seorang pasien bernama Budi datang ke Apotek ARIF FARMA dengan membawa resep dari
dokter untuk menebus obatnya dan dilayani oleh apoteker bernama Arif
A: Selamat siang ibu, saya Arif apoteker yang bertugas di sini, ada yang bisa saya
bantu??
B: Selamat siang, Saya ingin menebus resep ini ini (memberikan resep)
Sebelumnya saya pastikan terlebih dahulu data Bapak apakah sudah sesuai dengan yang
tertera pada resep. Bisa tolong Bapak sebukan nama lengkapnya dan usianya?
Nama saya Budi usia 32 tahun
A@Bolehkah saya meminta waktunya bapak sebentar sekitar 5 menit karena saya akan
menjelaskan tentang obat yang akan Bapak Terima ini
B@baiklah
A@ mari sini pak di ruang konseling.
N@ pasien dan apoteker ke ruang konseling
®®®Diagnosis®®®
Lihat apakah ada riwayat:
.Demam
.Muntah
.Tidak bisa minum atau menyusu
.Sakit kepala atau nyeri di bagian belakang leher
.Penurunan kesadaran
.Kejang
.Gelisah
.Cedera kepala yang baru dialami.
Dalam pemeriksaan, apakah ada:
.Tanda rangsang meningeal
.Kejang
.Letargis
.Gelisah
.Ubun-ubun cembung (bulging fontanelle)
.Ruam: petekiae atau purpura
.Bukti adanya trauma kepala yang menunjukkan
.kemungkinan fraktur tulang tengkorak yang baru terjadi.
Selain itu, lihat apakah ada tanda di bawah ini yang menunjukkan adanya peningkatan
tekanan intrakranial:
.Pupil anisokor
.Spastisitas
.Paralisis ekstremitas
.Napas tidak teratur
®®®ETIOLOGI®®®
Etiologi meningitis sebagian besar adalah agen infeksius, yaitu bakteri, virus,
fungi, atau parasit.
Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis di antaranya adalah S.pneumoniae,
P.aeruginosa, N.meningitidis, dan H.influenzae.
Virus yang dapat menyebabkan meningitis misalnya enterovirus, paromyxovirus, West
Nile virus, dan Human Herpes Virus. HIV juga dapat menyebabkan aseptik meningitis.
Fungi yang dapat menyebabkan meningitis adalah Cryptococcus neoformans,
Coccidioides immitis, dan Blastomyces dermatitidis.
Parasit yang dapat menyebabkan meningitis adalah Acanthamoeba spp, Strongyloides
stercoralis, dan Taenia solium.
#Usia
Bayi memiliki risiko yang paling tinggi mengalami meningitis karena sistem imun
yang masih imatur.
#Faktor Lingkungan
Penyakit infeksius lebih cepat menyebar pada lingkungan yang padat penduduk dan
yang tidak terjaga kebersihannya. Lingkungan yang rentan adalah lingkungan kampus,
asrama, dan lingkungan padat penduduk yang kumuh.
#Kondisi Medis Tertentu
Adanya pengguna kortikosteroid jangka panjang, prosedur operasi tertentu, pasien
kemoterapi memiliki risiko tinggi mengalami meningitis.
#Status Imun Pasien
Pasien dengan positif HIV dan kanker memiliki risiko meningitis yang lebih tinggi
karena status imun yang melemah.
®®®PATOFISIOLOGI®®®
Patofisiologi meningitis disebabkan oleh infeksi yang berawal dari aliran
subarachnoid yang kemudian menyebabkan reaksi imun, gangguan aliran cairan
serebrospinal, dan kerusakan neuron.
Meningitis merupakan inflamasi pada daerah meninges yang disebabkan oleh infeksi.
Agen infeksius yang dapat menyebabkan terjadinya meningitis bisa berupa bakteri,
virus, fungsi, ataupun parasit.
#Invasi Patogen
Patogen penyebab meningitis dapat masuk dan menginvasi aliran subarachnoid dalam
berbagai cara, yaitu melalui penyebaran hematogen, dari struktur sekitar meninges,
menginvasi nervus perifer dan kranial, atau secara iatrogenik (operasi pada daerah
cranium atau spinal). Adanya invasi patogen ke subarachnoid akan mengaktivasi
sistem imun. Sel darah putih, komplemen, dan immunoglobulin akan bereaksi dan
menyebabkan produksi sitokin.
#Pengaruh Sitokin pada Meningitis
Adanya peningkatan produksi sitokin dapat menyebabkan beberapa perubahan
fisiologis, yaitu peningkatan permeabilitas blood brain barrier (BBB), perubahan
aliran darah serebral, peningkatan perlekatan leukosit ke endothelium kapiler,
serta peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Adanya peningkatan permeabilitas
BBB serta perubahan aliran darah serebral dapat menyebabkan tekanan perfusi aliran
darah turun dan terjadi iskemia. Hal ini dapat membuat perubahan pada komposisi
serta aliran cairan serebrospinal. Terjadi peningkatan protein pada cairan
serebrospinal sehingga mengganggu aliran dan absorpsi cairan serebrospinal.
Gangguan pada serebrospinal, perlekatan leukosit ke endotelium kapiler, serta
peningkatan ROS dapat menyebabkan kerusakan neuron, peningkatan tekanan
intrakranial (penyebab utama terjadinya stroke), dan edema. Kerusakan neuronal
terutama disebabkan oleh metabolit yang bersifat sitotoksik dan adanya iskemia
neuronal. Akibatnya, terjadi manifestasi klinis berupa demam, kaku kuduk, perubahan
status mental, kejang, atau defisit neurologis fokal.
®®®®®®