Anda di halaman 1dari 14

Mata Pelajaran: Estimasi Biaya Konstruksi

Bahan Ajar : Mengenai Dinding


Kelas : XII DPIB

A. Pengetian Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan
membentuk ruangan.Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyajikan
berbagai macam jenis finishing-nya. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi
ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar
matahari,hujan,maupun binatang dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu dinding partisi, dinding pembatas , dinding penahan dan
masih banyak lagi.
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur
lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi
atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah
dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas
mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini
kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang
gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu
bangunan.

B. Fungsi Dinding
1. Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan belakang.
2. Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur dengan ruang
dapur dan ruang-ruang lainnya dipisahkan oleh dinding dan masing-masing ruangan
memiliki funsi yang berbeda.
3. Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan beraktifitas.
4. Menambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan modern seringkali
menampilkan dinding luar di ekspose sedemikian rupa untuk menambah daya tarik
suatu bangunan tersebut
5. Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban (shear
wall), Umumnya terdapat pada bangunan dengan denah yang tidak teratur dan
bertingkat, hal ini untuk mengurangi gaya geser berlebihan yang akan diterima
struktur bangunan sehingga bangunan tersebut aman terhadap bahaya roboh.

C. Jenis-Jenis Dinding
1. Dinding Batu Bata (Struktural & non Struktural)

Dinding batu bata adalah dinding yang paling sering digunakan dalam
pembangunan baik perumahan sederhana maupun pembangunan gedung-gedung
yang berukuran besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki nilai seni tersendiri
dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi bangunan atau dinding. Pembuatan
batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3
dan peraturan batu bata merah sebagai bahan bangunan NI-10.
Adapun kelebihan dari dinding batu bata yaitu:Kuat dan tahan lama,Kedap
air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan, Keretakan relatif
jarang terjadi.
Namun, batu bata memiliki kekurangan tersendiri yaitu: Biaya yang cukup
tinggi, Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding
lainnya.
2. Batako Semen Pc/Batako Pres (Struktural & non Struktural)

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Jenis
dinding ini ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang
menggunakan mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara
maksimal, dan dibakar dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran
harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.
Kelebihan dari dinding batako pres yaitu:Pemasangan batako lebih cepat,
Kedap air sehingga sangat kecil terjadinya rembesan air,Penggunaan rangka beton
pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Namun dinding batako pres memiliki kekurangan:Kekurangan dinding
batako pres:Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras, Mudah terjadi retak
rambut pada dinding,Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi
dalamnya.
3. Dinding Bata Kapur (Struktural & non Struktural)
Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak
digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah,
atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan
kapur gunung. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit memakaian adukan semen-
pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan
kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.
4. Dinding Bata Hebel Atau Celcon (Struktural & non Struktural )

Bata hebel dibuat dengan mesin pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah
bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis
ini bisa tidak di plester, cukup di aci saja karena permukaannya yang sudah rata dan
permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan.
Selain itu, dalam praktik pemasangan sedikit bahan yang terbuang percuma. Bata ini
cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa langsung diberi
aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan
dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa juga
menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Kelebihan dari dinding bata hebel atau celcon:Kedap air sehingga sangat
kecil kemungkinan terjadinya rembesan air,Pemasangan lebih cepat dengan
pemotongan yang lebih mudah dengan menggunakan gergaji,Penggunaan rangka
beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12,Ringan, tahan api, dan mempunyai
kekedapan suara yang baik.Kekurangan yang di miliki dinding bata hebel atau
celcon yaitu:Harga relatif lebih mahal,Tidak semua tukang pernah memasang bata
jenis ini,Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah
m3.
5. Dinding Partisi (non Struktural)

Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat


antar ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding
ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan
konstruksi dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus
dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar
(eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan
dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis
ini juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat. Dinding macam ini
banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran. Bahan
yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan
ketebalan 9-12 mm. Dari segi beban terhadap bangunan, dinding partisi dapat
diabaikan.
6. Dinding Batako (Struktural & non Struktur)
Batako adalah batu buatan yang dalam pembuatannya tidak
dibakar,bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen. Pemakaian batako
lebih hemat dalam beberapa segi, seperti: per m2. Luas tembok lebih sedikit jumlah
batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat penghematan. Bentuk batu
batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan
jikakualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat
dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhanadan tidak perlu
dibakar.
Kelebihan dari dinding batako yaitu:Pemasangan relatif lebih cepat dan
Harga relatif murah. Namun dinding batako ini juga memiliki kekurangan yaitu:
Rapuh dan mudah pecah, Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok
lembab,Dinding mudah retak,Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih
banyak, antara 7,5 – 9 m2.
Namun tidak hanya di atas jenis-jenis dinding namun berikut ini macam dinding
yang lainnya yaitu: Dinding tirai atau curtain wall, yaitu dinding yang digunakan
bangunan tinggi sebagai pelindung dari cuaca. Kaca digunakan sebagai material non-
struktur yang ringan, sehingga bangunan tak harus menanggung beban berat.Dan juga
ada Dinding pemisah, yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan dua area. Salah
satu dinding pemisah yang terkenal yaitu tembok Berlin yang memisahkan Berlin Timur
dan Barat.

D. Jenis Bahan dan Material Untuk Dinding


Dinding rumah itu seperti pakaian yang kita kenakan. Pilihan anda tentang
pakaian tentu bergantung pada lokasi tempat tinggal anda, gaya yang akan ditampilkan,
dan faktor dari harga. Namun tidak seperti pakaian, material dinding rumah Anda tidak
akan semudah itu untuk diganti. Kebanyakan dari kita menginginkan sesuatu yang bagus
di hari pertama pembuatan dan tetap terlihat bagus di tahun-tahun selanjutnya. Berikut
ini jenis bahan yang di gunakan untuk dinding:
1. Dinding dengan Susunan Horisontal
Dinding jenis dinding ini bisa dibuat dari kayu, aluminium, vinyl atau semen
fiber. Pilihan dinding rumah seperti ini cocok untuk bangunan dengan gaya kolonial
atau tradisional karena bisa bekerja sangat baik dengan bangunan yang sederhana,
berbentuk kotak dan memiliki komposisi simetris.
2. Dinding Dari Papan
Dinding jenis ini tersedia dalam bentuk kayu dan semen fiber. Dinding
rumah dari papan merupakan pilihan tepat untuk rumah dengan desain tradisional.
Dinding jenis ini disusun secara vertikal untuk menciptakan tampilan rumah lebih
tinggi.Susunan bagian sisi dengan plank dan papan pada eksterior yang sama
menciptakan tampilan yang nyaman dan menginspirasi.
3. Dinding Sirap
Tersedia dalam bentuk vinyl (polymer), kayu dan semen fiber, sirap sangat
cocok untuk rumah dengan desain tradisional yang memiliki sirap, kerajinan tangan
atau estetika Kerajinan dan Kesenian.
4. Dinding Panel Semen Fiber
Lembaran besar dari panel semen fiber dapat menciptakan sebuah permukaan
yang datar. Estetika dari penggunaan dinding rumah jenis ini cenderung lebih
kontemporer.
5. Dinding Plesteran
Dinding plesteran adalah pilihan yang cocok untuk eksterior dengan
permukaan besar dan geometri sederhana. Material dinding plesteran ini tersedia
dalam pilihan sintetik dan alami, selain itu juga cocok untuk rumah dengan desain
modern hingga kontemporer.
Jenis Material yang di gunakan yaitu:
1. Batu Bata
2. Batako
3. Bata Raingan
4. Partisi Gypsum atau GRC Fiber Semen
E. Menghitung Volume Dinding Bata
Sebagai contoh kita akan mencari biaya atau RAB untuk pekerjaan pasangan bata
merah, plesteran, acian dan caat dari denah ruang kelas di bawah ini:

Gambar 1
1. Panjang Dinding
a. Dinding depan dan belakang memiliki tinggi yang sama yaitu 8,75 m
b. Dinding sisi samping kanan dan kiri yaitu 5,80 m
c. Sedangkan dinding bagian dalam mempunyai ukuran yang berbeda yaitu 4,65 m
dan 2,85 m
d. Panjang Geuvel 2,90 m
2. Tinggi Dinding
a. Tinggi dinding kita pakai 3,80 m,
b. Sedangkan tinggi geuvel 1,72
3. Volume Dinding Sebelum Dikurangi Luas Lubang Pintu Jendela
Tabel 1
Pekerjaan Pasangan
dan Dinding
Pas. Dinding ½ batu Depan dan
8,75 x 3,80 x 2,00 = 66,50 m2
camp. 1pc : 4ps Belakan
Samping 5,80 x 3,80 x 2,00 = 44,08 m2
Dalam Panjang 4,65 x 3,80 x 1,00 = 17,67 m2
Dalam Pendek 2,85 x 3,80 x 1,00 = 10,83 m2
Geuvel 2,90 x 1,72 x 2,00 = 9,98 m2
= 149,06 m2

Pintu 0,98 x 2,59 x 3,00 = 7,61 m2


Jendela 1 0,78 x 1,53 x 2,00 = 2,39 m2
Jendela 2 2,24 x 1,53 x 1,00 = 3,34 m2
Jendela 3 2,24 x 1,03 x 3,00 = 6,92 m2
= 20,35 m2

Volume Dinding 149,06 - 20,35 = 128,71 m2

Plesteran Dinding camp.


128,71 x 2,00 = 257,41 m2
1pc : 4ps

 Karena ukuran Dinding Depan dan Belakang sama, jadi kita pakai cara seperti
ini aja = 8,75 x 3,80 x 2,00 = 66,50 m2.
Angka 2,00 disitu kita pakai soalnya ada panjang dinding yang sama. kalau
jumlah panjang dinding yang sama ada tiga ya kita tulis 3, kalau ada empat ya
kita tulis 4, dan seterusnya.
 Dinding samping kanan dan kiri = 5,80 x 3,80 x 2,00 = 44,08 m2
 Dinding dalam panjang = 4,65 x 3,80 = 17,67 m2
 Dinding dalam pendek = 2,85 x 3,80 = 10,83 m2
 Sedangkan geuvel kita pakai setengah alas x tinggi x jumlah geuvel = 2,90 x
1,72 x 2 = 9,98 m2
 Jadi total luas dinding semuanya = 66,50 + 44,08 + 17,67 + 10,83 + 9,98 =
149,06 m2
4. Luas Lubang Pintu Dan Jendela
Lihat tabel 1
 Luas Pintu = 0,98 x 2,59 x 3,00 = 7,61 m2
Dapatnya angka - angka itu dari (lebar x tinggi x jumlah)
 Jendela 1 = 0,78 x 1,53 x 2,00 = 2,39 m2
 Jendela 2 = 2,24 x 1,53 x 1,00 = 3,43 m2
 Jendela 3 = 2,24 x 1,03 x 3,00 = 6,92 m2
 Total luas lubang pintu adalah 7,61 + 2,39 + 3,43 + 6,92 = 20,35 m2
5. Volume Dinding Sesudah Dikurangi Luas Lubang Pintu Jendela
 Volume dinding yaitu 149,06 - 20,35 = 128,71 m2
 Jadi volume dari ruang kelas tadi adalah 128,71 m2, selanjutnya kita menghitung
volume plesteran dindingnya.
Cara menghitung plesteran dinding camp. 1 : 4 tebal 15 mm hanya dengan
cara luas dinding x 2. Angka 2 disini kita dapat dari dua sisi dinding, dinding bagian
luar dan dalam, jadi total volume plesteran yaitu 128,71 x 2 = 257,41 m2.
6. Analisa dalam meter persegi
Tabel 2

Pasangan Bata Merah ½ Bata Camp. 1pc : 4ps/m2


70,0000 Bh Bata Merah Rp. 900,00 Rp. 63.000,00 Rp. 63.000,00
11,5000 kg Portland Semen (PC) Rp. 1.000,00 Rp. 11.500,00 Rp. 11.500,00
0,0430 m3 Pasir Pasang Rp. 155.000,00 Rp. 6.665,00 Rp. 6.665,00
0,3000 Oh Pekerja Rp. 95.000,00 Rp. 28.500,00 Rp. 28.500,00
0,1000 Oh Tukang Batu Rp. 142.500,00 Rp. 14.250,00 Rp. 14.250,00
0,0100 Oh Kepala Tukang Rp. 150.000,00 Rp. 1.500,00 Rp. 1.500,00
0,0150 Oh Mandor Rp. 140.000,00 Rp. 2.100,00 Rp. 2.100,00
Rp. 46.350,00 Rp. 81.165,00 Rp. 127.515,00

Selanjutnya kita menghitung rencana anggaran biaya dari pekerjaan dinding.


Tapi sebelumnya kita harus mencari dulu biaya yang harus kita keluarkan dalam
pengerjaan Pas. Bata Merah tebal 1/2 Bata Camp. 1pc : 4ps/M2.
a. Bata Merah
 Lihat tabel 2, menurut (SNI 6897:2008) dalam rangka pekerjaan dinding,
koefisien dari bata merah per meter peseginya adalah 70 bh (buah),
sedangkan harganya satuan dari bata merah Rp. 900,00 untuk kab. HSU
(Hulu Sungai Utara).
 Jadi untuk biaya yang harus kita keluarkan untuk pekerjaan bata merah per
meter perseginya adalah 70 bh x Rp. 900,00 = Rp. 63.000,00
 Jadi jumlah bata merah tepatnya 70 bh x 128,71 m2 = 9.009 bh

b. Portland Semen (PC)


 Dari tabel 2 kita mengetahui koefisien dari pekerjaan PC adalah 11,50 kg,
sedangkan harga semen per kilogram adalah Rp. 1.000,00
 11,50 kg x Rp. 1.000,00 = Rp.11.500,00, inilah biaya yang kita keluarkan
untuk pekerjaan PC per meter perseginya.
 Kebutuhan Semen 11,50 kg x 128,71 m2 = 1.480 kg, jika 1 zak 50kg, maka
perlu 1.480 kg / 50 kg = 30 zak
c. Pasir Pasang
 Koefisien dari pasir pasang per meter perseginya adalah 0,043 m3,
sedangkan biaya pasir per kubiknya Rp. 155.000,00.
 Jadi biaya yang dikeluarkan per meter perseginya 0,043 m 3 x Rp.
155.000,00 = Rp. 6.665,00
 Sedangkan jumlah pasir yang diperlukan 0,043 m3 x 128,71 m2 = 5,53 m2
7. Tenaga Kerja
Sedangkan untuk tenaga kerja kita butuh pekerja, mandor, tukang batu,
kepala tukang.
 Koefisien dan upah pekerja untuk pekerjaan per meter perseginya
 Pekerja = 0,30 oh x Rp. 95.000,00 = Rp. 28.500,00
 Tukang Batu = 0,10 oh x Rp. 142.500,00 =Rp. 14.250,00
 Kepala Tukang = 0,010 oh x Rp. 150.000,00 = Rp. 1.500,00
 Mandor = 0,015 oh x Rp. 140.000,00 = Rp. 2.100,00
 Jadi biaya yang harus dikeluarkan untuk pengerjaan Pas. Bata Merah tebal 1/2
Bata Camp. 1pc : 4ps/M2 yaitu dengan cara tambahkan pekerjaan bata merah,
semen, pasir, dan tenaga kerja, seperti gambar 4.
 jadi Rp. 63.000,00 + Rp.11.500,00 + Rp. 6.665,00 + Rp. 28.500,00 + Rp.
14.250,00 + Rp. 1.500,00 + Rp. 2.100,00 = Rp. 127.515,00
 Lalu untuk mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dalam pengerjaan Pas.
Bata Merah tebal 1/2 Bata Camp. 1pc : 4ps/M2 dalam ruang kelas yaitu dengan
cara kalikan volume dengan analisa, hasilnya sebagai berikut: 128,71 m2 x Rp.
127.515,00 = Rp. 16.411.920,09
 Biaya itu belum termasuk plesteran, acian dan cat. jadi sekarang kita mengitung
biaya dari plesteran, acian dan cat.

