Fisiologi Jantung..sekenario 1
Fisiologi Jantung..sekenario 1
1
Siklus Jantung diringkas ada 7 fase :
1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel
2. Pengisian cepat ventrikel
3. Pengisian lambat ventrikel
4. Systole atrium
5. Kontraksi isovolumetrik ventrikel
6. Ejeksi cepat
7. Ejeksi lambat
Kontraksi Relaksasi
pengisian ejeksi
isovolumetrik isovolumetrik
- -Tekanan - -Tekanan
Dimulai di ventrikel Dimulai ventrikel
pada akhir melebihi pada saat menurun dengan
diastole tekanan atria, tekanan cepat, tekanan
katup mitral dan ventrikel arteri besar
- trikuspidal menyebabka meningkat
Tekanan tertutup n sehingga katup
pada atria suara jantung 1 terbukanya aorta dan
lebih tinggi (S1) katup aorta pulmonal
dari pada dan menutup suara
tekanan - pulmonal jantung 2 (S2)
ventrikel, Penekanan katup
katup mitral mitral dan - -Volume
4
dan trikuspidal Terdiri dari ventrikel tidak
trikuspidal secara tiba-tiba fase ejeksi berubah
terbuka, kearah cepat dan walaupun otot
katup aorta atrium lambat ventrikel
dan gelombang c relaksasi
pulmonal - (relaksasi
tertutup -Volume Jumlah isovolumetrik)
ventrikel tidak darah yang
- berubah dipompa -Fase ini
Terjadi walaupun selama fase berakhir bila
pengisian tekanan ini 70 ml tekanan dalam
cepat, meningkat (stroke ventrikel lebih
disusul oleh (isovolumetrik) volume) rendah dari
pengisian - tekanan atrium
lambat Depolarisasi -
(diastasis) ventrikel Akhir dari
pada kompleks ORS fase ini
ventrikel pada EKG terjadi
repolarisasi
- ventrikel
Aktifitas gelombang
nodus SA T pada EKG
dimulai
pada
pengisian
lambat yang
disebarkan
pada otot
atria,
gelombang
P pada EKG
5
Keseimbangan Kerja
Heart rate yang normal pada orang dewasa yang tidak sedang
bekerja adalah 60-100 x per menit. Respiration rate sekitar 12-20
kali permenit. Dan tekanan darah yang normal pada sitolik 120-
139mmHg dan diastolic 80-89 mmHg.
1. Self regulation.
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat
seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
8
2. kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam
tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi
dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi
dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat
menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil
untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman
terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan
suhu badan.
Hemodinamik
9
MONITORING HEMODINAMIK
Dalam hal ini, Kritikal Care Nurse bukan hanya dituntut mampu
mengoperasikan alat pemantauan hemodinamik saja melainkan
harus mampu menginterpretasikan hasilnya.
10
After load dipengaruhi oleh sistemik vascular resistance dan
pulmonary vascular resistance.
11
MAP adalah tekanan rata-rata arteri, menggambarkan perfusi rata-
rata dari peredaran darah sistemik.
12
pressur dihasilkan mmHg n
e oleh volume
darah di
dalam
jantung
sebelah
kanan
Pada kondisi normal, IBP lebih tinggi 2-8 mmHg dari NIBP
Pada kondisi sakit kritis bisa 10-30 mmHg lebih tinggi dari NIBP.
13
2. CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)
3. Komplikasi
14
Hematothorax
Pneumothorax
Nerve injury
Arterial puncture
Thorxic duct perforation
Infeksi local/sistemik
Thrombosis
Emboli udara
Prinsip Hemodinamika
Ada 3 prinsip fungsi sirkulasi:
1. Kecepatan aliran darah ke setiap jaringan tubuh hampir selalu
diatur sesuai dengan kebutuhan jaringan.
2. Curah jantung terutama dikendalikan oleh penjumlahan
seluruh aliran darah setempat.
3. Pada umumnya, tekanan arteri dikendalikan secara mandiri
baik dengan pengaturan aliran darah setempat atau pengaturan
curah jantung.
F: aliran darah
∆P: gradient tekanan
R: resistensi
Jenis aliran darah:
- Aliran darah turbulen à bila darah mengalir melintang di
pembuluh membentuk pusaran.
