Anda di halaman 1dari 8

MATA PELAJARAN: Konstruksi Perencanaan

BAHAN AJAR : Konstruksi Plafon


KELAS : XII BKP

KONSTRUKSI PLAFON

URAIAN MATERI

1. Pengertian Plafon
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam
dari ruangan bangunan (rumah). Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang
(anyaman bambu atau bilik), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex,
acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan
gipsum dan lain-lain. Karena bahan–bahan tersebut meruapakan lembaran yang relatif
tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang khusus dan dari bahan
lain sebagai penggantung dimana bahan tadi ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon
dapat dibuat bermacam–macam sesuai selera pemilik rumah seperti misalnya; langit-
langit datar/rata, melengkung, kesan bertingkat dan langit-langt berventilasi. Bahan yang
mudah didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok–balok kayu yang dipasang saling
bersilangan sehingga membentuk petak-petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan
bahan plafon terse

2. Fungsi Plafon
Fungsi plafon pada rumah tinggal berikutnya adalah sebagai pelindung panas.
Banyak orang yang berpikir jika adanya penutup atap atau genteng sudah cukup untuk
membuat sinar dan panasnya matahari di siang hari tidak memasuki rumah. Padahal,
suhu di dalam rumah juga bisa semakin menghangat, apalagi jika kita memakai atap
layaknya asbes atau galvalum yang cederung tipis, bergelombang, dan kurang mampu
meredam panas. Dengan adanya plafon, kita bisa menginsulasi suhu hangat ini di antara
genteng dan juga plafon saja sehingga suhu di dalam ruangan akan cenderung lebih sejuk
dan nyaman bagi penghuninya.
Fungsi selanjutnya yaitu untuk menutupi jaringan kabel. Saat kita membangun
rumah, kita tentu tidak akan melupakan instalasi listrik atau jaringan kabel lainnya yang
biasanya ditempatkan di rangka atap. Tanpa adanya plafon, kita tentu akan melihat
jaringan yang seringkali terpasang kurang rapi ini pada rangka atap sehingga akan
membuat tampilan interior menjadi kurang baik. Plafon akan membantu
“menyembunyikan” jaringan kabel tersebut dan membuat tampilan langit-langit rumah
menjadi lebih baik. Pendapat lainnya plafond juga berfungsi sebagai:
a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
d. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.
e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam
bentuk.

3. Macam-Macam Jenis Plafon


a. Plafon Triplek

Plafon jenis ini merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum
orang mengenal gypsum. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu
digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kenapa triplek 6 mm?
Mempertimbangkan menurunnya kwalitas triplek yang beredar dipasaran sekarang
ini (dulu 4 mm saja sudah cukup). Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan
terlihat bergelombang.
Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak
perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika
anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam
beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat
dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus).
b. Plafon Gypsum

Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah
dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi.
Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon gypsum bisa bervariasi,
biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan
material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat
pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit karena rangka plafon gypsum tidak
bisa dipijak. Namun jika rumah anda bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah
dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja. Toh.., apabila ada perbaikan
instalasi listrik, instalatornya pun tidak akan masuk dan merayap di dalam plafon
tersebut.
Kelebihan Plafon Gypsum. Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnyapun lebih
rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali
(pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun
akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia
bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung
lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat
(drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya. Kekurangan Plafon Gypsum.
Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum
akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa
mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa mengantisipasinya dengan melobangi
gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran
atap anda.
c. Plafon Kayu atau Lambersering

Lamber sering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-
lembaran (1 x 9 cm) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi
kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir
plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu).
Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lambersering. Lebih artistik dan cenderung menciptakan
suasana ruangan menjadi klasik. Kelemahan Plafon Labersering. Pengerjaan lebih
sulit dan lama. Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum.
d. Plafon Metal (tin ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos
sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat
minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan
unsur klasik. Kelebihan Plafon Metal. Anti air, anti rayap dan tahan lama.
Kekurangan Plafon Metal. Harga sangat mahal.
e. Plafon PVC

