Dari pengukuran yang telah didapatkan dari massa batuan yang sudah direndam selama 5 hari dan massa kering yang didapatkan dengan dioven selama 1 hari diperoleh data dan menggunakan rumus untuk menghitung porositas yaitu rumusnya : massa basah−massa kering massa kering x 100% Didapatkan bahwa nilai porositas sampel batu andesit yang didapat dari ujung batee berkisar 0.18% - 0.26%. Pada sampel batu gamping yang didapat dari glee genteng berkisar 0.51% - 6.01%. Pada sampel batu gamping yang didapat dari mata ie berkisar 0.26% - 4.49%. Dari seluruh data porositas yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa batuan yang berjenis gamping memiliki porositas yang berbeda jauh dari batuan andesit , porositas gamping yang didapatkan dari daerah glee genteng tidak terlalu jauh berbeda dari porositas gamping mata ie, didapatkan juga bahwa pori-pori yang berada pada batuan gamping mata ie tidak lebih minim dibandingkan pori-pori batuan gamping glee genteng dan mata ie, didapatkan juga bahwa pori- pori andesit sangat kecil atau minim, hal tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi porositas batuan seperti : ukuran butir, susunan butir, kompaksi, dan sementasi
4.2.3 Cepat rambat pada Batuan
4.2.3.1. Pengujian Menggunakan Mode Transmisi - Hasil pengukuran cepat rambat model transmission pada batuan sampel yaitu, pada batu andesit dari ujung batee cepat rambat yang didapat rata-rata bernilai
SALIN YG DI BWAH INI
Hasil pengukuran cepat rambatgelombang modeltransmission pada buatuan sampel yaitu, pada batu andesit dari ujung bate cepat rambat gelombang yang didapat rata rata bernilai 4,158163333 m/s. selanjutnya cepat rambat batu gamping yang didapat kan dari mata ie yang bernilai 3.942833333 m/s dan pada gamping glee genteng cepat rambat gelombang bernilai 5,1766844. Nilai di semua sampel rata rata bernilai lebih kecil pada kondisi kering dari pada pengukuran di kondisi alami dan basah. Hal ini deikarenakan pada pengukuran dikondisi kering pada batuan yang diuji menggunakan PUNDIT masi dalam kondisi panas akibat pengeringan di oven. Suhu batuan yang yang tidak stabil tersebut mempengaruhi cepat rambat gelombang, hal ini sesuai dimana suhu dapat mempengaruhi nilai cepat rambat gelombang pada batuan . faktor lain yang mempengaruhi nilai cepat rambat gelombang pada batuan yaitu ukuran butir dan bobot isi porositas dan kandungan air, dan kehadiran bidang lemah.
4.2.3.2 Uji Model Reflection
Seperti halnya pengujian pada model transmission, pengujian cepat rambat gelombang ultrasonik pada batuan dengan model reflection menggunakan PUNDIT. Tapi perbedaannya ialah pada pengujian model reflection kabel probe yang digunakan hanya satu saja, dimana kabel probe tersebut berfungsi sebagai transmitter sekaligus receiver rambatan gelombang, dari hasil pengukuran pada batu gamping mata ie dalam keadaan alami memiliki 3 rekahan , saat basah 3 rekahan , sedangkan saat kering memilik 2 rekahan. Pada batu gamping glee genteng dalam keadaan alami memiliki 2 rekahan, pada keadaan basah 2 rekahan, pada keadaan kering 1 rekahan. Lain halnya pada batu andesit ujung batee dalam keadaan alami memiliki 3 rekahan, pada keadaan basah 2 rekahan, pada keadaan kering tidak terdeteksi pada alat. Hal ini menandakan bahwa suhu, tekanan dan komposisi mineral di batuan sangat berpengaruh dalam pengujian sampel batuan.