- Aliran darah laminar à bila darah mengalir dengan
kecepatan tetap melalui suatu pembuluh yang panjang dan licin.
b. Tekanan darah
Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap
setiap satuan luas dinding pembuluh. Biasanya diukur dengan
manometer air raksa dengan satuan mmHg.
16
- Luas permukaan pembuluh
Karena darah “menggesek” lapisan pembuluh darah mengalir,
semakin besar luas permukaan yang berkontak dengan darah maka
semakin besar pula resistensi terhadap aliran darah. Ditentukan
oleh panjang (l) dan jari-jari pembuluh (r). Darah akan lebih deras
mengalir pada pembuluh besar daripada pembuluh yang lebih kecil
karena darah lebih banyak berkontak dengan dinding pembuluh
kecil sehingga resistensinya lebih besar. Resistensi berbanding
terbalik dengan jari-jari pangkat empat.
R ~ 1/r4
SIRKULASI JANTUNG
17
sistemik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah
antara jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan
dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah.
Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat
ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik
bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang
kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah,
yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke
atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut
darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut
dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septumatau
sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran
darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena
separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen
rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah
beroksigen tinggi.
18
memelihara otot jantung itu sendiri. Tiga arteri
utama berasal dari arkus aorta, memasok darah ke
leher, kepala, dan lengan. Arteri besar lainnya yang
berasal dari aorta adalah arteri ginjal, yang
memasok ginjal, sumbu celiac dan arteri
mesenterika superior dan inferior, yang memasok
usus, limpa, dan hati, dan arteri iliaka, yang cabang
ke batang bawah dan menjadi arteri femoral dan
popliteal dari paha dan kaki, masing-masing.
Dinding arteri sebagian terdiri dari jaringan
fibromuskular, yang membantu mengatur tekanan
darah dan aliran. In addition, a system Selain itu,
sistem pirau memungkinkan darah untuk melewati
tempat tidur kapiler dan membantu mengatur suhu
tubuh.
19
arteriol dan kapiler yang kemudiaan menyatu kembali untuk
membentuk vena-vena.
Vena-vena dari bagian bawah tubuh mengembalikan darah
ke vena terbesar, vena kava inferior, sedangkan vena dari bagian
atas tubuh mengembalikan darah ke vena kava superior. Kedua
vena bermuara ke atrium kanan.
Semua katup jantung membuka ketika tekanan dalam ruang
jantung atau pembuluh yang berada di atasnya melebihi tekanan di
dalam ruang atau pembuluh yang ada di bawah.
Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai
sumber tekanan yang tinggi dan membawa oksigen ke jaringan
yang membutuhkan. Pada kapiler terjadiPerfusi O2 & nutrisi ke
sell serta memfasilitasi pengeluaran produk sisa
metabolisme. Volume darah pada setiap komponen sirkulasi
berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam tubuh terdapat pada
sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7
% pada arteriol dan kapiler.
1. Mengalirkan darah ke berbagi organ
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4. Banyak mengalami tahanan
5. Kolom hidrostatik panjang
21
pembuluh kapiler.
Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena
- vena cava (pembuluh balik).
Sirkulasi sistemik
a) S i r k u l a s i s i s t e m i k a d a l a h s i r k u l a s i d a r a h y a n g
d i m u l a i p a d a s a a t d a r a h dipompa keluar dari ventrikel
kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali keatrium
kanan jantung melalui vena cava superior dan inferior.
b) Mekanismenya adalah : Aliran darah dari ventrikel kiri –
katup aortic - aorta - arteri - arteriola -kapiler - venula - vena
- vena cava inferior dan superior - atrium kanan .
22
Sistem Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari
jantung ke seluruh tubuh, kecuali ke jantung dan paru-paru, karena
mereka memiliki sistem peredaran darah sendiri. Sirkulasi sistemik
adalah bagian utama dari sistem peredaran darah secara
keseluruhan .
1. Arteri Pulmonalis
Berasal dari Ventrikel kanan yg tebalnya 1/3 ventrikel kiri. banyak
mengandung CO2
2. Arteri Bronchialis
Berasal dari Ao
Yang kaya akan O2 untuk menjaga kehidupan jaringan paru
Sirkulasi pulmonal berawal dari darah di atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya, katup
semilunaris. Dari vetikel kanan mengalir melalui katup
pulmonaris ke arteri pulmonaris. Arteri pulmonaris bercabang-
cabang menjadi arteri pulmonaris kiri dan kanan yang masing-
masing mengalir ke paru-paru kiri dan kanan. Di paru-paru arteri
pulmonaris becabang-cabang berkali-kali menjadi ateriol
kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada satuan
pernafasan melalui sebuah alveolus. Semua kapiler menyatu
kembali menjadi venula,kemudian vena. Vena-vena menyatu untuk
membentuk vena pulmonaris besar dan darah dikembalikan ke
jantung oleh empat vena pulmonalis. Dan darahnya dituangkan ke
dalam atrium kiri. Darah ini kemdian mengalir masuk ke dalam
venikel kri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah di pompa masuk
ke dalam aorta.
25
( Jantung - Paru paru - Jantung lagi)
Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke
paru-paru melaluiarteri pulmonalis, darah ini banyak
mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk
dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer.
Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan
kembali ke jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.
Dari pemahaman itu maka
a) Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel
kanan jantung masuk ke paru-paru kemudian kembali ke
atrium kiri.
b) Mekanismenya adalah : Aliran darah dari ventrikel
kanan – katup pulmonalis - arteri pulmonalis - paru- paru -
vena pulmonalis – atrium kiri.Arteri pulmonal mengandung
darah yang tidak teroksigenasi, sedangkanv e n a p u l m o n a l
mengandung darah teroksigenasi. Dalam paru-
p a r u , a r t e r i pulmonalis membagi lagi menjadi arteri yang
lebih kecil, arteriol dan kapiler.
c) Jadi, ciri-ciri sirkulasi Pulmonal adalah :
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
26
Proses Yang Terjadi Antara Kapiler Arteri dan Kapiler Vena
Di Paru-Paru
Katup satu arah ini sangat penting untuk mencegah setiap aliran
darah kembali ke belakang. Sistem peredaran darah dapat
disamakan dengan jaringan jalan satu arah. Jika darah mengalir
ke arah yang salah (berlawanan), gas darah (oksigen dan karbon
dioksida) akan bercampur, yang dapat menyebabkan ancaman
serius bagi tubu
3. Sirkulasi koroner
29
Vena jantung, mengalirkan darah dari miokardium ke sinus
koroner, yang kemudian bermuara di arium kanan.
Darah mengalir melalui arteri koroner terutama saat otot-otot
jantung berelaksasi karena arteri koroner juga tertekan pada saat
kontraksi berlangsung.
30
Setelah darah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi koroner dan
membawa oksigen dan nutrisi-nutrisi ke otot jantung mengalir
masuk ke vena dimana dikumpulkan CO2 dan zat-zat sampah.
Coronary Vena
Setelah darah melewati arteri pada sirkulasi koroner
dimana nutrisi dan oksygen dikirim ke otot jantung
kemudian masuk ke dalam vena,dimana darah banyak
mengandung CO2 dan sisa metabolisme.
Darah yang di oxsygenisasi dialirkan ke sinus vascular besar
pada permukaan posterior dari jantung yang di sebut sinus
coronary yang mana mengosongkan atrium kanan.
33
dalam jantung.
Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk
atau menghentikan masukan dari indra, mengaktifkan aksi, dan
mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme
sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Sedangkan cabang
dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf
adalah neurologi.
34
yang luas. Secara anatomis, sistem saraf simpatik memiliki motor
cell station di substansia gresia lateral torakalis dan dua segmen
teratas lumbal dari sumsum tulang belakang. Sistem parasimpatis
berjalan sepanjang saraf kranial III, VII, IX dan X, dan sakral
outflow, dengan cell station di segmen kedua, ketiga kadang-
kadang segmen keempat sakral.
35
setidaknya sebagian, oleh perbedaan secara anatomi yang telah
diterngkan sebelumnya.
* Fisostigmin(Eseri,Anticholium)
* Neostigmin(Prostigmin)
Saraf otonom
1. Saraf simpatis bila dipicu akan memudahkan
pemasukan Ca2+ dan Na+ dan impuls yang dihasilakn
nodus SA menjadi lebih cepat dan membuat detak cepat
2. Saraf parasimpatis bila dipicu akan memudahkan
pengeluaran K+ dan impuls yang dihasilkan nodus SA
jadi lebih lambat membuat detak jantung melambat.
