Anda di halaman 1dari 2

4.2.2.

Analisa Data Porositas Batuan


Dari pengukuran yang telah didapatkan dari massa batuan yang sudah
direndam selama 5 hari dan massa kering yang didapatkan dengan dioven selama
1 hari diperoleh data dan menggunakan rumus untuk menghitung porositas yaitu
rumusnya :
massa basah−massa kering
massa kering x 100%
Didapatkan bahwa nilai porositas sampel batu andesit yang didapat dari
ujung batee berkisar 0.18% - 0.26%. Pada sampel batu gamping yang didapat dari
glee genteng berkisar 0.51% - 6.01%. Pada sampel batu gamping yang didapat
dari mata ie berkisar 0.26% - 4.49%. Dari seluruh data porositas yang didapatkan,
dapat disimpulkan bahwa batuan yang berjenis gamping memiliki porositas yang
berbeda jauh dari batuan andesit , porositas gamping yang didapatkan dari
daerah glee genteng tidak terlalu jauh berbeda dari porositas gamping mata ie,
didapatkan juga bahwa pori-pori yang berada pada batuan gamping mata ie tidak
lebih minim dibandingkan pori-pori batuan gamping glee genteng dan mata ie,
didapatkan juga bahwa pori- pori andesit sangat kecil atau minim, hal tersebut
dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi porositas batuan
seperti : ukuran butir, susunan butir, kompaksi, dan sementasi

4.2.3 Cepat rambat pada Batuan


4.2.3.1. Pengujian Menggunakan Mode Transmisi
-
Hasil pengukuran cepat rambat model transmission pada batuan sampel
yaitu, pada batu andesit dari ujung batee cepat rambat yang didapat rata-rata
bernilai

SALIN YG DI BWAH INI


Hasil pengukuran cepat rambatgelombang modeltransmission pada
buatuan sampel yaitu, pada batu andesit dari ujung bate cepat rambat gelombang
yang didapat rata rata bernilai 4,158163333 m/s. selanjutnya cepat rambat batu
gamping yang didapat kan dari mata ie yang bernilai 3.942833333 m/s dan pada
gamping glee genteng cepat rambat gelombang bernilai 5,1766844. Nilai di semua
sampel rata rata bernilai lebih kecil pada kondisi kering dari pada pengukuran di
kondisi alami dan basah. Hal ini deikarenakan pada pengukuran dikondisi kering
pada batuan yang diuji menggunakan PUNDIT masi dalam kondisi panas akibat
pengeringan di oven. Suhu batuan yang yang tidak stabil tersebut mempengaruhi
cepat rambat gelombang, hal ini sesuai dimana suhu dapat mempengaruhi nilai
cepat rambat gelombang pada batuan . faktor lain yang mempengaruhi nilai cepat
rambat gelombang pada batuan yaitu ukuran butir dan bobot isi porositas dan
kandungan air, dan kehadiran bidang lemah.

4.2.3.2 Uji Model Reflection


Seperti halnya pengujian pada model transmission, pengujian cepat rambat
gelombang ultrasonik pada batuan dengan model reflection menggunakan
PUNDIT. Tapi perbedaannya ialah pada pengujian model reflection kabel probe
yang digunakan hanya satu saja, dimana kabel probe tersebut berfungsi sebagai
transmitter sekaligus receiver rambatan gelombang, dari hasil pengukuran pada
batu gamping mata ie dalam keadaan alami memiliki 3 rekahan , saat basah 3
rekahan , sedangkan saat kering memilik 2 rekahan. Pada batu gamping glee
genteng dalam keadaan alami memiliki 2 rekahan, pada keadaan basah 2
rekahan, pada keadaan kering 1 rekahan. Lain halnya pada batu andesit ujung
batee dalam keadaan alami memiliki 3 rekahan, pada keadaan basah 2 rekahan,
pada keadaan kering tidak terdeteksi pada alat. Hal ini menandakan bahwa suhu,
tekanan dan komposisi mineral di batuan sangat berpengaruh dalam pengujian
sampel batuan.

Anda mungkin juga menyukai