Anda di halaman 1dari 18

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD

Volume 1, Tahun 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN


STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DI SEKOLAH DASAR

Oleh :
NOVI YASMAINI
1108376

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode September 2016

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN


STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DI SEKOLAH DASAR

NOVI YASMAINI

Artikel ini disusun berdasarkan skripsi yang berjudul “Peningkatkan Hasil


Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Inkuiri Di Kelas IV SD Negeri No 09 Labuhan Tanjak Kecamatan
Linggo Sari Baganti” untuk persyaratan wisuda periode September 2016 dan telah
direview dan disetujui oleh kedua pembimbing.

Padang, Agustus 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Nasrul, M.Pd Dra. Mayarnimar, M. Pd


NIP. 19600408.198803. 1. 003 NIP. 19550501.198703.2.001

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN


STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRIDI SEKOLAH DASAR

Oleh :
Novi Yasmaini
noviyasmaini@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran Inkuiri di kelas IV SDN 09 Labuhan tanjak Pesisir
selatan, dengan subjek yang digunakan dalam penelitian adalah guru
dan 23 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada:
a) perencanaan sebesar 18,75%, kriteria sangat baik, b) pelaksanaan,
aspek guru dan aspek siswa sebesar 22,62%, kriteria sangat baik ,dan
c) hasil belajar siswa sebesar 11,66% kriteria sangat baik. Dapat
disimpulkan, Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa.
Abstract
The research was derived from the student’s low achievement in
social Science.The aim of this research was to improve the student’s
achievement by using inkuiri learning strategies in fourth grade of
elementary school. The subjects of the research was the teachers and
23 students. The result of the research showed that there was an
improvement on: a) the plan about 18,75%,very good criteria b) the
teachers and the students’ aspect about 22,62%, very good criteria
and c) the students’ learning achievement about 11,66% very good
criteria. Thus, it was concluded that the use of inkuiri learning
strategies could improve the student’s learning achievement in
social Science.
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Kata Kunci : hasil belajar, ilmu pengetahuan alam, Inkuiri,


sekolah dasar.

PENDAHULUAN
Pembelajaran IPS mempunyai salah satu peran untuk membantu siswa menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan efektif, serta membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir (intelektual), keterampilan akademis, dan tanggap serta peka
terhadap kemajuan IPTEK sehingga siswa mampu memanfaatkannya. Sebagaimana
menurut Jarolimek (dalam Susanto, 2013:141) ”pendidikan IPS berhubungan erat
dengan pengertahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa
berperan serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal”.
Dengan demikian dalam pembelajaran IPS diharapkan memberikan kebebasan
dalam aktifitas belajar siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran. Sehingga siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini, dan siswa dapat
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta bertanggung jawab
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam lingkungan sosial
masyarakat.
Berdasarkan hasil refleksi awal dari pengalaman penulis sebagai guru di SD 09
labuhan tanjak kecamatan linggo sari baganti kabupaten pesisir selatan pembelajaran
IPS dilaksanakan di kelas IV: (1) pembelajaran yang dilaksanakan guru konvensional
seperti pembelajaran yang didominasi dengan mencatat (2) guru cenderung
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, (3) guru tidak membiasakan siswa
dalam pemecahan masalah (4) guru tidak membiasakan dan memberikan kesempatan
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

kepada siswa untuk menggali dan menemukan jawaban dari permasalahan (5) guru
tidak membiarkan siswa untuk mencari dan memperoleh materi pelajaran
sendiri.Sehingga pada proses pembelajaran berlangsung siswa sering 1) siswa dalam
proses pembelajaran hanya diam dan mendengarkan penjelasan guru, 2) siswa kurang
terlibat dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, 3) siswa kurang terlatih
menggali dan menemukan jawaban dari permasalahan 4) siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran, 5) pembelajaran yang didapat oleh siswa menjadi kurang
bermakna karena tidak berasal dari lingkungan terdekat siswa, dan 5) siswa kurang
memahami materi pembelajaran.
Mengatasi masalah yang dikemukakan di atas,penulis berusaha untuk
memperbaiki proses pembelajaran dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat
sehingga guru dapat membuat siswa berpikir kritis serta dapat mencari dan menemukan
sendiri materi atau konsep pelajaran. Salah metode pembelajaran yang membuat siswa
berpikir kritis dan bisa menemukan sendiri materi dan konsep pelajaran adalah strategi
pembelajaran inkuiri.. Menurut Sanjaya (2009: 196) Strategi pembelajaran inkuiri
adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan”. Usman (dalam Riadi, 2013:1) menambahakan bahwa “Strategi
pembelajaran inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan
sesuau yang bersifat mencari secara kritis, analitis dan argumentative (ilmiah) dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ini tentu berdampak
pada hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2009:22) Mengemukakan bahwa “Hasil
belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar”. Sedangkan menurut Bloom (dalam Rasyid 2012:13) menyatakan
bahwa “Hasil belajar mencakup peringkat dan tipe prestasi belajar, kecepatan belajar,
dan hasil efektif”. Dengan demikian hasil belajar merupakan suatu usaha dalam
mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Hasil dalam pengembangan kemampuan
siswa menghasilkan perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, baik kognitif,
efektif maupun psikomotor yang didapat melalui proses belajar. Untuk mendapatkan
hasil belajar yang diharapkan sebagaimana mestinya, maka guru harus mampu

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

mencitakan suatu proses pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi
siswa sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan baik.
Berdsarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian bejudul
”Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Inkuiri Di Kelas IV SD 09 Labuhan Tanjak Pesisr Selatan”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri di
kelas IV SDN 09 labuhan Tanjak Pesisir Selatan. Bagi peneliti, sebagai salah satu solusi
dalam mengatasi permasalahan rendahnya aktivitas serta hasil belajar siswa khususnya
di SDN 09 labuhan Tanjak Pesisir Selatan, bagi guru kelas selingkup SDN 09 labuhan
Tanjak Pesisir Selatan penerapan strategi ini dapat bermanfaat sebagai masukan
pengetahuan dan pengalaman praktis dalam melaksanakan pembelajaran IPS melalui
Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam rangka memberikan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 09 labuhan Tanjak Pesisir Selatan.
Penelitian dilakukan di lokasi ini berdasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut a)
hasil belajar IPS dikelas IV rendah, b) Berdasarkan pengalaman penliti mengajar di
SdN09 Labuhan tanjak penggunaan strategi pembelajaran inkuiri masih jarang
digunakan dalam pembelajaran di sekolah tersebut khususnya di kelas IV, dan c)
Sekolah bersedia menerima inovasi pendidikan terutama dalam proses pembelajaran, d)
Pihak sekolah menyambut baik diadakannya penelitian di sekolah ini.
Subjek dalam penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN 09 labuhan Tanjak
Pesisir Selatan. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 adalah 24
orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester Juli-Desember tahun ajaran 2015/2016. Penelitian akan
dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus satu terdiri dari dua kali pertemuan dan
siklus dua terdiri dari satu kali pertemuan. Pertemuan I siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 20 Oktober 2015, sedangkan untuk pertemuan II siklus I dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2015. Sementara itu siklus II pada Selasa tanggal 27
Oktober 2015.

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kunandar
(2012:45) menjelaskan bahwa PTK adalah “sesuatu penelitian yang dilakukan guru
yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas”.
Agar tujuan penelitian ini tercapai digunakan instrument penelitian yaitu berupa
lembaran observasi dan lembar tes. Aspek yang diamati melalui pedoman observasi
adalah yang berkaitan dengan RPP, pelaksanaan pembelajaran pada aspek guru dan
aspek siswa. Lembar tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi
dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran oleh siswa. Data yang
diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Model analisis data kualitatif yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2011:337) yakni ”Analisis data dimulai dengan menelaah sejak mulai
pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul, data tersebut direduksi berdasarkan
masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir penyimpulan atau verifikasi”.
Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai
dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan. Sedangkan
penerapan model analisis data kuantitatif terhadap hasil belajar siswa dengan
menggunakan rumus penilaian yang dikemukakan oleh Purwanto (2006:102) dengan
rumus sebagai berikut :

NP = x 100%
Keterangan :
NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : skor mentah yang diperoleh peserta didik
SM : skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
Kriteria taraf keberhasilan menurut Aderusliana (2007:6) adalah sebagai berikut:

Tingkat penguasaan Predikat Nilai huruf Bobot


80% -100% Sangat baik SB 4
70% - 79% Baik B 3
60% - 69% Cukup C 2
≤59% Kurang K 1

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

HASIL
Siklus I
Hasil pada siklus I penelitian dilakukan 2 x pertemuan. pertemuan yaitu pada hari
Kamis tanggal 20 Oktober 2015 jam 07.30 – 09.45 WIB, dan hari Kamis tanggal 29
Oktober jam 07.30 – 09.45 WIB. Pada siklus I ini akan dIPSparkan hasil penelitian
tentang pelaksanaan kegiatan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri di kelas IV SDN 09 Labuhan
Tanjak, yang dilakukan mulai dari 1) perencanaan, 2) pelaksanaan yang meliputi : a)
Orientasi, b) merumuskan masalah, c) mengajukan hipotesis, d) mengumpulkan data, e)
menguji hipotesis, f) merumuskan kesimpulan, 3) pengamatan dan 4) Refleksi
Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan pembelajaran IPS dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Inkuiri dilakukan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) IPS kelas IV semester I dan dituangkan dalam bentuk RPP.
Perencanaan disusun untuk satu kali pertemuan yaitu 3 x 35 menit pada pertemuan
pertama.dan pertemuan kedua. Komptensi Dasar yang dilaksanakan pada siklus I adalah
Kompetensi Dasar mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/ kota
dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.
Sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dianalisis, Indikator yang ingin dicapai
dalam pembelajaran ini adalah: 1) menjelaskan kenampakan alam, 2) mengidentifikasi
cir-ciri kenampakan alam di lingkungan setempat, 3) mengkualifikasikan akibat dari
peristiwa alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain-lain.
Dari indikator di atas, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah : 1)
Menjelaskan kenampakan alam (kognitif), 2) Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan
alam dilingkungan setempat (Psikomotor), 3) Mengkualifikasikan akibat dari peristiwa
alam seperti, banjir,gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain-lain.(Kognitif)
Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 dan
21 Oktober 2015 jam 07.30 – 09.15 WIB, dengan waktu 3x35 menit (satu kali
pertemuan). Proses pelaksanaan pada siklus I difokuskan pada materi kenampakan
alam.

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Pelaksanaan pembelajaran di siklus I ini belum terlaksana dengan maksimal


sesuai dengan rencana yang telah disusun. Data hasil observasi pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan tahap-tahap pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri adalah sebagai berikut:
Pada langkah orientasi dimulai dengan guru bertanya tentang kenampakan alam
yang ada di daerah setempat siswa. Selanjutnya guru memajang media gambar berbagai
kenampakan alam. Siswa mengamati dengan seksama media gambar yang dipajang
guru. Selanjutnya guru dan siswa terlibat aksi tanya jawb tentang gambar
Pada langkah merumuskan masalah guru memberikan pertanyaan pancingan
yang mengarah pada kenampakan alam. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa.
Pada langkah mengajukan hipotesa guru membagi siswa dalam 4 kelompok
yang mana 3 kelompok terdiri dari 6 orang siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 orang
siswa. Selanjutnya guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa
ditugaskan membaut jawab sementara dari permasalahan yang diajukan guru.
Selanjutnya siswa di arahkan untuk berdiskusi dalam kelompok untuk membuat
hipotesa dari permasalahan yang di ajukan dalam LKS. mengumpulkan data, siswa
menerima artikel tentang kenampakan alam. Siswa diarahkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai kenamapakan alam yang terdapat pada artikel dan menyalin dalam
lembar yang disediakan. Pengumpulan data tidak hanya dari artikel saja, namun bisa
dari buku paket, atau pengalaman siswa.
Pada langkah menguji hipotesa siswa diarahkan untuk menguji kebenaran dari
hipotesa yang dibuat dengan data yang telah dikumpulkan. Setelah itu guru menugaskan
siswa untuk membacakan hasil kerjanya ke depan kelas.
Pada langkah merumuskan kesimpulan, guru menugaskan siwa untuk
mengumpulkan hasil kerjanya kedepan kelas. Selanjutnya guru memberikan penguatan
terhadap hasil kerja siswa. Siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan dari hasil
pelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru meninjau kembali pelajaran dengan
bertanya kepada siswa yang belum mengerti pelajaran yang telah dilakukan.
Pengamatan
Pada pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah mengamati jalannya proses
pembelajaran IPS dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri tentang perubahan kenampakan

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

alam. Tahap ini dilakukan observer yaitu teman sejawat. Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan oleh observer terhadap aspek RPP diperoleh persentase 75% dengan
kriteria baik, pada aktifitas guru diperoleh persentase 72,91% dengan kriteria baik,
kemudian pada aktifitas siswa diperoleh 72,91% dengan kriteria baik. Pada Hasil
belajar siswa memperoleh rata-rata 73,38 dengan kriteria baik. Ada 16 orang siswa
yang berhasil mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah, sedangkan 7 orang siswa
masih belum berhasil mencapai KKM.
Refleksi
Refleksi dari hal-hal yang perlu diperhatikan pada pertemuan berikutnya yaitu
dari segi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pemilihan materi ajar guru
mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan memberikan contoh,
pengorganisasian materi ajar guru berusaha memperbaiki RPP supaya sesuai dengan
sistematika materi pembelajaran, dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia,
pemilihan sumber/media pembelajaran guru menyesuaikan dengan karakteristik siswa
yang beragam, aspek kejelasan skenario pembelajaran, guru menyesuaikan dengan
karakteristik siswa.
Dari segi aktifitas guru dan siswa, guru harus lebih bertanya sesuai dengan
materi, guru lebih menegaskan siswa untuk membuat hipotesa dan membimbing siswa
mengumpulkan informasi serta lebih membimbing siswa dalam menguji hipotesanya.
Kemudian guru lebih meninjau kembali pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar belum mencapai kategori keberhasilan yang diharapkan, yakni
perrsentase ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah 70%, sedangkan
kriteria ideal persentase ketuntasan hasil belajar yaitu 75%. Dengan demikian penelitian
akan dilanjutkan ke siklus II dengan harapan hasilnya lebih baik dari siklus I. Segala
kekurangan yang muncul di siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
Siklus II
Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan pembelajaran IPS siklus II dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri dilakukan berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) IPS kelas IV semester I dan dituangkan dalam bentuk RPP.

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Perencanaan disusun untuk satu kali pertemuan yaitu 3 x 35 menit. Komptensi Dasar
yang dilaksanakan pada siklus II adalah mendeskripsikan kenampakan alam
dilingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial
dan budaya.
Indikator yang diharapkan tercapai dalam pertemuan pertama ini adalah sebagai
berikut: 1) Mengidentifikasi pola prilaku anggota masyarakat yang bisa mempengaruhi
peristiwa alam di lingkungan setempat, 2) Menjelaskan pengaruh pola prilaku anggota
masyarakat bagi kenampakan alam (afektif)
Dari indikator di atas tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai
berikut 1) Dengan media gambar siswa dapat mengidentifikasi pola prilaku anggota
masyarakat yang bisa mempengaruhi peristiwa alam di lingkungan setempat dengan
benar, 2) Dengan diskusi dalam kelompok, siswa dapat Mengidentifikasi pola prilaku
anggota masyarakat yang bisa mempengaruhi peristiwa alam di lingkungan setempat
dengan benar, 3) Dengan penugasan dalam kelompok siswa dapat menjelaskan
pengaruh pola prilaku anggota masyarakat bagi kenampakan alam dengan benar.
Pelaksanaan
Siklus II ini dilaksanakan pada 27 Oktober 2015 jam 07.30 – 09.15 WIB. Proses
pelaksanaan pada siklus II difokuskan pada materi pembelajaran pola prilaku
masyarakat yang bisa mengakibatkan peristiwa alam.
Pada langkah orientasi dimulai dengan guru bertanya tentang kenampakan alam
yang ada di daerah setempat siswa. Selanjutnya guru memajang media gambar berbagai
kenampakan alam. Siswa mengamati dengan seksama media gambar yang dipajang
guru. Selanjutnya guru dan siswa terlibat aksi tanya jawb tentang gambar
Pada langkah merumuskan masalah guru memberikan pertanyaan pancingan
yang mengarah pada kenampakan alam. Sceelanjutnya guru bertanya jawab dengan
siswa.
Pada langkah mengajukan hipotesa guru membagi siswa dalam 4 kelompok
yang mana 3 kelompok terdiri dari 6 orang siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 orang
siswa. Selanjutnya guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa
ditugaskan membaut jawab sementara dari permasalahan yang diajukan guru.
Selanjutnya siswa di arahkan untuk berdiskusi dalam kelompok untuk membuat

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

hipotesa dari permasalahan yang di ajukan dalam LKS. mengumpulkan data, siswa
menerima artikel tentang kenampakan alam. Siswa diarahkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai kenamapakan alam yang terdapat pada artikel dan menyalin dalam
lembar yang disediakan. Pengumpulan data tidak hanya dari artikel saja, namun bisa
dari buku paket, atau pengalaman siswa.
Pada langkah menguji hipotesa siswa diarahkan untuk menguji kebenaran dari
hipotesa yang dibuat dengan data yang telah dikumpulkan. Setelah itu guru menugaskan
siswa untuk membacakan hasil kerjanya ke depan kelas.
Pada langkah merumuskan kesimpulan, guru menugaskan siwa untuk
mengumpulkan hasil kerjanya kedepan kelas. Selanjutnya guru memberikan penguatan
terhadap hasil kerja siswa. Siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan dari hasil
pelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru meninjau kembali pelajaran dengan
bertanya kepada siswa yang belum mengerti pelajaran yang telah dilakukan.
Pengamatan
Pada pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah mengamati jalannya proses
pembelajaran IPS dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri tentang kenampakan alam serta
hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. Tahap ini dilakukan observer yaitu
teman sejawat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap
aspek RPP diperoleh persentase 93,75 % dengan kriteria sangat baik, pada aktifitas
guru diperoleh persentase 95,83% dengan kriteria sangat baik, kemudian pada aktifitas
siswa diperoleh 95,83% dengan kriteria sangat baik. Pada Hasil belajar siswa
memperoleh rata-rata 85,04 dengan kriteria sangat baik. Ada 21 orang siswa yang
berhasil mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah, sedangkan 2 orang siswa masih
belum berhasil mencapai KKM.
Refleksi
Dari segi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perencanaan pembelajaran
sudah terlaksana dengan sangat baik, dan langkah pembelajaran telah dilaksanakan
dengan sangat baik. Dari segi aktifitas guru, Hanya pada kegiatan yang belum
membimbing siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi.
Dari rekapitulasi hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi
Pembelajaran Inkuiriyang telah dilaksanakan, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

meningkat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian dalam pembelajaran