36
SUSUNAN SARAF OTONOM PADA JANTUNG
38
Efek Sistem Saraf Otonom Pada Jantung dan Struktur
Yang mempengaruhi Jantung
EFEK
DAERAH YANG EFEK STIMULASI
STIMULASI
TERPENGARUH PARASIMPATIS
SIMPATIS
Nodus SA Penurunan Peningkatan
kecepatan kecepatan
depolarisasi ke depolarisasi ke
ambang; penurunan ambang;
Nodus AV kecepatan denyut peningkatan
jantung. kecepatan denyut
jantung.
Penurunan
Jalur penghantar eksitabilitas; Peningkatan
ventrikel peningkatan eksitabilitas;
perlambatan nodus penurunan
AV perlambatan
nodus AV
Otot atrium
Vena
39
Tidak ada efek Meningkatkan
koktraktilitas;
memperkuat
kontraksi
Mendorong
sekresi epinefrin,
suatu hormon
yang memperkuat
efek sistem saraf
simpatis pada
jantung, oleh
medula adrenal.
Meningkatkan
aliran balik vena,
yang
meningkatkan
kekuatan
kontraksi jantung
melalui
mekanisme
Frank-Starling
Potensial AKSI
Ada dua jenis umum dari potensial aksi jantung. Pertama, potensial
aksi non-pacemaker juga disebutpotensial aksi respon cepat
karena depolarisasi cepatnya ditemukan di seluruh jantung, kecuali
untuksel-sel pacemaker. Sel-sel pacemaker menghasilkan potensial
40
aksi jantung yang spontan, disebut juga respon lambat, karena
tingkat mereka lebih lambat dibanding depolarisasi, ini ditemukan
di sinoatrial dan atrioventrikular jantung.
Perbedaan potensial aksi antara jantung, otot, dan saraf
terjadi karena peranan ion kalsium saat depolarisasi. Pada sel saraf
dan otot, fase depolarisasi dari potensial aksi disebabkan oleh
pembukaan saluran natrium. Ini juga terjadi pada alat pacu jantung
non-sel jantung. Namun, dalam sel pacu jantung, ion kalsium yang
terlibat dalam fase depolarisasi awal dari potensial aksi. Dalam
non-pacu jantung sel,masuknya kalsium memperpanjang durasi
potensial aksi dan menghasilkan fase dataran tinggi yang khas.
42
Segera setelah terjadi depolarisasi terdapat sedikit perubahan
akibat masuknya Cl- ke dalam sel, sehingga muatan positif di
dalam sel menjadi berkurang.
Fase 1 diikuti keadaan stabil yang agak lama, sesuai dengan masa
refrakter absolut dari miokard. Selama fase ini tidak ada perubahan
muatan listrik. Terdapat keseimbangan antara ion positif yang
masuk dan keluar. Yang menyebabkan fase plato ini adalah
masuknya Ca++ dan Na+ ke dalam sel secara perlahan-lahan, yang
diimbangi dengan keluarnya K+ dari dalam sel.
Pada fase ini muatan Ca+ dan Na+ secara berangsur-angsur tidak
mengalir lagi, dan permeabilitas terhadap K+ sangat meningkat
sehingga K+ keluar dari sel dengan cepat. akibatnya muatan positif
didalam sel menjadi sangat berkurang, sehingga pada akhirnya
muatan di dalam sel menjadi relatif negatif dan muatan diluar sel
menjadi relatif positif.
43
ELECTRICAL ACT OF HEART
A. Tinjauan Anatomy
Secara anatomy jantung tersusun atas 4 ruang, yaitu 2 atrium
dexter-sinister dan 2 ventrikel, dexter-sinister. Jantung mempunyai
4 katup yang berguna dalam meregulasi jumlah darah yang di
pompa dan yang akan dipompa. Katup itu ialah valvula
trikuspidalis (valvula atrioventricular dexter) dimama memisahkan
atrium dexter dan ventrikel dexter serta terdiri dari 3 kuspis yang
dihubungkan oleh M. papilaris dan corda tendinea, lalu valvula
bikuspidalis (valvula atrioventrucular sinister-2 kuspis) yang
memisahkan atrium dexter-ventrikel dexter. Selain itu juga ada
valvula semilunaris aorta dan pulmonal.
