Team PKKS
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. DASAR HUKUM 5
C. TUJUAN 6
D. MANFAAT 6
BAB II KONSEP PENILAIAN PRESTASI KERJA KEPALA SEKOLAH 7
A. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA 7
B. KOMPONEN PENILAIAN KINERJA 7
C. JENIS PENILAIAN KINERJA 11
D. TUJUAN PENILAIAN KINERJA 11
E. MANFAAT PENILAIAN KINERJA 12
F. PRINSIP PENILAIAN KINERJA 13
G. PENANGGUNG JAWAB PENILAIAN 14
H. PENILAI 14
BAB III RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 16
A. KEPRIBADIAN DAN SOSIAL 17
B. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN 19
C. PENGEMBANGAN SEKOLAH 22
D. MANAJEMEN SUMBER DAYA 25
E. KEWIRAUSAHAAN 28
F. SUPERVISI PEMBELAJARAN 30
BAB IV PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA KEPALA SEKOLAH 33
A. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN 33
B. TAHAP PEMBERIAN NILAI 37
C. KONVERSI NILAI HASIL PENILAIAN PRESTASI KERJA KE ANGKA KREDIT 40
D. CONTOH PENILAIAN PRESTASI KERJA KEPALA SEKOLAH 41
BAB V PENUTUP 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi, (2) proses, (3)
kompetensi lulusan, (4) pendidik dan tenaga kependidikan, (5) sarana dan
prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Lebih teknis lagi diatur dalam permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tenatang
Standar Nasional Pendidikan jenjang SMK. Standar-standar tersebut merupakan
acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan dan penjaminan mutu
penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan
dan penjaminan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah pada satuan pendidikan merupakan salah satu
komponen tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi yang perlu ditingkatkan
mutunya.
Berdasarkan Permendikbud No.6 tahun 2018 BAB IX Penilaian Prestasi Kerja Kepala
Sekolah Pasal 18 dinyatakan :
(1) Penilaian prestasi kerja Kepala Sekolah dilakukan secara berkala setiap tahun.
(2) Penilaian prestasi kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku, serta kehadiran.
(3) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
atasan langsung sesuai dengan kewenangannya meliputi komponen sebagai
berikut:
a. hasil pelaksanaan tugas manajerial;
b. hasil pengembangan kewirausahaan;
c. hasil pelaksanaan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan;
d. hasil pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dan
e. tugas tambahan di luar tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (1).
(4) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan berbasis
bukti fisik peningkatan mutu 8 (delapan) standar nasional pendidikan.
(5) Dalam melaksanakan penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3), kepala Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota atau
penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat dibantu
oleh pengawas sekolah.
Sebagai implementasi dari peraturan tersebut maka disusunlah sistem
Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah yang dirancang untuk mengidentifikasi
kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan melalui unjuk kerja. Hasil Penilaian
Prestasi Kerja Kepala Sekolah diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan
berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu sekolah.
Untuk melaksanakan Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah, diperlukan
pedoman penilaian prestasi kerja. Berkenaan dengan itu, Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah X Provinsi Jawa Barat memandang perlu menyusun Pedoman Penilaian
Prestasi Kerja Kepala Sekolah sebagai panduan semua pihak yang terkait untuk
menghimpun data prestasi kerja kepala sekolah sebagai dasar untuk
mengembangkan profesional dan pengembangan karier.
B. Dasar Hukum
1. Undang‐Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang‐Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
9. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Pedoman pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah ini disusun untuk:
1. memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang prinsip, proses, dan
prosedur pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah.
2. sebagai acuan melakukan Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah dalam
melaksanakan tugasnya.
D. Manfaat
Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk:
1. Kepala sekolah sebagai evaluasi kinerja sekolah.
2. Pengawas sebagai acuan tindak lanjut dalam pembinaan.
3. Dinas Pendidikan provinsi sebagai masukan dalam menentukan kebijakan.
BAB II
KONSEP PENILAIAN PRESTASI KERJA KEPALA SEKOLAH
Kompetensi
a. Kepribadian dan Sosial
b. Kepemimpinan Pembelajaran
c. Pengembangan Sekolah
d. Manajemen Sumber Daya
e. Kewirausahaan
f. Supervisi Pembelajaran
Kompetensi Kriteria
a. Kepribadian dan (1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan
Sosial tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak
mulia bagi komunitas di sekolah.
(2) Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
kepala sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan,
komitmen, dan integritas.
(3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi sebagai kepala sekolah.
(4) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan
tantangan sebagai kepala sekolah.
(5) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.
(6) Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang
atau kelompok lain.
(7) Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah
dengan pihak lain di luar sekolah dalam rangka
mendapatkan dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah.
b. Kepemimpinan (1) Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Pembelajaran (2) Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri
dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.
