Anda di halaman 1dari 3

Nama : Habib Febriansyah

NIM : 031442534

Program Studi : S1 Manajemen

Pertanyaan:

1. Jelaskan empat tahapan proses yang harus dilakukan pihak tertentu untuk membuat proses
investasi dengan baik.

Jawaban:

Empat tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat proses investasi yang baik:

a. Pemahaman Tujuan Investasi


Seorang investor harus memiliki tujuan dalam melakukan investasi entah untuk persiapan hari
tua, biaya pendidikan maupun sebagai passive income. Hal ini menjadi dasar dari investasi,
sebab dari tujuan ini akan dapat dikembangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
investasi, berapa jumlah investasinya.
b. Melakukan Perhitungan Ekspektasi Pasar
Pada tahap ini investor harus tahu ekspektasi pasar dari seluruh instrumen investasi. Investor
perlu juga berdiskusi kepada lembaga yang bisa memprediksi hasil dari investasi sehingga
diharapkan investasi yang dilakukan akan mendapatkan return yang sesuai.
c. Melakukan Pembangunan Portofolio Untuk Investasi
Investor harus memahami adanya portofolio investasi dalam rangka mengurangi resiko yang ada
serta investor harus memilih instrumen yang tepat agar tujuan investasi dapat tercapai.
d. Melakukan Evaluasi dan Perhitungan Kinerja
Pada tahap ini investor melakukan review terhadap portofolio nya dan membandingkan dengan
ekspektasi yang diharapkan. Apabila tidak sesuai atau melebihi ekspektasi investor perlu
memetakan faktor-faktor apa saja yang membuat hal tersebu terjadi sehingga dapat menjadi
pertimbangan bagi investor untuk mengembangkan portofolionya.

Pertanyaan:

2. Jelaskan beberapa risiko yang dihadapi investor ketika melakukan investasi !

Jawaban:

Resiko yang dihadapi investor dalam melakukan investasi:

a. Resiko Likuiditas.
Investasi yang likuid artinya investasi tersebut mudah dicairkan menjadi uang tunai atau kas di
bank. Resiko ini penting dipertimbangkan jika Anda sebagai investor kemungkinan ingin
mencairkan investasi dengan cepat. Investasi seperti saham, reksadana, dan deposito tergolong
memiliki resiko likuiditas rendah karena mudah dicairkan.
Sementara pilihan investasi seperti properti memiliki resiko likuiditas lebih tinggi karena rumah
atau properti tidak selalu mudah dijual bila Anda membutuhkan dana cepat.
b. Resiko Volatilitas
Resiko ini berkaitan dengan perubahan harga atau nilai investasi. Pilihan investasi (berbasis)
saham memiliki pergerakan harga yang cukup cepat, bahkan dalam hitungan menit sekalipun
seorang bisa untung ataupun rugi yang cukup besar. Berbeda dengan investasi reksadana yang
tidak terlalu aktif perubahan harganya atau investasi berbasis hutang yang cenderung tidak
berubah.
c. Resiko Suku Bunga
Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) secara rutin menetapkan tingkat suku bunga yang
menjadi acuan perbankan dalam menetapkan suku bunga, termasuk suku bunga deposito. Bila
BI menetapkan suku bunga sebesar 4,75%, maka pilihan investasi di deposito sepertinya tidak
terlalu menarik, apalagi bunga deposito masih dikenai pajak 20%. Bila suku bunga tidak terlalu
baik, pertimbangkan untuk memilih jenis investasi lain yang berpotensi memberi hasil lebih
tinggi.
d. Resiko Inflasi
Inflasi merupakan gambaran rata-rata kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode
tertentu. Kenaikan harga sekaligus menunjukkan penurunan nilai uang (Baca: Inflasi, si
Perampok Siluman). Karena itu, inflasi sebaiknya menjadi salah satu rujukan dalam menentukan
jenis investasi. Pastikan investasi yang Anda pilih berpeluang memberikan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan tingkat inflasi.
e. Resiko Gagal Bayar
Resiko ini umumnya ditemukan pada investasi dalam usaha atau bisnis tertentu. Karena itu
Anda sebagai pemilik modal harus berhati-hati benar bila ditawari peluang kerjasama bisnis.
Teliti secara mendalam, dan jika perlu mintalah pendapat dari pihak yang Anda pandang
kompeten.
f. Resiko Penipuan
Kebanyakan penipuan investasi yang terjadi dan marak diberitakan belakangan ini sebetulnya
bukanlah investasi atau bisnis dalam arti sebenarnya. Yang terjadi adalah masyarakat tidak
meluangkan waktu untuk mempelajari informasi bisnis / investasi yang ditawarkan. Janji-janji
keuntungan yang menggiurkan dan resiko yang sepertinya tidak ada, membuat banyak orang
terpedaya.

Pertanyaan:

3. Sebuah saham mempunyai beta 1,3 dan tingkat pengembalian bebas risiko sebesar 7,5% dan
tingkat pengembalian pasar sebesar 18%, dari data diatas tentukan !
a. Berapa tingkat pengembalian yang diharapkan
b. Berapa tingkat pengembalian yang diharapkan bila beta berubah menjadi 1,7
c. Berapa tingkat pengembalian yang diharapkan bila beta berubah menjadi 0.8

Jawaban:
Maka tingkat pengembalian yang diharapkan:

a. = 7,5 + 1,3 ( 18 – 7,5 ) = 21,15 %


b. = 7,5 + 1,7 ( 18 – 7,5 ) = 25,35 %
c. = 7,5 + 0,8 ( 18 – 7,5 ) = 15,9 %

Pertanyaan:

4. Diketahui portofolio pasar saham mempunyai tingkat pengembalian sebesar 16,25 % dan
simpangan baku sebesar 8,31 % ketika tingkat bunga bebas resiko sebesar 7, 12 %, hitung
besar tingkat pengembalian portofolio bila simpangan baku portofolio sebesar 13,14 % ?

Jawaban:

Maka tingkat pengembalian portofolionya adalah

16,25−7,12
¿ 7,12+ ×13,14=21,55 %
8,31

Sumber:

Manurung, Adler Haymans. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai