Anda di halaman 1dari 12

Makalah Gerontik

LANSIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran ALLAH Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengasuh yang telah membimbing


penulis menyelesaikan tugas  dengan sebaik mungkin. Penulis sadar bahwa dalam tugas ini
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisannya maupun isinya. Oleh
karna itu, penulis mengharap kritik dan saran yang sifat nya membangun guna memperbaiki
tugas yang akan datang.
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi
sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.

Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami
kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seorang
dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65
tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
bahwa umur 65 tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.

Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan
dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran
yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya
cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang
ada (Hurlock, 1996 : 439)

Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu makan
menurun. Padahal meskipun aktivitasnya  menurun sejalan dengan bertambahnya usia, ia
tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Iapun masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis
tubuhnya. 

B.     Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?


2. Apa saja usaha- usaha yang dilakukan untuk lansia?

3. Apa saja kumci usia lanjut yang bahagia,berguna dan bahagia pada lansia ?

4. Apa saja peran keluarga bagi kesehatan lansia ?

C.    Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia

2. Untuk mengetahui usaha- usaha yang dilakukan pada lansia

3. Untuk mengetahui kunci lanjut usia yang bahagia ,berguna dan berkualitas

4. Untuk mengetahui peran keluarga bagi kesehatan lansia.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian dari lansia

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut Bernice Neugarten (1968)
James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya. Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang
yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai
penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-
hari. Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok
umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya
tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologis.

Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992 Bab V bagian kedua Pasal 13 ayat 1 menyebutkan
bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, dan sosial.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang


menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut
lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan
segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu :

a.       Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun.

b.      Lanjut usia (alderly) kelompok usia 60 – 74 tahun

c.       Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 – 90 tahun

d.      Usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun 

Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan
periode di mana seseorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan,
serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini
dapat mulai sari usia 55 tahun sampai meninggal.

1. USAHA -USAHA YANG DILAKUKAN PADA LANSIA

a. Pendekatan Fisik
Perawatan pada lansia juga dapat dilakukan dengan pendekatan fisik melalui
perhatian terhadap kesehatan, kebutuhan, kejadian yang dialami klien lansia semasa
hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih dapat dicapai
dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah atau progresifitas penyakitnya.

Pendekatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi 2 bagian:

1) Klien lansia yang masih aktif dan memiliki keadaan fisik yang masih mampu

bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga dalam kebutuhannya sehari-hari ia

masih mampu melakukannya sendiri.

2) Klien lansia yang pasif, keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit.
Perawat

harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini, terutama yang berkaitan dengan

kebersihan perseorangan untuk mempertahankan kesehatan.

b. Pendekatan Psikologis

Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada


klien lansia. Perawat dapat berperan sebagai pendukung terhadap segala sesuatu yang
asing, penampung rahasia pribadi dan sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki
kesabaran dan ketelitian dalam memberi kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk
menerima berbagai bentuk keluhan agar lansia merasa puas. Perawat harus selalu
memegang prinsip triple S yaitu sabar, simpatik dan service. Bila ingin mengubah
tingkahlaku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya secara
perlahan dan bertahap.

c. Pendekatan Sosial

Berdiskusi serta bertukar pikiran dan cerita merupakan salah satu upaya perawat
dalam melakukan pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama klien lansia berarti menciptakan sosialisasi. Pendekatan sosial ini merupakan
pegangan bagi perawat bahwa lansia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
Dalam pelaksanaannya, perawat dapat menciptakan hubungan sosial, baik antar sesama
maupun lansia dengan perawat. Perawat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada
lansia untuk mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi. Lansia perlu dimotivasi untuk
membaca surat kabar dan majalah.

2. KUNCI MENUJU HIDUP YANG BAHAGIA,BERGUNA DAN NERKUALITAS PADA LANSIA

Semua orang akan mengalami penurunan fungsi pada tubuh sejak berusia 30, jauh
sebelum memasuki masa lanjut usia (lansia).

 Kunci hidup bahagia pada lansia

1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Seiring bertambahnya usia, setiap orang pun akan semakin banyak mengalami
masalah pada tubuhnya, salah satunya menumpuknya plak di pembuluh darah.

