan, dan menyebabkan si komunikan merasa
sedih, bingung, bahkan kecewa jika si komunikan
menaruh prasangka kepada komunikator. Prasangka
merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan
komunikasi, karena orang yang berprasangka belum
apa-apa sudah menentang komunikator karena biasanya
terbawa oleh emosi. Emosi sering kali membutakan
pikiran dan perasaan terhadap suatu fakta yang
bagaimanapun jelas dan tegasnya, maka dari itu
berhati-hatilah dalam berkomunikasi agar tidak
menimbulkan prasangka terhadap seseorang.9
b. Hambatan semantic
Hambatan ini terdapat pada komunikator. Faktor semantis
menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai
media untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada
komunikan. Demi kelancaran komunikasinya seorang
komunikator harus benar-benar konsentrasi agar tidak terjadi
salah ucap, jika salah ucap akan terjadi misunderstanding dan
misscommunication. Biasanya terjadi karena perbedaan daerah
asal dan bahasa yang biasa digunakan antara komikan dan
komunikator. Jadi, untuk menghilangkan hambatan semantis
dalam komunikasi, seorang komunikator harus mengucapkan
pernyataan dan perkataannya dengan jelas dan tegas,
memilihkan kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang
salah, dan disusun dengan kalimat-kalimat yang logis.
c. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis biasanya dijumpai pada media yang
dipergunakan dalam proses komunikasi. Contoh-contoh
hambatan mekanis yaitu: suara telepon yang kerotokan, gambar
yang meliuk-liuk pada televisi, dan suara yang hilang-muncul
dari pesawat radio. Hambatan dari beberapa media tidak
mungkin diatasi oleh komunikator. Untuk menghindari hal ini
biasanya untuk selalu memastikan apakah pesan bisa
disampaikan melalui media mekanis atau tidak dan apakah
pesan bisa diterima secara rohani atau tidak.
d. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis disebabkan oleh factor gangguan
lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi
datangnya dari lingkungan. Contoh hambatan ekologis adalah
suara pesawat terbang lewat dan suara petir. Situasi
komunikasi ini sangatlah tidak nyaman . untuk mengatasi dan
menghindari agar hal ini tidak terjadi yaitu kita harus
mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari
kebisingan.9
Dari empat faktor hambatan tersebut, dapat diidentifikasikan
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses komunikasi,
yaitu:
1. Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang bahasa/istilah
kesehatan karena informasi kesehatan biasanya disampaikan
dalam bentuk tertulis.
2. Akses internet yang terbatas: akses internet yang belum
terjangkau di beberapa penjuru dunia sangat berakibat fatal,
karena mereka sangat sulit mendapatkan informasi tentang
kesehatan.
3. Ketidakmampuan para pekerja kesehatan untuk berkomunikasi
dengan pasien: dikarenakan berbagai hambatan komunikasi
seperti hambatan bahasa, perbedaan latar belakang budaya,
petugas kesehatan sering kali kesulitan dalam memberikan
informasi kesehatan yang penting kepada pasien mereka.9
2.4 Metode Komunikasi
Diantaranya adalah model komunikasi linear 1 linear
communication model 2 model interaksional dan model transaksional.
Linear communication model "Model linear" menyatakan bahwa
seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Pendekatan model ini
terdiri dari beberapa elemen diantaranya sumber source 2 pesan
(massage 2 dan penerima (receiver 2 Komunikasi model linear
mendeskripsikan proses komunikasi dua orang dengan satu arah 1 (one
way traffic communication).10
Oleh karena itu dalam model komunikasi ini yang aktif hanyalah
komunikatornya sementara komunikan cenderung pasif."Model
interaksional dikembangkan menggambarkan komuniksi dua arah
dimana komunikator dan komunikannya aktif dalam memberi dan
menerima respon. Elemen terpenting dari model komunikasi ini adalah
umpan balik (feedback terharadap suatu pesan baik dengan verbal
maupun non-verbal dan sengaja maupun tidak sengaja). "Model
transaksional menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan
secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi
transaksional bersifat kooperatif yang artinya pengirim dan penerima
sama/sama bertanggung jawab terhadap dampak komunikasi yang
terjadi.10
Komunikasi Intrapersonal/Intrapribadi
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi didalam
diri sendiri, terjadi apabila seseorang memikirkan masalah yang
dihadapi. Komunikasi intrapersonal juga dapat terjadi apabila
seseorang melakukan pertimbangan sebelum mengambil suatu
keputusan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima
pesan, memberi umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal
yang berkelanjutan.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk
komunikasi selanjutnya. Pengetahuan mengenai diri sendiri melalui
proses- proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran terjadi saat
berlangsungnya komunikasi intrapersonal oleh komunikator.9
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara
dua orang atau lebih, dimana komunikator menjadi sumber komunikasi
yang mengirim pesan dan komikate sebagai penerima stimulus dan
komunikate membuat jawaban berupa respons, demikian juga
sebaliknya. Salah satu contoh komunikasi intrapersonal adalah
komunikasi dokter gigi dengan pasien.9 Ada beberapa karakteristik
komunikasi Intrapersonal:
1. Bisa secara verbal dan non verbal
2. Proses komunikasi terjadi secara langsung tanpa melibatkan
media komunikasi sebagai pengantar pesan
3. Sumber komunikasi (komunikator) dan penerima pesan
(komunikate) dapat berganti peran.9
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat,
pertemuan, kompensasi dan sebagainya. Pada komunikasi ini kita lebih
memperhatikan bagaimana peran kita dan karakteristik setiap anggota
kelompok dalam proses komunikasi ini. Tujuan komunikasi ini adalah
untuk berbagai informasi, memecahkan masalah dan lain sebagainya.
Biasanya dalam komunikasi jenis ini dilakukan pelatihan atau
penyuluhan seperti bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.9
Komunikasi massa
Komunikasi massa atau komunikasi publik (massal
communication) adalah komunikasi yang biasanya menggunakan
saluran (media massa), komunikasi ini dinilai kurang efektif jika
dibandingkan dengan komunikasi intrapersonal dan komunikasi
kelompok, meskipun lebih efisien. Komunikasi massa ditujukan untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan cakupan yang luas.
Komunikasi ini dapat melalui media massa seperti televisi, radio, media
cetak dan sebagainya dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup
sehat khususnya dalam kesehatan gigi dan mulut.9
2.1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk diantaranya
dalam bentuk komunikasi personal dan kelompok. Menurut Rakhmat
(2008) menyebutkan empat bentuk komunikasi yang terdiri dari
komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, dan komunikasi massa.
Komunikasi menurut bentuknya terbagi dua yaitu komunikasi
verbal (lisan) dan komunikasi non-verbal (tertulis). Verbal berarti
menggunakan kata-kata atau tulisan sedangkan non-verbal tidak
menggunakan kata-kata dan tulisan tetapi biasanya menggunakan
isyarat gerakan tubuh dan wajah.
Menurut Shannon dan Weaver (Cangara, 2007), gangguan
komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang mengganggu salah satu
elemen komunikasi, sehingga komunikasi tidak dapat berlangsung
secara efektif dan tidak sesuai dengan harapan komunikator dan
komunikan. Sejumlah hambatan dapat memperlampat atau
mengacaukan komunikasi yang efektif (Deddy Mulyana, 2005),
hambatan tersebut, yaitu penyaring, perspektif selektif, gaya gender,
emosi, bahasa, dan petunjuk nonverbal.
DAFTAR PUSTAKA