C. Conducting System
Aktifitas listrik di jantung bersifat self excitable, dia dihantarkan
lewat serabut autorytmic. Ini membuat jantung dapat berdetak
sendiri walaupun berada diluar tubuh selama ada energy. Dasar
pemikiran inilah yang digunakan dalam transplantasi jantung.
45
1. Pacemaker
Pencetus potensial listrik yang dapat memicu kontraksi
2. Conducting system
Penyalur impuls ke seluruh bagian jantung. Kelainan pada
conducting system dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu
pelan atau terlalu cepat. Tachycardia = terlalu cepat > 100/menit,
bradycardia = teralu lambat < 60/menit.
46
℗ Kemudian potensial aksi dihantarkan ke nodus
atrioventricular (AV) yang terdapat pada septum interatrial.
℗ Lalu menuju cabang kanan dan kiri bundle of HIS, dimana
bundle of HIS tadi terdapat di septum interventricular dan
membelok di apex jantung lalu nyabang deh ke kanan dan kiri.
1. Depolarisasi
Potensial membrane pada saat istirahat sebesar -90mV. Awalnya di
sitosol ada ion Na, K yang jumlahnya sedikit dibanding intertisial
yang kaya Na, akibatnya potensial di sitosol (didalam) lebih
negative dibanding di intertisial. Oleh sebab itu beda potensialnya
-90mV.
1. 4. Refraktory period
Fase refractory ialah interval potensial menuju ke kontraksi
selanjutnya tetapi dia belum kuat untuk memicu kontraksi. Ini
menguntungkan, karena akan membuat setiap proses itu
menyelesaikan 1 kontraksi dulu sebelum menuju kontraksi
selanjutnya atau tak akan terjadi kontraksi selanjutnya sebelum
48
relaksasi dulu. Sehingga dapat mencegah tetanus pada otot jantung
sepertihalnya yang terjadi pada otot skelet.
1. Kontraksi atrium
2. Kontraksi isovolumetric
3. Ejeksi ventrikel
4. Relaksasi isovlumetrik
5. Pengisian ventrikel
6. Kontraksi atrium lagi,kembali ke no 2 dan seterusnya.
E. Electrokardiogram
Alat untuk ngukur à electrocardiograph
SEGITIGA EINTHOVEN
Hukum eithhoven menunjukkan kalau besar potensial listrik dapat
diketahui setiap saat pada 2 dari 3 sadapan anggota badan anggota
badan bipolar, besar potensial pada sadapan ketiga dapat
ditentukan dengan cara matematis dengan menjumlahkan kedua
potensial pertama.
Lead I = LA-RA
Lead II = LL-RA
51
Cos α = lead I/Lead II
UNIPOLAR
aVR=RA – ½ (LA+LL)
aVL=LA – ½ (RA+LL)
aVF=LL – ½ (RA+LA)
maka
2aVR = 3 VR
52
Sehingga aVR = 3/2 VR
53
℗ Gelombang T abnormal : hyperkalemia
Hormon
1. Adrenalin dan noradrenalin untuk mempercepat dan
memperlambat irama jantung
2. Tiroid untuk meningkatkan metabolisme tubuh
3. Suhu
1. Pada keadaan hipotermia, pembuluh darah
akan mengalami pengecilan, dan jantung
mengalami kerja lebih keras
2. Pada keadaan demam, kerja jantun
meningkat 10 kali per menit setiap kenaikan
1o fahrenheit.
3. Ion
Kadar ion, baik intraseluler maupun ekstraseluler, seperti kalsium,
natrium, juga kalium sangat mempengaruhi denyut jantung, karena
ion ion ini penting untuk depolarisasi dan repolarisasi jantung
G. Arrythmias
54
1. Tachycardia yaitu keadaan dimana irama jantung berdenyut
lebih cepat (>100bpm)
2. Bradycardia yaitu keadaan dimana irama jantung
berdenyut lebih lambat (<50bpm)
3. Sinus arrythmia denyut jantng berubah sebanyak 5%pada
siklus respiratorik dan sampai 30% pada pernafasan dalam
4. Kontraksi atrium prematur perpendekan interval antar
kontraksi.
5. Atrial flutter yaitu atrium berkontraksi secara cepatl (200-
380 bpm)
6. Atrial fibrillation yaitu atrium berkontraksi secara tidak
teratur
7. Ventricular fibrillation yaitu ventrikel berkontraksi secara
tidak teratur
55