HUKU
Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Catatan Awal
Ilmu hukum merupakan realitas kodrati yang eksis dan
tertanamkan di setiap hati nurani manusia dan a priori
terhadap segala bentuk perilaku manusia. Dalam posisinya
sebagai norma kehidupan seperti itu, maka ilmu hukum
merupakan ilmu amaliah. Artinya, tidak ada ilmu hukum
tanpa diamalkan, dan tidak ada sesuatu amalan digolongkan
bermoral kecuali atas dasar ilmu hukum. Akan tetapi dalam
perjalanan sejarah yang panjang, moral dan moralitas itu
sedikit demi sedikit tereduksi, sehingga dewasa ini
kandungan moral dan moralitas dalam ilmu hukum sangat
menipis. Perkembangan ilmu hukum menjadi semakin
memprihatinkan, ketika moral dan moralitas yang masih
tersisa dalam batas minimal tersebut cenderung diputar-
balikkan melalui rekayasa atau permainan, sehingga garis
batas antara adil atau dzalim, benar atau salah, baik atau
buruk, jujur atau bohong dan sebagainya menjadi kabur,
simpang-siur, kacau dan membingungkan.
Bahkan pada tataran teoretis maupun praktis, seakan
tidak ada lagi garis batas, garis pemisah, garis demarkasi
dalam moral dan moralitas tersebut, sehingga siapapun yang
terlibat dalam masalah-masalah hukum, menjadi bingung dan
terjebak ke dalam ketidak-berdayaan, ketidak-pastian,
1
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
2
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
3
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
4
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
5
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
B. Makna Hukum
Hukum sebagai sebuah nama bukan sekadar
menunjukkan istilah tanpa makna. Hukum merupakan istilah
bagi sebuah lembaga atau pranata dalam kehidupan manusia
(Antonius Cahyadi dan E. Fernando M. Manullang, 2008: 34).
Kita dapat menarik beberapa garis pemandu bagi kita, bila
kita ingin mendefinisikan hukum. Harus disadari bahwa
definisi hukum tidak terlepas dari aspek ideologis. Ideologi
merupakan sebuah pandangan yang bersifat seharusnya
terhadap dunia. Maka ―hukum‖ yang diucapkan oleh orang
yang bersangkutan akan dipengaurhi oleh ideologi orang
tersebut (Kathryn Abrams, 1991: 971; Pierre Schlag, 1991: 801).
Dalam kasus ini dapat dipahami jika sebagian kalangan
intelektual berpendapat bahwa konsep hukum modern yang
telah digagas oleh para ahli terdahulu seperti Max Weber,
Galenter dan Charles Samprod yang mengilhami konsep
negara hukum di negara-negara Barat pada umumnya, tidak
sepenuhnya dapat ditegakkan di Indonesia yang memiliki
karakteristik ketimuran dan perdaban yang berbeda dengan
negara Barat pada umumnya. Di antaranya dalam perbedaan
6
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
7
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
8
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
9
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
C. Bingkai Buku
Buku ini mencoba menempatkan diri sebagai karya yang
―mengantar.‖ Corak eksiklopedis digunakan dalam
paparannya. Karya ini diharapkan dapat memberikan
orientasi atau dapat menjadi ―peta‖ yang memungkinkan
mahasiswa nantinya dapat merefleksikan fenomena hukum.
Dalam mengenal teori hukum, buku ini menggunakan
pendekatan tematik walaupun tidak meninggalkan konteks
historis dari pemikiran-pemikiran yang dipaparkan. Tema
atau topik tertentu ditelaah dan dibahas tanpa memperhatikan
urutan waktu dari munculnya pemikiran yang merefleksikan
pemikiran tertentu tersebut.