Oleh sebab itu, Asril mengatakan sebaiknya pemeriksaan kesehatan mulai dilakukan
sebelum memasuki usia senja, seperti cek gula darah, kolesterol, dan sebagainya. Dia
menjelaskan, orang yang berusia di bawah 40 dapat melakukan pemeriksaan kesehatan dua
atau tiga tahun sekali.

2. Lakukan aktivitas fisik

Usia senja tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti melakukan aktivitas fisik.
Menurut Asril, setiap orang sebaiknya melakukan aktivitas fisik minimal tiga kali seminggu
selama 30 menit.Porsi latihan fisik yang dilakukan tentunya berbeda-beda. Artinya, bagi
mereka yang memasuki masa lansia, latihan fisik yang dilakukan bisa berupa jalan santai,
sepeda statis, dan sebagainya.

"Dan untuk lansia, sebaiknya bekerja saja seperti biasanya. Itu kan bisa juga untuk
sosialisasi, agar tidak stres," Asril menambahkan.

3. Nutrisi harus terpenuhi

Makanan yang masuk ke dalam tubuh juga mempengaruhi kondisi fisik seseorang.
Asril berpendapat terlalu banyak makan bisa memunculkan banyak penyakit.
Oleh sebab itu, sebelum memasuki masa lansia, sebaiknya Anda mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang. Untuk mengatur gizi sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat
berkonsultasi dengan ahlinya.

4. Kendalikan stres

Saat masih bekerja, mungkin Anda menjadi salah satu orang dengan tingkat stres
yang tinggi. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada pola hidup Anda di kemudian hari.

"Semua orang butuh hiburan, jadi sebaiknya manfaatkan dengan sebaik-baiknya,


jangan malah memanfaatkan waktu libur untuk mencari (penghasilan) sampingan," pungkas
Asril.

 Kunci hiduo berguna dan berkualitas pada lansia

1. Menghindari sikap menarik diri

2. Mengembangankan perspektif yang lebih jelas mengenai hidup lansia

3. Mengantikan kepuasan- kepuasan yang hilang

4. Mengembangan hidup berarti dan berharga

5. Mengembangkan hubungan yang berharga

3. PERAN KELUARGA DALAM LANSIA


Lansia seiring pertambahan umur, membuat mereka semakin rentan dan
membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitarnya. Keluarga memegang perang penting
dalam mendamping dan membantu lansia memenuhi kebutuhannya sehari hari atau untuk
melaksanakan aktivitas. Karena itu keluarga dapat melaksanakan perannya secara maksimal
bagi menjamin terpenuhinya kebutuhan dan kesejahteraan lansia. terdapat beberapa peran
yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga guna meningkatkan kesejahteraan lansia.
1.     Membantu lansia untuk mengelola atau mempersiapkan kebutuhan makanan, transportasi,
komunikasi dan keuangan.

Sebagian besar lansia karena keterbatasan mobilitas, sehingga membutuhkan


bantuan orang lain guna memenuhi kebutuhannya terutama untuk mempersiapkan dan
mengola makanan. Keluarga perlu menyediakan waktu dan bahan agar kebutuhan lansia
terkait makanan dan diet yan sesuai dapat terpenuhi. Lansia bisa dibantu untuk memasak
atau menyiapkan makanan. Bagi lansia yang masih bisa memasak,  namun terkendala
mobilitas untuk ke Pasar, dapat dibantu berbelanja bahan makanan. Intinya keluarga harus
hadir guna memastikan bahwa lansia tersebut dapat terpenuhi kebutuhannya akan
makanan. Jika lansia masih bisa memasak sendiri dan memang menyukai memasak maka
keluarga cukup menyiapkan bahan dan mendampingi lansia saat mengolah makanan.