8. Plesteran tebal 15 mm Camp. 1pc : 4ps/M2


Tabel 3

Plesteran tebal 15 mm camp. 1pc : 4ps/m2


6,2400 kg Portland Semen (PC) Rp. 1.000,00 Rp. 6.240,00 Rp. 6.240,00
0,0240 m3 Pasir Pasang Rp. 155.000,00 Rp. 3.720,00 Rp. 3.720,00
0,2000 Oh Pekerja Rp. 95.000,00 Rp. 19.000,00 Rp. 19.000,00
0,1500 Oh Tukang Batu Rp. 142.500,00 Rp. 21.375,00 Rp. 21.375,00
0,0150 Oh Kepala Tukang Rp. 150.000,00 Rp. 2.250,00 Rp. 2.250,00
0,0100 Oh Mandor Rp. 140.000,00 Rp. 1.400,00 Rp. 1.400,00
Rp. 44.025,00 Rp. 9.960,00 Rp. 53.985,00

Dari tabel 3, kita sudah tau koefisienya, harga, dan upah. kita persingkat saja
Koefisien dan harga bahan untuk pekerjaan per meter perseginya
 Portland Semen (PC) = 6,240 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 6.240,00
 Pasir Pasang = 0,024 m3 x Rp. 155.000,00 = Rp. 3.720,00
 Pekerja = 0,20 oh x Rp. 95.000,00 = Rp. 19.000,00
 Tukang Batu = 0,15 oh x Rp. 142.500,00 = Rp. 21.375,00
 Kepala Tukang = 0,015 oh x Rp. 150.000,00 = Rp. 2.250,00
 Mandor = 0,010 oh x Rp. 140.000,00 = Rp. 1.400,00
 Jadi total biaya pengerjaan plesteran per meter perseginya Rp. 6.240,00 + Rp.
3.720,00 + Rp. 19.000,00 + Rp. 21.375,00 + Rp. 2.250,00 + Rp. 1.400,00 = Rp.
53.985,00
 Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk 1 ruang kelas yaitu (volume dinding x dua
x biaya per m2) = (128,71 m2 x 2 ) x Rp. 53.985,00 = Rp. 13.896.365,23
9. Acian m2
Tabel 4

Acian/m2
3,350 kg Portland Semen (PC) Rp. 1.000,00 Rp. 3.250,00 Rp. 3.250,00
0,0150 Oh Pekerja Rp. 95.000,00 Rp. 1.425,00 Rp. 1.425,00
0,1000 Oh Tukang Batu Rp. 142.500,00 Rp. 14.250,00 Rp. 14.250,00
0,0100 Oh Kepala Tukang Rp. 150.000,00 Rp. 1.500,00 Rp. 1.500,00
0,0080 Oh Mandor Rp. 140.000,00 Rp. 1.120,00 Rp. 1.120,00
Rp. 18.295,00 Rp. 3.250,00 Rp. 21.545,00

 Portland Semen (PC) = 3,250 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 3.250,00