10
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
11
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
BAB II
PEMAHAMAN TEORI HUKUM
A. Peristilahan
Memberi definisi tentang teori hukum yang singkat,
sederhana, definitif, tetapi komprehensif bukan hal yang
mudah (Sudikno Mertokusumo, 2014: 1). Definisi teori hukum
yang dapat diterima umum tidak mudah diberikan. Lagipula,
―teori hukum sebagai ilmu pengetahuan baru pada umumnya
menunjukkan profil yang tidak jelas‖ (Sudikno Mertokusumo,
2014: 1).
Istilah yang digunakan untuk menyebut teori hukum
dalam literatur bermacam-macam. Kata teori hukum adalah
terjemahan ―legal theory‖, ―rechtstheorie‖, sebagaimana
digunakan oleh Firedmann, Finch, dan Gijssles. Ada yang
menyebutnya sebagai jurisprudence (Paton, 1951), bahkan ada
yang menyebutnya sebagai Legal Philosophy (Kelsen, 1971) dan
theory of justice versi John Rawls (1972). Dalam bacaan, kata-
kata legal theory, jurisprudence, dan legal philosophy digunakan
secara silih berganti dan bercampur-campur. Hal itu
memungkinkan, seperti diuraikan dalam Bab I, ketiganya
memang berkaitan satu sama lain walaupun dapat dibedakan
(McLeod, 2005: 11).
Teori Hukum tidak sama dengan Ilmu Hukum,
sebaliknya Ilmu Hukum bukanlah Teori Hukum. Dalam
tradisi Anglo Saxon, jurisprudence acapkali dijumbuhkan
12
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
13
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
14
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
15
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
16
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
17
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
18
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
19
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
20
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
21
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
22
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
23
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
24
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
25
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
26
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
27
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
28
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
29
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
30
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
31
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
32
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
33
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
34
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
35
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
36
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
37
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
38
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
39
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
40
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
41
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
42
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB III
TOPOLOGI WACANA HUKUM
43
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
44
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
45
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
46
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
47
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
48
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
49
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
50
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
51
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
52
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
53
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
54
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
55
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
56
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
57
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
58
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
59
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
60
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
61
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
62
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
63
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
64
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
65
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
66
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB IV
TEORI HUKUM TRANSNASIONAL
67
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
68
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
69
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
70
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
71
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
72
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
73
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
74
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
75
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
76
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
77
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
78
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB V
PENERAPAN ASAS HUKUM DAN
KEPENTINGAN POLITIK
A. Asas Hukum
Hukum sebagai perangkat kaidah sosial yang salah satu
tugasnya menciptakan pergaulan hidup damai, dalam
penegakannya kerap kali juga mesti memperhatikan
pertimbangan-pertimbangan etis yang dapat dijadikan sebagai
patokan agar tidak terjadi konflik ketika terjadi benturan-
benturan penerapan beberapa perangkat hukum (aturan).
Pada hakekatnya, apa yang dinamakan kaidah adalah
nilai, karena berisi apa yang ―seyogyanya‖ harus dilakukan,
sehingga harus dibedakan dari peraturan konkrit yang dapat
dilihat dalam bentuk kalimat-kalimat. Kaidah-kaidah dapat
berubah, sementara undang-undang atau peraturan
konkritnya tetap (Sudikno Mertokusumo, 2004: 33).
Kaidah hukum perlu dibedakan dengan asas hukum.
Menurut Notohamidjojo, asas hukum umum adalah norma
dasar yang dijabarkan dari hukum positif yang oleh ilmu
hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih
umum. Asas hukum umum itu merupakan pengendapan
hukum positif dalam suatu masyarakat (Sudikno
Mertokusumo, 2004: 34).