Terkait transportasi lansia yang aktif kadang harus menggunakan transportasi untuk
menghadiri atau melaksanakan aktvitas di luar rumah seperti memeriksakan kesehatan,
mengikuti program day care, berbelanja, menghadiri senior club dll. Pastikan bahwa
transportasi yang digunakan oleh lansia adalah aman dan nyaman. Pilihan transportasi bagi
lansia, dapat berupa kendaraan yang dikemudi sendiri oleh lansia, kendaraan antar jemput,
kendaraan sewa atau langganan, kendaraan dari rumah sakit, atau bahkan kendaraan
umum. Apapun pilihannya pastikan bahwa kendaraan tersebut aman, jika diperlukan
lakukan pendampingan selama lansia menggunakan kendaraan atau dipantau melalui alat
komunikasi guna memastikan lansia tiba di tempat tujuan dan tidak tersesat dan kembali ke
rumah dengan selamat.

Pengelolaan keuangan lansia adalah sangat penting dan perlu bantuan keluarga guna
memastikan keuangan lansia aman. Aspek keuangan yang kadang lansia membutuhkan
bantuan seperti mengantri di bank untuk menerima pensiunan, mengelola keuangan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari hari lansia, baik itu untuk belanja makanan, obat-obatan
atau alat alat kesehatan. Kadang juga karena faktor kemunduran secara kognitif dan
penglihatan lansia perlu bantuan untuk membayar tagihan, menarik uang melalui bank atau
ATM dan lain-lain. Guna pemanfaatan keuangan secara efektif keluarga juga dapat
membantu lansia mengakses layanan layanan khusus lansia yang memberikan potongan
harga atau bahkan layanan gratis. Oleh karena itu keluarga dapat membantu lansia untuk
membuat perencanaan keuangan yang sifatnya bulan (kebutuhan makan, berobat, sosial,
dll). keluarga juga dapat membantu lansia untuk mengamankan asset, harta dan
kepemilikannya.

2.   Memeriksakan kesehatan lansia secara teratur.

Kesehatan bagi lansia adalah faktor yang sangat penting, apalagi jika lansia telah
memiliki satu riwayat penyakit yang sifatnya kronis. Keluarga harus memiliki kontak dengan
tenaga medis serta melakukan pemeriksaan secara reguler atau sesuai saran dokter. Guna
memenuhi kebutuhan lansia dalam bidang kesehatan, keluarga dapat memanfaatkan
layanan yang disedikan oleh asuransi kesehatan dimana lansia tersebut menjadi nasabah.
Atau memanfaatkan layanan pemerintah yang bersifat gratis. Bagi memastikan lansia
tersebut terkontrol kesehatannya, keluarga harus punya jadwal kunjungan ke tenaga
kesehatan, atau mengingatkan lansia hal – hal terkait pemeriksaan kesehatan.

3.     Membantu atau mengingatkan lansia untuk beribadah.

Keluarga perlu mendorong lansia untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan
dengan cara melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya. Selain itu, keluarga juga wajib
membantu dan mengingatkan lansia untuk melaksanakan ibadah. Jika lansia dekat dengan
Sang pencipta maka lansia tersebut akan lebih tenang dan damai bahkan dalam kondisi kritis
sekalipun. Karena kedekatan seseorang dengan Tuhan dapat mengurangi tingkat
kecemasan, kesepian atau depresi. Lansia dapat dibantu untuk menemukan kebermaknaan
hidup dengan cara rutin melaksanakan ibadah baik di rumah ataupun di tempat ibadah.
Kelebihan melaksanakan ibadah ditempat ibadah, memberikan peluang bagi lansia untuk
bersosialisasi, membangun pertemanan dan menciptkan kontak dan percakpan sosial yang
membuat lansia lebih bahagia.

4.     Tidak Memandang lansia sebagai beban.

Keluarga tidak boleh memandang lansia sebagai beban sekalipun lansia berada pada
kondisi ketergantungan total, karena sakit, disabilitas, atau bahkan dimensia. Keluarga harus
melihat lansia sebagai anugerah titipan dari Tuhan yang harus selalu diperlakukan secara
terhormat. Keluarga harus senantiasa mengembangkan raya syukur karena dapat merawat
lansia. 
5.     Mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan pada lansia.

Anggota keluarga dapat membantu lansia dari resiko kecelakaan baik itu kecelakaan
di luar rumah dan terutama kecelakaan di dalam rumah. Anda dapat mencegah lansia agar
tidak terjatuh dengan menyingkirkan sumber bahaya di rumah. Pindahkan meja kecil, rak,
atau tanaman dari tempat yang sering mereka lewati. Rapikan semua kotak, tumpukan
koran, serta kabel yang menghalangi jalan. Perbaiki lantai dan karpet yang rusak atau
mencuat. Singkirkan karpet yang tidak diperlukan. Simpan tumpukan pakaian, makanan,
perabot makan, dan peralatan lain yang sering digunakan dalam tempat yang mudah diraih.
Bersihkan semua tumpahan air, minyak, serta remah makanan. 
 
Buatlah lingkungan tempat tinggal lansia semakin aman dengan memasang
peralatan yang dibutuhkan. Pegangan tangan pada kedua sisi tangga. Dudukan toilet khusus
dengan penyangga lengan. Pegangan di sekitar pancuran air atau bak mandi. Alas antilicin di
bawah pancuran air dan lantai kamar mandi yang sering dipijak. Tempat duduk khusus di
kamar mandi agar lansia bisa mandi sambil duduk. Pastikan tempat tinggal lansia memiliki
pencahayaan cukup dengan memasangkan lampu di kamar tidur, kamar mandi, serta lorong
rumah. Tombol lampu juga harus bisa dicapai dengan mudah. Siapkan pula lampu senter
untuk keadaan darurat.

Peran serta Anda sebagai anggota keluarga sangat penting dalam hal ini.
Menciptakan rumah dan menjadi sigap dapat membantu mencegah lansia terjatuh dan
menghindarkannya dari risiko lain yang lebih fatal.

6.     Mempertahankan kehangatan dalam keluarga.

Kehangatan keluarga sangat penting bagi lansia. jika di dalam keluarga sering terjadi
konflik atau pertengkaran hal ini sangat tidak Nyaman bagi lansia. sekalipun konflik tersebut
tidak ditujukan kepada lansia. Anggota keluarga harus memahami bahwa lansia kadang
sangat sensitive, sehingga kita harus bersikap bijaksana baik dari perkataan maupun dari
perbuatan. menyampaikan kata kata harus sopan sekalipun itu dengan anak sendiri. Jangan
memarahi atau membentak anak didepan lansia, karena hal tersebut bisa sangat melukai
perasaan lansia. sebaliknya kondisi keluarga yang hangat dan harmonis akan sangat
membantu lansia menikmati hari harinya.

7.     Mintalah nasehat dan petuah dari lansia.

Salah satu cara untuk menunjukkan sikap hormat pada lansia adalah dengan
meminta nasehat dan petuahnya. Jalan ini menempatkan lansia pada posisi terhormat dan
bertabat. Dengan meminta nasehat pada lansia, ini menunjukkan bahwa kita percaya bahwa
lansia sarat dengan pengalaman hidup, sehingga mereka bisa memberikan pandangan dan
nasehat terkait hal-hal yang akan kita lakukan. Lansia jika dimintai nasehat akan sangat
senang dan merasa sangat berguna.

8.   Menfasilitasi lansia untuk menekuni hobi.

Hobi adalah Aktivitas yang membuat kita merasa berenergi, fokus, mengalir, penuh
makna, gembira, tidak tertekan dan saat melakukannya waktu seakan berhenti. 

 Mengapa hobi/olah raga penting bagi lansia ? 

1. Hobi dapat menurunkan level stres. Hobi dapat memberikan kesempatan untuk rileks.

2. Hobi berupa aktivitas fisik membantu lansia tetap bugar, membakar kalori dan meningkatkan imunita

3. Selain memberikan manfaat secara fisik, Hobi juga membantu mengalihkan/menurunkan kecemasan.

4. Hobi  terbukti menangkal efek penuaan mental karena dapat melatih dan menstimulasi otak.

5. Hobi  dapat mengembangkan keterampilan baru, menjalin pertemanan serta membangun jejaring sosi
kuat.

Anda mungkin juga menyukai