(3) Mengembangkan sekolah menuju organisasi
pembelajar (learning organization).
(4) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
(5) Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi
contoh dan bertindak sebagai pemimpin
pembelajaran.
(6) Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif.
(7) Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi
kerjasama dalam rangka untuk menciptakan
kolaborasi yang kuat di antara warga sekolah
(8) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
(9) Mengembangkan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
sekolah.
(10) Mengelola peserta didik dalam rangka
pengembangan kapasitasnya secara optimal.
H. Penilai
Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah dilakukan secara berkala setiap
tahun. Dalam pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja satu tahunan dilakukan
oleh pengawas sekolah dengan mempertimbangkan Penilaian Prestasi Kerja
oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, dan komite sekolah dengan mempertimbangkan pemenuhan
persyaratan penilai seperti di bawah ini;
1. Terlatih untuk melakukan Penilaian Prestasi Kerja dan memahami cara
menerapkan pedoman penilaian.
2. Memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen secara objektif.
3. Mampu mengolah dan menafsirkan data hasil penilaian serta dapat
menyusun rekomendasi dari hasil penilaian sebagai input bagi pembuat
kebijakan.
BAB III
RUANG LINGKUP PENILAIAN PRESTASI KERJA
KEPALA SEKOLAH
2 Kepemimpinan Pembelajaran 10 41
3 Pengembangan Sekolah 7 28
5 Kewirausahaan 5 20
6 Supervisi Pembelajaran 3 12
JUMLAH 40 162
B. Kepemimpinan Pembelajaran
Komponen Kepemimpinan pembelajaran terdiri dari 10 (sepuluh) kriteria
yang dikembangkan menjadi 41 (empat puluh satu ) indikator. Secara
rinci kriteria dan indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Kepemimpinan Pembelajaran
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
2. Bertindaksesuai 1. Mampu menyusun program sekolah ● Dokumen/
1 dengan sesuai dengan visi dan misi sekolah. bukti fisik
visidanmisi 2. Mampu menerapkan program sekolah lainnya
sekolah/ sesuai dengan visi dan misi sekolah. ● Kuesioner
madrasah 3. Mampu mengambil keputusan dan
berani menghadapi tantangan/resiko
untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
4. Mampu mengevaluasi program sekolah
sesuai dengan visi dan misi sekolah
2. Merumuskan Mampu merumuskan tujuan sekolah; ● Dokumen/
2 tujuan yang yang sesuai prinsip SMART bukti fisik
menantang diri 1.Specific (tujuan yang fokus pada lainnya
sendiri dan pencapaian standar) ● Kuesioner
orang lain 2.Measurable (dapat diukur)
untuk 3.Achievable (dapat dicapai)
mencapai 4.Realistic (berbasis kondisi nyata)
standar yang 5.Time bound (target waktu yang jelas)
tinggi.
2. Mengembangk 1. Mampu merencanakan program ● Dokumen/
3 ansekolah/ pengembangan (sumber daya manusia) bukti fisik
madrasah SDM lainnya
menuju 2. Mampu melaksanakan program ● Kuesioner
organisasi pengembangan SDM melalui berbagai
pembelajar cara :
(learning a) pelatihan
organization). b) seminar
c) MGMP/MGP/KKG
d) MKKS/KKKS/MKTAS
e) studi lanjut
3. Mampu melaksanakan Penelitian
Tindakan Sekolah/Penelitian Tindakan
Kelas
4. Mampu menciptakan suasana sekolah
yang mendorong semua warga sekolah
untuk terus menerus belajar
2. Menciptakan 1. Mampu membuat program berkaitan ● Dokumen/
4 budaya dan iklim dengan budaya dan iklim sekolah yang bukti fisik
sekolah/ kondusif dan inovatif bagi pembelajaran lainnya
madrasah 2. Mampu melaksanakan program berkaitan ● Kuesioner
Yang kondusif dengan budaya dan iklim sekolah yang
dan inovatif kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
bagi 3. Mampu mengevaluasi program berkaitan
pembelajaran. dengan budaya dan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
4. Mampu melaksanakan program tindak
lanjut berkaitan dengan budaya dan iklim
sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran
C. Pengembangan Sekolah
Komponen Pengembangan Sekolah terdiri dari 7 (tujuh) kriteria yang
dikembangkan menjadi 28 (dua puluh delapan ) indikator. Secara rinci
kriteria dan indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Pengembangan Sekolah
E. Kewirausahaan
Komponen Kewirausahaan terdiri dari 5 (lima) kriteria yang
dikembangkan menjadi 20 (dua puluh ) indikator. Secara rinci kriteria dan
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6 Kewirausahaan
F. Supervisi Pembelajaran
Komponen Supervisi Pembelajaran terdiri dari 5 (lima) kriteria yang
dikembangkan menjadi 20 (dua puluh ) indikator. Secara rinci kriteria dan
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Supervisi pembelajaran
A. Langkah-Langkah Penilaian
Secara ideal dengan merujuk pada regulasi yang berlaku, langkah penilaian
prestasi kerja kepala sekolah dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Formatif
Penilaian Prestasi Kerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala
sekolah pada awal tahun pelajaran (formatif) dilakukan untuk
memperoleh profil kinerja kepala sekolah yang bersangkutan. Profil awal
diperoleh melalui penilaian dokumen pendukung yang relevan, evaluasi
diri dan program pengembangannya. Pengawas bersama Kepala sekolah
yang dinilai menyusun rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan
berdasarkan profil kinerja kepala sekolah yang sudah disepakati.