siklus II telah terlaksana dengan sangat baik. yakni persentase ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus II sudah diatas 75% yaitu 91%. Dengan demikian penelitian ini telah
berhasil dan berhenti pada siklus II dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Dari hasil penelitian pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada
pembelajaran perubahan wujud benda pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN 09
Labuhan Tanjak, terungkap bahwa guru membuat perencanaan yang dimulai dengan
membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan komponen RPP. Komponen RPP terdiri dari 1) identitas mata
pelajaran, 2) standar kompetensi, 3) komptensi dasar, 4) idikator, 5) tujuan pembelajara,
6) materi ajar, 7) alokasi waktu, 8) metode pembelajaran, 9) kegiatan pembelajaran, 10)
penilaian hasil belajar, 11) sumber belajar”.
PEMBAHASAN
Pembahasan Siklus I
Perencanaan
Berdasarkan pengamatan terhadap RPP pada siklus I diperoleh rata-rata nilai
75%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran
berdasarkan Strategi Pembelajaran Inkuiri berada dalam criteria baik, namun masih
terdapat kekurangan dalam perencanaan yang dibuat guru. Kekurangan tersebut yaitu:
1) Pemilihan materi ajar, guru masih mengejar target pencapaian materi sehingga
kurang mengembangkan pemikiran siswa. 2) Pengorganisasian materi ajar, waktu
banyak terpakai saat kegiatan masyarakat belajar sehingga tidak sesuai dengan alokasi
waktu. 3) Pemilihan sumber/media pembelajaran, guru lebih mengutamakan aspek
peningkatan nilai kognitif siswa sehingga tidak sesuai dengan karakteristik siswa. 4)
Kejelasan skenario pembelajaran, guru lebih mengutamakan aspek peningkatan nilai
kognitif siswa sehingga tidak sesuai dengan karakteristik siswa. 5) Kerincian skenario
pembelajaran, waktu banyak terpakai saat kegiatan masyarakat belajar tidak sesuaikan
dengan alokasi waktu yang tersedia. 6) Kesesuaian strategi dengan tujuan pembelajaran
guru hanya mengejar target pencapaian materi sehingga tidak merangsang keterlibatan
siswa dalam belajar.

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Mengatasi permasalahan yang muncul, guru harus bisa menyusun RPP yang
baik. RPP yang disusun sesuai mesti disesuaikan dengan tahapan Strategi Pembelajaran
Inkuiri, yaitu yaitu 1) Orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) mengajukan hipotesis, 4)
mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, yang mana pada siklus I pembelajaran disajikan dalam 2 x pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan selama 3 x 35 menit, dan pertemuan kedua 3 x 35
menit. Berdasarkan diskusi peneliti dengan observer, selama pelaksanaan pembelajaran
IPS dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ditemukan hal-hal sebagai
berikut : 1) Pada langkah oreintasi hendaknya guru bertanya tentang materi dari gambar
agar siswa lebih terfokuskan pada materi pembelajaranya. 2)Pada langkah merumuskan
masalah sudah berjalan dengan sangat baik. 3) Pada langkah mengajukan hipotesa
hendaknya guru lebih mengarahkan siswa membuat hipotesa agar siswa tidak bingung
dalam membuat hipotesa. 4) Pada langkah mengumpulkan data hendakanya guru lebih
membimbing siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi agar data yang
dikumpulkan lebih terperinci. 5) Pada langkah menguji hipotesa hendaknya guru lebih
membimbing siswa dalam menguji hipotesa dengan fata yang diperoleh.6) Pada langkah
merumuskan kesimpulan hendakanya pada pertemuan selanjutnya guru lebih meninjau
kembali pembelajaran yang telah berlangsung agar bisa terlihat pada materi mana yang
belum dipahami siswa
Berdasarkan data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I pertemuan I
diperoleh skor 16 dengan persentase 66.66% dan kriteria cukup. Pada aktivitas siswa
siklus I pertemuan II diperoleh skor 16 dengan persentase 66.66% dengan kriteria
cukup. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II diperoleh skor 19dengan persentase
79,16% kriteria baik pada aspek guru. Pada aspek siswa diperoleh skor 19 dengan
persentase 79,16% dengan kriteria baik
Hasil belajar siswa
Berdasarakan Berdasarkan evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilakukan
pada siklus I diperoleh rata-rata nilai hasil belajar 73.38 dengan persentase ketuntasan
70%, dimana masih ada 7 orang siswa yang belum mencapai hasil belajar yang

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

diharapkan, dan 16 orang siswa telah mencapai hasil belajar yang diharapkan. Masih
adanya siswa yang berada dibawah KKM disebabkan siswa belum mengerti dengan
materi dalam pembelajaran, serta siswa masih terlihat meribut dalam pelaksanan dalam
bekerja dalam kelompok. Mengatasi hal ini guru harus bisa memaksimalkan materi
dalam kerja kelompok siswa serta guru harus lebih mengkondusifkan kelas.
Pembahasan Siklus II
Perencanaan
Perencanaan pembelajaran sudah terlaksana dengan sangat baik, dan langkah
pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik. sehingga pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Inkuiritelah berhasil
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pelaksanaan pembelajaran jika
dilihat dari aspek guru dan aspek siswa sudah terlaksana dengan kualifikasi sangat baik.
Berdasarkan data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II diperoleh rata-rata nilai
95,83% dengan criteria sangat baik. Kemudian bedasarkan data hasil pengamatan
aktivitas siswa diperoleh rata-rata nilai 95,83%
Hasil belajar siswa
Berdasarkan catatan pada lembar observasi dan diskusi peneliti dengan observer,
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus II sudah mencapai nilai
ketuntasan belajar yang ditetapkan. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II ini adalah
85,04 dengan kriteria sangat baik. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini
mencapai 91%.
Berdasarkan paparan data analisi penelitian siklus II, penerapan Strategi
Pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran sudah mencapai nilai yang diharapakan, baik
dari penilaian proses maupun hasil. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh pada
siklus II, maka pelaksaan siklus II telah terlaksana dengan sangat baik. Dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan Strategi Pembelajaran
Inkuiri sudah berhasil dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat terlihat dari
meningkatnya hasil belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

Dari paparan data, hasil penelitian, dan pembahasan seperti yang dijelaskan di
atas, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut ; 1)
Perencanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri
dituangkan dalam bentuk RPP yang sesuai dengan tahapan Strategi Pembelajaran
Inkuiri yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pengamatan
RPP pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 75% dengan kualifikasi baik. Selanjutnnya
pengamatan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 93,75% dengan kualifikasi sangat
baik. Dapat dilihat bahwa penilaian RPP mengalami peningkatan sebesar 18,75%. 2)
Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri dilksanakan dalam
dua siklus. Bedasarkan hasil pengamatan pada siklus I diperoleh nilai 72,91% pada
aspek guru dan 72,91% pada aspek siswa. Kemudian pada siklus II perolehan nilai
adalah 95,83% pada aspek guru dan 95,83% pada aspek siswa, meningkat sebesar
22,62%. Pelaksanaan pembelajaran IPS dilaksanakan sesuai dengan tahap Strategi
Pembelajaran Inkuiri yaitu : (1) Orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan
hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan.
3) Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN
09 Labuhan Tanjak, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I yaitu 73,38 meningkat menjadi 85,04 atau
meningkat sekitar 11.66
Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh, dalam penelitian ini peneliti
mengajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan 1) Dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri hendaknya terlebih
dahulu memahami tahapan Strategi Pembelajaran Inkuiri yaitu : (1) Orientasi, (2)
merumuskan masalah, (3) mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji
hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan. 2) Sebelum menggunakan Strategi
Pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran, guru hendaknya memilih materi yang tepat,
dan memahami tahapan Strategi Pembelajaran Inkuiri. 3) Pembelajaran IPS dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri layak dipertimbangkan oleh guru terutama
di tingkat SD untuk menjadi salah satu model pembelajaran guna meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran.

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2016

DAFTAR RUJUKAN
Aderusliana. 2007. Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar. (online).
http://aderuslina.wordpress.com. (diakses tanggal 20 Oktober 2013).
Kunandar. 2012. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Rasyid, Harun, dan Mansur. 2012. Penilaian Hassil Belajar. Bandung:CV. Wacana
Prima
Riadi, Muchlisin, 2013. Metode Inkuiri. Dalam Kajianpustaka.com/2013/07/metode-
ikuiri.html?m=1
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan.
Jakarta: Prenada
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, Tahun 2014

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd

Anda mungkin juga menyukai