Plafon PVC terbuat dari material yang sama untuk pembuatan pipa air, yaitu
Polyvinyl Chloride. Bahan PVC ini sudah terkenal sangat awet karena memiliki
daya tahan yang tinggi terhadap air, api, dan juga serangan rayap. Plafon PVC
dipilih karena materialnya yang kuat, sangat ringan, dan juga tersedia dalam
berbagai pilihan warna dan motif yang beragam.
Kelebihan dari plafon ini adalah material ringan, daya tahan tinggi terhadap
air dan api, takkan diserang rayap, tersedia banyak pilihan warna. Sedangkan,
kekurangannya adalah harga masih relatif mahal, tak bisa dicat ulang dan harus
diganti baru.
f. Plafon Eternit atau Asbes

Plafon eternit merupakan plafon yang tampilannya lebih mirip plafon kayu
namun dari segi kualitas mirip dengan plafon gypsum. Bahan plafon eternit biasanya
terbuat dari serat asbestosis sehingga memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap
berbagai gangguan alam seperti air dan api. Namun, material ini tak lagi dianjurkan
karena memiliki resiko yang besar dalam hal kesehatan seperti gangguan pernapasan
hingga kanker.
Kelebihan dari plafon ini adalah proses pengerjaan mudah, daya tahannya
cukup awet dan kuat, tahan air dan tahan api, mudah dibongkar pasang. Sedangkan,
kekurangannya adalah membahayakan kesehatan, bahan mudah retak dan patah.
g. Plafon GRC
Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement adalah plafon yang terbuat
dari material yang sangat mirip karakteristiknya dengan material eternit. Yang
membedakan plafon GRC dari eternit adalah ukurannya yang biasanya lebih besar
dan lebih lebar yaitu sekitar 120 x 240 cm. Meskipun daya tahannya cukup baik
terhadap air dan api, namun sayangnya, material ini cukup rapuh dan
pemasangannya cukup sulit.
Kelebihan dari plafon ini adalah tahan terhadap air dan api, desain lebih
mewah. Sedangkan kekurangannya adalah harga relatif lebih mahal, biaya besar dan
proses pemasangan sulit, bahan mudah retak
h. Plafon Akustik

Material berikutnya tak hanya berguna sebagai hiasan atap rumah karena
fungsi sampingannya dapat juga digunakan sebagai peredam suara. Jenis plafon
akustik sangat cocok bagi Anda yang ingin menambah kesan tenang dan terhindar
dari bising serta keributan di dalam rumah. Plafon akustik juga dapat dipasangkan
pada bangunan yang terbuat dari material rangka kayu ataupun material rangka
metal.
Kelebihan dari plafon ini adalah peredam suara yang efektif, bobotnya cukup
ringan, proses pengerjaan mudah dan cepat. Sedangkan, kekurangannya adalah
harga relatif lebih mahal, pasokan terbatas dan sulit didapatkan, tak tahan air.
i. Plafon lainnya

Selain delapan material di atas, masih ada lagi beberapa material lainnya
yang juga cocok untuk plafon rumah. Contohnya bahan plafon kalsiboard, hardplex,
fiber flat, dan juga super panel. Namun, bahan-bahan plafon tersebut memang sangat
jarang digunakan karena untuk mendapatkannya pun lebih sulit dari material
lainnya.
Kelebihan dan kekurangan bahan-bahan tersebut berbeda-beda namun
umumnya memiliki daya tahan yang cukup baik dari air, api, dan juga rayap.
4. Bagian-Bagian dari Konstruksi Plafon
a. Balok induk yang dipasang/ditanam pada tembok atau digantungkan dengan kuda-
kuda.
b. Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan bersilanngan
dengan balok induk.
c. Balok pembagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil
sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok anak.
d. Langit-langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebit di atas dan
dipasang pada balok tadi.
5. Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu memperhatikan
a. Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan
b. Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
c. Tinggi rendahnya penutup
d. Menggunakan lis atau tidak
e. Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm , 60 x 60
cm atau 60 x 80 cm

Anda mungkin juga menyukai