Pada tahun berikutnya, yang digunakan sebagai profil kinerja adalah hasil
Penilaian Prestasi Kerja tahun sebelumnya (nilai akhir tahun/sumatif
sebelumnya) dan hasil penilaian dokumen pendukung pembelajaran dan
evaluasi diri. Untuk guru yang mutasi penilaian awal diperoleh dari
sekolah asalnya.
2. Sumatif
Penilaian Prestasi Kerja guru akhir tahun pelajaran (Sumatif) digunakan
untuk mengevaluasi kemajuan yang dicapai setelah melaksanakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan. Nilai sumatif menjadi dasar
penilaian awal tahun pelajaran berikutnya, dan sebagai dasar usulan
kepada tim penilai angka kredit di tingkat kabupaten/kota untuk
mendapatkan penetapan angka kredit tahunan.
b. Pelaksanaan Penilaian
(1) Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah dihadiri oleh kepala sekolah
yang dinilai dan semua penilai.
(2) Penilaian dilaksanakan di sekolah tempat kepala sekolah yang dinilai
bertugas.
(3) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala
sekolah yang dinilai dalam bentuk powerpoint. Pemaparan
difokuskan pada komponen-komponen penilaian dan bukti-bukti
pendukung yang relevan.
(4) Penilai dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas
laporan kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepala
sekolah yang dinilai.
(5) Penilai melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang
ada di lingkungan sekolah yang belum atau tidak dapat disertakan
dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui
pengamatan terhadap kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah
atau meminta informasi dari orang-orang yang relevan yang ada di
lingkungan sekolah seperti guru, karyawan sekolah, komite sekolah
atau peserta didik.
(6) Penilai melakukan penilaian terhadap setiap komponen penilaian
berdasarkan paparan laporan kinerja dan hasil pengamatan
kelengkapan dan keabsahan bukti-bukti pendukung yang
dikumpulkan oleh kepala sekolah yang dinilai dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
(a) Ketua penilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-bukti yang
dikumpulkan oleh kepala sekolah yang dinilai dengan menggali
informasi dari anggota lainnya.
(b) Penilai mencatat semua bukti fisik maupun nonfisik kedalam
format penilaian yang relevan.
(c) Penilai mencermati semua bukti yang tercatat dan
mencocokkannya dengan indikator dari komponen yang dinilai.
(d) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan
ketepatan bukti yang teridentifikasi, penilai menetapkan skor
setiap komponen penilaian yang bersangkutan.
(7) penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara merekap semua nilai
komponen kedalam format penilaian yang ditetapkan dan
menuangkannya dalam instrumen penilaian.
b. Instrumen Penilaian
NKKS = x 100
Keterangan:
NKKS = Nilai Kinerja Kepala Sekolah
NIPKKS = Skor Instrumen Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah
e. Pelaporan
Setelah nilai Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah diperoleh, penilai
wajib melaporkan hasil Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah
kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hasil Penilaian
Prestasi Kerja Kepala Sekolah tersebut selambat-lambatnya 1 minggu
setelah pelaksanaan. Hasil Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah
dilaporkan kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan promosi, periodisasi, dan PKB tahunan.
Laporan juga diberikan kepada penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai
dengan kewenangannya.
AK =
Keterangan:
AK = Perolehan angka kredit per tahun
AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan
AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan
AKP = Angka kredit unsur penunjang
NPKKS = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah
2) Nilai kinerja Budi Santosa, S.Pd, MM. untuk unsur utama sebagai
Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori
“Cukup (75%)”.
Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah
yang diperoleh Budi Santos, S Pd, MM. adalah:
= 22,32
a) Total angka kredit yang diperoleh Budi Santosa, S.Pd, MM untuk tahun
2018 sebagai sebagai Kepala Sekolah adalah:
100 % X (22,32) = 22,32
b) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Budi Santosa, S.Pd, MM
mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad
Sumarna, S.Pd selama 4 tahun adalah:
4 x 22,32 =89,28