 Pekerja = 0,015 oh x Rp. 95.000,00 = Rp. 1.425,00
 Tukang Batu = 0,10 oh x Rp. 142.500,00 = Rp. 14.250,00
 Kepala Tukang = 0,010 oh x Rp. 150.000,00 = Rp. 1.500,00
 Mandor = 0,0080 oh x Rp. 140.000,00 = Rp. 1.120,00
 Jadi total keseluruhan, Rp. 3.250,00 + Rp. 1.425,00 + Rp. 14.250,00 + Rp.
1.500,00 + Rp. 1.120,00 = Rp. 21.545,00
 Rumusnya sama seperti plesteran (128,71 m2 x 2 ) x Rp. 21.545,00 = Rp.
5.545.932,92
10. Mengecat Bidang Tembok Baru (1 lps plamir, 1 lps cat dsr, 2 lps cat penutup)/M2
Tabel 5

Mengecet Bidang Tembok Baru (1lps plamir, 1 lps cat dsr, 2 lps cat penutup)/m2
0,1000 kg Plamir Rp. 55.000,00 Rp. 5.500,00 Rp. 5.500,00
0,1000 kg Cat Dasar Tembok Rp. 15.000,00 Rp. 1.500,00 Rp. 1.500,00
0,2600 kg Cat Tembok Rp. 22.000,00 Rp. 5.720,00 Rp. 5.720,00
0,0200 Oh Pekerja Rp. 95.000,00 Rp. 1.900,00 Rp. 1.900,00
0,0630 Oh Tukang Cat Rp. 127.500,00 Rp. 8.032,50 Rp. 8.032,50
0,0063 Oh Kepala Tukang Rp. 150.000,00 Rp. 945,00 Rp. 945,00
0,0025 Oh Mandor Rp. 140.000,00 Rp. 350,00 Rp. 350,00
Rp. 11.227,50 Rp. 12.720,00 Rp. 127.515,00

Untuk pekerjaan cat kita memerlukan:


 Plamir = 0,100 kg x Rp. 55.000,00 = Rp. 5.500,00
 Cat Dasar Tembok = 0,100 kg x Rp. 15.000,00 = Rp. 1.500,00
 Cat Tembok = 0,260 kg x Rp. 22.000,00 = Rp. 5.720,00
 Pekerja = 0,020 oh x Rp. 95.000,00 = Rp. 1.900,00
 Tukang Cat = 0,0630 oh x Rp. 127.500,00 = Rp. 8.032,50
 Kepala Tukang = 0,0063 oh x Rp. 150.000,00 = Rp. 945,00
 Mandor = 0,0025 oh x Rp. 140.000,00 = Rp. 350,00
 Jadi jumlah keseluruhan adalah, Rp. 5.500,00 + Rp. 1.500,00 + Rp. 5.720,00 +
Rp. 1.900,00 + Rp. 8.032,50 + Rp. 945,00 + Rp. 350,00 = Rp. 23.947,50
 Rumusnya juga sama seperti plesteran dan acian, yaitu (128,71 m2 x 2 ) x Rp.
23.947,50 = Rp. 7.843.271,41
 Jadi total biaya atau rencana anggaran biaya untuk pekerjaan pas bata merah,
plesteran, acian dan cat untuk denah di atas adalah Rp. 42.019.049,93..

Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah:

Pekerjaan Pasangan dan Dinding


1. Portland Semen (PC) 128,71 m2 Rp. 127.515,00 Rp. 16.412.455,65
Plesteran Dinding dan Kolam Rp. 53.985,00 Rp. 13.896.278,85
2. 257,41 m2
Camp. 1 : 4 = 15 mm
3. Acian Dinding 257,41 m2 Rp. 21.545,00 Rp. 5.545.989,45
4. Cat Dinding 257,41 m2 Rp. 23.947,50 Rp. 6.164.325,98
Rp. 42.019.049,93

Anda mungkin juga menyukai