Lebih lanjut Rusli Effendi. dkk (1997:28) juga
mengemukan bahwa asas hukum merupakan sesuatu yang
79
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
80
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
81
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
82
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
83
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
84
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
85
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
86
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
87
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
88
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
89
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
90
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
91
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
92
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
93
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
94
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
95
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
96
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
97
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
98
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
99
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
100
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
101
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
102
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
103
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
104
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
105
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
106
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
107
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
108
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
109
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
110
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
111
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
112
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB VI
PENGEMBANAN HUKUM
113
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
114
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
115
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
116
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
117
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
118
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
C. Intepretasi Hukum
Interpretasi memiliki arti pemberian kesan, pendapat,
atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran (Hasan
Alwi, et.al, 2000: 439). Menurut Soeroso (1996: 197),
interpretasi atau penafsiran ialah mencari dan menetapkan
pengertian atas dalil-dalil yang tercantum dalam undang-
undang sesuai dengan yang dikehendaki dan yang dimaksud
oleh pembuat undang-undang.
Satjipto Rahardjo (2000: 96-97) mengemukakan, salah
satu sifat yang melekat pada perundang-undangan atau
hukum tertulis adalah sifat otoritatif dari rumusan-rumusan
peraturannya. Namun demikian, pengutaraan dalam bentuk
tulisan atau litera scripta itu sesungguhnya hanyalah bentuk
119
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
120
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
121
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
122
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
123
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
D. Penafsiran Konstitusi
Ada pandangan yang mengemukakan, bahwa
penafsiran konstitusi atau undang-undang dasar, tidaklah
sama dengan penafsiran hukum. Bertumpu dari pengertian
konstitusi atau undang-undang dasar di satu sisi, dan
pengertian hukum di sisi lain jelaslah memang pengertian
konstitusi atau undang-undang dasar itu tidak sama (analog).
Oleh karena itu, penafsiran konstitusi atau undang-undang
dasar tidaklah begitu saja dianalogkan dengan pengertian
penafsiran hukum. Jika konstitusi diartikan sebagai undang-
undang dasar (=hukum dasar yang tertulis), maka penafsiran
konstitusi atau undang-undang dasar hanyalah merupakan
salah satu bagian saja dari penafsiran hukum. Penafsiran
hukum (dilihat dari bentuk hukumnya atau rechtsvorm) dapat
bermakna luas, baik itu penafsiran terhadap hukum yang
tertulis (geschreven recht) maupun hukum yang tidak tertulis
(ongeschreven recht). Akan tetapi dalam praktik, pembedaan
antara penafsiran konstitusi atau penafsiran hukum itu tidak
dapat ditarik secara tegas, karena ketika hakim menafsirkan
konstitusi, ia tidak dapat dibatasi hanya dengan melakukan
penafsiran terhadap norma-norma hukum tertulisnya saja
atau sesuai dengan rumusan teks-nya saja, melainkan dapat
saja ia melakukan penafsiran terhadap norma-norma hukum
124
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
125
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
126
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
127
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
128
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
129
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
130
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
131
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
132
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
133
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
134
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
135
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
136
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
137
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
138
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
139
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
140
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
141
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
142
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
BAB VI
KONSTRUKSI KONTRAK BERKEADILAN
143
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
144
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
145
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
146
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
147
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
148
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
149
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
150
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
151
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
152
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
153
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
154
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
155
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
BAB VII
PANCASILA SEBAGAI CITA
HUKUM NASIONAL
156
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
157
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
158
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
159
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
160
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
161
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
162
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
163
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
164
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
165
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
166
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
167
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
168
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
169
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
170
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
171
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
172
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
173
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
174
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
175
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
176
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
177
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
178
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
DAFTAR PUSTAKA
179
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
180
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
Publishing.
181
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
Eddy O.S Hiareij, Hand Out Mata Kuliah Teori Hukum Semester
Ganjil 2010/2011, Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
182
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
183
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
Bakti.
184
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
185
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
186
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
187
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
Owen Fiss, 2003, The Law As It Could Be, New York University
Press.
188
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
Robert Cooter dan Thomas Ulen, 2012, Law & Economics, 6th
ed. New York, Addison-Wesley.
189
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
190
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
191
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
192
Teori Hukum: Suatu Pengantar dengan Pendekatan Tematik
Profil Penulis
193
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
194